You are on page 1of 10

THT

Opthalmology

Physiology

Dermatology

Anatomy

Anatomi, Faal dan Cara Pemeriksaan Telinga Prof. Soewito, Sp.THT


7 Juni 2010
Edited by: Hippo 14 a.k.a itho

Assalmuaalaikum.yuk2 smangat belajar dan berdoa insYaAllah akan menambah kepemahaman qt akan ilmu yuk kita awali dengan baca doa belajar yaoke langsung CekIdOt o.O..

INDRA PENDENGARAN
ANATOMI TELINGA Pada organ pendengaran bagian terluar, kita bisa jumpai Auricular yang berfungsi untuk mengumpulkan udara/gelombang suara untuk diteruskan masuk ke dalam meatus akustikus eksternus, Auricular tersusun atas lempeng tulang rawan elastis yang ditutupi oleh kulit, auricular juga memiliki otot intrinsic dan ekstrinsik yang disarafi oleh n. facialis. Meatus akustikus eksternus merupakan tabung berkelok kelok yang terbentang antara auricula dengan membrane tympani. Berfungsi menghantarkan gelombang suara dari auricular ke membrane tympani. Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih 2,5 cm. 1/3 bagian luarnya mempunyai kerangka tulang rawan elastic, mempunyai kelenjar sebasea, rambut, dan kelenjar serumen. 2/3 dalam dibentuk oleh tulang keras, yang dibentuk oleh lempeng tympani. Persarafan meatus akustikus eksternus disarafi oleh n.auriculotemporalis dan cabang auricular n.vagus. Cavum Tympani (telinga tengah) adalah ruang berisi udara dalam pars petrosa osis temporalis yang dilapisi membrane mukosa. Terdapat membran tympani yang merupakan membrane tipis yang bewarna kelabu mutiara yang berfungsi menerima gelombang suara yang kemudian akan menggetarkan membrane tmpani yang akan diteruskan oleh ossicula auditivus (maleus, incus dan stapes). Tuba auditiva yang merupakan saluran yang menghubungkan cavum tympani dengan nasofaring. Dimana pada normalnya menutup dan bertugas dalam pengaturan tekanan pada cavum tympani. Canalis semicircularis dan Utriculus merupakan organ keseimbangan yang didalamnya terdiri atas perilympa dan endolympa yang berfungsi sebagai meneruskan getaran yang kemudian akan merangsang sel2 rambut pada membrane basilaris, lalu terjadi energi listrik yang kemudian diterima oleh nervus vestibulocochlear kemudian diteruskan ke lobus temporalis pada area asosiasi pendengaran.

hippo

14

Page 31

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

FISIOLOGI PENDENGARAN 1. Fase mekanik Tertangkapnya gelombang suara oleh Membran tympani melalui meatus akustikus eksternus sehingga M. Timpani bergetar, kemudian diteruskan ossicula auditiva (Maleus,incus,stapes), lalu akan menggetarkan perilimphe vestibulum dan perilimphe scala vestibuli dan scala tympani di organon korti (setelah endolimphe di scala media bergetar).

Jika terjadi gangguan pada rangkaian ini disebut Tuli Konduksi (Hantaran) 2. Fase Elektrik Dimulai bergetarnya sel-sel rambut sampai munculnya impuls saraf. Setiap sel-sel rambut bergetar dapat mengubah potensial istirahat cochlea menjadi cochlea microphinic dan summating potensial yang kemudian akan diteruskan oleh nervus auditorius hingga impuls diterima ke saraf pusat. Jika terjadi gangguan fase ini disebut saraf (Sensorineural Deafness) Cara Pemeriksaan pendengaran : Tes Rinne Tes Schwabach Tes Bing Tes Weber Tuli

PUSAT PENDENGARAN

Impuls dari nervus auditorius akan diterima oleh Colliculus inferior, kemudian menuju medial geniculate body (talamus) lalu ke cortex serebri ikut pula sistem retikular Informasi diterima dari dari kedua telinga

hippo

14

Page 32

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

Brodmanns area 41, merupakan pusat pendengaran (auditory) yang letaknya di korteks serebri, di daerah superior lobus temporalis di fisura Sylvii Neuron merespon informasi dari kedua telinga yang di dapat dari potensial aksi syaraf pendengaran yang sesuai dengan getaran dawai. Sejejer sel: dirangsang oleh sisi lain dihambat oleh sisi sama

Pada anak tuli sebelum tahu kata-kata, isyarat-isyarat bahasa menggiatkan area pendengaran berasosiasi di luar pusat pendengaran. Lain halnya dengan anak yang buta, lebih mengetahui lokasi datangnya suara dibanding dengan anak yang dapat melihat. Otak manusia dapat merespon sangat cepat terhadap suara, seperti kita ketahui dimana organ yang pertama kali terbentuk sempurna pada janin adalah organ pendengaran, jadi subhanaAllah sekali kita udah dapat menerima rangsang suara dari dunia luar saat kita dalam kandungan ibu kita. Pada bayi usia 6 bulan sudah dapat mengetahui bahasa ibu.

PELEMAHAN SUARA Fungsi : 1. Melindungi cochlea dari suara keras 2. Menutupi suara frekuensi rendah dalam lingkungan gaduh Dimana Suara sangat keras akan diterima dan diteruskan melalui sistem ossikuler lalu menuju sistem saraf pusat. Mekanisme pelemahan suara : Terjadi reflek (40 milidetik)

Kontraksi M. Stapedius (stapes keluar) Kontraksi M. Tensor Tympani (malleus ke dalam)

Kekakuan sistem ossikuler derajat tinggi

Mengurangi penghantaran suara ke cochlea (30 40 dB)

hippo

14

Page 33

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

NADA TINGGI Ada dua mekanisme dalam menangkap nada tinggi : Jika Suara datang dengan tinggi nada rendah terjadi respon dengan pengaktifan maksimum M. Basilaris dekat apeks cochlea Jika Suara datang dengan tinggi nada tinggiterjadi respon pengaktifan maksimum M. basilaris dekat basis cochlea PENENTUAN KERAS SUARA Ditentukan oleh amplitudo getaran M. basilaris dan sel-sel rambut. Batas Frekuensi Pendengaran Dewasa muda 20-20.000 siklus per detik dan tergantung pada intensitas Tinggi nada berhubungan dengan frekuensi (jumlah glb/detik) Kekerasan suara berhubungan dengan amplitudo Batas suara tergantung intensitas Orang tua batas frekuensi akan turun : 50-8.000 siklus per detik atau kurang

DISKRIMINASI ARAH ASAL SUARA Ada dua mekanisme, yaitu : 1. Selisih waktu antara masuknya suara ke dalam satu telinga dan ke telinga sisi yang lain (paling baik pada frekuensi <3000 siklus/detik) 2. Membedakan antara intensitas suara dalam kedua telinga (paling baik pada frekuensi lebih tinggi karena kepala bekerja sebagai sawar suara) Mekanisme selisih waktu membedakan arah suara jauh lebih tepat dari mekanisme intensitas karena tidak tergantung faktor luar dan hanya tergantung interval waktu

FUNGSI KORTEKS SEREBRI PADA PENDENGARAN Korteks pendengaran primer, dirangsang langsung oleh proyeksi korpus ginekulatum mediale. Korteks asosiasi pendengaran : - Dirangsang sekunder korteks pendengaran primer - Dirangsang oleh proyeksi dari daerah asosiasi talamus dekat korpus genikulatum mediale Tempat persepsi frekuensi suara ada pada korteks pendengaran primer Pada percobaan pembuangan bilateral korteks pendengaran pada binatang :masih mampu mendeteksi suara /secara kasar, tetapi tidak mampu melakukan diskriminasi corak suara Jika terjadi lesi pada area asosiasi pendengaran, Masih mampu mendengar penuh dan membedakan suara dan menginterpretasikan beberapa corak suara sederhana, Tetapi tidak mampu menginterpretasikan arti suara yang diterima.Destruksi/kerusakan pada korteks pendengaran di kedua sisi, akan mengakibatkan seseorang kehilangan sebagian besar kemampuan mendeteksi suara.

hippo

14

Page 34

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

KETULIAN 1. Tuli saraf merupakan gangguan pendengaran diakibatkan adanya gangguan pada cochlea atau saraf pendengaran. Penyebab : degenerasi toksik Kerusakan sel-sel rambut Tumor N. vestibulocochlearis Kerusakan vaskuler pada medulla oblongata 2. Tuli konduksi (hantaran) Dimana terjadi gangguan pendengaran diakibatkan adanya gangguan pada mekanisme telinga tengah (auricular sampai cochlea). Penyebab : Sumbatan Meatus akustikus eksternus Kerusakan ossicula auditiva Penebalan membrana tympani Otosklerosis KEMUNDURAN PENDENGARAN USIA LANJUT Kemunduran fungsi organ dapat dipengaruhi oleh genetik dan cara hidup dari tiap individu manusia. Kemunduran pendengaran juga dapat diakibatkan oleh faktor genetik, obat-obatan dan lingkungan. Idealnya/normalnya pada proses penuaan, juga diikuti proses penurunan fungsi organ. FUNGSI VESTIBULAR 1. Respon terhadap percepatan rotasi (sudut) Percepatan rotasi pada kanalis semisirkularismerangsang kristaendolimfe bergerak ke arah yg berlawanan thd arah putaranmendorong kupulamenekukkan tonjolan sel rambut. Bila kecepatan rotasi tetap : cairan berputar dg kecepatan yg sama dg tubuh dan posisi kupula kembali tegak Bila putaran berhenti : endolimfe bergerak searah putaran Jenis Nistagmus :Horisontal, Vertikal, Berputar, postrotatori Arah komponen cepat selama rotasi= arah rotasi

2. Respon terhadap percepatan linier Organ yang berperan yaitu; Makula utrikulus dan sakulus Utrikulus : percepatan horisontal Sakulus : percepatan vertikal

hippo

14

Page 35

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

Otolit :percepatan gerakan otolit ke arah yang berlawanandistorsi sel rambutaktivitas sarafberperan pada refleks menegakkan kepala dan penyesuaian sikap tubuh Vertigo: sensasi berputar tanpa adanya pemutaran sebenarnya. Merupakan gejala yang menonjol bila salah satu labirin meradang 3. Orientasi dalam ruang Tergantung pada : masukan dari reseptor - reseptor vestibular masukan dari reseptor - reseptor penglihatan Impuls dari propioreseptor di kapsula sendi Impuls dari eksteroreseptor kulit tu reseptor sentuh dan tekanan

MABUK PERJALANAN Timbul akibat perangsangan vestibular yang berlebihan. Gejala : rasa mual, perubahan tekanan darah, berkeringat, pucat,dan muntah Gejala timbul oleh karena refleks yang dihantarkan melalui hubungan vestibuler di batang otak dan lobus flokulonodularis serebelum. MABUK PERJALANAN LUAR ANGKASA (space motion sickness) Mual, muntah dan vertigo yang terjadi pada astronot sewaktu prtama kali terpajan mikrogravitasi atupun hinggga tidak ada gravitasi setelah beberapa hari berada di luar angkasa. Gejala mual, muntah dan vertigo akan kembali kambuh ketika kembali ke bumi. Gejala diatas timbul karena disebabkan oleh ketidakseimbangan masukan saraf karena perubahan - perubahan masukan dari beberapa bagian alat vestibuler dan sensor gravitasi lain tanpa perubahan setara pada masukan orientasi ruang lain. Nistagmus, dimana terjadinya gangguan pada organ keseimbangan.

SISTEM PENGECAPAN
Manfaat dari sistem pengecapan, yaitu : Dapat memilih makanan sesuai dengan kesukaannya (mau sate atau pete pun bisa hehe..) Dapat memenuhi kebutuhan jaringan akan gizi. hippo 14 Page 36

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

Kita dapat melakukan hal diatas karena ada pengaruh dari fungsi oleh puting kecap mikrovili (sebagai reesptor bagi rasa). 4 KESAN PENGECAPAN PRIMER RASA ASAM RASA ASIN RASA MANIS ion hidrogen garam terionisasi satu golongan zat kimia :

a. garam organik : gula - glikol - alkohol - aldehid - asam solfonat - keton - amida - ester - asam amino - asam halogen b. zat anorganik : timah hitam dan berilium. Sakarin, dimana rasa manisnya 600 kali lebih manis dibandingkan gula pasir biasa (zat non kolinergik). RASA PAHIT Dalam intensitas besar, orang akan menolak makanan yang pahit. Seperti pada zat organic rantai rantai panjang dan alkaloid. AMBANG RASA Asam oleh asam hidroklorida Asin oleh natrium klorida Manis oleh sukrosa Pahit oleh kuinin KELAINAN PENGECAPAN AGEUSIA (tidak ada rasa pengecapan) HIPOGEUSIA ( pengurangan sensitifitas pengecapan) DISGEUSIA (indra pengecapan terganggu) 0,0009 M 0,01 M 0,01 M 0,00008 M

hippo

14

Page 37

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

PENGHANTARAN IMPULS PENGECAPAN KE SISTEM SARAF PUSAT Sensasi dari lidah dan faring melalui N.VII, N.IX, N.X batang otak pada traktus solitarius talamus kortek cerebri (area operkulum-insula parietal). Abnormalitas pada pengecapan, reseptor pengecapan dapat secara genetic terganggu atu rusak karena penyinaran atau beberapa obat (misal; anastesi local, kokain, penisilamin, dan streptomisin). Sensitivitas akan berkurang pada hipotiroidisme. Pasien diabetes mellitus mengalami penurunan kemampuan merasakan manis. Pasien dengan defisiensi aldosteron tidak dapat merasakan asin. Korda timpani saraf fasialis dapat rusak karena fraktur tulang tengkorak atau inflamasi, serta kerusakan pada pasca operasi telinga, sedangkan saraf glosso pharingeus dapat rusak akibat tonsilektomi. Pusat konduksi dan pemrosesan dapat dipengaruhi oleh tumor, iskemia dan epilepsy sehingga menyebabkan penurunan atau hilangnya sensasi pengecapan (hipogeusia atau ageusia), serta dapat meningkat (hipergeusia), tidak adekuat (paraageusia) atau tidak enak (diseugasia).

INDRA PENCIUMAN
Indra penciuman sangat erat berhubungan dengan indra pengecapan. Terkadang ada rasa yang paling tidak dipahami dengan baik oleh karena letak membrana olfaktoria yang tinggi di hidung dan sukar diselidiki. MEMBRANA OLFAKTORIA Terletak di bagian superior hidung Reseptor penciuman adalah sel-sel olfaktoria (sel-sel saraf bipoler dan Sistem saraf pusat) Rambut olfaktoria bereaksi terhadap bau merangsang sel olfaktoria ANATOMI INDRA PENCIUMAN

hippo

14

Page 38

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

Ada 2 bagian yang membangun dorsum nasi, yaitu : 1. Bagian kaudal dorsum nasi. 2. Bagian kranial dorsum nasi. Bagian kaudal dorsum nasi merupakan bagian lunak dari batang hidung yang tersusun oleh kartilago lateralis dan kartilago alaris. Jaringan ikat yang keras menghubungkan antara kulit dengan perikondrium pada kartilago alaris. Bagian kranial dorsum nasi merupakan bagian keras dari batang hidung yang tersusun oleh os nasalis kanan & kiri dan prosesus frontalis ossis maksila. Septum Nasi Fungsi septum nasi antara lain menopang dorsum nasi (batang hidung) dan membagi dua kavum nasi.Ada 2 bagian yang membangun septum nasi, yaitu : 1. Bagian anterior septum nasi. 2. Bagian posterior septum nasi. Bagian anterior septum nasi tersusun oleh tulang rawan yaitu kartilago quadrangularis. Bagian posterior septum nasi tersusun oleh lamina perpendikularis os ethmoidalis dan vomer. Kelainan septum nasi yang paling sering kita temukan adalah deviasi septi. Kavum Nasi Ada 6 batas kavum nasi, yaitu : 1. Batas medial kavum nasi yaitu septum nasi. 2. Batas lateral kavum nasi yaitu konka nasi superior, meatus nasi superior, konka nasi medius, meatus nasi medius, konka nasi inferior, dan meatus nasi inferior. 3. Batas anterior kavum nasi yaitu nares (introitus kavum nasi). 4. Batas posterior kavum nasi yaitu koane. 5. Batas superior kavum nasi yaitu lamina kribrosa. 6. Batas inferior kavum nasi yaitu palatum durum. Sinus Paranasalis Ada 2 golongan besar sinus paranasalis, yaitu : Golongan anterior sinus paranasalis, yaitu sinus frontalis, sinus ethmoidalis anterior, dan sinus maksilaris. Golongan posterior sinus paranasalis, yaitu sinus ethmoidalis posterior dan sinus sfenoidalis. Ostia golongan anterior sinus paranasalis berada di meatus nasi medius.Ostia golongan posterior sinus paranasalis berada di meatus nasi superior. Pus dalam meatus nasi medius akan mengalir ke dalam vestibulum nasi lalu akan berlanjut mengalir ke faring. 1. Sistem sensoris a. Hidung luar - Divisi oftalmica (V1) mempercabangkan nervus intertrochlearis yang membawa sensasi dari dorsum nasi bagian tulang dan nervus nasalis eksternus yang membawa sensasi dari atap hidung bagian cranial. - Divisi maksilaris (V2) mempercabangkan nervus intraorbitalis yang keluar melalui foramen infraorbaitalis hippo 14 Page 39

Anatomi, Faal, dan Cara Pemeriksaan Telinga

Prof. Soewito, Sp. THT

b. cavum nasi dan sinus Nervua ethmoidalis anterior cabang nervus oftalmikus membawa sensasi dari cavum nasi dari antero superior, septum dan sinus ethmoidalis Nervus ethmoidalis posterior membawa sensasi dari cavum nasi posterior dan sinus yang berdekatan Nervus supraorbital dan supratrochlear membawa sensasi dari sinus frontalis

2. Autonom a. Simpatis Berasal dari nervus spinlais T.1 T.3, menuju glandula servikalis superior melalui nervus petrosus profundus bersama sama dengan nervus superficial mayor (kanalis vidianus) membentuk nervus spenopalatinus yang berfungsi untuk mengecilkan concha. b. parasimpatis Berasal dari nucleus salivatorius superior dibawa oleh nervus petrosus superfisialis mayor melalui kanalis nervus vidianus. Bersinapsis pada ganglion spenopalatina menjadi nervus spenopalatinus yang berfungsi untuk membengkakkan concha, misal pada keadaan dingin (agar lebih hangat). PERANGSANGAN SEL OLFAKTORIA OLEH ZAT PERANGSANG PENCIUMAN 1. Zat harus mudah menguap dihirup hidung 2. Sedikit larut air dapat melalui mukus 3. Larut dalam lipid karena rambut maupun ujung sel olfaktoria terdiri zat lipid KEMAMPUAN RESEPTOR TERHADAP BERBAGAI JENIS RANGSANG PENCIUMAN 1. Teori Kimia Reaksi antara perangsang denga reseptor permeabilitas M. rambut olfaktorius potensial reseptor pada sel olfaktoria Impuls serabut N. Olfaktorius. 2. Teori Fisika Berbagai tempat reseptor fisika pada M. rambut olfaktorius memungkinkan perangsangan olfaktoria spesifik terabsorpsi pada berbagai sel olfaktoria. PENGHANTARAN SENSASI BAU KE SISTEM SARAF PUSAT Sel mitral menuju bulbus olfaktorius menuju area olfaktoria media dan lateral. dari dua area (olfaktoria media dan lateral) membawa impuls melalui traktus olfaktorius sekunder ke : hypothalamus, thalamus, hipokampus dan nuclei otak. Kemudian hingga terjadi respon otomatik tubuh terhadap penciuman. KELAINAN PENCIUMAN Anosmia (tidak ada indra penciuman) Hiposmia (pengurangan sensitifitas olfaktorius) Disosmia (indra penciuman berubah) Ambang penciuman meningkat dengan bertambahnya usia. 75 % >80 tahun terganggu identifikasi bau SENSASI PRIMER PENCIUMAN Berbeda dengan pengecapan dan warna Ada 50 atau lebih sensasi pengidu primer hippo 14 Page 40

You might also like