You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Gambaran penurunan survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun 1994,1997, sampai 2000 adalah 390/100.000 kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup, dan 307/100.000 kelahiran hidup. Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam tiga T yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan. Untuk penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu ibu yang termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian. (Prawirohardjo, 2006). Untuk itu Pemerintah tengah mengupayakan program pelatihan para bidan dan ibu-ibu hamil. Jika bidan kompeten dalam bidangnya, sedikitnya 50% perdarahan akibat melahirkan bisa dicegah. Pelatihan itu juga dengan adanya asuhan persalinan normal (APN) bagi para bidan. Demikian juga dengan pelatihan bagi penanganan ibu pasca keguguran.(JNPK-KR, 2008) Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi sesuai dengan standar dalam pelayanan kebidanan yaitu 7 langkah varney. Upaya Mahasiswa untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi adalah dengan meningkatkan keterampilan dalam segi teori dan praktek kebidanan.

B.

Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum Mampu melakukan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan manajemen kebidanan. 2. Tujuan Khusus

Mampu melakukan pengkajian terhadap kehamilan pada Ny.S . Mampu menginterpretasikan data dan menganalisa masalah untuk menegakkan diagnosa sesuai dengan kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.S. Mampu mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial serta mengantisipasi data sesuai dengan kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.S. Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera secara mandiri konsultasi, kolaborasi, dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.S.

Mampu menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan cepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya sesuai dengan kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.S.

Melaksanakan secara langsung asuhan yang efisien dan aman sehingga memenuhi kebutuhan pada Ibu hamil pada Ny.S. Mampu mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan pada Ibu hamil pada Ny.S.

C. Ruang Lingkup
Tempat : Hari/Tanggal Waktu : Pengkaji : :

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Definisi Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari waktu menstruasi pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi 3 trimester, yaitu : trimester 1 usia kehamilan 0-12 minggu, trimester 2 usia kehamilan 12-28 minggu, dan trimester 3 usia kehamilan 28-40 minggu. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi beresiko tinggi. Kehamilan melibatkan perubahan-perubahan fisik yang normal yang akan dialami ibu serta tumbuh kembang janinnya maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga, mendeteksi serta menatalaksanakan setiap kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan bermasalah. Oleh karena itu pelayanan atau antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal.

B.
1.

Tanda dan gejala kehamilan


Tanda Pasti Kehamilan

Terdengar denyut jantung janin (DJJ). Terasa gerak janin.

Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin ( >16 minggu ). 2. Tanda tidak pasti hamil

Rahim membesar. Tanda Hegar Tanda Chadwik, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva. Tanda Piskacek, yaitu pembesaran uterus kesalah satu arah sehingga menonjol jelas ke arah pembesaran tersebut. Braxton Hicks, yaitu bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi. Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat. Ballotement positif Test urine kehamilan (tes HCG) positif 3. Dugaan Hamil

Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid). Nausea, anoreksia, emesis, dan hipersaliva. Pusing. Miksi/sering buang air kecil. Obstipasi. Hiperpigmentasi, striae, cloasma, linea nigra. Varises. Payudara menegang. Perubahan perasaan. Berat badan bertambah.

4.

Diagnosis Banding

Pseudosiesis ( kehamilan palsu ).

Kistoma ovarii. Mioma uteri. Retensi urine ( bendungan kantong kemih ). Menopause/amenore sekunder.

C. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan Trimester II


1) a. b. c. Sistem reproduksi Vulva dan vagina, Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar. Servik uteri, Konsistensi servik menjadi lunak dan kelenjar-kelanjar diservik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Uterus, Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan istimus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telor, ukuran kira-kira sebesar ukuran kepala bayi atau tinju orang dewasa. d. e. Ovarium, Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum. Payudara/mamae, Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat kuluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolustrum. kolustrum ini berasal dari sinus yang mulai bersekresi. 2) Sistem pencernaan Biasanya terjadi kostipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar kearah atas dan lateral. 3) Sistem respirasi Karena adanya penurunan tekanan CO seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.

4)

Sistem kardiovaskuler Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterem.

5)

Sistem traktus urinarius Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karna uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.

6)

Sistem muskulo skeletal Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif/jaringan yang berhubungan disekitarnya.

7)

Sistem integumen Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun naik.

8)

Sistem endokrin Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.

9)

Kenaikan berat badan Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan.

D. Perubahan Psikologis Trimester II (periode kesehatan yang baik) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya. Merasakan gerakan anak Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.

Libido meningkat. Menuntut perhatian dan cinta. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru
menjadi ibu.

Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehanmilan, kelahiran dan persiapan untuk peran
baru.

F.

Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan


1. sakit kepala yang hebat Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang hebat,menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala pre-eklampsia. 2. Penglihatan kabur Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah selama proses kehamilan. Masalah yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan pandangan kabur/bebayang secara mendadak. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklampsi.

3. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsi. 4. Nyeri perut yang hebat Nyeri perut yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah tidak normal. Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat, tidak berhenti setelah beristirahat, disertai dengan tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama semakin memburuk, dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspada akan kemungkinan terjadinya solusio plasenta. 5. Gerakkan janin tidak terasa Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan gerakkannya. Minimal adalah 10 kali dalam 24 jam Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin. 6. Perdarahan pervaginam (perdarahan lewat jalan lahir) Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah perdarahan yang banyak, merah atau disertai nyeri. Perdarahan ini dapaat berarti keguguran, kehamilan mola (hamil anggur) atau kehamilan ektopik (kehamilan diluar rahim). Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan berulang. Disertai atau tidak disertai rasa nyeri perdarahan ini dapat berarti plasenta previa atau solusio plasenta.

G. Asuhan Kebidanan Pada Trimester II

1) Rasa nyeri ulu hati Karena peningkatan hormon estrogen yang menyebabkan relaksasi otot saluran cerna dan juga rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut. Sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Cara mengatasi : Jangan makan dalam jumlah yang besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makan pedas , berminyak/berlemak. Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala. Hal ini dapat terjadi ketika pembesaran rahim ibu menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Cara mengatasi : Bangun secara perlahan dari posisi istirahat. Hindari terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak. Hindari berbaring dalam posisi terlentang. Karena pembesaran uterus yang memberikan tekanan pada pembuluh darah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat saat kehamilan. Cara mengatasi : Atasi dengan istirahat dengan jalan kaki diangkat ke atas. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi). Bila kram saat duduk atau tidak, coba untuk menggerakkan jari-jari kearah atas. Karena peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen. Cara mengatasi : Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari. Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur. 5) Konstipasi atau sembelit

2) Pusing

3) Kram pada kaki

4) Keputihan

Karena peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat, penyerapan air dari kolon meningkat. Tekanan dari uterus yang membesar pada usus. Cara mengatasi : Tingkatkan diet asupan cairan. Buang air besar segera setelah ada dorongan. Istirahat cukup. 6) Varises pada kaki Karena pengaruh hormon kehamilan dan pembesaran rahim yang menghambat aliran darah. Cara mengatasi : Tinggikan kaki sewaktu berbaring Hindari pemakaian atau korset yang ketat. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama. 7) Sakit punggung atas dan bawah Perubahan keseimbangan tubuh oleh pembesaran rahim. Cara mengatasi : Gunakan posisi tubuh yang baik Gunakan bra yang menopang dengan ukuran yang tepat. Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung.

H. Pengertian ANC (Ante Natal Care)


Ante Natal Care merupakan pemeriksaan pada ibu hamil untuk memantau kondisi ibu dan juga janin yang berada dalam kandungan. Adapun juga tujuan dari ANC adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental,serta sosial ibu dan bayi. Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan.

4. 5. 6.

Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun bayi dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI ekslusif berjalan normal. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal. Jadwal pemeriksaan kehamilan (ANC)

a. b. c. d. e.

Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan. Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 28 minggu. Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilan 36 minggu. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehmailan 36 minggu. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.

Standar Minimal Antenatal Care 10T, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Timbang BB + ukur TB. Ukur tekanan darah. Nilai status gizi buruk. Ukur TFU. Tentukan presentasi janin dan Denyut jantung janin. Skrining status imunisasi TT. Fe minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis satu tablet setiap harinya. Test laboratorium (rutin dan khusus). Lakukan tes penyakit menular seksual (PMS).

10. Temu wicara/konseling.

BAB III

TINJAUAN KASUS
FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL No. Reg : Nama Pengkaji : Hari/Tanggal : Tempat Pengkajian 1. PENGKAJIAN 1. DATA SUBJEKTIF A. Identitas Nama : Ny.S Umur : 28 th Pekerjaan : IRT Agama : Islam Pendidikan : SMA Suku/bangsa : Jawa Alamat : Jl.citanduy 4/2, 4/2, Depok B. Keluhan Utama Os.mengatakan pusing C. G P A : G2P1A0 HPHT : 21-09-2011 TP : 28-06-2012 Siklus Haid : teratur, 28 hari Pergerakkan janin yang pertama kali : usia kehamilan 4 bulan Pergerakkan janin yang dirasakan dalam 24 jam terakhir : lebih dari 10x Tanda-tanda bahaya/penyulit 1. Pusing berkepanjangan, hebat dan menetap : tidak ada 2. Pandangan mata kabur : tidak ada 3. Nyeri ulu hati : tidak ada 4. Gerakkkan janin kurang dari 10 dalam 24 jam : tidak ada 5. Perdarahan dari vagina : tidak ada 6. Udema pada wajah dan tangan : tidak ada Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : tidak ada Imunisasi TT1 : usia kehamilan 4 bulan Imunisasi TT2 : usia kehamilan 5 bulan Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : tidak ada D. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu No Tgl/Th Usia Jenis Tempat Lahir Kehamilan persalinan Persalinan/Penolong Penyulit Jenis Kelamin BB/TB Keadaan Anak Nifas

Nama Suami Umur Pekerjaan Agama Pendidikan Suku/Bangsa Alamat

: Tn.B : 30 th : Wiraswasta : Islam : SMA : Sunda : Jl.citanduy rt

2. 3.

Anak 2007

9 bulan

spontan

BPS/Bidan

Tidak ada

3000 gr/50cm

Sehat

Baik

Hamil ini

E. Riwayat Kesehatan/Penyakit Riwayat Kesehatan yang diderita sekarang/dulu TBC : tidak ada Hepatitis : tidak ada Malaria : tidak ada Riwayat Keturunan Kembar : tidak ada Cacat : tidak ada Riwayat Penyakit Keluarga Diabetes Melitus : tidak ada Hipertensi : tidak ada Jantung : tidak ada Asma : tidak ada F. Riwayat Psikososial Status Pernikahan : Suami yang ke :1 Istri yang ke :1 Lamanya Pernikahan : 6 tahun Respon Ibu/Keluarga Terhadap kehamilan : baik Jenis Kelamin yang diharapkan : P/L sama saja Bentuk Dukungan Keluarga : membantu dirumah Adat istiadat yang berhubungan dengan kehamilan : tidak ada Pengambil keputusan dalam keluarga : suami dan istri bersama Rencana Persalinan - Tempat : BPS - Penolong Persalinan : Bidan - Pendamping Persalinan : suami Persiapan Persalinan : tabungan persalinan Riwayat KB terakhir Jenis Kontrasepsi : suntik 3 bulan Lama Penggunaan : 2 tahun G. Aktivitas sehari-hari 1. Nutrisi Pola makan (frekuensi) : 3x sehari Jenis makanan yang dikonsumsi : nasi, lauk pauk, sayur, buah Jenis makanan yang tidak disukai : tidak ada Perubahan porsi makan : tidak ada Alergi terhadap makanan (Jenis) : tidak ada 2. Eliminasi

BAB Frekuensi Konsistensi BAK 3. Frekuensi : 6x sehari Konsistensi : kuning jernih Pola istirahat dan tidur Tidur malam :8 Jam Tidur siang : 1-2 Jam Masalah : tidak ada kebiasaan hidup sehari-hari Obat-obatan/Jamu : tidak ada Alergi terhadap obat : tidak ada Merokok : tidak ada/suami tidak Minuman Beralkohol : tidak ada NAPZA : tidak ada Aktivitas sehari-hari : melakukan pekerjaan IRT Hubungan Seksual Hubungan seks dalam kehamilan : 2x seminggu Keluhan : tidak ada Personal Hygiene Mandi : 2x sehari Ganti pakaian dalam dan luar : 3x sehari Irigasi Vagina : tidak ada DATA OBJEKTIF A. Keadaan Umum : baik - Kesadaran : compos mentis - Keadaan Emosional : stabil - Tanda vital Tekanan darah : 110/70 mmhg Nadi : 80 x/menit Pernapasan : 18 x/menit Suhu : 36,5 C Antropometri - TB : 154 cm - BB sebelum hamil : 47 kg - BB sekarang : 50 kg - IMT : 50/(154)2 = 21 Pemeriksaan Fisik Kepala Rambut : bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe Muka : Cloasma : tidak ada Oedema : tidak ada Mata : Konkjungtiva: tidak pucat Skelera : tidak kuning Hidung: Pengeluaran : tidak ada Polip : tidak ada : 1x sehari : lunak

4.

5. 6. 7.

2.

B.

C. 1.

Telinga: Kebersihan : bersih Mulut/Gigi: Stomatitis : tidak ada Epulis : tidak ada Caries : tidak ada 2. Leher Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran Vena jugularis : tidak ada pembesaran 3. Dada Retraksi dinding dada : tidak ada Bunyi pernafasan : normal Bunyi jantung : normal Irama : teratur Payudara Bentuk : simetris Putting susu : menonjol Aerola : hiperpigmentasi Pengeluaran : tidak ada Benjolan : tidak ada Tanda-tanda retraksi : tidak ada Kebersihan : bersih Lain-lain : tidak ada 4. Perut Bekas luka operasi : tidak ada Bentuk perut : normal Kontraksi : tidak ada TFU (Mc Donald) : belum teraba Palpasi : Leopold I : sepusat,ballotement (+) Leopold II : tidak dilakukan Leopold III : tidak dilakukan Leopold IV : tidak dilakukan Auskultasi 5. Ekstremitas : DJJ : 136 x/menit, teratur

Telapak tangan : tidak pucat, tidak oedema Varises : tidak ada Reflek Patela : positif Oedema : tidak ada

D. Pemeriksaan Genitalia 1. Pemeriksaan Genitalia Eksterna Labia Mayora : tidak dilakukan Labia Minora : tidak dilakukan Urifisium uretra : tidak dilakukan Vulva : tidak dilakukan Varises : tidak dilakukan Pengeluaran : tidak dilakukan Bau : tidak dilakukan

Kelenjar Skene : tidak dilakukan Kelenjar Bartholin : tidak dilakukan Lain-lain :2. Genitalia Interna ( bila ada indikasi ) Pemeriksaan Dalam Dinding vagina : tidak dilakukan Serviks dan vagina : tidak dilakukan Pelvimetri Klinis Promontorium : tidak dilakukan Conjugata Vera : tidak dilakukan Linea Inominata : tidak dilakukan Spina Isciadika : tidak dilakukan Distansia Interspinarum : tidak dilakukan Sacrum : tidak dilakukan Arcus pubis : tidak dilakukan Kesan Panggul : tidak dilakukan 3. Anus (Haemoroid) : tidak dilakukan E. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : Darah : Hb gr% Gol. Darah : Rh Urine protein : Glukosa : USG :C. ASSESMENT G2P1A0 hamil 23 minggu ballotement (+) D. PLANNING 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa saat ini keadaan ibu baik.janin belum bisa teraba. ibu sudah mengerti dengan informasi yang diberikan. 2. Memberitahu pada ibu tentang keluhan yang dirasakan yaitu pusing merupakan hal yang fisiologis, karena disebabkan pembesaran rahim ibu menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Cara mengatasi : 3. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat. Hindari terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak. Hindari berbaring dalam posisi terlentang. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, seperti : ikan,telur,tempe,tahu,sayuran hijau,buah-buahan dan minum susu. Untuk pertumbuhan janinnya.ibu sudah mengerti dan mau mengikuti yang dianjurkan.

Ibu mengerti dan mau melakukannya.

4. Menganjurkan ibu untuk teratur meminum obat penambah darah satu hari 1 tablet, kalsium dan vitamin c. ibu mengerti. 5. Menganjurkan pada ibu untuk selalu melakukan personal hygiene dan sering mengganti celana dalam jika basah atau lembab agar tidak terkena infeksi dan ibu merasa nyaman. Ibu mengerti dan mau melakukannya. 6. Memberitahu pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti : sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, nyeri ulu hati, gerakkan janin tidak ada, oedema pada muka dan tangan dan perdarahan pervaginam abnormal, agar ibu segera melapor ke tenaga kesehatan terdekat. Ibu mengerti dan mampu mengulanginya. 7. Menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui keadaan ibu dan memantau kesejahteraan janin. Ibu mengerti dan mau melakukannya. 8. Memberitahu ibu mengenai persiapan kegawat daruratan yaitu : Pencatatan ibu hamil. Tabungan persalinan. Donor darah. Transport/ambulans desa. Suami/keluarga menemani ibu saat bersalin. 9. Menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali pemeriksaan. 10. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi yaitu tanggal 09 April 2012 11. Melakukan pendokumentasian.

You might also like