Professional Documents
Culture Documents
7/17/2012
7/17/2012
Pengantar
Pengantar
Analisa prospek penambangan batubara di PT Vardila Buana Sakti yang dilakukan team dari PT SRI UTAMA MANDIRI, mencakup potensi batubara (kualitas dan kuantitas). Pemetaan sosial masyarakat, dan analisa investasi dan profit and loss. Dasar semua analisa berdasarkan hasil general survei ke lokasi WP PT VBS yang dilakukan mulai 3 Juli Sampai 8 Juli 2012
Bagian 4. Kesimpulan
7/17/2012
Gambaran Umum
Pemegang IUP Lokasi Luas IUP Eksplorasi Derah berbatasan ldengan lokasi IUP Formasi Morfologi Kesampaian Daerah PT Vardila Buana Sakti Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur 3.490 Ha Desa Longiram Ilir, Desa Muara Leban, Desa Long Daliq & Desa Sukomulyo, Kecamatan Longiram Pamaluan dan Balikpapan Dataran Rendah, Perbukitan bergelombang lemah-sedang. Perbukitan agak kuat. Sekitar 400 km dari Samarinda menuju Barong Tongkok, kemudian masuk ke Linggang Bigung, Tering, dan menyeberang ke Longiram Ilir . Untuk mencapai lokasi dari Kota Samarinda dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 (empat) selama lebih kurang 10 jam perjalanan darat , melalui sungai Mahakam selama 18 jam. Sarana perhubungan jalan berupa jalan aspal dan jalan desa pengerasan. Menggunakan pesawat, Dari jakarta menuju Balikpapan. Dari balikpapan sekitar 45 menit turun di sendawar (kabupaten Kutai Barat). Dari Dari sendawar menggunakan kendaraan roda 4 menuju lokasi sekitar 1 jam, melalui Linggang Bigung dilanjutkan ke Tering. Setelah itu ke lokasi di kampung Muara Leban sekitar 30 menit. Dan menyeberang menggunakan penyeberangan menuju Kampung Long Iram Ilir, Suko Mulyo dan Kampung Long Daliq.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI) 7/17/2012
Outpun survei
7/17/2012
Metode Survei
1. Mapping Singkapan (outcrop) Melakukan cross cek data singkapan dari OT VBS dengan pola acak. Melakukan pemetaan langsung di lokasi penelitian terhadap kandungan batubara yang ada
Melakukan kajian kelayakan tambang dari sisi cadangan dan kualitas batubara
2. Mapping Sosial 1. 2. 3. 4. Indept Interview Survei sillient Pengamatan verbal Riset kepustakaan
3. Mapping Financial
7/17/2012
7/17/2012
PT GBE PT VBS
7/17/2012
7/17/2012
7/17/2012
10
1.1. Sejarah
Kabupaten Kutai Barat merupakan kabupaten pemekaran dari wilayah Kabupaten Kutai yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tertanggal 04 Oktober 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang. Diresmikan, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta, dan secara operasional diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 05 November 1999 di Sendawar.
7/17/2012
11
1.2.Penduduk
Sampai tahun 2010 jumlah penduduk Kutai Barat 165.091 jiwa. Dimana kecamatan terpadat adalah Barong tongkok dengan populasi 23.915 jiwa. Dan Laham merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil dengan 2.275 jiwa. Dan 69,43 % dari jumlah penduduk tersebut merupakan usia produktif dan selebihnya merupakan usia tidak produktif
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
12
1.3.Etnis/Suku
7/17/2012
13
7/17/2012
14
Selain batubara yang memiliki kontribusi terbesar pada PDRB Kutai Barat. Komoditas andalan lainnya adalah buah buahan, perkebunan, perikanan dan kehutanan. Pada Tahun 2010, PDRB Kubar mencapai 6,83 Trilyun. Dimana sekitar 57,96 persen bersumber dari pertambangan batubara. Investasi dan penanaman modal dalam negeri cenderung mengalami peningkatan signifikan. Dan pada tahun 2010 PMDN yang disetujui mencapai 988,95 Milyar dan PMA yang disetujui 65,81 Milyar
7/17/2012 15
1.5. Pendidikan
Pada sektor pendidikan terjadi peningkatan pada tingkat partisipasi sekolah. Peningkatan signifikan terjadi pada partisipasi sekolah usia 16-18 tahun. Dimana pada tahun 2009 partisipasi sekolah hanya 47,95 % maka pada tahun 2010 meningkat menjadi 96,18 %.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
16
1.6.Kemiskinan
Tingkat kesejahteraan masyarakat Kubar dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Dan dibandingkan tahun 2008 dimana prosentase penduduk miskin 10,60 persen maka pada tahun 2010 Prosentase Penduduk miskin menjadi 9,90 persen.
7/17/2012
17
Pada tahun 2010 sekitar 16.500 jiwa atau 9,90 persen penduduk Kutai Barat masuk katagori miskin. Dan bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Kalltim jumlah penduduk miskin di Kubar masih jauh lebih baik ketimbang di Malinau, Nunukan, Bulungan. Bahkan dengan Tarakan-pun Kubar masih lebih sedikit penduduk miskinnya.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
18
Sektor pertambangan yang merupakan leading sector perekonomian Kutai Barat hanya mampu menyerap tenaga kerja 6,52 persen pada tahun 2010. Dan sector terbesar penyerap tenaga kerja di Kubar adalah pertanian.
Pada sisi lain, tingkat pastisipasi angkatan kerja selama periode 2009-2010 mengalami peningkatan menjadi 74,14 persen.
7/17/2012
19
1.8.Kesehatan
Penyakit pernapasan bagian atas, penyakit kulit dan malaria merupakan jenis penyakit yang banyak diderita warga Kutai Barat. Ini tentunya berkorelasi erat dengan kondisi alam Kubar yang sebagian besar masih hutan. Dan masih belum optimalnya kualitas air yang dikonsumsi masyarakat. Sementara penyakit cacingan dan penyakit telingga jarang di jumpai di Kubar.
7/17/2012
20
Puskesmas nampaknya masih menjadi sasaran utama masyarakat Kubar dalam upaya pengobatan penyakitkan. Nampak dalam gambar, warga yang berobat ke rumah sakit hanya 14,63 %, sedangkan yang berobat ke Puskesmas mencapai 42,29 %
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
21
1.2.Hasil Survei
7/17/2012
22
Luas Wilayah
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten Curah Hujan Batas wilayah
1.462, 01 ha
84 558,4 (rata rata) Utara : Kukar Timur : Kukar Selatan : Tering Barat : Laham Long Hubung 1 Puskesmas, 5 puskesmas pembantgu
23
Sarana Kesehatan
7/17/2012
1.2.2.Gambaran Umum
Muara Leban
Populasi
Luas Wilayah Suku Jumlah Keluarga Petani Elevasi Jarak desa ke Kantor Kecamatan Pemukiman Kumuh
Long Daliq
600 Jiwa
91.55 ha Dayak Bahau 90%
Suko Mulyo
1.142 jiwa
27,46 Jawa (transmigrasi) 80%
395 jiwa
109,36 ha Dayak Tunjung 92 %
18 3 Km
22 7KM
16 2 Km
39 2 Km
tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
7/17/2012
24
7/17/2012
25
1.2.4.Perubahan yang terjadi dalam kurun waktu 5 Tahun Kebelakang Menurut persepsi warga sekitar WP IUP PT VBS
7/17/2012
26
1.2.5.Harapan Masyarakat
Dari hasil indept interview dengan beberapa warga dan tokoh masyarakat sekitar lokasi WP PT VBS terungkap bahwa sejatinya warga Muara Leban sangat berharap agar Usaha penambangan IUP Eksplorasi PT VBS bisa segera beroperasi. Sehingga bisa meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat disekitarnya yang secara paralel akan diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat menurut sejumlah tokoh adat Muara Leban siap membantu perusahaan.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
27
1.2.6.Mengapa Gagal?? Menambang di kabupaten Kutai Barat tidaklah mudah. Cukup banyak cerita para penambang batubara yang gagal . Menelisik persoalan tersebut memang tidaklah mudah. Persoalan sosial masyarakat kerap menjadi persoalan serius bagi para investor. Dari hasil survei singkat yang dilakukan oleh team survei ditemukan fakta fakta menarik yang selama ini barang kali berlum tergali. Diantaranya.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
28
1. Masyarakat sekitar lokasi tambang IUP Eksplorasi PT VBS meskipun secara ekonomi masih banyak yang belum mapan namun hutan milik warga telah mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
2. Adat bagi masyarakat sekitar tambang merupakan warisan leluhur yang sudah ada sebelum bangsa indonesia terbentuk. Karenanaya tidak bisa diganggu gugat.
7/17/2012
29
3. Pada dasarnya karakteristik masyarakat dayak sangatlah terbuka terhadap para pendatang . 4. Konflik masayarakat dengan perusahaan lebih banyak disebabkan karena persoalan sederhana yang bermula dari ketidaksiapan pendatang beradaptasi dengan kebiasaan dan adat istiadat masyarakat sekitar tambang. 5. Cukup banyak keluhan yang disampaikan pada team general survei terkait dengan tabiat para pelaku usaha yang kurang menghargai adat istiadat masyarakat khsusnya adat dayak.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
30
1.2.7.Ganti Rugi Lahan Tambang Desa/Kampung Muara Leban memiliki luas 109,36 Ha. Adapun mata pencaharian warga lebih banyak didominasi pertanian tradisonal dan pencari ikan. Terkait dengan penguasaan lahan dan ganti rugi lahan untuk pertambangan batubara, salah seorang tokoh adat Muara Leban menyebutkan, pada dasarnya warganya tidak ingin repot. Selain akan mendukung sepenuhnya, ganti rugi lahan yang dipilih oleh warga Muara Leban adalah jual putus, dengan ketentuan, setelah lahan selesai ditambang dikembalikan pada pemilik lahan asal.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
31
Dalam kehidupan sehari hari masyarakat sekitar tambang PT VBS, khususnya masyarakat kampung Muara Leban dan Long Daliq tidak bs lepas dari tradisi dan adat istiadat dimana sampai saat ini masih terpelihara dengan baik. Peran lembaga adat pada tataran tertentu jauh lebih besar ketimbang lembaga formal yang dibentuk pemerintah. Secara formal lembaga yang tumbuh di kampung Muara Leban dan Kampung Long Daliq adalah Badan Perwakilan Kampung, Pemerintahan Kampung, Lembaga Adat, Kelompok Tani dan LKMD.
7/17/2012
32
Kepemilikan lahan di daerah penyelidikan umumnya dikuasai oleh warga desa yang lokasinya atau tempatnya berdekatan dengan lokasi tambang. Kepemiliki lahan berupa kebun atau hutan di Muara Leban dan Long Daliq indentik dengan penguasaan wilayah kampung. Tak heran bila kemudian, kepemilikan lahan di Muara Leban dan Long Daleq umunya masih memiliki hubungan kekeluargaan.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
33
Kepemilikan lahan di Muara Leban yang mayoritas warganya adalah Suku dayak Tunjung tak berbeda jauh. Survei yang dilakukan awal bulan Juni 2012 men unjukkan kepemilikan lahan dikuasai pribadi pribadi meskipun diatur oleh kepala adat dalam hal pengurusannya. Kepala adat dan kepala kampung menempati posisi yang sentral bagi warga Muara Leban. Hampir dalam semua kegiatan, terutama terkait masalah tanah dan adat pelibatan kepala kampung dan ketua adat menjadi sangat penting. Dalam banyak kasus di Kubar tersendatnya operasional tambang batubara lebih banyak disebabkan karena persoalan sikap respek terhadap institusi yang berlaku di kampung tersebut.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
34
Sawah
Kebun sayur Kebun Rotan Kebun Karet
Kebuh Buah
Kebun Kopi Kebun Jerus Hutan
Hutan Rawa
Hutan Kerangas Bekas Ladanf
1.2.11.Upacara Adat
Upacara adat yang masih sering digunakan : pamali (adat tanam padi), adat pekifaan ( berhubungan dengan adat perkawinan), Ngayau dan dangai (adat pendewasaan anak), Behabai, lali purut (adat bersih bersih kampung), Belian campuran (pengobatan).
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
36
1.2.12.Konflik
Konflik Menurut sejumlah tokoh masyarakat Muara Leban dan Long Daliq sangat jarang terjadi. Kalaupun ada konflik biasanya terkait masalah salah paham antar keluarga. Dan penyesaian konflik yang terjadi , diselesaikan dengan menggunakan jalur ADAT. Cara ini dinilai lebih efektif ketimbang menggunakan pendekatan lainya.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
37
1.2.13.Hutan Adat
Menurut Tokoh Adat Dayak Tunjung yang bermukim di Muara Leban, secara turun temurun mereka memiliki kawasan hutan adat yang dilindungi oleh aturan adat. Dan siapa saja yang melanggar ketentuan adat akan dikenakan denda. Sebagian besar warga di Muara Leban dan Long Daliq berpenghasilan dari kekayaan sumber daya hutan. Kalaupun sekarang ini cukup banyak perusahaan yang telah beroperasi hasrat memiliki dan mengelola kebun masih cukup tinggi
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
38
Infrastruktur ekonomi baik di Muara Leban maupun Long Daliq bisa dibilang sangat minim. Pasar tidak ada. Bahkan di Muara Leban toko/warung juga tidak ada. Kedua warga kampung tersebut bisa membeli keperluan sandang dan pangan hanya mengandalkan penjual keliling atau pada saat upacara adat dan pada saat perkawinan.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
39
7/17/2012
40
7/17/2012
41
2.1.1. Eksplorasi
7/17/2012
42
2.1.2. Eksplorasi
7/17/2012
43
Study Kelayakan
Rekomendasi
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI) 7/17/2012
44
7/17/2012
45
2.1.4.Situasi
Perkantoran dan pemukiman penduduk di desa Long Iram Ilir, Suko Mulyo dan Long Daliq sebagian besar masuk kawasan WP IUP PT VBS.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
46
Pemukiman di suko mulyo merupakan warga transmigrasi sebagian besar merupakan pendatang dari Jawa
7/17/2012
47
7/17/2012
48
Di Kampung Muara Leban terdapat sejumlah tambang yang telah berproduksi. Sebagian dari mereka menggunakan jalan negara untuk mengangkut batubara.
7/17/2012
49
7/17/2012
50
Situasi lahan di blok I yang potensial dikerjakan sebagian besar merupakan hutan dan hanya sekitar 2 hektar saja yang ditanami berupa karet. Pemilik kebun karet ketika ditemui team survei mengaku tidak keberatan bila lahannya digunakan untuk pertambangan batubara.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
51
2.2.1. Singkapan
7/17/2012
52
7/17/2012
53
oc
Konfirmasi :
oo1
OC6-06-11-PP
000200.0
1153558.6
145
0.60 m
7/17/2012
54
7/17/2012
55
7/17/2012
56
OC
002
Konfirmasi OC2-06-11PP
000216.
0
7/17/2012
57
coal
7/17/2012
58
Kemiringan 3 derajat dengan morfologi gelombang rendah. Selain hitam dan bergaris coklat, sebagian batubara terlihat mengkilat.
7/17/2012
59
7/17/2012
60
7/17/2012
61
coal
7/17/2012
62
7/17/2012
63
Kedalaman eks test pit manual lebih dari 1.8 meter dan masih belum ketemu battom.
7/17/2012
64
7/17/2012
65
Lokasi singkapan 00c 001 yang merupakan konfirmasi atau cross cek data singkapan dari PT VBS terletak sekitar 50 meter dari bibir sungai Mahakam.
7/17/2012
66
Konfimasi
OC 00 3 OC1-06-11PP 000212.3 1153602.1 150 5 > 2.00 m
7/17/2012
67
7/17/2012
68
7/17/2012
69
YIR
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
70
7/17/2012
71
Lokasi singkapan Oc 004 berada dipinggir jalan dan dekat perumahan warga di desa Muara Leban. Situasi WP terdapat jalan raya membelah wilayah pertambangan IUP PT VBS
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
72
7/17/2012
73
7/17/2012
74
7/17/2012
75
Kondisi yang masih merupakan hutan lebat dan belum adanya akses jalan menyebabkan daerah tersebut sulit dijangkau. Team gagal mencapai lokasi karena kondisi jalan menuju desa Long Daleq pada saat itu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Team kemudian membatalkan melakukan kegiatan cross cek singkapan.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
76
Kegiatan survei tinjau hanya berhasil melakukan cross cek singkapan sebanyak 4 titik singkapan. Dari 4 titik tersebut semua data yang diinformasikan pada team benar adanya, baik ketebalan singkapan batubara maupun lokasinya. Bisa disimpulkan data data dari PT VBS terkait singkapan yang mereka indentifikasi benar adanya.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
77
2.2.1.3 Aluvial
Aluvial
Aluvial
Lebih dari 50 persen Wilayah Pertambangan IUP Eksplorasi PT VBS merupakan Aluvial Deposit dimana merupakan areal berupa Lumpur, lempung, pasir, kerikil rijang, kuarsa dan basal. Pasir di beberapa tempat berlapis semu. Satuan ini merupakan endapan sungai dan rawa, sepanjang tepi S. Mahakam dan anak sungainya, sekitar Danau Semayang, Danau Melintang, Danau Jempang, dan Danau Uwis. Di Kalimantan Timur Aluvial Deposit kalaupun terdapat mineral batubara biasanya calory-nya sangat rendah dan bersulfur tinggi. Biasanya aluvial desosit dikeluarkan dari kawasan berprospek. Kecuali dalam penyelidikan menyatakan sebaliknya.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
78
Sumber daya batubara pada SR 3, dihitung berdasarkan hasil temuan team di lokasi penyelidikan
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI) 7/17/2012
79
7/17/2012
80
2.2.4.Morfologi
7/17/2012
81
7/17/2012
82
Tanam tumbuh di daerah penyelidikan sangat sedikit sekali. Paling banyak terdapat 2 hektar kebun karet milik warga disekitar tambang.
7/17/2012
83
84
Berdasarkan hasil inventarisasi pemetaan dengan pola mengkomparasikan peta geologis dan peta resmi dari dinas pertambangan Kutai Barat maka secara general dari semua Wilayah Pertambangan dengan luasan 3.490 Ha, kawasan yang potensial dikerjakan untuk penambangan batubara adalah 965.67 Ha. Dan dari jumlah tersebut sekitar 100 ha sudah dilakukan eksplorasi awal, tinggal dilanjutkan dengan kegaiatan drilling dan topografi
2.2.5.2.Lahan Potensial
Luas IUP PT VBS
Luasan KBK
Luasan Blok I Luasan Blok 2 Luasan Pemukiman
3.490 Ha
700 ha (diblok II)
1.745 Ha 1745 Ha (100@KBK dan Aluvial deposit) 255,83 Ha Muara Lebab Long Daliq Suko Mulyo Long Iram Ilir : 109.36 : 91,55 :27.46 : 27,46
7/17/2012
85
Peta Geologis
7/17/2012
86
2.2.5.3. Blok I. semua areal merupakan kawasan KBNK (Kawasanan Budidaya Non Kehutanan),
Peta geologis
7/17/2012
87
2.2.5.3.Blok II. KBNK sekitar 60%, KBK sekitar 40%. Masalahnya yang masuk Kawasan KBNK merupakan Deposit ALuvial
KBK
KBNK
Peta Geologis
7/17/2012
88
Belum di eksplorasi
Pemukiman Penduduk
aluvial
Belum di eksplorasi
7/17/2012
89
Berdasakan survei tinjau lokasi di blok I yang potensial dikerjakan adalah 100 hektar.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
90
1000 m
Panjang seam batubara dari bibir sungai sampai ke batas WP IUP VBS kurang lebih 1000 meter. Dipotong batas bibir sungai 100 meter dan untuk kawasan penyangga di batas Wp maka sekitar 800 meter yang bisa di eksploitasi.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
91
Dari semua areal di kawasan Blok 2 sekitar 75 persen merupakan Aluvial Deposit. Hanya 25 persen saja merupakan kawasan yang potensial di lakukan penambangan dan dari jumlah tersebut sekitar 50 persen-nya merupakan kawasan KBK (Kawasan Budidaya Kehutanan) dimana diperlukan ijin sampai ke mentri untuk bisa dilakukan penambangan batubara.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
92
Pelabuhan
7/17/2012
93
7/17/2012
94
Di dalam areal WP IUP PT VBS terdapat eks kegiatan penumpukan dan pemuatan kayu log. Dari pengamatan verbal pandangan mata eks kegiatan kayu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan batubara. Termasuk memanfaatkan eks jety yang sudah ditinggalkan perusahaan dan kini dimiliki dan dikuasai pemilik lahan.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
95
Bila diliihat lebar sungai dan kedalaman sungai kapasitas jety 300 feet. Namun Karena di sekitar Tering ada batukarang, maka hanya kapasitas kapal 2300 feet saja yang bisa melintas.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
96
7/17/2012
97
7/17/2012
98
PT GBE PT VBS
PT VBS
7/17/2012
99
Lokasi batukarang
7/17/2012
100
Jalan Tambang
Akses jalan hauling di PT VBS sangat idel, selain berdekatan dengan sejumlah singkapan batubara. Kondisi jalan tersebut sangat memadai
7/17/2012
101
Kegiatan penambangan di blok I khususnya yang masuk wilayah kampung Muara Lebab banyak dibantu dengan telah tersedianya sejumlah infrastruktur tambang. Seperti akses jalan angkut batubara. Stocfile dan bangunan untuk mess karyawan.
Kondisi jalan cukup baik. Setelah Pelebaran dan pembersihan jalan tersebut bisa digunakan untuk kegiatan pengangkutan batubara
Akses jalan eks longging langsung menuju areal yang bisa digunakan untuk penumpukan batubara
infromasi warga ,penggunaan jalan untuk kegiatan batubara tidak dikenai sewa menyewa
7/17/2012
102
Akses jalan yang bisa digunakan untuk kegiatan hauling batubara merupakan jalan beragregat lokasi membelah Wilayah Pertambangan IUP Ekplorasi PT VBS. Konsisi ini Secara ekonomis akan menggurangi biaya investasi.
7/17/2012
103
Letak bangunan eks mess perusahaan kayu berdekatan langsung dengan singkapan batubara dan tempat penumpukan batubara.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI) 7/17/2012
104
Di daerah penyelidikan, tepatnya di lokasi singkapan 002 yang lokasinya berdekatan dengan sungai mahakam terdapat 2 bangunan permanen eks mess karyawan perusahaan kayu. Dari telisikan team survei hak milik bangunan tersebut sudah berpindah tangan ke pemilik lahan dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penambangan .
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
105
7/17/2012
106
Penyeberangan
Satu satunya sarana penghubung antar blok I dan Blok II adalah penyeberangan yang setiap hari melayani jasa penyeberangan mobil dan motor.
7/17/2012
107
7/17/2012
108
Untuk melihat prospek cadangan batubara di daerah IUP PT VBS selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian. Analisis ini dilakukan berdasarkan umur tambang selama 5 tahun, sesuai dengan deposit yang ada di blok I.
By Setia Wirawan (PT SRI UTAMA MANDIRI)
7/17/2012
109
RP
27.325.000.000 27.325.000.000
2.520.000.000 320.000.000 19.800.000.000 600.000.000 4.200.000.000 27.440.000.000 528.750.000 360.000.000 600.000.000 600.000.000 26.437.500 80.000.000 2.195.187.500 29.635.187.500 56.960.187.500
7/17/2012
2
3 4 5
1 2 3 4 4 5
Untuk penambangan dengan sistem dikontrakkan, untuk masa penambangan selama 5 tahun, sesuai dengan deposit hasil survei tinjau, maka diperlukan investasi sebesar 56.960.197.500
110
7/17/2012
111
1
2
Rp 12.500.000.000
Ro 545.000.000
3 4 5
Rp 1.700.000.000 Rp 20.925.000.000
7/17/2012
112
PT VBS
Rp 12.500.000.000
Dibayar bertahap
7/17/2012
113
Topografi
100
7/17/2012
114
7/17/2012
115
3.4.4.Rincian PembebasaLahan
3.000.000.000
2 3
500.000.000 180.000.000
3.680.000.000
7/17/2012
116
5
6 7 8
Pos Keamanan
Tangki BBM Gudang Tempat ibadah Total (perkiraan)
50.000.000
250.000.000 150.000.000 150.000.000 1.700.000.000
7/17/2012
117
7/17/2012
118
1 2 3 4 5
5%x400.000
5% x 400.000 5%x400.000
14.400.000.000
14.400.000.000 64.800.000.000
7/17/2012
119
1 2 3 4 5
35.000
35.000 35.000
25.200.000.000
25.200.000.000 113.400.000.000
7/17/2012
120
Produksi
480.000 600.000 720.000 720.000 720.000. 3.240.000.000
Biaya (SR 4)
120.000 120.000 120.000 120.000 120.000
jumlah
57.600.000.000 72.000.000.000 86.400.000.000 86.400.000.000 86.400.000.000 388.800.000.000
7/17/2012
121
3.8.Biaya Barging
Tahun ke
Produksi
480.000 600.000 720.000
Biaya
20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
Total
9.600.000.000 12.000.000.000 14.400.000.000 14.400.000.000 14.400.000.000 64.800.000.000
1 2 3
4 5
720.000 720.000.
3.240.000.000
7/17/2012
122
10.000
10.000
7.200.000.000
7.200.000.000 32.400.000.000
7/17/2012
123
Produksi
480.000 600.000 720.000 720.000 720.000.
biaya
15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
jumlah
7.200.000.000 9.000.000.000 10.800.000.000 10.800.000.000 10.800.000.000
3.240.000.000
48.600.000.000
7/17/2012
124
1 2 3
4 5
720.000 720.000.
3.240.000.000
7/17/2012
125
1 2 3
4 5
720.000 720.000.
3.240.000.000
7/17/2012
126
3.13.Biaya CSR
Tahun ke 1 2 3 4 5 Produksi 480.000 600.000 720.000 720.000 720.000. 3.240.000.000 biaya 5.000 5.000 5.000 jumlah 2.400.000.000 3.000.000.000 3.600.000.000
5.000
5.000
3.600.000.000
3.600.000.000 16.200.000.000
7/17/2012
127
3.14. Overhead
Tahun ke Produksi (ton) Harga (Rp) Total (Rp)
1 2 3
4 5
720.000 720.000.
3.240.000.000
7/17/2012
128
3.15.Pemeliharaan
Biaya 5 persen
Pemerliharaan(thn) 320.000.000
7/17/2012
129
Produksi
biaya
jumlah
1 2 3 4 5
10.000
10.000
7.200.000.000
7.200.000.000 32.400.000.000
7/17/2012
130
I.
1 2
Manajemen
General Manager Mine Manager Safety Manager Marketing Manager Finance & Adm. Manager Secretary Sub total I 1 1 40.000.000 25.000.000
3
4
1
1
15.000.000
15.000.000
6
7
1
1 7
10.000.000
5.000.000 110.000.000 1.320.000.000
7/17/2012
131
II. 1 2 3 4 5 6
K3 dan Comdev HRD Accountant Admint. Personil Staff K3 Staff community development Staff lingkungan 1 1 1 1 1 1 3.500.000 3.500.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
8
14
16.000.000
35.000.000 420.000.000
7/17/2012
132
III. 1 2 3 4
7/17/2012
133
IV. 1 2
Administrasi & Keuangan Marketing Staff Clecrk Sub Total IV 2 1 3 5.000.000 2.000.000 7.000.000 84.000.000
V. 1 2
3 4 5 Sub Total V V. 1
0 0
0 0 0
0 0
0 0 0 0
0 0
0 0 0 0
134
Tahun 2
4.185.000.000
Tahun 3
4.185.000.000
Tahun 4
4.185.000.000
Tahun 5
4.185.000.000
7/17/2012
135
7/17/2012
136
4.1.1.Umum
Dasar Analisis
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Modal/investasi Biaya produksi Tingkat produksi Perkiraan harga jual Perhitungan amortisasi dan depresiasi linier Tidak menggunakan ekskalasi biaya dan ekskalasi pendapatan 7. Harga batubara 420.000,-
Sistim penambangan Dikontraktorkan Batubara tertambang Modal kerja 3.300.ooo MT (sesuai hasil general survei) 3 bulan, sejak produksi perdana
7/17/2012
137
7/17/2012
138
Biaya Langsung
Biaya OB, CG 120.000
Biaya Hauling
Biaya Barging Biaya Crashing total
10.000
20.000 15.000 165.000
7/17/2012
139
BEP
Tahun 0 1 2 3 4 5 Laba Bersih 52.000.725.000 66.364.725.000 80.448.725.000 80.448.725.000 80.448.725.000 Cash flow -56.960.187.500 -4.959.462.500 61.405.262.500 141.853.987.500 222.302.712.500 302.751.437.500
BEP
7/17/2012
140
Terima Kasih
7/17/2012
141