You are on page 1of 35

[keluarga-islam] 8 Pengertian Cinta Menurut Qur an

agussyafii Mon, 28 Jan 2008 19:57:01 -0800


8 Pengertian Cinta Menurut Qur'an

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai'an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga : (1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, (2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan (3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain. Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya: 1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain. 2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat. 3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama. 4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf

ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf. 5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2). 6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33) 7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi 8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

cerita sahabat nabi


Ibnu Abbas adalah seorang yang di waktu kecil telah mendapat kerangka kepahlawanan dan prinsip-prinsip kehidupan dari Rasulullah saw. Kendati kemudian ia ditinggal wafat Rasulullah masih dalam usia belasan tahun, Ibnu Abbas toh mampu berkembang menjadi insan pilihan. Dan dengan keteguhan iman dan kekuatan akhlaq serta melimpahnya ilmunya, Ibnu Abbas mencapai kedudukan tinggi di lingkungan tokohtokoh sekeliling Rasulullah.

Ia adalah putera Abbas bin Abdul Mutalib bin Hasyim, paman Rasulullah saw. Dari kecilnya, Ibnu Abbas telah mengetahui jalan hidup yang akan ditempuhnya, dan ia lebih mengetahuinya lagi ketika pada suatu hari Rasulullah menariknya ke dekatnya selagi ia masih kecil. Sambil menepuk-nepuk bahunya Rasulullah mendoakannya, Ya Allah, berilah ia ilmu agama yang mendalam dan ajarkanlah kepadanya tawil.
Kemudian berturut-turut pula datangnya kesempatan di mana Rasulullah mengulangngulang doa tadi bagi Abdullah bin Abbas sebagai saudara sepupunya itu. Dan ketika itu ia mengertilah bahwa ia diciptakan untuk ilmu dan pengetahuan. Sementara persiapan

otaknya mendorongnya pula dengan kuat untuk menempuh jalan ini. Ketika Rasulullah wafat umurnya belum lagi lebih tiga belas tahun, tetapi dari kecil tak pernah satu hari pun lewat, tanpa ia menghadiri majelis Rasulullah dan menghafalkan apa yang diucapkan. Tekun menuntut ilmu

Dan setelah kepergian Rasulullah ke Rafiqul Ala, Ibnu Abbas mempelajari sungguhsungguh dari sahabat-sahabat Rasul yang pertama apa-apa yang luput didengar dan dipelajarinya dari Rasulullah sendiri. Suatu tanda tanya (rasa ingin tahu) terpatri dalam pribadinya.

Maka setiap kedengaran olehnya seseorang yang mengetahui suatu ilmu atau menghafalkan hadits, segeralah ia menemuinya dan belajar kepadanya. Dan otaknya yang encer dan tidak mau puas itu, mendorongnya untuk meneliti apa yang didengarnya. Hingga tidak saja ia menumpahkan perhatian terhadap pengumpulan ilmu pengetahuan semata, tapi juga untuk meneliti dan menyelidiki sumber-sumbernya. Pernah ia menceritakan pengalamannya, Pernah aku bertanya kepada tiga puluh orang sahabat Rasul mengenai satu masalah. Dan bagaimana keinginannya yang amat besar untuk mendapatkan sesuatu ilmu, digambarkan sebagai berikut Tatkala Rasulullah wafat, kukatakan kepada salah seorang pemuda Anshar: Marilah kita bertanya kepada sahabat Rasulullah. Sekarang ini mereka hampir semuanya sedang berkumpul? Jawab pemuda Anshar itu, Aneh sekali kamu ini, hai Ibnu Abbas! Apakah kamu kira orangorang akan membutuhkanmu, padahal di kalangan mereka sebagai kau lihat banyak terdapat sahabat Rasulullah? Demikianlah mereka tak mau di ajak, tetapi aku tetap pergi bertanya kepada sahabat-sahabat Rasulullah. Pernah aku mendapatkan satu hadits dari seseorang, dengan cara kudatangi rumahnya. Saat itu ia kebetulah sedang tidur siang. Kubentangkan kainku di muka pintunya, lalu duduk menunggu, sementara angin menerbangkan debu kepadaku, sampai akhirnya ia bangun dan keluar mendapatiku. Maka katanya: Hai hai saudara sepupu Rasulullah, apa maksud kedatanganmu? Kenapa tidak kamu suruh saja orang kepadaku agar aku datang kepadamu? Tidak! ujarku, bahkan akulah yang harus datang mengunjungi anda! Kemudian kutanyakan sebuah hadits dan aku belajar daripadanya! Pemuda Abbas yang agung ini bertanya dan bertanya terus. Lalu dicarinya jawaban dengan teliti, dan dikajinya dengan seksama dan dianalisanya dengan fikiran yang berlian. Dari hari ke hari pengetahuan dan ilmu yang dimilikinya berkembang dan tumbuh. Hingga dalam usianya yang muda belia telah cukup dimilikinya hikmat dari orang-orang tua, dan disadapnya ketenangan dan kebersihan pikiran mereka, sampai-sampai Amirul muminin Umar bin Khaththab ra menjadikannya kawan bermusyawarah pada setiap urusan penting. Pada suatu hari ditanyakan kepadanya Bagaimana Anda mendapatkan ilmu ini? Jawabnya, Dengan lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berfikir! Maka dengan lidahnya yang selalu bertanya dan fikirannya yang tak jemu-jemunya meneliti, serta dengan kerendahan hati dan kepandaiannya bergaul, jadilah Ibnu Abbas sebagai manusia pilihan. Sahabat Saad bin Abi Waqqas melukiskannya begini:

Tak seorangpun yang kutemui lebih cepat mengerti, lebih tajam berfikir dan lebih banyak dapat menyerap ilmu dan lebih luas sifat santunnya dari Ibnu Abbas! Dan sungguh, kulihat Umar memanggilnya dalam urusan-urusan pelik. Padahal sekelilingnya terdapat peserta Badar dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Maka tampillah Ibnu Abbas menyampaikan pendapatnya, dan Umar pun tak hendak melampaui apa katanya! Seorang muslim penduduk Bashrah (Ibnu Abbas pernah menjadi Gubernur di sana, diangkat
oleh Ali) melukiskannya pula sebagai berikut: Ia mengambil tiga perkara dan meninggalkan tiga perkara; menarik hati pendengar apabila ia berbicara, memperhatikan setiap ucapan pembicara, memilih yang teringan apabila memutuskan perkara dan menjauhi sifat mengambil muka, menjauhi orang-orang yang rendah budi, menjauhi setiap perbuatan dosa. Di samping ingatannya yang kuat bahkan luar biasa, Ibnu Abbas memiliki pula kecerdasan dan kepintaran istimewa. Alasan yang dikemukakannya bagai cahaya matahari, menembus kalbu menghidupkan iman.

Dalam percakapan atau dialog, tidak saja membuat lawannya terdiam, mengerti dan menerima alasan yang dikemukakannya, tetapi menyebabkannya diam terpesona, karena manisnya susunan kata dan keahliannya berbicara.
Diplomat Imam Ali Ibnu Abbas telah lama ditakuti oleh kaum Khawarij karena logikanya yang tepat dan tajam. Pada suatu hari ia diutus oleh Imam Ali kepada sekelompok besar dari mereka. Maka terjadilah percakapan yang mempesona, di mana Ibnu Abbas mengarahkan pembicaraan serta menyodorkan alasan dengan cara yang menakjubkan: Tanya Ibnu Abbas, Hal-hal apakah yang menyebabkan tuan-tuan menaruh dendam terhadap Ali? Ujar mereka, Ada tiga hal yang menyebabkan kebencian kami padanya. Pertama dalam agama Allah ia bertahkim kepada manusia, padahal Allah berfirman Tak ada hukum kecuali bagi Allah! Kedua, ia berperang tetapi tidak menawan pihak musuh dan tidak pula mengambil harta rampasan. Seandainya pihak lawan itu orang-orang kafir, berarti harta mereka itu halal. Sebaiknya bila mereka orang-orang beriman maka haramlah darahnya! Dan ketiga, waktu bertahkim, ia rela menanggalkan sifat Amirul Muminin dari dirinya demi mengabulkan tuntutan lawannya. Maka jika ia sudah tidak jadi amir atau kepala bagi orang-orang mukmin lagi, berarti ia kepala bagi orang-orang kafir! Lamunan-lamunan mereka itu dipatahkan oleh Ibnu Abbas, katanya, Mengenai perkataan tuan-tuan bahwa ia bertahkim kepada manusia dalam agama Allah, apa salahnya? Bukankah Allah telah berfirman: Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian membunuh binatang buruan, sewaktu kalian dalam ihram! Barang siapa di antara kalian yang membunuhnya dengan sengaja, maka hendaklah ia membayar denda berupa binatang ternak yang sebanding dengan hewan yang dibunuhnya itu, yang untuk menetapkannya diputuskan oleh dua orang yang adil di antara kalian sebagai hakim! (QS.Al-Maidah: 95) Nah, atas nama Allah cobalah jawab: Manakah yang lebih penting, bertahkim kepada manusia demi menjaga darah kaum muslimin, ataukah bertahkim kepada mereka mengenai seekor kelinci yang harganya seperempat dirham? Para pemimpin Khawarij itu tertegun menghadapi logika tajam dan tuntas itu. Kemudian Ibnu Abbas melanjutkan bantahannya, Tentang ucapan tuan-tuan bahwa ia perang tetapi tidak melakukan penawanan dan merebut harta rampasan, apakah tuan-tuan menghendaki agar ia mengambil Aisyah istri Rasulullah dan Ummul Muminin itu sebagai tawanan, dan pakaian berkabungnya sebagai barang rampasan?

Di sini wajah orang-orang itu jadi merah padam karena malu, lalu menutupi muka mereka dengan tangan. Sementara Ibnu Abbas beralih kepada soal yang ke tiga, Adapun ucapan tuan-tuan bahwa ia rela menanggalkan sifat Amirul Muminin dari dirinya sampai selesainya

tahkim, maka dengarlah oleh tuan-tuan apa yang dilakukan oleh Rasulullah di hari Hudaibiyah, yakni ketika ia mengimlakkan surat perjanjian yang telah tercapai antaranya dengan orang-orang Quraisy. Katanya kepada penulis: Tulislah! Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad Rasulullah Tiba-tiba utusan Quraisy menyela, Demi Allah, seandainya kami mengakuimu sebagai Rasulullah, tentu kami tidak menghalangimu ke Baitullah dan tidak pula akan memerangimu! Maka tulislah: Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad bin Abdullah! Kata Rasulullah kepada mereka, Demi Allah, sesungguhnya saya ini Rasulullah walaupun kamu tidak hendak mengakuinya! Lalu kepada penulis surat itu diperintahkan, Tulislah apa yang mereka kehendaki! Tulis! Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad bin Abdullah! Demikianlah dengan cara menarik dan menakjubkan berlangsung tanya jawab antara Ibnu Abbas dan golongan Khawarij. Belum lagi tukar pikiran selesai, dua puluh ribu orang di antara mereka bangkit serentak, menyatakan kepuasan mereka terhadap keteranganketerangan Ibnu Abbas dan sekaligus memaklumkan penarikan diri mereka dari memusuhi Imam Ali! Ibnu Abbas tidak saja memiliki kekayaan besar berupa ilmu pengetahuan semata, tapi ia memiliki pula kekayaan yang lebih besar lagi. Yakni etika ilmu serta akhlaq para ulama. Dalam kedermawanan dan sifat kepemurahannya, ia bagaikan Imam dengan panji-panjinya. Disamping itu ia seorang yang berhati suci dan berjiwa bersih, tidak menaruh dendam atau kebencian kepada siapa juga. Keinginannya yang tak pernah menjadi kenyang ialah harapannya agar setiap orang, baik yang dikenal atau tidak, beroleh kebaikan. Setiap aku mengetahui suatu ayat dari kitabullah, aku berharap kiranya semua manusia mengetahui seperti apa yang kuketahui ini. Dan setiap aku mendengar seorang hakim di antara hakim-hakim Islam melaksanakan keadilan dan memutuskan sesuatu perkara dengan adil maka aku merasa gembira dan turut mendoakannya, padahal tak ada hubungan perkara antara aku dengannya. Dan setiap aku mendengar turunnya hujan yang menimpa bumi kaum muslimin, aku merasa berbahagia, padahal tidak seekorpun binatang ternakku yang digembalakan di bumi tersebut! Demikian kata Ibnu Abbas perihal dirinya. (Hidayatullah)
Abdullah Bin Abbas Beliau adalah anak laki-laki dari paman Rasulullah Saw, yaitu Abbas bin Abdul Muthalib Syaibah bin Hasyim. Namanya adalah Amr bin Abdul Manaf Bin Qoshay bin Kilab bin Murrah bin Kab bin Luay bin Ghalib bin Fihar al-Quraisyi al-Hasyimi al-Makki al-Amir. Beliau lahir di rumah Bani Hasyim pada th 3 sebelum hijrahnya Rasulullah Saw, dari seorang Ibu yang bernama Ummul Fadhl Lubabah binti Harits bin Hazn bin Bujair alHilaliyyah bin Hilal bin Amr. Ibnu Abbas dikaruniai anak yang paling besar bernama Abbas sehingga beliau juga dijuluki Abu Abbas sebagai kuniyahnya.

Ilmu dan kecerdasans Keilmuannya yang dalam membuatnya banyak menyandang berbagai julukan dari orangorang yang mengenalnya. Misalnya, Hibrul Ummah yang berarti pemimpin umat, Faqihul Ashr -orang yang paling pandai memahami agama dimasanya. Imam Tafsir, kemudian alBahr yang berarti lautan, hal ini karena beliau menguasai ilmu fiqih, tafsir dan tawil Quran. Dan masih banyak lagi julukan yang menghinggapi dirinya. Adapun yang paling menonjol dari beliau adalah dibidang tafsir, dan termasuk sahabat yang lebih pandai dalam bidang ini.

Keistimewaan yang dimiliki Ibnu abbas, tentunya tidak dapat terlepas dari doa Rasulullah Saw. Sebagaimana yang di ungkapkan sahabat Umar kepada Ibnu abbas, Sesungguhnya suatu hari kami melihat Rasulullah Saw mendoakanmu kemudian mengusap kepalamu lantas berdoa, Ya Allah faqihkan ia dalam masalah agama dan berilah ia pengetahuan dalam masalah tafsir. Maka tidak mengherankan, jika banyak para sahabat yang menimba ilmu darinya. Dan jawaban-jawaban yang diberikan, selalu merujuk dari al-Quran, jika ia mendapatinya. Apabila tidak ditemukan didalam kitabullah beliau menjawab sesuai dengan sabda Rasulullah Saw, jika tidak mendapati al-Quran dan as-Sunnah, maka beliau pun mengutarakannya. Dan jika tidak ditemukan dalam dua rujukan ini, beliau merujuk pada perkatan sahabat Abu Bakar ataupun Umar, jika semua itu tidak ditemukan maka beliau berijtihad. Ibnu Abbas tidak saja memiliki kekayaan besar berupa ilmu pengetahuan semata. Namun beliau memiliki yang lebih daripada itu, yaitu etika ilmu serta akhlak yang luhur. Beliau juga seorang yang berhati suci dan berjiwa bersih, tidak menaruh dendam kebencian kepada siapapun juga. Salah satu kelebihan yang dimiliki sebagaimana telah beliau tuturkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas ra berkata, Umar r.a, memasukkan saya dalam pasukan perang badar yang terdiri dari orang-orang tua, seakan-akan saya disejajarkan dengan mereka, kemudian ada seorang yang bertanya, Kenapa pemuda ini dimasukkan dalam kelompok kita padahal kita juga mempunyai anak yang sebaya dengannya?. Umar menjawab, Itu menurut pendapat anda sekalian. Pada suatu hari Umar memanggil saya, dan saya datang bersama-sama dengan para sahabat lain, serta saya tahu bahwa umar memanggil saya hari itu adalah untuk menunjukkan kelebihan saya kepada mereka, kemudian umar berkata, Apakah komentar anda terhadap firman Allah: Apabila telah datang kemenangan dan pertolongan dari Allah?(surat anNashr). Salah seorang diantara mereka menjawab, Kami diperintah untuk memuji dan memohon ampunan kepada Allah bila kita mendapat pertolongan dan kemenangan. Para sahabat yang lain terdiam semuanya, lantas Umar bertanya kepada saya, Apakah komentarmu juga seperti itu wahai Ibnu Abbas? Aku menjawab, Tidak Umar bertanya lagi, Lalu bagaimana komentarmu? Saya menjawab, Itu adalah saat kewafatan Rasulullah Saw yang diberitahukan oleh Allah kepadanya. Allah berfirman; Apabila telah datang pertolongan dan kemenangan dari Allah, itu adalah suatu isyarat tanda dekatnya ajalmu wahai Muhammad, maka sucikanlah dengan memuji Rabbmu dan memohonlah ampunan kepada-Nya, karena Dia adalah Dzat yang Maha Penerima Taubat Kemudian Umar berkata, Saya tidak tahu mengenai kandungan ayat ini melebihi apa yang kamu katakan (HR Bukhari). Selang beberapa bulan kemudian, benarlah seperti yang dikatakan Ibnu Abbas, Rasulullah Saw berpulang kerahmatullah. Ini adalah satu bukti kecerdasan yang dimiliki Ibnu Abbas dalam bidang tafsir, dan beliau juga seorang yang berfikiran sehat dan teguh memegang amanat. Berpulang ke Rahmatullah. Telah menjadi sunatullah, setiap insan tak dapat melepas diri dari ujian dan cobaan. Tak terkecuali Ibnu Abbas, dalam menikmati usia udzurnya, beliau mendapat cobaan dari Dzat yang Maha Kuasa, berupa lemah pandangan dan kedua penglihatannya. Saat tertimpa musibah ini, datanglah sekelompok orang dari penduduk Thaif menghadap Ibnu Abbas, sambil membawa Ilmu buah karya beliau, seraya meminta agar beliau

membacakannya. Permintaan itu menjadikan Ibnu Abbas bimbang. Lantas beliau berkata, Sesungguhnya aku bimbang lantaran musibahku ini. Maka barangsiapa yang memiliki ilmu dariku, maka hendaknya ia bacakan dihadapanku. Sesungguhnya pengakuanku seperti bacaanku sendiri. Kemudian sekelompok orang itupun membacakan buah karya itu di hadapan beliau. Pada th 78 H, Ibnu Abbas wafat di Thaif dalam usia 81 th. Yang menshalati beliau dan sekaligus menjadi Imam, adalah Muhammad bin Hunaifah, beliau pula yang memasukkan ke ssdalam kuburnya. Disebutkan pula dalam Siyar al-Alam an-Nubala. Hadits yang diriwayatkan Thabrani menerangkan, bahwa Ibnu Jubair menceritakan, saat Ibnu Abbas wafat di Thaif, kami menyaksikan jenazahnya, maka tiba-tiba kami melihat burung putih datang yang tidak diketahui bentuk dan wujudnya. Kemudian masuk kedalam keranda mayat Ibnu Abbas. Kami memandang keranda itu dan berfikir apakah burung tersebut akan keluar, ternyata burung tersebut tidak diketahui keluarnya dari keranda mayat itu. Dan saat mayat telah dimakamkan tiba-tiba ditepi kuburan Ibnu Abbas terdengar suara bacaan ayat al-Quran surat al-Fajr 27 -30. Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku (QS alFajr 27-30). Suara itu tidak diketahui siapakah yang membacanya?wallahu Alam. Mjm.

10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga berdasarkan hadits berikut: Tercatat dalam ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ASYARAH dari sahabat Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah masuk ke rumah Aisyah ra dan bersabda: Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira? Aisyah menjawab : Tentu, ya Rasulullah. Lalu Nabi SAW bersabda, Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu : Ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail;

Saad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam. Kisah singkat 10 Sahabat 1. Abu Bakar bin Abi Qohafah (Assiddiq), adalah seorang Quraisy dari kabilah yang sama dengan Rasulullah, hanya berbeda keluarga. Bila Abu Bakar berasal dari keluarga Tamimi, maka Rasulullah berasal dari keluarga Hasyimi. Keutamaannya, Abu Bakar adalah seorang pedagang yang selalu menjaga kehormatan diri. Ia seorang yang kaya, pengaruhnya besar serta memiliki akhlaq yang mulia. Sebelum datangnya Islam, beliau adalah sahabat Rasulullah yang memiliki karakter yang mirip dengan Rasulullah. Belum pernah ada orang yang menyaksikan Abu Bakar minum arak atau pun menyembah berhala. Dia tidak pernah berdusta. Begitu banyak kemiripan antara beliau dengan Rasulullah sehingga tak heran kemudian beliau menjadi khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. Rasulullah selalu mengutamakan Abu Bakar ketimbang para sahabatnya yang lain sehingga tampak menojol di tengah tengah orang lain. Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh ummat niscaya akan lebih berat keimanan Abu Bakar. (HR. Al Baihaqi) Al Quran pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakannya seperti yang dikatakan dalam firmanNya, QS Al Lail 5-7, 17-21, Fushilat 30, At Taubah 40. Dalam masa yang singkat sebagai Khalifah, Abu Bakar telah banyak memperbarui kehidupan kaum muslimin, memerangi nabi palsu, dan kaum muslimin yang tidak mau membayar zakat. Pada masa pemerintahannya pulalah penulisan AlQuran dalam lembaran-lembaran dimulai. 2. Umar Ibnul Khattab, ia berasal dari kabilah yang sama dengan Rasulullah SAW dan masih satu kakek yakni Kaab bin Luai. Umar masuk Islam setelah bertemu dengan adiknya Fatimah daan suami adiknya Said bin Zaid pada tahun keenam kenabian dan sebelum Umar telah ada 39 orang lelaki dan 26 wanita yang masuk Islam. Di kaumnya Umar dikenal sebagai seorang yang pandai berdiskusi, berdialog, memecahkan permasalahan serta bertempramen kasar. Setelah Umar masuk Islam, dawah kemudian dilakukan secara terang-terangan, begitupun di saat hijrah, Umar adalah segelintir orang yang berhijrah dengan terang-terangan. Ia sengaja berangkat pada siang hari dan melewati gerombolan Quraisy. Ketika melewati mereka, Umar berkata, Aku akan meninggalkan Mekah dan menuju Madinah. Siapa yang ingin menjadikan ibunya kehilangan putranya atau ingin anaknya menjadi yatim, silakan menghadang aku di belakang lembah ini! Mendengar perkataan Umar tak seorangpun yang berani membuntuti apalagi mencegah Umar. Banyak pendapat Umar yang dibenarkan oleh Allah dengan menurunkan firmanNya seperti saat peristiwa kematian Abdullah bin Ubay (QS 9:84), ataupun saat penentuan perlakuan terhadap tawanan saat perang Badar, pendapat Umar dibenarkan Allah dengan turunnya ayat 67 surat Al Anfal.

Sebagai khalifah, Umar adalah seorang yang sangat memperhatikan kesejahteraan ummatnya, sampai setiap malam ia berkeliling khawatir masih ada yang belum terpenuhi kebutuhannya, serta kekuasaan Islam pun semakin meluas keluar jazirah Arab. 3. Utsman bin Affan, sebuah Hadits yang menggambarkan pribadi Utsman : Orang yang paling kasih sayang diantara ummatku adalah Abu Bakar, dan paling teguh dalam menjaga ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling bersifat pemalu adalah Utsman. (HR Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, At Tirmidzi) Utsman adalah seorang yang sangat dermawan, dalam sebuah persiapan pasukan pernah Utsman yang membiayainya seorang diri. Setelah kaum muslimin hijrah, saat kesulitan air, Utsmanlah yang membeli sumur dari seorang Yahudi untuk kepentingan kaum muslimin. Pada masa kepemimpinannya Utsman merintis penulisan Al Quran dalam bentuk mushaf, dari lembaran-lembaran yang mulai ditulis pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar. 4. Sahabat berikutnya adalah Ali bin Abi Thalib, pemuda pertama yang masuk Islam, ia yang menggantikan posisi Rasulullah di tempat tidurnya saat beliau hijrah, Ali yang dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangannya Fatimah, Ali yang sangat sederhana kehidupannya. 5. Sahabat kelima yang oleh Rasulullah dijamin masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah yang pada Uhud terkena lebih dari tujuh puluh tikaman atau panah serta jari tangannya putus. Namun Thalhah yang berperawakan kekar serta sangat kuat inilah yang melindungi Rasulullah disaat saat genting, beliau memapah Rasulullah yang tubuhnya telah berdarah menaiki bukit Uhud yang berada di ujung medan pertempuran saat kaum musyrikin pergi meninggalkan medan peperangan karena mengira Rasulullah telah wafat. Saat itu Thalhah berkata kepada Rasulullah, Aku tebus engkau ya Rasulullah dengan ayah dan ibuku. Nabi tersenyum seraya berkata, Engkau adalah Thalhah kebajikan. Sejak itu Beliau mendapat julukan Burung Elang hari Uhud. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabatnya, Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa yang senang melihat seorang yang syahid berjalan di muka bumi maka lihatlah Thalhah. 6. Azzubair bin Awwam, sahabat yang berikutnya, adalah sahabat karib dari Thalhah. Beliau muslim pada usia lima belas tahun dan hjrah pada usia delapan belas tahun, dengan siksaan yang ia terima dari pamannya sendiri. Kepahlawanan Azzubair ibnul Awwam pertama terlihat dalam Badar saat ia berhadapan dengan Ubaidah bin Said Ibnul Ash. Azzubair ibnul Awwam berhasil menombak kedua matanya sehingga akhirnya ia tersungkur tak bergerak lagi, hal ini membuat pasukan Quraisy ketakutan. Rasulullah sangat mencintai Azzubair ibnul Awwam beliau pernah bersabda, Setiap nabi memiliki pengikut pendamping yang setia (hawari), dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam. Azzubair ibnul Awwam adalah suami Asma binti Abu Bakar yang mengantarkan makanan pada Rasul saat beliau hijrah bersama ayahnya. Pada masa pemerintahan Umar, saat panglima perang menghadapi tentara Romawi di Mesir Amr bin Ash meminta bala bantuan pada Amirul Muminin, Umar mengirimkan empat ribu prajurit yang dipimpin oleh empat

orang komandan, dan ia menulis surat yang isinya, Aku mengirim empat ribu prajurit bala bantuan yang dipimpin empat orang sahabat terkemuka dan masing-masing bernilai seribu orang. Tahukah anda siapa empat orang komandan itu? Mereka adalah Ubadah ibnu Assamit, Almiqdaad ibnul Aswad, Maslamah bin Mukhalid, dan Azzubair bin Awwam. Demikianlah dengan izin Allah, pasukan kaum muslimin berhasil meraih kemenangan. 7. Adalah Abdurrahman bin Auf, yang disebutkan berikutnya, adalah seorang pedagang yang sukses, namun saat berhijrah ia meninggalkan semua harta yang telah ia usahakan sekian lama. Namun saat telah di Madinahpun beliau kembali menjadi seorang yang kaya raya, dan saat beliau meninggal, wasiat beliau adalah agar setiap peserta perang Badar yang masih hidup mendapat empat ratus dinar, sedang yang masih hidup saat itu sekitar seratus orang, termasuk Ali dan Utsman. Beliaupun berwasiat agar sebagian hartanya diberikan kepada ummahatul muslimin, sehingga Aisyah berdoa: Semoga Allah memberi minum kepadanya air dari mata air Salsabil di surga. 8. Sahabat yang disebutkan berikutnya adalah Saad bin Abi Waqqash, orang pertama yang terkena panah fisabilillah, seorang yang keislamannya sangat dikecam oleh ibunya, namun tetap tabah, dan kukuh pada keislamannya. 9. Said bin Zaid, adik ipar Umar, adalah orang yang dididik oleh seorang ayah yang beroleh bihayah Islam tanpa melalui kitab atau nabi mereka seperti halnya Salman Al Farisi, dan Abu Dzar Al Ghifari. Banyak orang yang lemah berkumpul di rumah mereka untuk memperoleh ketenteraman dan keamanan, serta penghilang rasa lapar, karena Said adalah seorang sahabat yang dermawan dan murah tangan. 10. Nama terakhir yang meraih jaminan surga adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, yang akhirnya terpaksa membunuh ayahnya saat Badar, sehingga Allah menurunkan QS Al Mujadilah : 22. Begitupun dalam perang Uhud, Abu Ubaidahlah yang mencabut besi tajam yang menempel pada kedua rahang Rasulullah, dan dengan begitu beliau rela kehilangan giginya. Abu Ubaidah mendapat gelar dari Rasulullah sebagai pemegang amanat ummat, seperti dalam sabda beliau : Tiap-tiap ummat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat ummat ini adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah.

Andaikata Lebih Panjang LagiAndaikata Yang Masih Baru... Andaikata Semuanya.

Seperti biasa ketika hari Jumat tiba para kaum lelaki berbondong-bondong menunaikan ibadah Sholat Jumat ke Masjid, ketika itu ada seorang Sahabat sedang bergegas menuju ke Masjid di tengah jalan berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruksaruk karena tidak ada yang menuntunnya, lalu sahabat ini dengan sabar dan penuh kasih membimbingnya hingga tiba di masjid.

Pada hari yang lain ketika waktu menjelang Shubuh dengan cuaca yang amat dingin, Sahabat tersebut hendak menunaikan Jamaah Sholat Shubuh ke Masjid, tiba-tiba ditengah jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan, kebetulan Sahabat tadi membawa dua buah mantel, maka ia mencopot mantelnya yang lama untuk diberikan kepada lelaki tua tersebut dan mantelnya yang baru ia pakai.

Pernah juga pada suatu ketika Sahabat tersebut pulang ke rumah dalam keadaan sangat lapar, kemudian sang istri menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging, namun tiba-tiba ketika hendak memakan roti yang sudah siap santap untuk dimakan tadi datanglah seorang musafir yang sedang kelaparan mengetuk pintu meminta makan, akhirnya roti yang hendak beliau makan tersebut dipotong menjadi dua, yang sepotong diberikan kepada musafir dan yang sepotong lagi beliau memakannya. Maka ketika Sahabat tersebut wafat, Rosulullah Muhammad SAW datang, seperti yang telah biasa dilakukan beliau ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu. Kemudian Rosulullah berkata, Tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya? Istrinya menjawab, Saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal Apa yang di katakannya? Saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum wafat,

ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong. Bagaimana bunyinya? desak Rosulullah. Istri yang setia itu menjawab, suami saya mengatakan Andaikata lebih panjang lagiandaikata yang masih baru... andaikata semuanya. hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai? Rosulullah tersenyum.sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,ujarnya. Jadi begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jumat. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan betapa luar biasanya pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata andaikan lebih panjang lagi. Maksud suamimu, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanya lebih besar lagi. Ucapan lainnya ya Rosulullah? tanya sang istri mulai tertarik. Nabi menjawab,adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, Coba andaikan yang masih baru yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi.Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya. Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah? tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,Ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba- tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak

hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda. Sahabat Hikmah, orang yang BERAMAL BAIK saja dia MENYESAL di AKHIR HAYATNYA, bagaimanakah dengan orang yang selama hidupnya BERAMAL BURUK? Allah berfirman: Jika kamu BERBUAT BAIK (berarti) kamu berbuat baik BAGI DIRIMU SENDIRI i dan jika kamu BERBUAT JAHAT, Maka (kejahatan) itu BAGI DIRIMU SENDIRIi. (Al-Isra:7) Wassalam

Jadikanlah sabar penolongmu..!!!( KISAH ABI QILABAH Abdullah bin Zaid Al-Jarmi)

Bagi orang yang sering mengamati isnad hadits maka nama Abu Qilabah bukanlah satu nama yang asing karena sering sekali ia disebutkan dalam isnad-isnad hadits, terutama karena ia adalah seorang perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik yang merupakan salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Oleh karena itu nama Abu Qilabah sering berulang-ulang seiring dengan sering diulangnya nama Anas bin Malik.Ibnu Hibban dalam kitabnya AtsTsiqoot menyebutkan kisah yang ajaib dan menakjubkan tentangnya yang menunjukan akan kuatnya keimanannya kepada Allah.

Nama beliau adalah Abdullah bin Zaid Al-Jarmi salah seorang dari para ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari Al-Bashroh. Beliau meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik dan sahabat Malik bin Al-Huwairits radhiallahu anhuma- . Beliau wafat di negeri Syam pada tahun 104 Hijriah pada masa kekuasaan Yazid bin Abdilmalik. Abdullah bin Muhammad berkata, Aku keluar menuju tepi pantai dalam rangka untuk mengawasi (menjaga) kawasan pantai (dari kedatangan musuh)tatkala aku tiba di tepi

pantai, tiba-tiba aku telah berada di sebuah dataran lapang di suatu tempat (di tepi pantai) dan di dataran tersebut terdapat sebuah kemah yang di dalamnya ada seseorang yang telah buntung kedua tangan dan kedua kakinya, dan pendengarannya telah lemah serta matanya telah rabun. Tidak satu anggota tubuhnyapun yang bermanfaat baginya kecuali lisannya, orang itu berkata, Ya Allah, tunjukilah aku agar aku bisa memuji-Mu sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan Engkau sungguh telah melebihkan aku diatas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan Abdullah bin Muhammad berkata, Demi Allah aku akan mendatangi orang ini, dan aku akan bertanya kepadanya bagaimana ia bisa mengucapkan perkataan ini, apakah ia faham dan tahu dengan apa yang diucapkannya itu?, ataukah ucapannya itu merupakan ilham yang diberikan kepadanya??. Maka akupun mendatanginya lalu aku mengucapkan salam kepadanya, lalu kukatakan kepadanya, Aku mendengar engkau berkata Ya Allah, tunjukilah aku agar aku bisa memujiMu sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan Engkau sungguh telah melebihkan aku diatas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan, maka nikmat manakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu sehingga engkau memuji Allah atas nikmat tersebut?? dan kelebihan apakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu hingga engkau mensukurinya?? Orang itu berkata, Tidakkah engkau melihat apa yang telah dilakukan oleh Robku kepadaku? Demi Allah, seandainya Ia mengirim halilintar kepadaku hingga membakar tubuhku atau memerintahkan gunung-gunung untuk menindihku hingga menghancurkan tubuhku, atau memerintahkan laut untuk menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk menelan tubuhku, maka tidaklah hal itu kecuali semakin membuat aku bersyukur kepadaNya, karena Ia telah memberikan kenikmatan kepadaku berupa lidah (lisan)ku ini. Namun, wahai hamba Allah, engkau telah mendatangiku maka aku perlu bantuanmu, engkau telah melihat kondisiku. Aku tidak mampu untuk membantu diriku sendiri atau mencegah diriku dari gangguan, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku memiliki seorang putra yang selalu melayaniku, di saat tiba waktu sholat ia mewudhukan aku, jika aku lapar maka ia menyuapiku, jika aku haus maka ia memberikan aku minum, namun sudah tiga hari ini aku kehilangan dirinya. Maka tolonglah aku, carilah kabar tentangnya semoga Allah merahmati engkau-. Aku berkata, Demi Allah tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya yang ia memperoleh pahala yang sangat besar di sisi Allah, lantas pahalanya lebih besar dari seseorang yang berjalan untuk menunaikan keperluan dan kebutuhan orang yang seperti engkau. Maka akupun berjalan mencari putra orang tersebut hingga tidak jauh dari situ aku sampai di suatu gundukan pasir. Tiba-tiba aku mendapati putra orang tersebut telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas. Akupun mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi rojiuun. Aku

berkata, Bagaimana aku mengabarkan hal ini kepada orang tersebut??. Dan tatkala aku tengah kembali menuju orang tersebut, maka terlintas di benakku kisah Nabi Ayyub alaihi as-Salam. Lalu aku menemui orang tersebut dan akupun mengucapkan salam kepadanya lalu ia menjawab salamku dan berkata, Bukankah engkau adalah orang yang tadi menemuiku?, aku berkata, Benar. Ia berkata, Bagaimana dengan permintaanku kepadamu untuk membantuku?. Akupun berkata kepadanya, Engkau lebih mulia di sisi Allah ataukah Nabi Ayyub alaihis Salam?, ia berkata, Tentu Nabi Ayyub alaihis Salam , aku berkata, Tahukah engkau cobaan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Ayyub?, bukankah Allah telah mengujinya dengan hartanya, keluarganya, serta anaknya?, orang itu berkata, Tentu aku tahu. Aku berkata, Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut?, ia berkata, Nabi Ayyub bersabar, bersyukur, dan memuji Allah. Aku berkata, Tidak hanya itu, bahkan ia dijauhi oleh karib kerabatnya dan sahabatsahabatnya. Ia berkata, Benar. Aku berkata, Bagaimanakah sikapnya?, ia berkata, Ia bersabar, bersyukur dan memuji Allah. Aku berkata, Tidak hanya itu, Allah menjadikan ia menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang-orang yang lewat di jalan, tahukah engkau akan hal itu?, ia berkata, Iya, aku berkata, Bagaimanakah sikap nabi Ayyub? Ia berkata, Ia bersabar, bersyukur, dan memuji Allah, langsung saja jelaskan maksudmu semoga Allah merahmatimu-!!. Aku berkata, Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas, semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau. Orang itu berkata, Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepadaNya lalu Ia menyiksanya dengan api neraka, kemudian ia berkata, Inna lillah wa inna ilaihi rojiuun, lalu ia menarik nafas yang panjang lalu meninggal dunia. Aku berkata, Inna lillah wa inna ilaihi rojiuun, besar musibahku, orang seperti ini jika aku biarkan begitu saja maka akan dimakan oleh binatang buas, dan jika aku hanya duduk maka aku tidak bisa melakukan apa-apa[2]. Lalu akupun menyelimutinya dengan kain yang ada di tubuhnya dan aku duduk di dekat kepalanya sambil menangis. Tiba-tiba datang kepadaku empat orang dan berkata kepadaku Wahai Abdullah, ada apa denganmu?, apa yang telah terjadi?. Maka akupun menceritakan kepada mereka apa yang telah aku alami. Lalu mereka berkata, Bukalah wajah orang itu, siapa tahu kami mengenalnya!, maka akupun membuka wajahnya, lalu merekapun bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, lalu mereka berkata, Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah, demi Allah tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur!!. Aku bertanya kepada mereka, Siapakah orang ini semoga Allah merahmati kalian-?, mereka berkata, Abu Qilabah Al-Jarmi sahabat Ibnu Abbas, ia sangat cinta kepada Allah dan

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Lalu kamipun memandikannya dan mengafaninya dengan pakaian yang kami pakai, lalu kami menyolatinya dan menguburkannya, lalu merekapun berpaling dan akupun pergi menuju pos penjagaanku di kawasan perbatasan. Tatkala tiba malam hari, akupun tidur dan aku melihat di dalam mimpi ia berada di taman surga dalam keadaan memakai dua lembar kain dari kain surga sambil membaca firman Allah

Keselamatan bagi kalian (dengan masuk ke dalam surga) karena kesabaran kalian, maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. 13:24) Lalu aku berkata kepadanya, Bukankah engkau adalah orang yang aku temui?, ia berkata, Benar, aku berkata, Bagaimana engkau bisa memperoleh ini semua, ia berkata, Sesungguhnya Allah menyediakan derajat-derajat kemuliaan yang tinggi yang tidak bisa diperoleh kecuali dengan sikap sabar tatkala ditimpa dengan bencana, dan rasa syukur tatkala dalam keadaan lapang dan tentram bersama dengan rasa takut kepada Allah baik dalam keadaan bersendirian maupun dalam kaeadaan di depan khalayak ramai

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cubaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan. Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya.

Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus. Agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang yang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat. -Pepatah Arab Jangan tertarik kepada seseorang kerna parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya kerna kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, kerna hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya. Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu. Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga. Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK. Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia ,umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman. Anda bukan apa yang anda fikirkan tentang anda, tetapi apa yang anda fikirkan itulah anda Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan. Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.

Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa. Sampan tidak akan dapat belayar di padang pasir betapa pun jua empuknya pasir itu -Pepatah Arab Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah. - Lao Tze Kalaulah anda tidak mampu untuk menggembirakan orang lain, janganlah pula anda menambah dukanya. Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan Saya percaya, esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok.

BILA HATI TELAH BERKARAT Dosa yang dilakukan dan kelalaian dalam mengingati Allah akan menyebabkan hati menjadi berkarat. Hati yang rosak ini akan menyebabkan diri manusia itu semakin jauh dari Allah dan semakin tersesat dari jalan yang benar. Rasulullah bersabda: Sesunggunya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dirosakkan oleh air. Seorang sahabat telah bertanya, Apakah caranya untuk menjadikan hati itu bersinar kembali? Maka jawab Rasulullah, Banyakkan mengingati maut dan membaca Al-Quran. Riwayat Baihaqi dari Ibn Umr, Rasulullah bersabda : Seseorang yang tiada mempunyai sebarang ayat (Al-Quran) pun dalam hatinya adalah seumpama sebuah rumah yang kosong. Riwayat At Tirmizi. Jalan capai taqwa mujahadah (lawan nafsu), jaga kebersihan hati (jangan makan banyak, membaca Al-Quran) dan bersihkan hati dari nafsu. Hiasilah kehidupan ini dengan senyuman kerana ia melambangkan kehidupan yang harmoni. Say what you want to say when tou have the time,tomorrow maybe one day late. Oue deepest regrets are words unsaid and things undone. Nafsu mengatakan wanita cantik atas dasar rupanya, akal mengatakan wanita Cantik atas dasar ilmu dan kepandaiannya, dan hati mengatakan wanita cantik atas dasar akhlaknya.

Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah. Sediakanlah waktu tertawa kerana tertawa itu musiknya jiwa, Sediakanlah waktu untuk berfikir kerana berfikir itu pokok kemajuan, sediakanlah waktu untuk beramal kerana beramal itu pangkal kejayaan, sediakanlah waktu untuk bersenda karena bersenda itu akan membuat muda selalu dan sediakanlah waktu beribadat kerana beribadat itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. SAHABAT YANG BAIK ADALAH YANG ORANG YANG BERKATA BENAR, DAN BUKANNYA HANYA MEMBENARKAN KATA-KATA. Wanita yang cantik tanpa pribadi yang mulia ,umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa Kekecewaan mengajarkan kita arti kehidupan.Teruskan perjuangan kita walaupun terpaksa menghadapi rintangan demi rintangan dalam hidup JIKA ANDA BERSAHABAT BERSIAPLAH UNTUK BERKORBAN Tanda Orang Bijaksana Ialah Hatinya Selalu Berniat Suci; Lidahnya Selalu Basah Dengan Zikrullah; Matanya Menangis Kerana Penyesalan (Terhadap Dosa); Sabar Terhadap Perkara Yang Dihadapi Dan Mengutamakan Akhirat Berbanding Dunia. WANITA/PEREMPUAN DICIPTAKAN BUKAN DARI TULANG RUSUK ATAS UNTUK MEMERINTAH, BUKAN DARI RUSUK BAWAH UNTUK DIPIJAK, TETAPI TERLETAKNYA RUSUK ITU DI BAGIAN DADA DAN BERDEKATAN DENGAN TANGAN BERMAKNA TANGAN YANG MEMBELAI DAN HATI YANG MEMPUNYAI PERASAAN DAN KASIH SAYANG. Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam. Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa. Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim. Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji. (La Roche) Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna utk menjelaskan perasaan. Manusia boleh membentuk seribu kata-kata, seribu bahasa. Tapi kata-kata bukan bukti unggulnya perasaan Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan iman seseorang. Malangnya bagi mereka yg hanya mengikut kehendak hati tidak sanggup menerima penderitaan. ( Harieta Wahab) Hadiah Terbaik Kepada kawan Kesetiaan Kepada musuh Kemaafan

Kepada ketua Khidmat Kepada yang muda Contoh terbaik Kepada yang tua Hargai budi mereka dan kesetiaan. Kepada pasangan Cinta dan ketaatan Kepada manusia Kebebasan Jangan terlalu menyayangi seseorang, kelak kita akan membencinya. Jangan pula terlalu membenci seseorang,kelak kita akan menyayanginya. Usah tangisi akan perpisahan sebaliknya tangisi akan pertemuan. Tanpa pertemuan, maka tiadalah perpisahan Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi merupakan satu cara menyelesaikan masalah yg paling berkesan Cinta itu apabila anda bertemu dan membuat pilihan yang tepat Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain, janganlah hidup seperti duri mencucuk diri dan menyakiti orang lain. Dunia ini ibarat pentas. Kita adalah pelakunya. Maka berlomba-lombalah beramal supaya hidup bahagia di dunia dan akhirat Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari ( Saidina Ali) Perkataan sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi darinenek moyang (Saidina Ali) Ingatlah, sabar itu iman, uang bukan teman, dunia hanya pinjaman dan mati tak berteman.. Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu, dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan mempedulikanmu Orang yg paling berkuasa adalah orang yg dapat menguasai dirinya sendiri Kita selalu lupa atau jarang ingat apa yang kita miliki, tetapi kita sering kali ingat apa yang ada pada orang lain. Fikirkan hal-hal yang paling hebat,Dan engkau akan menjadi terhebat. Tetapkan akal pada hal tertinggi, Dan engkau akan mencapai yang tertinggi. Masa depan itu dibeli oleh masa sekarang. (Samuel Johnson)

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita. Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah. Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan. Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya. Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah.

Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak. Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri. Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup, merupakan suatu kombinasi kebahagiaan. Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri, semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong. Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik. Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri. Anda cuma bisa hidup sekali saja di dunia ini, tetapi jika anda hidup dengan benar,sekali saja sudah cukup. Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat. Rasa takut bukanlah untuk dinikmati,tetapi untuk dihadapi. Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan. Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya

tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya. Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat. Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu,lebih tajam dari tusukan jarum, lebihpahit daripada jadam dan lebih panas daripada bara. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamkanlah ia dengan perkataan yang baik karena jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik) niscaya tumbuh sebagiannya Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu. Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab. Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal. Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut. Dalam suatu perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyingkap segala rahasia kehidupan. Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan. Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam menentukan sikapnya. Ada yang berjuang untuk melaluinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang dia ada. Apa rahsia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah. Jean-Francois Champollion dicatat dalam sejarah dunia sebagai orang pertama yang berhasil membaca huruf Mesir kuno yang telah dilupakan ribuan tahun. Ternyata kemampuannya ini didukung oleh pengetahuan bahasa yang telah dikembangkannya sejak kecil ketika berusia 11 tahun, Champollion telah menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani. Dua tahun kemudian ia juga mempelajari bahasa Arab, Syria, Chaldea, dan Koptik. Di tahun 1822, pada usia 32 tahun, Champollion selesai menterjemahkan batu Rosetta yang menjadi kunci pembacaan naskah Hieroglif Mesir kuno. Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Allah SWT berikan buat manusia di dunia ini. Note :

Rahasia terbesar dalam hidup: Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah. Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ? tanya si pemuda. Oh saya mau ke Jakarta terus connecting flight ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua,jawab ibu itu. Wouw hebat sekali putra ibu pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak. Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya. Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??Bagaimana dengan kakak adik-adik nya?? Oh ya tentu si Ibu bercerita :Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang. Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar. Pemuda itu segera menyahut, Maaf ya Bu.. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??? Apakah kamu mau tahu jawabannya?????? Please scroll. . . . . Please scroll . . . .Dengan tersenyum ibu itu menjawab, Ooo tidak tidak begitu nak.Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani

Note : Pelajaran Hari Ini : Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN

Kisah Pohon Apel Januari 31, 2008


Posted by safruddin in Inspirasi. 39 comments

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. Ayo ke sini bermain-main lagi denganku, pinta pohon apel itu. Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi, jawab anak lelaki itu.Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya. Pohon apel itu menyahut, Duh, maaf aku pun tak punya uang tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. Ayo bermain-main denganku lagi, kata pohon apel. Aku tak punya waktu, jawab anak lelaki itu. Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku? Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu, kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.Ayo bermain-main lagi denganku, kata pohon apel.Aku sedih, kata anak lelaki itu.Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?

Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah. Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. Maaf anakku, kata pohon apel itu. Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu. Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu, jawab anak lelaki itu. Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat, kata pohon apel.Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu, jawab anak lelaki itu.Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini, kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang, kata anak lelaki. Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang. Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya. NOTE : Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Cinta sederhana Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. (Sapardi Djoko Damono, dalam Aku Ingin )

Gema Kehidupan November 18, 2007


Posted by safruddin in Inspirasi. add a comment

Seorang ayah mengajak anaknya jalan-jalan ke gunung. Karena asyik menikmati pemandangan, anaknya tersandung batu dan jatuh, da kakinya luka. Aduuuuuhh! serunya. Tiba-tiba ia mendengar kembali seruannya dari suatu tempat di gunung, Aduuuuuhh!. Karena merasa aneh dan ingin tahu, si anak lalu berseru lantang, Siapa kamu?. Kembali ia mendengar suara yang mengulang pertanyaannya, Siapa kamu?. Si anak jengkel karena suara itu kembali mengulangi pertanyaannya. Dengan marah ia berkata, Kamu pengecut! Suara itu kemblai mengulang seruannya, Kamu pengecut! Si anak heran, lalu bertanya kepada ayahnya, Mengapa bisa begitu? Ayahnya tersenyum dan berkata, Coba perhatikan baik-baik, nak! Sesudah berkata begitu, si ayah berseru kepada gunung, Saya kagum padamu!

Dan suara itu kembali terdengar, Saya kagum padamu! SI Ayah berseru sekali lagiKamu hebat! Suara itu kembali terdengar, Kamu hebat!. Si anak heran. Ayahnya lalu menjelaskan, suara yang berulang itu disebut gema dan hidup juga seperti itu. hidup memberikan kemabli segala sesuatu yang kita katakan atau lakukan. Hidup kita adalah pantulan dari tindakan-tindakan kita. Jika kita ingin mendapatkan banyak kebaikan dan kasih sayang dalam hati kita. Jika kita tekun meningkatkan kemampuan, kita akan menjadi orang yang tangguh. Hal ini berlaku sesuatu, dalam segala aspek. Note : Hidup memberikan kembali segala sesuatu yang kita berikan. Hidup bukan suatu kebetulan, tapi cerminan dari sikap dan perilaku kita. Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.Saya bosan dengan sampahsampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar, katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka. Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulangulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka. Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat? Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita. Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil? Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab,

Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama. Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini. Note : Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.

THE WISDOM OF THREE LITTLE WORDS


Some of the most significant messages people deliver to one another often come in just three words. When spoken or conveyed, those statements have the power to forge new friendships, deepen old ones and restore relationships that have cooled. The following three-word phrases can enrich every relationship ILL BE THERE Being there for another person is the greatest gift we can give. When we are truly present for other people, important things happen to them and to us. We are renewed in love and friendship. We are restored emotionally and spiritually. Being there is at the very core of civility. I RESPECT YOU Respect conveys the feeling that another person is a true equal. It is a powerful way to affirm the importance of a relationship. PLEASE FORGIVE ME Many broken relationships could be restored and healed if people would admit their mistakes and ask for forgiveness. All of us are vulnerable to faults, foibles and failures. A man should never be ashamed to own he has been in the wrong, which is but saying, in other words, that he is wiser today than he was yesterday. I THANK YOU Gratitude is an exquisite form of courtesy. People who enjoy the companionship of good, close friends are those who dont take daily courtesies for granted. They are quick to thank their friends for their many expressions of kindness. On the other hand, people whose circle of friends is severely constricted often do not have the attitude of gratitude. LET ME HELP The best of friends see a need and try to fill it. When they spot a

hurt they do what they can to heal it. Without being asked, they pitch in and help. I UNDERSTAND YOU People become closer and enjoy each other more if they feel the other person accepts and understands them. Letting other people know in so many little ways that you understand him or her is one of the most powerful tools for healing your relationship. And, certainly, last but not least I LOVE YOU

Misteri di Balik Uang - Uang Dollar Amerika


Selasa, 06 Juli 2010 | By who i am

Tragedi 911 (September 11) dimana gedung kembar WTC di New York runtuh ditabrak oleh dua buah pesawat, dan markas pertahanan keamanan militer Amerika, Pentagon juga rusak ditabrak pesawat. Tapi benarkah begitu? Begitu mudahnya bangunan-bangunan kokoh berkonstruksi baja itu dapat tumbang? Memang ada perhitungan teori fisika yang membuat hal itu mustahil terjadi. Amerika Serikat berdiri kurang lebih 450 tahun yang lalu. Dimana saat itu ditetapkannya pula mata uang Amerika Serikat. Dan sejak 450 tahun yang lalu pula mata uang Amerika tidak pernah direvisi. Sekarang coba kita telaah mata uang yang sejak 450 tahun yang lalu itu belum berubah bentuknya. Dimulai dari uang 20 Dolar.

Sekarang kita coba lipat. (Ingat bahwa mata uang ini belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu)

Sekarang kita coba lipat lagi.

Sekarang kita lipat lagi seperti ini. Dan lihat gambar yang dilingkari.

Itu adalah gambar Pentagon setelah ditabrak pesawat. Lihat gambar gedung yang berasap itu! Kalau masih belum percaya, akan saya perjelas lagi.

Untuk kali ini terbukti bahwa uang 20 Dolar Amerika menyimpan rahasia tentang konspirasi penghancuran Pentagon. Cukup untuk pesan terselubung Pentagonnya. Sekarang kita ke New York dengan 20 Dolar yang setengah kusut ini, untuk melihat ada apa di sana. Masih di 20 Dolar Amerika yang belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu. Sekarang kita pakai sisi lain dari uang 20 Dolar ini.

Bagian sebelah kiri ditabrak oleh Flight 175 dari United Airlines yang meluncur dari sebelah kanan gedung. Sementara bagian sebelah kanan ditabrak oleh Flight 11 yang dimiliki American Airlines yang meluncur dari sebelah kiri. Lihat tulisan di kanan dan di kiri uang, yang lengkapnya adalah The United State of America. (Tetapi, Mungkinkah 450 tahun yang lalu kedua perusahaan penerbangan itu sudah ada? Jawabannya, tentu saja belum. Bahkan ke 2 gedung itu -pentagon dan WTC- belum dibangun.) Sekarang kita bahas bagian yang paling aneh dari 20 Dolar kita ini.

Sudahkan 450 tahun yang lalu Osama Bin Laden lahir?? Untuk rahasia dibalik 20 Dolar ini, bisa ditemukannya dari kode : 911 (September 11) >> 9 + 11 = 20 Jadinya 20 Dolar! Cukup untuk 20 Dolar, sekarang kita tukarkan uangnya dengan sebuah 5 Dolar dan sebuah 10 Dolar. Dalam 5 Dolar Amerika ( yang belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu ) juga terdapat rahasia penghancuran WTC New York.

Sekarang kita lihat uang 10 Dolar kita!

Gedung pertama WTC yang sudah berasap.

Sekarang kita ke 50 Dollar

Ini WTC saat bangunannya runtuh.

100 Dollar

Ini asap gambar asap dari WTC yang telah runtuh. Detail sekali mereka membuat pesan terselubung ini! Sampai-sampai gambar asapnya saja tidak lupa dibuat.

Kemudian, 1 Dollar

Ini adalah lambang Illuminati, yaitu organisasi super rahasia milik Yahudi. Terdapat Mata Horus dan Tulisan "NOVUS ORDO SECLOHUM" yang artinya "NEW WORLD ORDER" atau "TATA DUNIA BARU" Lalu, mau di jadikan apa kita sama orang-orang Zionis Yahudi itu??

Selanjutnya, Bintang-bintang di atas kepala burung itu membentuk suatu lambang, yaitu lambang "DAVID STAR" lambang kebanggaan Yahudi. Nomor pesawat Flight 11 yang menabrak WTC adalah :

Q33NY
Coba di copy paste nomor ini ke Microsoft Office Word dan diblok, lalu ubah font-nya ke wingdings. Nanti hasilnya seperti...

Bisa di artikan? PESAWAT >> MENABRAK 2 GEDUNG >> KORBAN BERJATUHAN >>> DAN PELAKUNYA ADALAH

menurut saya pribadi ini hanyalah suatu kebetulan saja.


Sumbawa News kaskus

You might also like