You are on page 1of 1

ABSTRAK

Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya gaya pada kolom cukup besar untuk menahan beban gempa yang terjadi sehingga umumnya perlu menggunakan elemen elemen struktur kaku berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser , momen dan gaya aksial yang timbul akibat gempa. Dengan adanya dinding geser sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut. Karena itu perencanaan struktur beton bertulang dapat dilakukan dengan cara STRUT AND TIE MODEL. Metode ini cukup efektif dan praktis untuk diaplikasikan pada komponen komponen beton bertulang yang perencanaannya memakai cara cara empirik atau tidak tercakup dalam prosedur perencanaan yang konvensional. Elemen elemen sruktur yang telah dianalisis dipisahkan menjadi free body dengan gaya gaya yang bekerja dan selanjutnya elemen ini direncanakan dengan pendekatan truss analogi. Dimana bagian yang tertekan dilawan oleh komponen beton dengan atau tanpa penulangan sebagai STRUT, dan bagian tarik dipikul oleh baja tulangan sebagai TIE. Dari hasil analisa data , bahwa untuk perencanaan penulangan dengan memakai metode ini lebih praktis pemakaiannya dibandingkan dengan cara konvensional.Volume tulangan yang diperoleh pada metode STRUT AND TIE lebih ekonomis dibandingakan dengan cara konvensional. Pada metode ini gaya gaya yang bekerja dianalisis bersama sama, sedangkan dengan cara konvensional tulangan lentur , geser , dan torsi direncanakan secara terpisah. Dan metode ini dapat digunakan pada perencanaan bagian struktur yang tidak umum atau tidak tercakup didalam pedoman perencanaan. Kata kunci : static ekivalen, sistem ganda, dinding geser, metode strut and tie model

5
Universitas Sumatera Utara

You might also like