You are on page 1of 12

SUDDEN DEAFNESS HEARING LOST

Tuli Mendadak (Sudden Deafness)


Definisi:
SNHL yg terjadi segera atau berkembang secara cepat dlm kurun waktu beberapa jam/hari SNHL >30 dB pd 3 frekuensi yg berdekatan dan terjadi <3 hari

Tuli Mendadak Keadaan Emergency Audiologi Unilateral >> Prognosis pendengaran baik penanganan segera Etiologi:
Idiopatik Sebab2 yg diketahui

EPIDEMIOLOGI
Insidensi 20/100.000 orang Laki2 = Perempuan Telinga kiri >> (55%) Bilateral SNHL 1-2% Umur median 40-54 tahun

TEORI TERJADINYA SUDDEN HL


Infeksi virus Gangguan vaskular Ruptur membran intrakokhlear Otoimun

Tuli Mendadak
Pemeriksaan: - Rinne (+), Weber lateralisasi ke telinga sehat Schwabach memendek - Test SISI : 100% /< 70% recruitments (+) - Tone decay (-) - Speech Audiometry :< 100% - Audiometri Impedans : timpanogram tipe A Reflex stapedius : Ipsiteral (-)/(+) Kontralateral (+) - Konsul : IPD Hematologi - Radiologi : neuroma akustik Diagnosis : - < 3 hari hasil baik

Speech Audiometry
SPEECH RECOGNITION (DISCRIMINATION) SCORE
Mengukur berapa jelas pasien mengerti pembicaraan PB word persentase maksimal 25/50 kata-kata monosilabik Stimulus 30-40 dB diatas threshold skor maksimum Interpretasi:
90 100% 76 88% 60 74% 40 58% 40% Normal Slight difficulty Moderate difficulty Poor Very poor

Alternate Binaural Loudness Balance Test


Untuk memeriksa: peningkatan loudness yg abnormal (recruitment) Syarat: membutuhkan satu telinga yg normal/mendekati normal dan telinga lain lebih buruk 25 dB Tone diberikan secara bergantian antara 2 telinga (intensitas dinaikkan) persepsi sama kuat Interpretasi:
Laddergram : recruitment (+) Sejajar : recruitment (-)

Short Increment Sensitivity Index


Mendeteksi perubahan yg sangat kecil dari intensitas Pada 1 kHz, 20 dB SL (modifikasi: 80 dB HL) secara terus menerus Diberikan suara 1 dB diatas 20 kali, setiap beberapa detik pips Interpretasi:
70-100% 35-65% 0-30% bukan n. VIII (kokhlear) ambiguous Nerve VIII

PENATALAKSANAAN
Vasodilator histamin, asam nikotinat, papaverin, prokain, niasin, karbogen Agen Rheologis: dekstran, pentoksifilin, antikoagulan Antiinflamasi: steroid dosis tinggi Antiviral: asiklovir, amantadin Diuretik: HCT Asam Triyodobenzoat Operasi fistula Follow up 6 bln s/d 1 tahun setelah timbul gejala

You might also like