You are on page 1of 11

MAKALAH RANGKUMAN BIOSTATISTIK NON PARAMETRIK

Disusun dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biostatistik

Oleh: Ruslan M NPM: 220120110519

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJAJARAN BANDUNG TAHUN 2012

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

Rangkuman Non Parametrik


Dalam uji hipotesis ini pertanyaan penelitian diasumsikan adalah Pengaruh olah raga aerobic terhadap Body Mass Index (BMI), Hipotesis Komparatif, Skala ukur adalah Numerik, dilakukan uji normalitas data, data yang tidak terdistribusi normal dilakukan normalisasi data. Selanjutnya data yang masih tidak terdistribusi secara normal dilakukan transformasi data.
I. Menguji perbedaan 2 median uji Mann Whitney untuk data yang tidak berpasangan dan uji Wilcoxon untuk data yang berpasangan Uji Mann Whitney adalah Uji Non Parametrik untuk penelitian dengan hipotesis komparatif 2 kelompok yang tidak berpasangan. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Kategorik (Ordinal), skala ini dapat berupa skala Kategorik langsung atau skala Numerik dengan data yang tidak terdistribusi normal, telah dilakukan normalisasi (transformasi) data namun tetap tidak terdistribusi normal. Uji hipotesis ini adalah kelanjutan di uji t Tidak Berpasangan yg sebaran datanya tidak terdistribusi normal setelah dilakukan normalisasi (Transformasi) data. Langkah-langkah dalam uji hipotesis ini adalah: 1. Buka file data SPSS, Analize Non Parametric Test Legacy Dialogs 2 Independent Sample

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

2. Masukkan variable yang akan diuji kedalam kolom Test Variable dan Grouping Variable kemudian klik tab Define GroupMasukkan angka 1 dan angka 2 kedalam masing-masing group variable. Setelah itu klik ContinueOK

3. Hasil dan Interpretasi


Test Statistics
a

Bmi Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 16.000 26.000 .000 1.000 1.000
b

a. Dengan Uji Mann-Whitney diperoleh angka Significancy 1,000. Karena nilai p>0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara BMI kelompok ekonomi rendah dan BMI kelompok ekonomi tinggi b. Jika kelompok ekonomi rendah tidak berbeda dengan BMI kelompok ekonomi tinggi, maka factor peluang saja dapat menerangkan 10,0% untuk memperoleh hasil yang diperoleh. c. Karena peluang untuk menerangkan hasil yang diperoleh >5% maka hasil ini dianggap tidak bermakna Uji Wilcoxon adalah Uji Non Parametrik untuk penelitian dengan hipotesis komparatif 2 kelompok berpasangan. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Kategorik (Ordinal), skala ini dapat berupa skala Kategorik langsung atau skala Numerik dengan data yang tidak terdistribusi normal, telah dilakukan normalisasi (transformasi) data namun tetap tidak terdistribusi normal. Uji hipotesis ini adalah kelanjutan di Uji t Berpasangan yg sebaran datanya tidak terdistribusi normal
3
Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

setelah dilakukan normalisasi (Transformasi) data. Langkah-langkah dalam uji hipotesis ini adalah: 1. Buka file data SPSS, Analize Non Parametric Test Legacy Dialogs 2 Related Samples

2. Masukkan variable yang akan diuji kedalam kolom Paired Variables (misalnya bmi dengan bmi_ordinal), aktifkan Type test Wilcoxon Setelah itu klik Continue OK

3. Hasil dan Interpretasi


Ranks N bmi_ordinal - bmi a. bmi_ordinal < bmi b. bmi_ordinal > bmi c. bmi_ordinal = bmi Negative Ranks Positive Ranks Ties Total 12 b 0 c 0
a

Mean Rank 6.50 .00

Sum of Ranks 78.00 .00

12

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

Test Statistics

bmi_ordinal bmi Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on positive ranks. -3.059
b

.002

a. Out put pertama menunjukkan perbandingan BMI sebelum dan sesudah dilakukan olah raga aerobic selama sebulan. Dari hasil uji tersebut menunjukkan semua sampel (12 orang) memiliki bmi lebih rendah setelah melakukan olah raga aerobic selama sebulan dibandingkan sebelum aerobic selama sebulan (mengalami penurunan bmi) b. Tabel Test Statistic menunjukkan hasil Uji Wilcoxon, diperoleh nilai significancy 0,002 (p<0,05), dengan demikian disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dan setelah dilakukan olah raga aerobic selama sebulan II. Menguji perbedaan lebih dari 2 kelompok uji Kruskal-Wallis untuk data tidak berpasangan dan Uji Friedman untuk data berpasangan Uji Kruskal-Wallis adalah Uji Non Parametrik untuk penelitian dengan hipotesis komparatif >2 kelompok tidak berpasangan. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Kategorik (Ordinal), skala ini dapat berupa skala Kategorik langsung atau skala Numerik dengan data yang tidak terdistribusi normal, telah dilakukan normalisasi (transformasi) data namun tetap tidak terdistribusi normal. Uji hipotesis ini adalah kelanjutan di uji One Way ANOVA yg sebaran datanya tidak terdistribusi normal setelah dilakukan normalisasi (Transformasi) data. Langkah-langkah dalam uji hipotesis ini adalah: 1. Buka File SPSS Analyze Nonparametric Test Legacy Dialogsk-independent samples

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

2. Masukkan Status Ekonomi kedalam kolom Test Variable List dan Status Ekonomi kedalam kolom Grouping Variable kemudian Klik Define Range. Pada Tab Range For Grouping Variable Masukkan angka 1 pada kolom minimum dan angka 3 pada kolom maksimum (sesuai jumlah kategori variable yang akan dilakukan pengujian- Ekonomi Rendah sampai Tinggi). Kemudian klik Continue OK

3. Hasil dan Interpretasi


Ranks Ekonomi Ekonomi Rendah Bmi Ekonomi Sedang Ekonomi Tinggi Total N 4 4 4 12 Mean Rank 5.75 6.75 7.00

Test Statistics

a,b

Bmi Chi-Square Df Asymp. Sig. a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: ekonomi .269 2 .874

a. Dengan Uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai p=0,874, oleh karena nilai p>0,005 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan BMI antara golongan ekonomi rendah, sedang dan tinggi. b. Karena nilai p>0,05 maka pada contoh penelitian ini tidak dilakukan pengujian Post Hock
6
Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

Uji Friedman adalah Uji Non Parametrik untuk penelitian dengan hipotesis komparatif >2 kelompok berpasangan. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Kategorik (Ordinal), skala ini dapat berupa skala Kategorik langsung atau skala Numerik dengan data yang tidak terdistribusi normal, telah dilakukan normalisasi (transformasi) data namun tetap tidak terdistribusi normal. Uji hipotesis ini adalah kelanjutan di uji Repeated ANOVA yg sebaran datanya tidak terdistribusi normal setelah dilakukan normalisasi (Transformasi) data. Langkah-langkah dalam uji hipotesis ini adalah: 1. Buka File SPSS Analyze Nonparametric Test Legacy Dialogk-related samples

2. Masukkan bmi, bmi2 dan bmi3 ke dalam Test Variablesaktifkan Uji FriedmanOK

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

3. Hasil dan Interpretasi


Ranks Mean Rank Bmi bmi2 bmi3 1.54 2.17 2.29

Test Statistics N Chi-Square Df Asymp. Sig. a. Friedman Test

12 3.957 2 .138

a. Dengan Uji Friedman diperoleh nilai p=0,138. Karena nilai p>0,05 maka diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata BMI sebelum dilakukan olah raga aerobik selama sebulan (bmi1), dan 2 bulan (bmi2) b. Akan dilanjutkan dengan analisis Post Hoc 4. Analisis Post Hoc untuk mengukur yang bmi yang mana yang memiliki perbedaan rerata, uji ini dengan menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan: a. Antara bmi dengan bmi2 (sebelum olah raga aerobic dan setelah 1 bulan aerobic) b. Antara bmi dengan bmi3 (sebelum olah raga aerobic dan setelah 2 bulan aerobic) c. Antara bmi2 dengan bmi3 (setelah 1 bulan aerobic dan setelah 2 bulan aerobic) Langkah-langkahnya adalah: a. b. c. d. AnalizeNon Parametric test2 related samples Masukkan bmi dan bmi2 kedalam kotak Test Paired List Masukkan bmi dan bmi3 kedalam kotak Test Paired List Masukkan bmi2 dan bmi3 kedalam kotak Test Paired List

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

e. Aktifkan Uji WilcoxonKlik OK f. Hasil dan interpretasi


Test Statistics bmi2_ordinal bmi Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on positive ranks. c. Based on negative ranks. -3.059
b a

bmi3_ordinal bmi -3.059


b

bmi3_ordinal bmi2_ordinal -.333


c

.002

.002

.739

- Skor bmi memiliki perbedaan sebelum olah raga dan setelah 1 bulan (bmi2) olah raga - Skor bmi memiliki perbedaan sebelum olah raga dan setelah 2 bulan (bmi3) olah raga - Tidak ada perbedaan skor setelah 1 bulan (bmi2) olah raga dan setelah 2 bulan (bmi3) olah raga III. Korelasi Rank spearman Uji Spearman adalah Uji Non Parametrik untuk penelitian dengan hipotesis Korelatif. Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Kategorik (Ordinal), skala ini dapat berupa skala Kategorik langsung atau skala Numerik dengan data yang tidak terdistribusi normal, telah dilakukan normalisasi (transformasi) data namun tetap tidak terdistribusi normal. Uji hipotesis ini adalah kelanjutan di Uji Pearson yg sebaran datanya tidak terdistribusi normal setelah dilakukan normalisasi (Transformasi) data. Langkah-langkah dalam uji hipotesis ini adalah:

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

1. Buka File SPSS Analyze CorrelateBiavariate

2. Masukkan age dan bmi_ordinal kedalam kotak variables

3. Pilih Uji Spearman pada kotak Correlation Coefficients 4. Pilih Two tiled pada Test of Signicancy 5. Hasil dan interpretasi

10

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

Correlations Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N bmi 1.000 . 12 -.122 .705 12 age_ordinal -.122 .705 12 1.000 . 12

Bmi Spearman's rho age_ordinal

a. Dari hasil pada table diatas diperoleh nilai significancy 0,705 yang menunjukkan bahwa korelasi antara Body Mass Index dengan Usia tidak bermakna, nilai korelasi Spearman (-0,122) menunjukkan bahwa arah korelasi negative dengan kekuatan korelasi yang lemah b. Koefisien korelasi terdiri atas r=-0,122, p>0,001 dan n=12

IV.

Korelasi point Biserial Teknik Korelasi Point Biserial (korelasi biserial titik) adalah teknik korelasi bivariat. Teknik korelasi ini digunakan jika data variabel 1 merupakan variabel diskrit (dikotomi) dan variabel 2 merupakan variabel kontinu (data interval). Teknik korelasi ini biasanya digunakan untuk menguji validitas butir tes objektif dengan cara mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Angka indek korelasi Point Biserial dilambangkan dengan rpbi

11

Tugas Individu Biostatistika Magister Keperawatan UNPAD Angkatan ke-V tahun 2012

You might also like