You are on page 1of 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA DARAH Metode CHOD PAP BLOK ENDOKRIN DAN METABOLISME

Oleh : Nama NIM Kelompok Asisten : : : : Fitriana Rahmawati G1A008002 2 M. Julian Aldwin

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2009

LEMBAR PENGESAHAN

Oleh : Fitriana Rahmawati G1A008002

Disusun untuk memenuhi persyaratan nilai praktikum Biokimia Kedokteran Blok Endokrin dan Metabolisme pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Diterima dan disahkan Purwokerto, 28 Desember 2009 Asisten

M. Julian Aldwin KIA006133

BAB I PENDAHULUAN I. Judul Praktikum Pemeriksaan Trigliserida Darah II. Tanggal Praktikum Selasa, 22 Desember 2009 III. Tujuan Praktikum 1. 2. dengan nilai normal. 3. Mahasiswa akan dapat melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh peningkatan kadar trigliserida abnormal atau patologis dengan bantuan hasil praktikum yang dilakukan. IV. Dasar Teori Trigliserida ( triasilgliserol ) adalah senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak yang teresterifikasi menjadi gliserol. Zat ini adalah lemak netral yang disintesis dari karbohidrat untuk disimpan dalam sel lemak hewan. Pada hidrolisa enzymatic, trigliserida melepaskan asam-asam lemak bebas ke dalam darah. Trigliserida merupakan ester dari alkohol gliserol dengan asalm lemak. Pada lemak alami, proporsi molekul triasilgliserol yang mengandung residu asam lemak yang sama pada ketiga posisi ester sangatlah kecil. Hampir seluruhnya merupakan asil gliserol campuran. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar trigliserida darah dengan metode CHOD-PAP Mahasiawa akan dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan kadar trigliserida darah pada saat praktikum setelah membandingkannya

Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR-CH2-COOR, dimana R,R,R masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH,RCOOH,dan RCOOH bisa sama, berbeda, ataupun hanya dua diantaranya yang sama, namun panjang yang paling umum adalah 16,18 atau 20 atom karbon. Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap. Trigliserida ditransport dalam limfe intestinal dan plasma pada pusat lipoprotein besar : kilomikron yang mengandung 86% trigliserida dan VLDL yang mengandung trigliserida 55% trigliserida. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa trigliserida merupakan unsure lipid yang dominan pada kilomikron dan VLDL. Jaringan adipose merupakan simpanan utama trigliserida dalam tubuh. Simpanan trigliserida dalam jaringa adipose terus-menerus mengalami lipolisis dan esterifikasi. Dua proses tersebut bukan merupakan fase bolak-balik pada reaksi yang sama, melainkan merupakan lintasan yang sama sekali berbeda dengan melibatkan reaktan dan enzyme yang berbeda pula. Resultan kedua proses ini menentukan besarnya depot asam lemak bebas di jaringan adipose yang selanjutnya menjadi sumber dan penentu asama lemak bebas yang berada di dalam plasma. Sebagian besar lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida sehingga mengakibatkan lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Pada sel, trigliserida ( lemak netral ) dapat melalui membrane sel dengan bebas karena karakteristiknya yang non polar sehingga tidak bereaksi dengan lapisan fosfopilip ganda pada membran. Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik pada konsumsi alcohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya akan gula dan lemak, serta aktivitas yang rendah. Peningkatan trigliuserida telah terbukti meningkatkan resiko perkembangan penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Metabolisme trigliserida Pada jaringan adipose, triasilgliserol disintesis dari asil-KoA dan gliserol 3fosfat. Karena enzim gliserol kinase tidak terdapat di jaringan adipose, senyawa gliserol tidak dapat dimanfaatkan untuk proses esterifikasi asil-KoA. Untuk penyediaan senyawa gliserol 3-fosfat, jaringan tersebut bergantung pada glikolisis dan pasokan glukosa yang dihasilkan oleh pengangkut GLUT 1 dan GLUT 4. Triasilgliserol menjalani hidrolisis oleh enzim lipase yang sensitive hormone untuk membentuk asam lemak bebas dan gliserol. Enzim lipase ini berbeda dengan lipoprotein lipase yang mengkatalis reaksi hidrolisis lipoprotein triasilgliserol sebelum ambilannya ke dalam jaringan ekstrahepatik. Karena gliserol tidal dapat segera digunakan di jaringan ini, senyawa tersebut akan berdifusi keluar menuju plasma dan dari sini akan digunakan oleh jaringan seperti hati dan otot yang memiliki enzim aktif gliserol kinase. Asam lemak bebas yang terbentuk melalui lipolisis dapat diubah kembali di jaringan menjadi asil-KoA oleh enzim asil-KoA sintetase dan menjalani reesterifikasi dengan senyawa gliserol 3-fosfat untuk membentuk triasilgliserol. Jadi, di dalam jaringan terdapat siklus lipolisis dan reesterifikasi yang berkesinambungan. ( Murray, 2003 )

V.

Metode Pemeriksaan CHOD-PAP : enzymatic photometric test

VI. Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Bahan 1. 2. VII. 1. a.

Alat dan Bahan Spuit 3 cc Tourniquet Eppendorf Sentrifugator Tabung reaksi Rak tabung reaksi Mikropipet ( 10 l 100 l ) Makropipet ( 100 l 1000 l ) Yellow tip Blue tip Kuvet Spektrofotometer Sampel ( Plasma ) Reagen trigliserida Cara Kerja Persiapan sampel Diambil darah probandus sebanyak 3 cc dengan menggunakan spuit. b. Darah dimasukkan ke dalam tabung eppendorf dan disentrifigasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit, kemudian diambil plasmanya untuk sampel. 2. Sampel ( plasma ) sebanyak 10 l kemudian dicampur dengan reagen trigliserida 1000 l.

3.

Campuran diinkubasi selama 20 menit dalam suhu ruangan ( 20 25 C ) kemudian diukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

VIII.

Nilai Normal Kadar trigliserida serum : < 200 m g/dl

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Nama probandus Jenis kelamin Usia : Khuriyatun Nadhifah : Perempuan : 19 tahun

Disentrifugasi 10 menit Sampel 3 cc

+ Diinkubasi 20 menit Plasma 10 l reagen Trigliserida 1000 l Lalu diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil bahwa kadar trigliseridanya adalah 132 mg/dl

B.

Pembahasan Pada pemeriksaan kadar trigliserida darah didapatkan hasil bahwa kadar trigliserida darahnya adalah 132 mgdl, hal itu menunjukkan kadar trigliserida darahnya normal, karena nilai normalnya < 200 mg/dl. Seseorang sudah dapat di katakan hipertrigliserida jika kadar trigliserida darahnya 150 mg/dl. Hipertrigliserida merupakan salah satu faktor resiko atherosclerosis dan resiko kematian. Sedangkan faktor resiko yang laian adalah hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia dan kadar kolesterol HDL yang rendah. ( Kawamoto, 2009 ) Pemeriksaan kadar trigliserida darah di lakukan untuk mengetahui kadar trigliserida darah. Pemeriksaan trigliserid ini bertujuan untuk mengetahui kadar trigliserida secara lebih dini agar dapat mencegah timbulnya penyakit atau komplikasi yang di akibatkan oleh kadar trigliserida yang tinggi ataupun yang rendah. Pemeriksaan trigliserida di tujukan pada beberapa orang dengan kriteria tertentu yaitu : 1. Obesitas Karena pada orang yang obesitas, berarti terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh. 2. Alkoholisme Pada alkoholisme biasanya terdapat kadar trigliserida yang tinggi, karena trigliserida dapat di hasilkan dari alkohol gliserol dan asam lemak. Sehingga pada alkoholisme terjadi peningkatan kadar trigliserida dan menyebabkan hiperlipidemia. 3. Diabetes Melitus Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, hipertrigliserida merupakan kelainan utama dislipidemia. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kadar trigliserida untuk mengetahui adanya dislipidemia.

Kesalahan-kesalahan yang ada pada pemeriksaan trigliserida darah dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu 1. Saat pengambilan reagen jumlahnya berlebihan 2. Saat pengambilan plasma jumlahnya berlebihan 3. Keadaan kuvet yang tidak bersih 4. Ketidaktepatan waktu dalam inkubasi 5. Ketidaktepatan waktu dalam sentrifugasi C. Aplikasi Klinis 1. Dislipidemia pada diabetes mellitus tipe 2 dan sindroma metabolik Diabetes mellitus dan sindroma metabolik memp[unyai kelainan dasar yang sama yaitu adanya resistensi insulin. Pada mereka ini, metabolisme lipoprotein sedikit berbeda dengan mereka yang bukan resistensi insulin. Dalam keadaan normal tubuh menggunakan glukosa senagai sumber energy. Pada keadaan resistensi insulin, hormin sensitive lipase di jaringan adipose akan menjadi aktif sehingga lipolisis trigliserid di jaringan adipose semakin meningkat. Keadaan ini akan menghasilkan asam lemak bebas yang berlebihan. Asam lemak bebas akan memasuki aliran darah, sebagian akan digunakan sebagai sumber energy dan sebagian akan di bawa ke hati sebagai bahan baku pembentukan trigliserid. Di hati asam lemak bebas akan menjadi trigliserid kembali dan menjadi bagian VLDL. Oleh karena itu VLDL yang dihasilkan pada keadaan resiatensi insulin akan sangat kaya akan trigliserid, disebut VLDL kaya trigliserid atau VLDL besar. Dalam sirkulasi trigliserid yang banyak di VLDL akan bertukar dengan kolesterol ester dari kolesterol-LDL. Hal mana akan menghasilkan LDL yang akan trigliserid tetapi kurang kolesterol ester. Trigliserid yang di kandung oleh LDL akan dihidrolisis oleh enzim hepatic lipase (yang biasanaya meningkat pada resistensi insulin) sehingga menghasilkan LDL yang kecil tetapi padat, yang dikenal dengan LDL kecil padat. Partikel LDL kecil padat ini sifatnya mudah teroksidasi, oleh karena itu sangat aterogenik.

Trigliserid VLDL besar juga dipertukarkan dengan kolesterol ester dari HDL dan menghasilkan HDL miskin kolesterol ester tapi kaya trigliserid. Kolesterol HDL bentuk demikian lebih mudah di katabolisme oleh ginjal sehingga HDL serum menurun. Oleh karena itu pada resistensi insulin terjadi kelainan profil lipid serum yang khas yaitu kadar trigliserid tinggi, kolesterol HDL rendah dan meningkatnya subfraksi LDL kecil padat, dikenla dengan nama fenotip lipoprotein aterogenik atau lipid triad. ( Sudoyo, 2006 ) 2. Perlemakan hati Karena sejumlah penyebab, lipid terutama triasilgliserol dapat berakumulasi di hati. Akumulasi yang ekstensif di anggap sebagai suatu keadaan patologik. Jika akumulasi lipid dihati berlangsung kronis, perubahan fibrotik akan terjadi di sel hati, yang kemudian akan berlanjut menjadi keadaan sirosis dan gangguan faal hati. Perlemakan hati dapat dikategorikan ke dalam 2 kategori utama. Tipe pertama berkaitan dengan kenaikan kadar asam lemak bebas di dalam plasma yang terjadi akibat mobilisasi lemak dari jaringan adipose atau dari hasil hidrolisis lipoprotein triasilgliserol atau kilomikron oleh enzim lipoprotein lipase di jaringan ekstrahepatik. Asam lemak bebas dengan jumlah yang meningkatakan di ambil oleh hati dan diesterifikasi. Produksi VLDL tidak dapat mengikuti kecepatan aliran masuk ( influks ) asam lemak bebas sehingga terjadi penombunan triasilgliserol yang menyababkan perlemakan hati. Jumlah triasilgliserol yang ada di hati akan meningkat secara bermakna dalam keadaan kelaparan dan pemberian diet tinggi lemak. ( Murray, 2003 )

BAB III

KESIMPULAN a. Hasil pemeriksaan kadar trigliserida darah probandus menunjukkan kadar 132 mg/dl yang artinya kadar trigliserida darahn ya adalah normal. Karena nilai normalnya adalah < 200 mg/dl. b. Trigliserida merupakan unsur lipid yang dominan pada kilomikron dan VLDL. Kilomikron mengandung 86 % trigliserida, sedangkan VLDL mengandung 55 % trigliserida. c. Aplikasi klinis pada pemeriksaan kadar trigliserida darah adalah dislipidemia dan perlemakan hati.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton & Hall. Dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2008 Murray, Robert K,dkk. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid . Dalam : Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2003 ; 262-266 Sudoyo, Aru W. Dislipidemia . Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta : FKUI. 2006 ; 1932 Ryuichi Kawamoto, dkk. Association between Abdominal Wall Fat Index and and Carotid Atherosklerosis in Women. 2009 diakses di http:/www.researchgate.org/journal/18803873_Journal_of_atherosclerosis_and_thrombosis. Pada Desember, 27 2009.

You might also like