You are on page 1of 60

Rekayasa Trafik Telekomunikasi Konsep Trafik

Rabu 5A : 07.30-9.30 ; D310 5C : 10.45-13.25 ; D308

Estu Sinduningrum Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Jakarta

Istilah
Busy hour : Periode 1 jam dimana volume trafik paling tinggi dalam satu hari. Time Consistent Busy Hour : periode 1 jam dimulai pd waktu yg sama setiap hari dimana volume trafik rata2 tertinggi pd hari ke 2 pengamatan. BSBH (Busy Season Busy Hour) : Jam tersibuk dari minggu tersibuk dalam 1 tahun. ABSBH ( Average BSBH) untuk trunk group. Laju panggilan : banyaknya panggilan pada suatu perioda atau intensitas panggilan tiap lintasan trafik selama jam sibuk (busy hour).
Estu Sinduningrum, ST, MT

Istilah
Holding time : lama pendudukan lintasan trafik oleh suatu panggilan. Lintasan trafik : kanal, time slot, pita frekuensi, saluran trunk, switch atau sirkit dimana komunikasi individual melewati secara berurutan. Carried traffic : volume trafik yang disalurkan oleh suatu switch. Offered traffic : volume trafik yang ditawarkan ke suatu switch. Traffic density : Jumlah panggilan serentak (simultan) pada masa tertentu. Traffic Intensity : rata-rata traffic density selama perioda 1 jam
3 Estu Sinduningrum, ST, MT

Istilah
Intensitas trafik digunakan dalam perhitungan
dimensi sentral telepon. Satuan intensitas trafik : Erlang 1 Erlang : satu sirkit diduduki selama 1 jam. Unit call (UC) = hundred call seconf (CCS)

banyaknya sirkit diduduki yg diamati tiap 100 detik ( 36


kali setiap jam. Call hour (Ch), Call munute (Cm), Call Second (Cs) 1 Ch : jumlah panggilan selama 1 jam.
Estu Sinduningrum, ST, MT

Istilah
Traffic Unit (TU) 1 TU : rata-rata intensitas dibangkitkan sebesar 1 Ch selama 1 jam. Equated Busy Hours Call (EBHC) 1 EBHC : ratarata intensitas dibangkitkan setiap 2 menit.

1 Erlang = 30 EBHC = 36 CCS = 60 Cm

Estu Sinduningrum, ST, MT

Dalam jaringan telepon yang dinamakan trafik adalah adanya panggilan telepon: Traffic Calls Sebuah model trafik (untuk hubungan tunggal) harus memiliki spesifikasi sbb: Jenis dari proses kedatangan panggilan telepon Jenis fungsi distribusi dari holding time panggilan telepon
Estu Sinduningrum, ST, MT

Kedua hal inilah yang menentukan suatu proses trafik (lihat gambar), dimana akan diketahui jumlah panggilan yang sedang berjalan: Berapa jumlah channel yang sedang dipakai Berapa intensitas trafik yang dapat ditangani pada suatu saat (dalam Erlang)

Lihat gambar
Estu Sinduningrum, ST, MT

Estu Sinduningrum, ST, MT

UNIT TRAFFIC
Unit traffic diberi satuan berupa unit satuan erlang (biasa
disingkat sebagai erl. atau E). Unit satuan intensitas trafik telekomunikasi yang

direkomendasikan oleh ITU-T juga distandarkan oleh ISO. Penggunaan unit satuan erlang untuk intensitas trafik telekomunikasi dimulai sejak tahun 1946 sebagai penghargaan kepada ahli matematika Denmark A.K. Erlangen (1878

1929) yang mengemukakan teori trafik telepon pertama kali.


Estu Sinduningrum, ST, MT

UNIT TRAFFIC
Unit satuan trafik telekomunikasi pada era lP
masih menggunakan erlang. Erlang sesuai untuk untuk digunakan macam dalam layanan

pemodelan trafik telekomunikasi, dan dapat digunakan segala telekomunikasi.

Estu Sinduningrum, ST, MT

UNIT TRAFFIC
Pada rekayasa trafik, intensitas trafik digunakan dalam pemodelan trafik telekomunikasi, yaitu : keperluan perencanaan, system telekomunikasi,

untuk pengendalian trafik


untuk monitoring trafik

dan kinerja layanan telekomunikasi.


Khusus untuk perencanaan system switching, digunakan unit satuan intensitas trafik berupa BHCA (Busy Hour Call Attempt).
Estu Sinduningrum, ST, MT

Volume Trafik
Volume trafik adalah Total trafik yang dilayani oleh sistem

telekomunikasi (traffic carried) pada suatu periode waktu T.


Unit satuan volume trafik (ITU): erlang-hours (Eh), yang sama dengan jumlah holding times selama periode waktu pengukuran. Menurut standar lSO, volume trafik adalah erlang-seconds,

tetapi kadangkala juga digunakan erlang-hours seperti


yang di rekomendasikan oleh ITU-T.
Estu Sinduningrum, ST, MT

Volume Trafik
Pada rekayasa trafik,
untuk

evaluasi

volume

trafik
dan

dimanfaatkan

perencanaan

mengendalian revenue perusahaan. Selain erlang-hours dan erlang-seconds, banyak operator menggunakan unit satuan Mbyte, terutama bila operator tersebut menerapkan system volumebased chorging pada layanan berbasis lP.

Estu Sinduningrum, ST, MT

Traffic ( Lalu lintas )


Lalu lintas adalah pergerakan dari sebuah objek dari titik

awal (origination) ke titik tujuan (terminating) secara acak


(random) Volume of traffic : jumlah object yang bergerak dalam satu

perioda tertentu.
Contoh lalu lintas kendaraan adalah jumlah mobil yang bergerak dalam satu route selama satu jam.

Volume traffic menentukan jumlah saluran yang dibutuhkan .


Selain volume traffik; maka route dan waktu juga harus diperhatikan ketika membahas mengenai Lalu lintas ( traffik )
Estu Sinduningrum, ST, MT

Lalu lintas
Objek lalu lintas telepon adalah kegiatan bicara / informasi
Satuan informasi /kegiatan bicara adalah waktu. Volume traffic ( Erlang ) adalah jumlah waktu bicara dalam satu perioda ( biasanya jam untuk hubungan suara )

several line in one lane


Talking time in hour period 1 hour 2 hour hour Erlang 1 Erlang 2 Erlang Erlang
Estu Sinduningrum, ST, MT

Estu Sinduningrum, ST, MT

Macam-macam Trafik
1. Offered Traffic (A) Trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke jaringan. 2. Carried Traffic (Y) Trafik yang dimuat atau yang mendapat saluran. 3. Lost Traffic (R) Trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran.

G
R

G = elemen gandeng (switching network)


Estu Sinduningrum, ST, MT

Formulasi Erlang
Merupakan model matematis yang digunakan dalam perhitungan rekayasa trafik di suatu jaringan telepon.

Estu Sinduningrum, ST, 18 MT

Estu Sinduningrum, ST, MT

Estu Sinduningrum, ST, MT

Estu Sinduningrum, ST, MT

Perbedaan Erlang B dan Erlang C


Dapat digunakan untuk melakukan perhitungan rekayasa trafik telepon di jaringan yang menggunakan stategi Loss Call Cleared.
Digunakan untuk melakukan perhitungan rekayasa trafik telepon di jaringan yang menggunakan strategi antrian, yaitu setiap call telepon yang gagal mendapat layanan yang menjadi mengantri dulu di buffer dan tidak langsung menjadi loss sebelum buffer

Estu Sinduningrum, ST, MT

Estu Sinduningrum, ST, MT

Estu Sinduningrum, ST, MT

Kata trafik (traffic) yang biasa digunakan di dalam teori teletraffic mengacu kepada apa yang disebut intensitas trafik (traffic intensity) yaitu trafik per satuan waktu Rekomendasi ITU-T B.18 mendefinisikan intensitas trafik sbb: The instantaneous traffic intensity in a pool of resources is the number of busy resources at a given instant of time
Intensitas trafik sesaat dalam sekumpulan sumber daya adalah jumlah sumber daya yang sibuk dalam suatu saat tertentu

Resource pool dapat berupa berkas saluran trunk antar sentral, jumlah kanal di dalam suatu sel GSM, jumlah timeslot dsb.
Estu Sinduningrum, ST, 25 MT

Nilai intensitas trafik yang kita gunakan di dalam analisa teletraffic adalah intensitas trafik rata-rata Intensitas trafik rata-rata dapat diperoleh dengan merata-ratakan intensitas trafik pada selang waktu (perioda) T, yaitu:

1 Y(T) n(t)dt T0
Y(T): intensitas trafik rata-rata n(t) : jumlah resources yang diduduki pada waktu t

Note: intensitas trafik biasa disebut juga sebagai traffic load (beban trafik)
Estu Sinduningrum, ST, 26 MT

Pengertian carried traffic (Y(T)=Ac)

Note: Intensitas trafik biasanya dilambangkan dengan huruf A atau a Carried traffic adalah intensitas trafik rata-rata yang dapat diolah (menduduki) sejumlah resources di dalam selang waktu T Gambar di bawah ini mengilustrasikan carried traffic yang ditunjukkan oleh jumlah kanal rata-rata (mean) yang diduduki (busy channels) selama selang waktu T

Estu Sinduningrum, ST, 27 MT

Pendekatan lain untuk menghitung carried traffic


Carried traffic dapat didefinisikan juga sebagai waktu pendudukan total (total holding time) dari sejumlah panggilan per satuan waktu Contoh:
Misalkan di dalam selang waktu 1 jam terdapat 3 panggilan telepon dengan waktu pendudukan masingmasing adalah 5, 10, dan 15 menit, maka carried traffic adalah sebesar: Ac= (5+10+15) menit/60 menit = 0,5 Perhatikan bahwa trafik tidak memiliki satuan (dimensionless), tetapi untuk menghormati jasa Agner Krarup Erlang, maka trafik diberi satuan Erlang (biasa disingkat erl atau E)
Estu Sinduningrum, ST, 28 MT

Carried traffic adalah intensitas trafik yang dapat diukur


Angka carried traffic tidak dapat melebihi jumlah kanal (saluran dsb.)
Satu kanal maksimum hanya dapat mengolah 1 erlang Intensitas trafik yang menduduki satu kanal ekivalen dengan peluang (bagian dari waktu) dimana kanal itu digunakan (busy)

Notasi carried traffic yang sering digunakan juga adalah Y


Total trafik yang dapat diolah (carried) selama perioda T disebut volume trafik
Volume trafik = V = Ac.T [Erlang-hours]
Sama dengan total holding time di dalam selang waktu T
Estu Sinduningrum, ST, 29 MT

Latihan : Suatu berkas saluran terdiri dari 4 saluran. Di dalam selang waktu satu jam misalnya diketahui data sebagai berikut:
Saluran 1 diduduki selama total 0,25 jam Saluran 2 diduduki selama total 0, 5 jam Saluran 3 diduduki selama total 0,25 jam Saluran 4 diduduki selama total 0, 5 jam

Estu Sinduningrum, ST, 30 MT

Jawaban
Suatu berkas saluran terdiri dari 4 saluran. Di dalam selang waktu satu jam misalnya diketahui data sebagai berikut:
Saluran 1 diduduki selama total 0,25 jam Saluran 2 diduduki selama total 0, 5 jam Saluran 3 diduduki selama total 0,25 jam Saluran 4 diduduki selama total 0, 5 jam

Dengan demikian V = Ac.T = 1,5 erlang. 1 jam = 1,5 erl-jam. Ini kan sama dengan total holding time

Maka Ac= (0,25+0,5+0,25+0,5)jam/1 jam = 1,5 erl

Dont forget: nilai Ac di atas memiliki arti bahwa jumlah saluran rata-rata yang diduduki selama 1 jam adalah sebanyak 1,5 (ingat definisi intensitas trafik menurut ITU-T Rekomendasi B.18)
Estu Sinduningrum, ST, 31 MT

Pengertian offered traffic (Y(T)=A) Offered traffic (A) adalah trafik yang dapat diolah seandainya kapasitas sistem (jumlah kanal dsb.) tidak terbatas Offered traffic merupakan angka teoritis Offered traffic tidak dapat diukur tetapi dapat diestimasi dari nilai carried traffic Nilai offered traffic-lah yang digunakan di dalam perencanaan dan dimensioning jaringan telekomunikasi Offered traffic menunjukkan beban trafik yang harus dilayani (belum tentu semuanya dapat dilayani) oleh sistem
Estu Sinduningrum, ST, 32 MT

Offered traffic (A) dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:


A = l.h Dimana :
l = intensitas panggilan yang ditunjukkan oleh jumlah panggilan yang datang per satuan waktu [call/satuan waktu]
Ini merupakan jumlah call attempt per satuan waktu

h = waktu pendudukan rata-rata = rata-rata holding time = rata-rata waktu pelayanan (service time)
Estu Sinduningrum, ST, 33 MT

LATIHAN :
Misalkan suatu sentral menerima rata-rata 1800 panggilan baru di dalam selang waktu 1 jam, dan rata-rata waktu pendudukan adalah 3 menit. Hitung offered traffic !

A = l.h
l = [call/satuan waktu] h = waktu pendudukan rata-rata

Estu Sinduningrum, ST, 34 MT

Jawab :
Dari soal di atas dapat diperoleh data l = 1800 call/jam = 1800 call/60 menit dan h = 3 menit. Maka offered traffic = A = l . h = 1800x3/60 = 90 Erlang. Perhatikan: satuan waktu pada intensitas panggilan dengan satuan waktu holding time harus disamakan dulu.

Estu Sinduningrum, ST, 35 MT

Pengertian Loss atau Rejected Traffic (Y(T) = Al = R) Loss traffic merupakan selisih antara offered traffic dengan carried traffic
Loss traffic dapat dikurangi dengan menaikkan kapasitas sistem

Jadi relasi antara carried traffic (Y), offered traffic (A), dan loss traffic (R) adalah sbb: A=Y+R
Estu Sinduningrum, ST, 36 MT

Unit Satuan Lain


Ada beberapa unit satuan trafik telekomunikasi non standar ITU dan non ISO yang digunakan dalam kalangan terbatas, dan khusus

untuk trafik telepon. Unit satuan yang masih digunakan tersebut


antara lain: a. SM - Speech-minutes;1 SM= 1/60 Eh.

b. CCS = Hundred call seconds: 1 CCS = l/36 Eh. Unit ini mengacu
mean holding time yang diasumsikan = 100 seconds. Masih digunakan di USA. c. EBHC = Equated busy hour calls: 1 EBHC = 1/30 Eh. Unit ini mengacu mean holding time yang diasumsikan = 120 seconds

Estu Sinduningrum, ST, MT

Konversi Unit Satuan Trafik Telekomunikasi

Estu Sinduningrum, ST, MT

Variasi Trafik dan Konsep Jam Sibuk

Estu Sinduningrum, ST, MT

Facts
Trafik akan sangat bervariasi tergantung pada aktivitas masyarakat pengguna sistem telekomunikasi Trafik dibangkitkan oleh setiap pelanggan yang ketika melakukan panggilan tidak tergantung (independent) pada pelanggan yang lain

Estu Sinduningrum, ST, 40 MT

Investigasi yang dilakukan terhadap variasi trafik menunjukkan bahwa pola variasinya bisa bersifat stokastik maupun deterministik. Gambar di bawah ini menunjukkan variasi jumlah panggilan ke suatu sentral pada suatu hari Senin di tahun 1973 di Denmark Dengan membandingkan hasil pengamatan beberapa hari akan dapat ditemukan sifat kurva yang deterministik

Estu Sinduningrum, ST, 41 MT

Bila hasil pengamatan ditampilkan selama 24 jam, akan tampak kurva seperti pada gambar di bawah

Jumlah panggilan rata-rata per menit yang diambil dengan cara merataratakan jumlah panggilan untuk perioda 15 menit selama 10 hari kerja
Estu Sinduningrum, ST, 42 MT

Variasi trafik dapat dipecah lebih jauh lagi menjadi variasi dalam intensitas panggilan dan variasi di dalam waktu pendudukan (service time/holding time) Gambar di bawah ini menunjukkan waktu pendudukan untuk pemakaian saluran trunk selama 24 jam

Estu Sinduningrum, ST, 43 MT

Jadi variasi trafik yang dapat diperkirakan (predictable variations) dapat kita klasifikasikan sbb:
Long term trend (years)
Pertumbuhan trafik
Existing services: growth of user population, changes in habits, economics New services

Variasi selama setahun (months) Variasi selama seminggu (days) Variasi harian selama 24 jam (hours)

Variasi predictable lainnya


Regular: Lebaran, Natal etc. Irregular: televoting

Bermacam kelompok user memiliki profil tahunan/mingguan/harian yang berbeda


Estu Sinduningrum, ST, 44 MT

Contoh Variasi Trafik 24 Jam

Estu Sinduningrum, ST, 45 MT

Contoh Variasi Trafik Harian

Estu Sinduningrum, ST, 46 MT

Contoh Variasi Trafik Bulanan

Estu Sinduningrum, ST, 47 MT

Variasi trafik yang acak Short term random variations (seconds, minutes)
Disebabkan oleh tindakan antar user yang independent
Random call arrivals Random holding times

Long term random variations (hours) Random variations caused by external sources

Estu Sinduningrum, ST, 48 MT

Konsep Jam Sibuk

Definisi Jam Sibuk


Busy hour digunakan untuk menyatakan suatu jam tertentu dimana trafik telekomunikasi pada suatu segmen jaringan

adalah tertinggi.
Ada beberapa konsep menentukan jam

sibuk, yaitu :

Estu Sinduningrum, ST, 50 MT

konsep menentukan jam sibuk


Dilihat Waktu TCBH tengah Consistent Busy Hour) adalah waktu (Time selama 60 menit (yang diukur dengan akurasi per 15 menit) yang didapat berdasarkan pengukuran 24 hours variation selama suatu periode waktu yang panjang adalah secara rata-rata terdapat trafik tertinggi. Trafik TCBH = rata-rata trafik TCBH dari seluruh hari yang diukur.

Estu Sinduningrum, ST, 51 MT

konsep menentukan jam sibuk


Dilihat Waktu berdasarkan FDMH (Fixed Daily Measurement Hour) adalah operator

waktu selama 60 menit (yang diukur dengan akurasi per 15 menit) yang ditentukan oleh suatu operator system telekomunikasi secara sepihak.

Estu Sinduningrum, ST, 52 MT

konsep menentukan jam sibuk


Dilihat Waktu ADPH (Average Daily Peak Hour) adalah trafik tertinggi selama 60 menit (yang diukur dengan akurasi per
15 menit) yang didapat berdasarkan pengukuran

24 hours variation selama suatu periode waktu


yang panjang adalah secara rata-rata terdapat trafik tertinggi.

Estu Sinduningrum, ST, 53 MT

Dari hasil perhitungan biasanya didapatkan :

Estu Sinduningrum, ST, 54 MT

Konsep Jam Sibuk


Trafik tertingi tidak muncul pada waktu yang sama di dalam setiap harinya Kita definisikan konsep Time Consistent Busy Hour, TCBH, sebagai durasi 60 menit (dengan akurasi 15 menit-an)

yang untuk suatu perioda yang lama memiliki nilai trafik


rata-rata tertinggi Dengan konsep ini maka ada kemungkinan bahwa di dalam beberapa hari terdapat nilai trafik pada jam tersibuk (the busiest hour) yang lebih besar daripada nilai trafik pada jam sibuk (busy hour)
Estu Sinduningrum, ST, 55 MT

Konsep Jam Sibuk


Untuk keperluan pengukuran trafik, dimensioning, dan aspek lainnya akan sangat membantu apabila kita dapat menetukan busy hour dengan baik Kita mungkin harus memiliki fakta bahwa busy hour untuk masing-masing segmen pada sistem telekomunikasi akan berbeda
Misalnya busy hour untuk saluran trunk akan berbeda
dengan busy hour untuk sentral

Estu Sinduningrum, ST, 56 MT

Contoh Soal
Terdapat data pengukuran volume trafik selama 5 hari kerja (dengan satuan menit).

Hitunglah intensitas dan volume trafik menggunakan: 1. Metoda FDMH; diasumsikan jam sibuk = 09.00 - 10.00 2. Metoda TCBH 3. Metoda ADPH

57

Jam pertengahan = 10.00 - 11.00

diasumsikan jam sibuk = 09.00 - 10.00 diasumsikan dengan traffic tertinggi diasumsikan dengan jam pertengahan = 10.00 - 11.00

Estu Sinduningrum, ST, 58 MT

Latihan Soal (1)


Terdapat data pengukuran volume trafik selama 5 hari kerja (dengan satuan menit).

Hitunglah intensitas dan volume trafik menggunakan: 1. Metoda FDMH; diasumsikan jam sibuk = 09.00 - 10.00 2. Metoda TCBH 3. Metoda ADPH

65

Terima kasih

You might also like