Professional Documents
Culture Documents
ASPAL
ASPAL
Aspal bukan material baru dalam sejarah manusia. Dalam catatan sejarah, orang Sumeria (3000 SM) sudah menggunakannya untuk perekat batu perhiasan, kerang atau mutiara. Selain itu, orang zaman dulu menggunakannya pula untuk mengawetkan mayat, waterproofing (antirembes/bocor) di kapal misalnya, dan juga untuk menggantikan fungsi semen di bangunan. Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan mulai tahun 1830-an. Sementara aspal hot mix mulai dikenal tahun 1900. Definisi: Aspal adalah material utama pada konstruksi lapis perkerasan lentur jalan raya, yang berfungsi sebagai campuran bahan pengikat agregat.
Aspal pada umumnya terdiri dari bitumen dan mineral. Secara kimiawi bitumen terdiri dari gugusan aromat, napthen dan alkan sbg bagian-bagian terpenting. Secara kimia fisika merupakan campuran colloid, dimana butir-butir yang merupakan bagian-bagian yang padat (asphaltene) berada dlm fase cairan yang disebut malten. Kelebihan dari Aspal : Mempunyai daya lekat yang kuat Bersifat adhesif Tidak larut dalam air Merupakan bahan yg plastis yang dengan kelenturannya mudah diawasi utk dicampur dengan agregat Sangat tahan terhadap asam, alkali dan garam-garaman
v Kimia aspal
Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh alifatik dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Karbon Hydrogen Belerang (80%) (10%) ( 6%)
Nitrogen, Oksigen, renik besi, nikel & vanadium, dan beberapa atom lain. (4%) Massa molekul aspal bervariasi, dikelaskan atas : aspalten (yang massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25 persen aspalten.
v Aditif aspal
Pada aspal dapat ditambahkan beberapa aditif untuk berbagai keperluan, misalnya : untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan untuk jalan yang sering dilalui kendaraan berat meningkatkan viskositas saat pengolahannya,dan sebagainya. Polimer karet yang ada di ban-ban bekas kendaraan telah digunakan juga sebagai aditif untuk meningkatkan kekuatan ikatan aspal dengan agregat.
KLASIFIKASI ASBUTON: -Asbuton 10 (B 10) = mempunyai kadar bitumen 9,0 11,4% -Asbuton 13 (B 13) = mempunyai kadar bitumen 11,5 14,5% -Asbuton 16 (B 16) = mempunyai kadar bitumen 14,6 17,9% -Asbuton 20 (B 20) = mempunyai kadar bitumen 18,0 22,5% -Asbuton 25 (B 25) = mempunyai kadar bitumen 22,6 27,4% -Asbuton 30 (B 30) = mempunyai kadar bitumen 27,5 32,5% 2) ASPAL BUATAN Aspal buatan adalah bitumen yang merupakan jenis aspal hasil penyulingan minyak bumi yang mempunyai kadar parafin yang rendah dan disebut dengan paraffin base crude oil. Aspal buatan terdiri dari berbagai bentuk, yaitu padat, cair dan emulsi. a) Aspal Padat merupakan hasil penyulingan minyak bumi yang kemudian disuling sekali lagi pada suhu yang sama tetapi dengan tekanan rendah (hampa udara), sehingga dihasilkan bitumen yang disebut dengan straightrun bitumen. Perawatan Aspal Padat : Untuk memperbaiki beberapa sifat bitumen, antara lain peningkatan kadar asphaltene, sifat lekat dan sifat kepekaan terhadap udara maka diperlukan suatu proses tambahan berupa pencampuran dgn udara pada suhu 400o C dan disebut dengan proses blowing. Keuntungan dari proses blowing : - Penetrasi akan berkurang - Kadar asphaltene akan bertambah Kekurangan dari proses blowing adalah kemungkinan terjadi retak (cracking) akibat adanya proses kimia. Jenis aspal padat Sifat aspal padat
Penggunaan aspal padat *Aspal padat dapat digunakan untuk hampir seluruh pekerjaan pelaksanaan lapisan perkerasan aspal, mulai dari pelapisan permukaan sampai dengan pekerjaan konstruksi perkerasan jalan yg bermutu tinggi seperti lapisan aspal beton. b) Aspal Cair Aspal cair adalah aspal keras yang dicampur dengan pelarut. Jenis aspal cair tergantung dari jenis pengencer yang digunakan untuk mencampur aspal keras tersebut. Jenis aspal cair * Aspal RC (Rapid Curing) * Aspal MC (Medium Curing) * Aspal SC (Slow Curing) c) Aspal Emulsi Aspal emulsi merupakan aspal cair yang lebih cair dari aspal cair pada umumnya dan mempunyai sifat dapat menembus pori-pori halus dalam batuan yang tidak dapat dilalui oleh aspal cair biasa. Aspal emulsi terdiri dari butir-butir aspal halus dalam air yang diberikan muatan listrik sehingga butir-butir aspal tersebut tidak bersatu dan tetap berada pada jarak yang sama. Sifat * cepat mengendap * mengendap dlm waktu sedang * lambat mengendap Penyusun * aspal keras + kerosin * aspal keras + minyak disel *aspal keras + residu penyulingan minyak bumi
Pada rentang suhu 85 dan 150o C, aspal cukup encer dan dapat berperilaku seolah pelumas di antara kerikil atau agregat dalam campuran hot mix. Jadi, adonan atau campuran aspal panas dan kerikil atau agregat dibuat pada rentang suhu ini. Campuran ini segera dituangkan ke permukaan jalan yang hendak dilapisi untuk selanjutnya dipadatkan. Pemadatan harus diselesaikan sebelum aspal mendingin di bawah 85oC.
membentuk mortar atau spesi dengan aspal sebagai pengikat. Susunan agregatnya bergradasi terbuka atau senjang dimana ada satu bagian fraksi yang tidak terdapat dalam campuran. Sifatsifat HRS secara umum yaitu: - memiliki tingkat keawetan tinggi - tidak begitu boros - tahan terhadap oksidasi - ketahanan kelelahan tinggi - fleksibel ( lentur )
Persyaratan Sifat Campuran HRS Kelas A (lalu lintas ringan-sedang) Sifat Campuran Kadar aspal efektif (terhadap berat total) > 6.8 % Kadar penyerapan aspal (terhadap berat total) <1.7% Kadar aspal total minimum (terhadapberat total) >7.3% Kadar rongga udara dari campuran padat (terhadap volume total campuran) 4 - 6 % Marshall Quotient < 4 kN/mm Stabilitas Marshall > 75 % Stabilitas Marshall tersisa setelah perendaman selama 24 jam pada 60 C (terhadap stabilitas semula) 450 - 850 kg Persyaratan Sifat Campuran HRS Kelas B (lalu lintas berat) Sifat Campuran Kadar aspal efektif (terhadap berat total) > 6.2 % Kadar perryerapan aspal (terhadap beral total) < 1.7 % Kadar aspal total minimum (terhadapberat total) >6 .7% Kadar rongga udara dari campuran padat (terhadap vol total campuran) 3 - 6 % Marshall Quotient < l,8-5kN/mm Stabilitas Marshall > 75 % Stabilitas Marshall tersisa setelah perendaman selama 24 jam pada 60 C (terhadap stabilitas semula) 550- 1250 kg. c. Aspal beton (Laston)
Parameter Marshall Untuk memastikan suatu campuran aspal panas sudah memenuhi persyaratan - persyaratan yang sudah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga atau Departemen Pekerjaan Umum, maka perlu dilakukan test dengan alat Marshall. Parameter parameter yang di peroleh dari test marshall antara Iain : Stabilitas Pengukuran stabilitas dengan test Marshall diperlukan untuk mengetahui kekuatan tekan geser dari contoh / sampel yang ditahan dua sisi dominan dari porsi tahanan kepala penekan (porsi tahanan kohesi lebih penguncian butir) dengan nilai stabilitas yang cukup tinggi
diharapkan perkerasan dapat menahan lalu lintas tanpa terjadi kehancuran geser.
Rongga Udara dalam Campuran / Voidln Mix (VIM) Void in Mix atau disebut juga rongga dalam campuran digunakan untuk rongga tidak terlalu kecil ( menimbulkan oksidasi / penuaan aspal dengan violet). Rongga Terisi Aspal Void Filled Bitumen (V F B) Parameter VFB diperlukan untuk mengetahui apakah perkerasan memiliki keawetan ( durability ) dan tahan air (impermeability ) yang cukup memadai. Ronggapada Campuran Agregal / VoidMineral Aggregate (VMA) Void mineral agregat atau rongga pada campuran agregat adalah rongga antar butiran agregat, terdiri dari rongga udara serta aspal effektif yang dinyatakan dalam prosentase volume total campuran. Bila rongga udara serta kadar aspal telah diketahui, maka hanya tingkat absorbsi agregat yang belum terungkap. mengetahui besarnya rongga campuran, sedemikian sehingga menimbulkan bleeding ) atau terlalu besar ( masuknya udara dan sinar ultra
Hasil Bagi Marshall / Marshall Ouotient (MO) Parameter Marshall Cmotient diperlukan untuk dapat mengetahui tingkat kekakuan ( stiffness ) campuran. Pada lapisan overlay tebal > 5 cm, maka kekakuan yang tinggi dapat menahan deformasi dan mendistribusikan beban lalu lintas ke daerah yang lebih luas pada tanah dasar, sedangkan pada pelapisan yang tipis ( < 5 cm ), maka nilai kekakuan perlu dibatasi agar lapisan tambahan tersebut tidak mudah retak. Batasan kekakuan lapisan tipis lebih diperketat bila lendutan yang ada ( kondisi jalan lama ) cukup besar (> 2 mm). Stabilitas setelah rendaman Parameter ini pada dasarnya mengukur tingkat adhesi antara agregat dengan bitumen. Dengan pertimbangan bahwa penilaian agregat dan bitumen telah dilakukan pada tahap awal perencanaan ( persyaratan agregat dan bitumen ) Maka parameter stabilitas setelah rendaman dapat dianggap tidak diperlukan lagi. Pada umumnya Hotmix digunakan sebagai konstruksi perkerasan lentur, yang mana mempunyai syarat- syarat yang harus dipenuhi dipandang dari segi kekuatan dan segi kenyamanan, (The Asphalt Institute, 1985), kondisi yang harus dipenuhi sebagai berikut: a. Kekakuan (stiffiies) Kemampuan untuk menahan deformasi serta mendistribusikan beban lalu lintas ke daerah yang
dirancang campuran aspal panas antara lain dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Kadar aspal relatif tinggi dengan tujuan agar film aspal relatif tebal sehingga tahan oksidasi. 2) Mengandung bahan tambah yang dapat menstabilkan aspal sehingga mengurangi/menahan flow pada kadar tinggi dan tidak peka terhadap cuaca panas/temperature. 3) Mampu mengurangi / mencegah terjadinya pemisahan daricampuran. 4) Memenuhi spesifikasi campuran aspal panas untuk lalu lintas berat.
o Komposisi Campuran Aspal Panas Komposisi dari campuran aspal panas terdiri dari komponen utama, yaitu: agregat , filler, aspal dan faktor panas .Disamping itu untuk meningkatkan kemampuan Campuran Aspal Panas dapat juga digunakan bahan tambahan. 1. Agregat yaitu sekumpulan butir butir batu pecah, kerikil, Agregat pasir atau mineral lainnya baik merupakan hasil alam atau buatan ( Hermanus, 2001 ). Secara umum agregat dapat dibagi dengan istilah yang umum yaitu agregat kasar agregat halus dan filler. a) Agregat kasar Agregat yang secara umum mempunyai ukuran lebih besar dari 0,234 mm. Dimana untuk Campuran Aspal Panas secara umum baik itu Aspal Beton , Hot Rolled Sheet maupun Split Masric Asphalt mempunyai gradasi umum yang dapat dipakai untuk semua jenis Hotmix. Agregat kasar yang digunakan bisa berupa batu pecah atau kerikil yang kering ,kuat ,awet dan bebas dari bahan lain yang mengganggu. Agregat bergradasi kasar adalah agregat yang mempunyai butir yang berukuran dari yang kasar sampai yang halus tetapi agregat kasamya masih tetap dominan. Menurut ASTM agregat kasar mempunyai ukuran > 4,75mm sedangkan menurut AASHTO agregat kasar mempunyai ukuran lebih besar dari 2 mm, ukuran tersebut lebih kecil dari ASTM.
2. Jenis Bahan Tambahan I. Polymer Polymer adalah bahan yang terdiri dari banyak molekul molekul yang disebut monomer.Modifikasi dengan polymer menaikkan sifat-sifat secara nyata antara lain : a) Dapat digunakan pada kondisi lalu lintas tinggi sehingga dapat mengurangi deformasi pada suhu ringgi karena aspal + polymer mempunyai titik leleh lebih tinggi dari aspal biasa. b) Tahan terhadap gaya geser karena aspal plus polymer akan menaikkan ketahanan terhadap gaya geser, ini terutama pada penempatan atau tikungan. c) Dapat menaikkan umur pakai karena aspal makin tinggi kekentalan maka lapisan akan makin tebal. d) Tahan pada suhu tinggi, karena aspal + polymer mempunyai titik leleh yang tinggi lebih dari 50 C sehingga polymer + aspal dapat menahan bleeding (tidak meleleh).
batu Dan
aspal
yang
Asbuton
diproduksi
dalam bahan
bentuk
Aspal
penyusun
asbuton adalah kadar aspal 9-11 % dan kadar kapur 60 - 65 %. Harga aspal menurut California Paving Asphalt Price Index dalam $ USA Jan-07 Feb-07 287.1 267.7 Jan-08 Feb-08 497.8 434.4
Mar-08 510.0 Apr-08 504.1 May-08 567.7 Jun-08 Jul-08 645.3 716.9
Posted by Calon Insinyur at 21:17 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook 0 comments: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Facebook Badge
Mengenai Saya
Calon Insinyur Nama saya KAMILIUS DANUSA, lahir 26 januari 1990.... Ayah saya cowok..sedangkan ibu saya cewek saya seoarang mahasiswa teknik sipil di sebuah salah satu perguruan tinggi swasta yang tidak seberapa terkenal di surabaya... pengen jadi fotografer tp gak kesampean, dan akhirnya nyasar di dunia teknik sipil...... Lihat profil lengkapku
Jumlah Pengunjung
2290
Search
Cari
My Arsip
Manajemen Sumber Daya Manusia - K3 Feb (5) REKAYASA LINGKUNGAN HIDROLOGI - Hidrometri ASPAL Pengukuran Waterpas