You are on page 1of 3

Pengertian Ibu Hamil Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Ibu-Ibu: Back To The Family Dalam beberapa hari ini Radio Suara Surabaya menyiarkan pendapat psikolog Inggris yang menyebutkan adanya kecenderungan baru pada wanita di barat, yaitu kembali mengutamakan rumah tangga dibanding karier. Bagi masyarakat di Indonesia mungkin pendapat atau temuan itu tidaklah istimewa, karena dengan mengacu pada nilai-nilai keagamaan maupun budaya, pada umumnya masyarakat Indonesia berpendapat bahwa tugas pokok ibu-ibu adalah mengurus rumah tangga. Itulah sebabnya para wanita karier-pun, ketika ditanya bagaimana membagi waktu, pada umumnya akan mengatakan bekerja dan berkarier tetapi tidak melupakan kuwajiban sebagai ibu rumah tangga. Ada yang mengatakan harus pandai membagi waktu yang seimbang antara pekerjaan dan rumah tangga. Bahkan akan yang mengatakan tetap mengutamakan rumah tangga.Adanya kecenderungan ibu-ibu di masyarakat barat untu lebih mengutamakan rumah tangga merupakan fenomena yang menarik. Sepanjang yang saya tahu, dengan argumen emansipasi dan persamaan hak, banyak wanita di barat berpendapat bahwa peranan laki-laki dan wanita seharusnya sama di segala bidang. Menurut mereka bekerja dan mengurus rumah tangga adalah tugas bersama antara ayah dan ibu, masing-masing memiliki kuawajiban yang sama dan pembagian tugas tidak boleh atas nama gender.Tulisan ini tidak akan membahas soal gender dan tidak terkait setuju atau tidak setuju dengan emansipasi wanita. Tulisan ini juga tidak akan membahas alasan mengapa para ibu-ibu di barat ... Read More Definisi, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Kurikulum A. Definisi, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Kurikulum1. Definisi Evaluasi KurikulumPemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian kurikulum yang bervariasi menurut para pakar kurikulum. Oleh karena itu penulis mencoba menjabarkan definisi dari evaluasi dan definisi dari kurikulum secara per kata sehingga lebih mudah untuk memahami evaluasi kurikulum.Pengertian evaluasi menurut joint committee, 1981 ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek. Purwanto dan Atwi Suparman, 1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program. Rutman and Mowbray 1983 mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses membuat keputusan. Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program. Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program.1Sedangkan pengertian kurikulum adalah :Worthen & Sanders, 1987 : 41-49Evaluasi adalah proses pengumpulan informasi untuk membantu mengambil keputusan dan di dalamnya terdapat perbedaan mengenai siapa yang dimaksudkan dengan pengambilan keputusanTyler (1949)Evaluasi kurikulum adalah upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada ... Read More Pengertian Peserta Didik dan Kebutuhan Peserta Didik BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Peserta DidikDalam perspektif pedagogis, manusia diartikan sebagai sejenis makhluk (homo educantum) makhluk yang harus dididik ( Madyo Ekosusilo, 1993: 20 ). Menurut aspek ini manusia di kategorikan sebagai animal educabile . peserta didik dipandang sebagai manusia yang memiliki potensi yang bersifat laten, sehingga dibutuhkan binaan dan bimbingan untuk mengatualisasikannya agar ia dapat menjadi manusia susila yang cakap. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing( Madyo Ekosusilo, 1993: 20 ).. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta

1/3

didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titk optimal kemampuan fitrahnya. Dalam perspektif Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4, peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Berdasarkan beberapa definisi tentang peserta didik yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik individu yang memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya:1) Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga ia meruoakan insan yang unik.2) Peserta didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya peserta didik tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, ... Read More Belajar, Mengajar dan Pembelajaran Istilah belajar (learning) menurut kamus besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman. Definisi tersebut didukung oleh beberapa pendapat para ahli, diantaranya adalah James O. Whittaker menyatakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman, sedangkan Winkel menyatakan belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Cronchbach menyatakan belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. M. Ngalim Purwanto menyatakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka inti dari belajar adalah proses perubahan yang berkelanjutan dan ditandai oleh beberapa ciri-ciri adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif), perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan, perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan, perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Selain memiliki ciri-ciri terdapat beberapa ... Read More Karakteristik Anak Tunagrahita Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah anak bego, atau kata yang lebih kasar lagi anak gila. Itulah sebutan atau predikat untuk anak tunagrahita. Bahkan ada yang mengatakan anak cacat (tuna) adalah sebagai kutukan, pembawa sial, karena perbuatan tidak senonoh orang tuanya. Sehingga setiap orang tua yang mempunyai anak cacat (tuna) merasa malu dan menyembunyikan anak tersebut. Dan ada pula yang berpendapat, bahwa anak cacat adalah anak yang membawa hoki, membawa keberuntungan. Itulah kenyataan yang terjadi di masyarakat. PENGERTIAN ANAK TUNAGRAHITA Istilah untuk anak tunagrahita bervariasi, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama : lemah pikiran, terbelakang mental, cacat grahita dan tunagrahita. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Mentally Handicaped, Mentally Retardid. Anak tunagrahita adalah bagian dari anak luar biasa. Anak luar biasa yaitu anak yang mempunyai kekurangan, keterbatasan dari anak normal. Sedemikian rupa dari segi: fisik, intelektual, sosial, emosi dan atau gabungan dari hal-hal tadi, sehingga mereka membutuhkan layanan pendidikan khusus untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Jadi anak tunagrahita adalah anak yang mempunyai kekurangan atau keterbatasan dari segi mental intelektualnya, dibawah rata-rata normal, sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi, maupun sosial, dan karena memerlukan layanan pendidikan khusus. KLASIFIKASI ANAK TUNAGRAHITA Potensi dan kemampuan setiap anak berbeda-beda demikian juga dengan anak tunagrahita, maka untuk kepentingan pendidikannya, ... Read More KETERAMPILAN KOMPUTER UNTUK ANAK TUNARUNGU Sutjihati Somantri dalam bukunya Psikologi anak Luar Biasa (2007:93) menyatakan bahwa tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat

2/3

menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui indera pendengarannya. Menurut Andreas Dwidjosumarto, seseorang yang tidak atau kurang mampu mendengar suara dikatakan tunarungu. Sementara Mufti Salam menyimpulkan bahwa anak tunarungu adalah anak yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran sehingga ia mengalami hambatan dalam perkembanagn bahasanya. Ia memerlukan bimbingan dan pendidikan khusus untuk mencapai kehidupan lahir batin yang layak. kemudian, apabila memperhatikan batasan tentang definisi tunarungu yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik pada kelompok hard of hearing maupun deaf, yang mengakibatkan pendengarannya tidak bernilai fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu akibat ketunarunguan pada seorang anak maupun individu adalah hambatan pada perkembangan kemampuan berbica. Hal ini karena perkembangan bicara dan bahasa berkaitan erat dengan kemampuan mendengar seseorang. Karena tunarungu mengalami gangguan pendengaran, maka secara umum sebagian besar tunarungu menagalami hambatan dalam berbicara dan berbahasa. Selain hambatan berbicara dan berbahasa, ada hambatan-hambatan lain yang sering kali dihadapi oleh tunarungu, khususnya di Indonesia. Karena, apabila kita mencermati kondisi ... Read More

3/3

You might also like