You are on page 1of 4

PENGKAJIAN SISTEM HEMATOLOGI

Oleh :
ABED ADIKA
ANDIKA MAHARDIKA

TRIA HAYATI SISKA INDRIANI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIKES) UNIVERSITAS MITRA LAMPUNG

2012

1. Data demografi a. Usia dan jenis kelamin Usia dan jenis kelamin sangat penting dalam data demografi karena sangat berhubungan dengan status hematologi klien, sebagai contoh : Aktivitas sel lipoid dan sum-sum tulang akan terjadi penurunan pada usia lanjut (tua). Laki-laki cenderung lebih banyak jika dilihat dari hitung sel darah. Wanita akan dipengaruhi hormon kewanitaan sehingga menghasilkan terjadinya peningkatan volume cairan vaskuler, berbeda aktivitas sum-sum tulang, Jenis kelamin ini berhubungan juga dengan peningkatan kehilangan darah merah. Informasi pekerjaan, bobi, lokasi geografi tempat tinggal : Dapat ditelusuri zat (agent) yang spesifik/kimia sehingga dapat diketahui mempengaruhi fungsi hematologi.

b. Golongan darah Penting untuk dikaji karena untuk memperoleh kecocokan dengan donor darah klien bila diperlukan tranfusi darah. c. Tempat tinggal Ada beberapa gangguan hematologi yang disebakan karena factor lingkungan. 2. Riwayat kesehatan keluarga Perlu dilakukan untuk mengetahui adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan seperti gangguan yang dialami klien seperti perdarahan dan anemia. telusuri keluarga apakah sering terjadi perdarahan hidung, perdarahan post partum, perdarahan yang banyak setelah dicabut gigi. Apakah keuarga parnah ada yang mengalami kuning (jaundise) dan anemia. Apakah keluarga sering minum obat aspirin dan mengalami masalah perdarahan? Apakah sering minum obat antibiotik (chlorampenikol) sehingga mengalami kelainan hematologi: seperti anemia aplastik. Apakah penrnah mengalami pengobatan hemotharafi 3. Riwayat diet Catat makanan yang dikonsumsi klien selama dalam satu minggu. Informasi yang didapat ini dapat menentukan etiologi anemia. Diet tinggi lemak, karbohidrat dan rendah protein serta zat besi dan vitamin dapat merupakan faktor presipitasi terjadinya anemia maturational. Selain makanan yang perlu dicatat juga penimbangan berat badan diperlukan, apakah terjadi penurunan berat badan.

4. Status sosial ekonomi Identifikasi sumber kemampuan diluar pribadi klien : finansial. Marginal incame akan menyebabkan konsumsi diet dengan rendah protein dan zat besi

sehingga mengakibatkan terjadinya anemia. Kemudian tempat kerja juga mempengaruhi kondisi klien karena sangat erat kaitannya dengan agent toxic. Dukungan sosial juga diperlukan dari keluarga, teman, lingkungan tempat tinggal, teman kerja danorang yang merawat. 5. Masalah kesehatan sekarang Identifikasi keadaan klien seperti : Pembekakan kelenjar limfe. Perdarahan gusi Perdarahan spontan pada trauma Fatigue, dyspnoe, palpitasi, sering infeksi, suhu badan mingkat, berat badan menurun dan diare. Menorargia, mentruasi terus. Sakit kepala, parasthesia. Vertigo dan tinitus anemia. Anorexia, disphagia, tidak enak pada lidah anemia.

6. Pemeriksaan fisik a. Kulit Inspeksi : Warna kulit : normal, pucat, ikterik. Membran mukosa dan kuku : pucat, cianosis. Gusi, konjungtiva, palmar atau pucat. Lesi/area drainage. Tanda-tanda perdarahan petechiae, achimosis. Di rumah sakit adakah perdarahan dari NGT, ETT, infus, CPV dan polikateter. Turgor kulit dan rasa gatal. b. Kepala dan leher Mukosa mulut ulserasi/pucat. Lidah lembut (anemia pernisiosa, anemia defesiensi besi). Sklera kuning. Kelenjar limpa : membesarr, nyeri, pergerakannya. Kemerahan dan pembengkakan kulit radang.

c. Dada

Mudah lemah Nafas pendek Distensi vena jugularis, edema dan plebitis. Auskultasi : mumur, gallops, ritme irregular, tekanan darah abnormal. Anemia berat dapat hipertropi ventrikel dan penyakit jantung lain.

d. Sistem muskuloskeletal Ketegangan sternum dan terjadi peningkatan Rib sebagai salah satu tanda penting. e. Sistem gastrointestinal Limfa normal orang dewasa tidak teraba. Pembesaran kelenjar limfa dapat diidentifikasi dengan perkusi. Pembesaran hepar dapat juga berhubungan dengan adanya penyakit hematologi. f. Sistem syaraf Pemeriksaan sistem syaraf pada penyakit hematologi sangat diperlukan yaitu difokuskan langsung pada syaraf kranialis dan fungsi neurologis. Defesiensi vitamin B12 dapat mengakibatkan gangguan cerebral, olfaktoria, spinal cord dan fungsi syaraf perifer. Defesiensi yang berat mengakibatkan degenerasi irreversible neurologi. Berbagai kelainan neurologi yang diakibatkan oleh gangguan /malignan hematologi seperti infiltrasi, perdarahan dan infeksi. g. System kardiovaskuler Takikardi S4-- anemia berat dengan gagal jantung h. Abdomen Splenomegalipolisitemia, limfoma

You might also like