You are on page 1of 10

35

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yaitu basic research yang bertujuan untuk

memperluas/memperdalam teori

dan memperoleh data empiris yang dapat

digunakan untuk memformulasi teori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan survei dan interpretasi data geospasial untuk menemukan dan mendeskripsikan morfologi Pantai Rewataa.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dimaksud adalah wilayah penelitian yang menjadi obyek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Rewataa di Desa Lalampanua Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene tepatnya pada koordinat 3o2819 LS - 3o29 17 LS dan 118o5219 BT 118o 5346 BT (gambar 3.1).

C. Material Pendukung
1. 2. 3. 4. Citra DEM ASTER Peta Geologi skala 1 : 250.000 Peta lereng skala 1: 300.000 Peta Penggunaan Lahan 1: 300.000

FMIPA Universitas Negeri makassar

36

Lihat pada folder peta skripsi dengan nama file : peta lokasi penelitian

FMIPA Universitas Negeri makassar

37

5.

Global Positioning System (GPS); untuk menentukan posisi gejalah bentuklahan

6. 7.

Klinometer; alat untuk mengukur kemiringan lereng Kompas geologi; untuk mengukur kemiringan (dip) dan jurus (strike) pelapisan batuan

8. 9. 10. 11. 12. 13.

Roll meter; untuk mengukur jarak antar titik di lapangan. Kompas bidik; menentukan arah Palu geologi untuk mengambil sampel batuan Buku catatan penelitian Perangkat keras (CPU, komputer, printer, monitor) Perangkat Lunak (Map info, Global Mapper, Google Earth, Er Mapper, Arc GIS)

14. 15.

Kamera; untuk merekam objek pengamatan Peralatan lapangan lainnya yang dibutuhkan

D.

Data penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui pengukuran lapangan. Data sekunder diperoleh dari pengumpulan literatur, penelitian terdahulu dan pengumpulan bahan yang dapat memberikan informasi mengenai data yang akan dianalisis. 1. Data primer yang diperlukan adalah sebagai berikut :

FMIPA Universitas Negeri makassar

38

a.

Data Morfogenesis, data ini berupa hasil pengukuran, pengamatan dan hasil analisis tentang proses/asal - usul terbentuknya suatu bentukan lahan di lapangan.

b.

Data Morfografi, berupa kenampakkan khas yang ada pada suatu bentuklahan dilihat dari bentuk, model dan ciri-ciri kenampakan suatu fenomena bentang lahan.

2.

Data sekunder yang diperlukan adalah sebagai berikut : Hasil-hasil penelitian dari para peneliti sebelumnya yang dipadukan dengan kajian pustaka dan teori teori yang ada, untuk menganalisis data primer. Data ini diantaranya berupa data litologi daerah pantai, morfologi, morfometri, dan bentuklahan pantai.

E.

Variabel Penelitian
Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek dalam suatu

penelitian. Variabel secara sederhana diartikan sebagai ciri individu, gejala objek peristiwa yang diukur dan dihitung secara kuantitatif. Hasil pengukuran suatu variabel, bisa konstan dan bisa pula berubah-ubah (Sudjana, 1998). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. 2. 3. Bentuklahan pantai Material pantai Proses pantai

FMIPA Universitas Negeri makassar

39

F.

Definisi Operasional Variabel


Agar penelitian ini tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran variabel

penelitiannya, maka akan diberikan definisi operasional variabel sebagai berikut : 1. Bentuklahan, mencakup morfometri yaitu aspek ukuran dan bentuk unsurunsur penyusun bentuklahan yang dinyatakan dalam meter (m), dan ha. Morfografi yang merupakan susunan dan objek alami yang ada di permukaan bumi sesuai dengan proses pembentukannya dinyatakan dalam deskripsi bentuk tertentu seperti, cliff, notch, beach, dll. 2. Material pantai, yaitu hasil proses akibat gaya lingkungan laut yang bekerja di pantai misalnya material hasil abrasi dan endapan seperti jenis batuan, tekstur. Sifat-sifat: kompak, butiran, blok, bongkah, kerakal, kerikil, pasir, debu dan liat. 3. Proses pantai, yaitu analisis dan interpretasi teori tentang bagaimana bentuklahan, material itu bisa terjadi, pergerakan sedimentasi, proses pengendapan dan perubahan lahan yang diakibatkannya.

G.

Prosedur Penelitian
Desain penelitian dikemukakan dengan maksud agar proses penelitian

dapat berlangsung lancar dan terarah setelah dirumuskan beberapa variabel yang menjadi sasaran penelitian berupa langkahlangkah metode ilmiah yang akan digunakan dalam pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian. Hal ini dimaksudkan agar hasilhasil penelitian dan penarikan kesimpulan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang akan dicapai agar
FMIPA Universitas Negeri makassar

40

penelitian ini tersusun secara sistematis sebagaimana yang dijelaskan diatas maka berikut ini disusun tahapantahapan dari penelitian sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Tahap ini merupakan langkah awal dengan melakukan berbagai persiapan berupa: (1) studi pendahuluan untuk menentukan tema penelitian; (2) pengajuan judul; (3) studi kepustakaan; (4) penyusunan proposal; (5) seminar proposal (6) memohon surat izin penelitian; pengadaan alat dan instrumen penelitian. 2. Tahap pengumpulan data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data baik diberbagai instansi yang terkait maupun di lapangan yakni dengan melakukan observasi langsung; melakukan pengukuran pada tiaptiap titik penelitian dan merekam gambar sebagai bukti otentik yang dapat memperkuat hasil penelitian. 3. Pengolahan data Pada tahap ini semua data yang telah diperoleh di lapangan dikumpulkan kemudian dilakukan analisa sekaligus melengkapi dan melakukan perbaikan. Data dalam bentuk gambar foto dikelompokkan menurut urutan kategori dan dilengkapi dengan catatancatatan tertulis hasil pengamatan yang sesuai. 4. Penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yaitu skripsi

FMIPA Universitas Negeri makassar

41

Citra DEM ASTER

Citra Google Earth

Peta Geologi

Peta Lereng

Peta Tutupan Lahan

Peta RBI

Peta Bentuklahan Peta lingkungan pantai (zona kikisan dan endapan)

Survei Lapang

Peta Bathimetri

Karakteristik Pantai

Proses Pantai

Material Pantai

Gambar 3.2 Diagram alir penelitian.

FMIPA Universitas Negeri makassar

42

H.
1.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik Observasi Lapang Teknik ini di gunakan untuk melakukan pengukuran dan pengamatan secara

langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pada metode ini kita untuk memperoleh data primer dan gambaran umum. Teknik observasi dilakukan dengan menjelajahi wilayah pengamatan secara langsung terhadap kondisi gejala (fenomena) bentuklahan di area penelitian di lapangan. Untuk menentukan subjek pengamatan dilakukan perjalanan (stop and go) yaitu : (1) menempuh perjalanan observasi melalui jaringan jalan (road travers) yang ada di Pantai Rewataa; (2) perjalanan kompas travers (potong kompas); (3) menyusur pantai dengan berjalan kaki, dan (4) menyusur pantai dengan menggunakan perahu (speed boat). Disetiap satuan lahan yang memiliki ciri-ciri bentuk tertentu (khas) dilakukan pengamatan khusus secara detail. Data yang diperoleh dari teknik ini adalah data yang berhubungan dengan gambaran bentuklahan yang khas dengann penentuan titik lokasi, nama bentuklahan, gambaran ciri ciri gejala bentuklahan dengan indikator yang dimilikinya. Berdasarkan ciri ciri karakteristik yang dimiliki oleh setiap gejala bentuklahan diharapkan akan menjadi petunjuk dalam melakukan penafsiran yang dituntun oleh teoriteori geologigeomorfologis tentang jenis gaya atau tenaga yang bekerja dalam proses pembentukannya. Alat yang digunakan dalam observasi ini adalah plotting, peta dasar lembar citra satelit, peta RBI (Rupa Bumi Indonesia), GPS (Global Position Sistem), kompas, roll meter, kamera digital, palu, buku catatan dan alat lapangan lain yang dibutuhkan.

FMIPA Universitas Negeri makassar

43

2.

Teknik Kepustakaan Pengumpulan data dengan teknik kepustakaan ini dilakukan baik sebelum

maupun sesudah observasi lapangan. Teknik ini ditempuh dengan cara: (1) mengoleksi (copy-scan) gambar tentang jenis jenis bentuklahan pantai dengan nama bentuknya masingmasing yang ada dalam buku literatur; (2)

mengumpulkan penjelasan teoritis dari buku teks tentang gaya dan proses kejadian bentuklahan yang bersangkutan. (3) mengumpulkan rekaman hasil diskusi baik yang bersumber dari bahan kuliah maupun diskusi dengan para pakar dan ahli dibidang geomorfologi yang bisa didapatkan melalui media internet dan lain lain. Hal ini juga talah dikemukakan dalam bab II Tinjauan pustaka 3. Teknik Penginderaan Jauh Teknik ini dilakukan dengan cara membaca, menganalisis dan

menginterpretasi citra satelit wilayah Pantai Rewataa. Kenampakankenampakan bentuklahan yang ada dalam citra satelit ini kemudian dikoreksi/dikontrol dengan kenampakan sesungguhnya dilapangan melalui kegiatan observasi tersebut diatas. Demikian pula perlakuan terhadap peta Rupa Bumi Indonesia. 4. Teknik Dokumenter Teknik ini dilakukan dengan cara menghimpun informasi dari instansi instansi terkait yaitu Dinas Kehutanan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Kelautan dan instansi yang terkait dengan judul penelitian.

FMIPA Universitas Negeri makassar

44

5.

Teknik Wawancara Teknik ini digunakan untuk melakukan wawancara yang sederhana dengan

menggunakan alat perekam sebelum melakukan observasi. Teknik ini merupakan informasi awal dari warga setempat baik secara histori maupun fenomenalogis yang berkembang di daerah penelitian sehingga bisa membantu mengungkap informasi tentang bentuklahan dan proses kejadiannya khususnya yang berhubungan dengan kegiatan manusia serta nama tempat atau nama geografi. 6. Teknik Analisis Data Setelah melakukan pengumpulan data di lapangan selanjutnya di lakukan analisis data. Dalam analisis data penulis menggunakan analisis deskriptif

kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu pengolahan data dengan melakukan proses mengatur, mengurutkan data yang terkumpul yang terdiri dari catatancatatan lapangan, baik melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Data tersebut diatur dan di urutkan sesuai kriteria dan kebutuhan peneliti, sehingga informasi kualitatif tersebut disusun atas pikiran, intuisi, pendapat dan kriteria tertentu. Dengan melakukan proses analisis tersebut di atas, maka data yang di peroleh akan memberikan gambaran secara deskriptif tentang aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian yang kemudian akan memberikan jawaban atas masalah yang sedang diteliti sehingga data tersebut dapat dianalisis dengan

menginterpretasikan kedalam suatu urutan dasar berupa suatu kesimpulan dan saran.

FMIPA Universitas Negeri makassar

You might also like