ABSTRAK

Harun Arrasyid, 2011. Pengaruh Transcutaneus Electrical Nerves Stimulation Sebagai Adjuvan Analgesik Pada Penatalaksanaan Nyeri Akut Pasca Bedah di RSUD Banjarbaru 2011; Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin; Pembimbing (I) Syafwani, SKp,Ners, M.Kep,Sp.Jiwa, Pembimbing (II) Drs. H. Adijani al-Alabij, SH., Pembimbing (III) Juanda, SKM, M. Kes Kata Kunci : Transcutaneus Electrical Nerves Stimulation, Intensitas Nyeri, Paska Bedah Klien dengan masalah nyeri merupakan perasaan yang sangat subyektif dan paling banyak ditakutkan orang. Rasa nyeri dapat menimbulkan stress dan ketegangan di mana individu dapat berespon secara biologis dan perilaku yang menimbulkan respon fisik dan psikis. Manajemen nyeri nonfarmakologis lebih aman digunakan karena tidak menimbulkan efek samping yang seperti obatobatan karena menggunakan proses fisiologis. Dengan alternatif penggunaan alat non invasif berupa Transcutaneus Electrical Nerves Stimulation (TENS) pada implementasi asuhan keperawatan pada penanganan nyeri, sebagai salah satu penggunaan teknologi intervensi mandiri perawat dalam penatalaksanaan nyeri pasca bedah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh TENS sebagai adjuvan analgesik pada penatalaksanaan nyeri pasca bedah di RSUD Banjarbaru. Penelitian ini termasuk dalam klasifikasi studi Quasi-eksperimen dengan menggunakan desain Pretes-Postes tanpa Kelompok Kontrol (One Group PretestPostest). Populasi antara tanggal 12 Februari 2011 sampai dengan 25 Mei 2011 sebanyak 54 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive accidental non probality sampling, didapat 20 sampel Uji statistik data dalam analisis ini dilakukan pengujian statistik paired sample t-test. Dengan tingkat kemaknaan = 0,05, didapatkan nilai p = 0,000 atau < 0,05 berarti data sampel mendukung perbedaan yang bermakna (signifikan), simpulannya adalah adanya pengaruh Transcutaneus Electrical Nerves Stimulation sebagai adjuvan analgesik pada penatalaksanaan nyeri pasca bedah, dengan kata lain hipotesis diterima.

iii