Professional Documents
Culture Documents
Serabut syaraf
Myelinated
non myelinated
A : - myelinated - saraf sensorik dan motorik - Alfa ( ) Beta ( ) Gama ( ) Delta ( ) B : - myelinated - saraf pre- ganglionik autonomik C : - non myelinated - pain dan temperatur
Mekanisme Kerja
-
Menghambat transmisi impuls syaraf (conduction blockade) dengan mencegah meningkatnya permeabilitas membran syaraf terhadap ion Na Artinya : sel hanya dalam keadaan resting membrane; menghambat Na masuk Zat anestesi lokal akan berdifusi dari outer surface (mantel) center (core) melalui concentration gradient
Bisa didapati adanya paralisa otot skeletal Onset of action dari zat anestesi lokal tergantung dari pKa (zat asam onset of action cepat) Duration of action tergantung pada : * dosis * lipid solubility makin larut dalam lemak DoA lebih lama * protein binding makin kuat DoA makin lama * Ada tidaknya vasokonstriktor
Anastesi Lokal
ESTER
Procaine Tetracaine Chloroprocaine Piprocaine Dibucaine
AMIDE
Lidocaine Mepivacaine Bupivacaine Etidocaine Propitocaine
Efek Samping
- Reaksi Alergi non depend on dose - Toksisitas sistemik depend on dose * Susunan Syaraf Pusat * Sistem Kardiovaskular
Reaksi Alergi
-
Frekuensi jarang, < 1% Ester lebih sering menimbulkan reaksi alergi dibandingkan dengan amide PABA (+), merupakan hasil metabolisme gol ester Metil paraben merupakan bahan pencampuran preparat komersil Cross sensitivity (+) alergi terhadap ester dan amide Gejala : rash, urtikaria, edema laring, hipotensi, spasme bronkus
Toksisitas Sistemik
Akibat meningkatnya konsentrasi obat dalam plasma - Bisa oleh karena : * injeksi langsung IV * blok saraf epidural * blok epidural - Tergantung pada: * dosis yang diberikan * vascularity di daerah yg diberikan * ada tidaknya vasokonstriktor (epinefrin) * physio chemical : lipid solubility, protein binding, pKa
-
Konsentrasi plasma sedikit : kebas pada lidah dan bibir Konsentrasi plasma tinggi : melewati Blood Brain Barrier : * restlesness * vertigo * tinnitus * sulit konsentrasi * bicara sulit * muscle twitching * drowsiness kejang Terapi : oksigenasi-ventilasi-anti kejang
Kardiovaskular
-
Lebih resisten Otot jantung :depresi Pembuluh darah : dilatasi Mekanisme : Blok cardiac sodium channel Conduction and automaticity Prolongation : P-R interval QRS kompleks
Terapi
- Tinggikan tungkai-oksigenasi-cairan RL/NaCl 0,9% - Vasokonstriktor : Efedrin 15-30 mg/IV - Parasimpatolitik : Sulfas atropin 0,5 mg/IV
Semua zat anestesi lokal bersifat vasodilator terhadap pembuluh darah, kecuali cocaine - DoA zat anestesi lokal adalah proporsional terhadap lamanya waktu obat anestesi lokal berikatan dengan serabut syaraf - Epinefrin (1:200.000, 5 g/ml) atau penylephrine (1:200.000) selalu ditambahkan dalam campuran obat anestesi lokal
-
Tujuan : menimbulkan efek vasokonstriksi: * mengurangi absorbsi sistemik * mempertahankan konsentrasi obat tetap pada saraf * meningkatkan DoA * Mengurangi efek toksik : - pemanjangan terhadap masa kerja 50% - penurunan absorbsi sistemik : 1/3
PROCAINE
-
LIDOCAINE
Derivat amida - DoA : cepat - Potency and DoA cepat - Digunakan secara luas sebagai lokal anestetik - Efektif : infiltrasi, blpk saraf, epidural, spinal dan topikal - Sering dikombinasikan dengan epinefrin - Solution 4% topikal - Solution 0,5 % infiltrasi - Solution 1-2% epidural, caudal - Solution 5% spinal
-
Dosis : 200-400 mg, tanpa epinefrin 500 mg dengan epinefrin - Efek anti aritmia (+) 1-1,5 mg/kgBB - Toksisitas (+) bila plasma level >5g/ml kejang (+) > 10g/ml - Metabolisme di liver : Oxidative dealkylation monoethylglycinexylidide xylidide
-
Anestesi Regional a. Topikal (anestesi permukaan) b. Infiltrasi lokal c. Blok saraf perifer d. Blok IV (Bier`s block) e. Blok epidural & Caudal blok f. Blok spinal
2. Anti kejang meningkatkan ambang kejang 3. Mencegah peninggian TIK 4. Sebagai analgesia 5. Mencegah/anti aritmia
INFILTRASI LOKAL
-
Memberikan obat anestesia lokal secara ekstravaskular pada daerah yang akan di anestesi Injeksi secara sub kutan
Lidocaine/Procaine+epinefrin (1:200.000) Tidak boleh diberikan secara Intra Kutan atau pada jaringan yang mengandung end arteries
Brachial plexus block * interscalene block * supraclavicular block * infra clavicular block * axillary block Radial & Ulnar block Sciatic nerve block Foot block, 3 in 1 block Mandibular block