You are on page 1of 66

ReBORN

Seekor ulat harus menjadi kepompong,sebelum menjadi kupu-kupu yang indah dan menebar manfaat. Manusia kadang harus bermetamorfosa dulu sebelum menjadi manusia yang dapat memberi manfaat bagi kehidupannya sendiri dan orang lain. Bermetamorfosalah dan jadikan baru seluruh muka bumi

Ridwan Raharjo

E-BOOK Version Soft launching dari sebuah buku CETAK. 7 Bab dari buku ReBORN

Semoga bisa memberi manfaat dan semoga membuka hati, Pikiran dan Perasaan kita untuk kehidupan baru seperti yang kita inginkan.

Pendahuluan

Seekor kupu-kupu, mungkin harus mengalami proses metamorfosa sebelum menjadi mahluk yang cantik dan indah untuk bisa dinikmati. Banyak proses yang harus dia lalui dari terlahir dari sebuah ulat yang buruk rupa. Harus menjalani proses yang membosankan. Rutinitas yang selalu sama, makan daun dan berpindah dari satu daun ke daun yang lainnya. Proses perpindahan yang sangat menyebalkan menurut sebagian besar orang, karena mungkin dia bisa melihat daun yang bisa dimakan tetepi perjalanan menuju kesana tidaklah mudah dan cepat. Harus merambat perlahan-lahan, berpindah cabang dan ranting. Menjaga agar tidak terjatuh dan tidak termakan oleh serangga atau burung. Seekor mahluk lemah yang tidak memiliki pertahanan diri yang berarti. Bulu yang membuat gatal? Sepertinya tidak berlaku untuk burung, serangga, ikan, atau mahluk-mahluk lain yang lebih besar. Hanya bisa pasrah dalam menjalani prosesnya sebagai mahluk transisi. Ketika saatnya telah terlewati, sudah bisa memutuskan untuk mulai berubah, cukup matang dengan kedewasaannya, maka dia akan mulai

membungkus dirinya dan berproses dalam bentuk yang lebih baik. Didalam kepompongnya yang memakan waktu yang tidak sebentar, dia akan berubah menjadi mahluk yang berwajah seram dan sangat rapuh. Dalam kediaman, kestatisan dalam kepompong, jelas tidak akan ada perlindungan, pembelaan, perawatan dan bantuan dari luar yang diperkenankan. Dia harus mematangkan diri dan berusaha sekuat tenaga untuk membebaskan diri dan keluar dari kerangkeng kepompong yang dibuatnya sendiri. Proses yang benar-benar penuh kesakitan, harus menjalani semua proses secara bertahap, perlahan, tanpa bantuan dan tanpa dukungan siapapun. Tidak ada orang tua, saudara, teman yang mendampingi untuk bisa melewati segala cobaan yang berat ini. Bahkan sebuah penelitian di Inggris pernah membuktikan, kalau seekor ulat yang bermetamorfosa menjadi kupu-kupu dibantu dengan alat-alat. Terutama saat keluar dari kepompongnya. Sarangnya dibantu dirobek, prosesnya dimudahkan, supaya dia lebih cepat keluar dari bungkusan kepompongnya, ternyata hanyalah akan melahirkan sebuah mahluk lemah yang tidak berbentuk yang kemudian dalam waktu yang singkat akan mati. Begitu dia keluar dari sarang, malahan tidak mampu mengembangkan sayapnya dan mendirikan kakinya. Karena proses keluar dari kepompong yang menyakitkan itulah dia menguatkan sayapnya, mengeluarkan cairan tubuh nya sehingga dia siap terbang.

Bentuk yang tidak sempurna dan lemah tubuhnya lah yang dihadapinya ketika dia menerima segala bantuan dari luar. Sehingga dia harus berjuang sendiri dalam merubah hidup dan menentukan nasibnya. Dengan segala daya upaya yang dimilikinya, segala sumber daya yang telah ada dalam dirinya, dia akan berusaha menjalani semua proses akan kelahiran dirinya yang baru. Dan ketika semua proses yang sangat rapuh, sangat rentan serangan, sangat independen, sangat mandiri dalam kesendirian dia akan LAHIR KEMBALI menjadi sebuah mahluk cantik yang luar biasa. Yang dapat memberi warna indah dunia, yang dapat membantu penyerbukan alami bunga, yang dapat memberi manfaat bagi banyak orang dengan kehadirannya. Akhirnya, diapun dapat terbang kemana dia suka, kemana dia mau, kemana tempat dia ingin berkunjung tanpa harus bersusah payah merambat dan berjuang lagi. Tidakah Anda juga dapat berproses demikian seperti halnya kupu-kupu? Mungkin Anda dilahirkan tidak dalam kondisi sempurna, mungkin keluarga juga tidak mendukung Anda, mungkin juga Anda tidak dibekali kemampuan yang cukup saat dilahirkan, mungkin Anda merasa sendirian, mungkin Anda juga didera kemiskinan. Tetapi apakah itu semua akan menghalangi Anda untuk mencapai dan menggapai apapun yang Anda inginkan? Bukankah yang utama adalah proses untuk lahir kembali menjadi apa yang Anda inginkan, dari pada proses lahir menjadi apa pun yang melekat dalam diri Anda? Bukankah

Anda tidak bisa memilih untuk lahir menjadi apa, menjadi siapa, menjadi anak siapa, memiliki orang tua seperti apa, memiliki kondisi ekonomi seperti apa, memiliki kemolekan tubuh dan kesempurnaan, memiliki dukungan keluarga, memiliki tempat yang mapan, memiliki kemampuan kondisi yang ideal? Anda tidak bisa memilih itu semua, tetapi Anda dapat memilih masa depan Anda. Anda dapat merubah diri Anda dalam mencapai impian Anda. Anda dapat lahir kembali menjadi orang yang sempurna yang seperti Anda inginkan. Anda dapat lahir menjadi kupu-kupu yang cantik dan bermanfaat bagi orang lain. Mungkin secara fisik Anda tidak dapat berubah, tetapi kondisi kejiwaan dan kondisi kematangan dalam berpikir telah berubah dan telah menjadi orang baru yang lebih memiliki wawasan dan gambaran masa depan yang lebih jelas dan lebih indah. Tidakah Anda memang ingin selamanya seperti ini dan tidak mau merubah diri untuk kehidupan yang bisa Anda pilih? Tidakah Anda memang ingin berdiam diri sampai ajal menjemput Anda dan selamanya Anda akan dilupakan? Atau Anda bertekad untuk merubah diri, bertekad untuk menata hidup ini, bertekad untuk ber-metamorfosa dalam pembentukan pribadi baru yang jauh lebih berdaya dan jauh lebih bermanfaat bagi orang. Dari pada menjadi beban dan menjadi tanggungan orang lain.

Rubahlah hidup Anda sekarang, karena inilah pilihan yang bisa Anda pilih. Anda tidak bisa memilih lahir menjadi apa, tetapi Anda bisa memilih mau mati sebagai apa. Anda tidak bisa memilih lahir dengan siapa, tetapi Anda dapat memilih mati dengan cara apa. Anda tidak bisa memilih lahir dengan apa, tetapi Anda bisa memilih akan mati dengan cara apa. Lahir lah kembali..... REBORN Ur Live!!! Raih dan rengkuh semua impian itu. Siapapun Anda, siapapun diri Anda, latar belakang apapun, kondisi apapun, buku ini akan membantu Anda untk lahir kembali, dengan kemampuan baru, dengan cara pandang baru, dengan kecantikan baru, yang lebih berdaya dan lebih bercahaya dari pada kehidupan kemarin. Ikuti Proses nya dan Rubah hidup Anda, SEKARANG!!

Prakata

Mungkin sebagian besar buku ini adalah perubahan/ gubahan dari buku saya pertama Revolusioner Mudah Mencari Pekerjaan. Hanya scope ataupun sorotan pandangan sekarang, tidak hanya sekedar mencari pekerjaan. Tetapi tehnik untuk merubah hidup menjadi kehidupan yang lebih baik. Ide dasarnya sama, mau mengajari cara pandang yang berbeda dengan kehidupan yang sama. Dari buku pertama, banyak orang mengatakan ini buku inspirasional, buku motivasi, buka pemberdayaan diri, buku pengembangan diri (seperti klasifikasi buku ini diletakan di jaringan toko buku terbesar di Indonesia), buku psikologi dan sebagainya. Banyak yang suka dan mengakui ini buku luar biasa. Banyak yang mendukung dan sangat memahami kalau buku ini layak dibaca banyak orang. Hanya saja kenapa penjualannya kok jelek, kenapa kok tidak di kategorikan recomended? Tidak diketegorikan disarankan? Masuk deretan buku bagus? Masuk deretan buku laris? Apalagi dikategorikan BestSeller? Malahan buku saya yang kedua Cara Benar Beli Properti Tanpa Uang Tanpa Bohong, yang malahan menjadi bestseller. Padahal itu buku cuman dikerjakan 2 minggu

doang. Aneh bin mujaib. Mungkin rencana Tuhan berbeda dengan rencana manusia. Perduli amat lah. Bukan urusan kita manusia. Mungkin kalau itu dianggap memecahkan rekor juga bisa. Saya mungkin satu-satunya penulis, merangkap produser buku tersebut, bayari sendiri dan mempromosikan sendiri buku itu. Modal sendiri 100%, tidak ada royalti, tidak ada bonus penulisan dan sebagainya. Semuanya murni DANA Pribadi. Eh bisa cetak sampe 15000 eksemplar dan tersebar diseluruh Indonesia (ya ini percetakan dan distributornya yang melakukan hahahaha.....). Sementara buku ke 3, Leadership Hypnosis, aslinya adalah buku tulisan saya yang ke 2. Tapi cetak ke3. GA tau nasibnya juga hahaha. Mengenai kepemimpinan yang menghipnosis. Bagaimana berpidato dalam 10 menit dapat mempengaruhi masa, merubah pikiran, memerintah tanpa memaksa, menyuruh tanpa diketahui, memimpin tanpa terdeksi. Bukan buku kepemimpinan tetapi buku cara untuk mempimpin! Lah isi banyak yang bilang bagus, seminar yang datang para petinggi ketua BUMN, ketua BUMD, anggota dewan, pemerintahan daerah, semua komen luar biasa bagi yang telah baca buku itu. Tapi peletakan di rak buku menentukan nasib yang lain hahaha. Sekali lagi urusan Tuhan bukan urusan saya eh...urusan penerbitnya ding. Nah untuk buku ke 4 ini. Saya mencoba lagi ke jalur buku pengembangan diri. Jalur pemberdayaan manusia, jalur yang mengajari orang untuk berubah mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Merupakan intisari dari beberapa pelajaran dari guru-guru besar. Merupakan pemahaman dari renungan

yang mendalam dari sebuah perjalanan hidup. Pelajaran dari seorang ayah kepada anaknya, pelajaran kehidupan yang tidak akan bisa didapatkan disekolah manapun. Betul sekali, buku ini akan menuntun Anda semua mengarungi sebuah wacana kelahiran baru dari diri Anda. Siapapun Anda, apapun latar belakang Anda, bagaimana kehidupan Anda sebelumnya tidaklah penting, tetapi bagaimana sekarang Anda merubah semua yang ada, memetamorfosakan diri menjadi sebuah mahluk baru yang dapat memberi manfaat pada kehidupan sendiri dan orang lain. Menjadi baru, menjadi mahluk baru, menjadi terang bagi orang lain, menjadi motivator atas diri sendiri, menjadi inspirasi bagi kehidupan kita sendiri. Menjadi penguasa atas nasib dan kehidupan kita sendiri. Tidak nanti, tidak besok tapi SEKARANG!

Nilai Kebahagiaan
Seberapa tinggi kebahagiaan Anda selama ini? Pernahkah Anda mencoba menghitungnya? Sadarkah Anda bahwa nilai kebahagiaan telah membentuk nasib Anda hari ini?

Ini mungkin adalah pertanyaan yang pertama kali ini Anda dapatkan seumur hidup Anda, pertanyaan yang mungkin Anda pikir tidak Anda manfaatnya atau bahkan tidak ada hubungannya dengan niat Anda membaca buku ini. Anda ingin merubah hidup malah disuguhi pertanyaan yang mungkin dapat Anda katakan bodoh? Sekadar info bagi Anda. Berikut ini adalah pertanyaan pertama yang saya ajukan bilamana melakukan wawancara. Jika jawaban Anda tidak memuaskan atau tidak sesuai standar saya, Anda sudah langsung saya anggap gugur. Coba, sebelum kita lanjutkan Anda jawab pertanyaan di bawah ini. Seberapa tinggi kebahagiaan Anda? Misalnya NOL sangat tidak bahagia dan SEPULUH adalah bahagia, berapakah nilai kebahagiaan Anda sekarang?

Pikir dan jawab sekarang juga Belum menemukan jawaban? Ayo pikir terus, cari nilai kebahagiaan Anda. (Bila sudah menemukan jawaban, silakan buka halaman berikut). Eiiiit, jangan buka dulu kalau belum dapat jawabannya. Sudah dapat jawabannya? Yakin nilainya sebesar itu? Silakan buka halaman berikut.

Bila Anda menjawab tingkat kebabagiaan Anda adalah di bawah 7 pada saat saya yang mewawancarai Anda, sudah pasti Anda saya coret dan tidak akan pernah saya perhitungkan dalarn tahap berikutnya. Anda seorang Looser! Bila jawaban Anda 7, bersiap-siaplah untuk saya coret ketika Anda tidak dapat menjawab pertanyaan selanjutnya. "Mengapa nilai Anda hanya 7, kok bukan 10?" Bila jawaban Anda 8 dan 9 agak berhati-hatilah ketika menjawab pertanyaan sesudahnya karena saya juga dapat mengeliminasi proses Anda selanjutnya. "Bagaimana supaya nilai tersebut bisa menjadi 10? Apa yang harus Anda miliki atau yang harus Anda peroleh supaya kebahagiaan Anda menjadi 10?" Bila jawaban Anda 10, berbahagialah sejenak karena pertanyaan selanjutnya adalah, "Mengapa Anda memilih jawaban Anda sepuluh?" Jawaban Anda: .................................................

Bagaimana orang dapat bekerja dan beraktifitas dengan sempurna seandainya orang itu selalu bersedih. Entah bersedih karena memikirkan nasibnya; karena kondisi keluarganya; karena tidak punya uang; karena baru saja putus dengan pacar; karena punya nasib buruk; karena hal apa

pun, Anda TIDAK AKAN MAMPU BERAKTIFITAS DENGAN MAKSIMAL!

Kenapa saya harus membayar seseorang yang jelas-jelas di depan sudah tidak mampu bekerja secara maksimal, orang yang hanya memikirkan nasibnya dan segala keluhkesahnya. Belum bekerja Anda sudah terlalu repot dengan diri sendiri, bagaimana bila Anda sudah mendapatkan banyak pekerjaan, tekanan, masalah yang sering muncul di dunia usaha, ditekan oleh pimpinan, menjadi bahan gosip oleh rekan-rekan sekantor, dikejar deadline, kerjaan menumpuk, dikeluhkan oleh klien? Arrrrggghhhhh! Bisa-bisa Anda tidak bisa melakukan pekerjaan apa pun. Bisa saja Anda hanya akan merepotkan teman Anda, bisa saja Anda langsung minta cuti, bisa saja Anda minta libur, bisa saja Anda MELAKUKAN BANYAK KESALAHAN. Kenapa saya harus repot-repot berurusan dengan orang-orang pecundang? Karena jika saya mempekerjakan mereka, laju perkembangan perusahaan yang saya pimpin akan terhambat, rnenghalangi laju perusahaan saya untuk selalu menjadi perusahaan yang terbaik. Misalnya Anda mempunyai nilai 7 dan pertanyaan saya berikutnya adalah, "Apa yang mendasari bahwa Anda memutuskan mempunyai nilai tujuh (kata memutuskan paling tepat karena Andalah yang seorang diri memutuskan memilih nilai Anda, bukan kondisi Anda, bukan pasangan hidup Anda, bukan anggota keluarga

Anda, bukan guru Anda, bukan tetangga Anda, bukan orang lain. Tidak ada yang memaksa Anda). Misalnya, Anda menjawab : Karena terlalu banyak keluh kesah tentang hidup Anda dan segala masalah Anda. COCOK! Anda akan langsung saya tunjukkan pintu keluar kantor saya. Saya tidak perlu meneruskan perbincangan dengan orang yang negatif, orang-orang yang tidak pernah mau merasa bahwa hidup ini punya nilai positif. Saya hanya mau berhubungan dengan orang-orang positif karena negatif itu menular, bikin suasana menjadi tidak menyenangkan dan bahagia. Baiklah, seandainya Anda hanya mengatakan hal-hal yang belum Anda capai, misalnya karena saya belum dapat membahagiakan orangtua, anak Anda, tetangga Anda, belum dapat bekerja dan menghidupi diri sendiri, masih ikut orangtua, masih belum menikah, masih dalam taraf memperbaiki diri, masih bisa dimaklumi siapa tahu nilai itu akan bertambah sampai titik tertentu dan waktu tertentu. Berapa pun nilai Anda, di atas 7 namun belum 10, menunjukkan bahwa Anda masih mempunyai banyak impian yang belum tercapai dan baru akan mempunyai nilai 10 seandainya semuanya tercapai. Contohnya, Anda mengatakan uang atau kondisi ekonomilah yang membuat Anda belum bahagia karena Anda selalu kekurangan alias belum kecukupan. Seandainya

Anda bisa memperoleh pendapatan sekian juta rupiah, apakah Anda akan menjadi bahagia? Itu bukanlah jawaban bijak. Pada saat Anda bersekolah tingkat SD, Anda masih ingat berapa uang saku Anda? Apakah uang saku itu cukup bagi Anda? Saya rasa sebagian besar dari Anda akan mengatakan TIDAK CUKUP. Ketika bersekolah tingkat SMP mungkin Anda diberi kenaikan uang saku. Apakah kenaikan itu mencukupi? TIDAK CUKUP. Saat SMA mungkin Anda memperoleh lagi kenaikan uang saku. Apakah kenaikan uang saku itu mencukupi bagi Anda? TIDAK CUKUP Ketika KULIAH mungkin uang saku Anda dinaikkan. Apakah kenaikan itu cukup? TIDAK CUKUP. Anda bekerja, mungkin ada kenaikan uang saku (yang sekarang menjadi gaji Anda). Apakah kenaikan itu cukup? TIDAK CUKUP. Kapan uang bisa mencukupi bagi Anda? Sampai kapan pun tidak akan pernah cukup, karena pada dasarnya manusia selalu tidak dapat merasa puas dengan apa yang telah dicapainya. Atau Anda punya keinginan dalam bentuk barang, misalnya mobil, rumah mewah, ponsel mahal. Lalu, mengatakan dalam hati, "Seandainya semuanya dapat saya miliki, saya akan bahagia." Dan seandainya semua telah terkabul apa tidak mungkin Anda akan menyebutkan keinginan yang lain?

Masihkah ada kebahagiaan dalam hati Anda? Sampai kapan Anda akan merasa bahagia? Anda tidak akan pernah menjadi bahagia kalau Anda tidak pernah bisa mensyukuri apa pun yang telah Anda punya hari ini. Semudah itukah untuk menjadi bahagia. Anda dapat katakan kepada diri Anda sendiri, Anda cukup bahagia dengan semua kondisi yang Anda punya hari ini. Sangat bahagia.Tetapi tidak ada yang berubah dan Anda tidak dapat langsung merasakan kebahagiaan. Seandainya Anda dapat membuat diri bahagia tanpa alasan, rasa bahagia itu dapat Anda gunakan sebagai dasar untuk bekerja dengan riang gembira. Orang yang bekerja dengan riang gembira akan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak berbahagia. Jadi, pastikan diri Anda bahagia untuk alasan apa pun. Mungkin karena Anda masih bernapas saat ini; karena Anda masih menginjakkan kaki di muka bumi ini; karena Anda masih menyadari kalau Anda ingin berubah; karena Anda masih bisa berkarya dan beraktifitas secara normal; karena Anda masih sehat; mungkin karena Anda masih hidup dan sebagainya. Semua itu adalah alasan yang mudah dan universal. Apabila Anda bisa mensyukuri hal-hal sepele dalam hidup Anda, maka hal besar akan lebih mudah untuk di syukuri. Sikap bersyukur dan bahagia ini akan membentuk baik karakter Anda maupun garis hidup Anda. Apa yang Anda pikirkan, yang ada dalam benak Anda, akan mewujud (lihat

kekuatan visualisasi). Apabila Anda memikirkan kebahagiaan, memikirkan rasa syukur dan berkelimpahan, hal itu akan memperngaruhi tindakan Anda. Anda akan bertingkah laku sesuai dengan rasa bahagia yang Anda miliki. Rasa bahagia itu akan menjiwai semua pekerjaan Anda, dan penjiwaan itu akan memberikan warna atas kualitas kerja Anda. Saya mempunyai dua office boy, anggaplah yang satu bernama A, yang satunya lagi B. A selalu punya dalih untuk pekerjaan yang lupa dikerjakan dan teledor dalam membersihkan sesuatu. Ketika saya tanya, dia mengatakan, "Uang makan kuranglah, terlalu banyak yang menyuruhlah, terlalu banyak yang harus dikerjakanlah, jam kerja terlalu lamalah, libur kuranglah." la terlalu banyak mengeluh. Di lain pihak, B tidak pernah mengeluh. Dengan jumlah pekerjaan yang sama, jumlah atasan yang sama, gaji yang sama, B mengerjakan sernua pekerjaannya dengan bersih dan tepat waktu. Kualitas kerja yang ditunjukkan B, sering kali melebihi ekspektasi saya dan para jajaran atasan. Dalam suatu kesempatan, saya bertanya kepada B, "Mengapa kamu selalu antusias dalam mengerjakan sesuatu, walaupun pekerjaan itu sedemikian sepelenya?" Jawabnya, "Sudah banyak hal yang saya rasakan sebelum saya bekerja di sini. Saya cukup bahagia dengan kondisi yang saya miliki sekarang. Saya cukup makan, saya tetap dapat menabung, dan saya tetap dapat mengirimkan sebagian uang saya untuk keluarga di kampung. Saya menikmati setiap pekerjaan saya, saya betah di sini."

Dari B saya memetik sebuah pelajaran tentang kehidupan dalam sebuah kacamata orang kampung yang merantau ke kota. Bukan latar belakang pendidikan yang telah membentuk dia seperti hari ini, melainkan perjalanan hidup yang telah menciptakan dia seperti sekarang. la bahagia dengan semua karunia yang telah dimiliki. Semua hal. Semua hal dapat dia gunakan sebagai alasan untuk kebahagiaan. Dan satu ciri yang saya amati yang menandakan seseorang memiliki nilai kebahagiaan yang tinggi adalah mudah tersenyum dan tertawa untuk hal apa pun. Bahkan, kalau Anda amati, orang tersebut punya garis senyum (begitu saya mengistilahkannya), garis yang muncul di daerah seputaran bibir dan hidung yang membentuk buah pipi yang enak untuk dipandang, yang menggambarkan sejarah hidup yang mudah dan menyenangkan. Saya mengamati banyak orang punya bentuk bibir seperti melengkung ke bawah (di luar konstruksi asalnya), yang menandakan adanya kecenderungan untuk melihat dunia dari kacamata negatif. Garis itu tidak muncul dalam hitungan bulan, bahkan terbentuk selam bertahun-tahun mengikuti pola pikir yang dimiliki oleh orang tersebut. la akan kelihatan lebih tua daripada umurnya dan selalu berada dalam tekanan masalah. Saya mempunyai seorang saudara sepupu, Robert (ditahun 2008 berumur 40 tahun), tetapi saya jamin bila pembaca bertemu muka dengannya, pembaca akan mengatakan dia

masih mahasiswa, bahkan rekan-rekan saya berpendapat dia masih berwajah seperti anak SMA. Senyum dan wajah cerahnya telah mengaburkan kehidupan masa lalunya yang serba kekurangan karena berasal dari keluarga yang kurang mampu untuk membiayainya mengecap pendidikan di perguruan tinggi swasta. Saya kagum dengan cara pandangnya, saya sangat respek dengan pola pikirnya, bahwa hidup itu sederhana dan mudah. Akan ada jalan untuk se mua permasalahan. "Hidup itu sudah terlalu susah kenapa harus dibikin lebih susah, nikmati dan syukuri yang ada." Hidupnya sekarang telah berubah, dia telah mendapatkan kehidupan seperti yang dia inginkan. Kehidupan sering kali menciptakan kita seperti apa yang kita pikir kan, seperti apa yang kita rasakan. Kita cenderung terjebak dalam pola pikir yang mengatakan bahwa kita dibentuk oleh nasib kita, bukannya, kita membentuk nasib kita. Haruskah Anda mengatakan bahwa Anda bahagia dan mensyukuri segala sesuatu yang Anda miliki sekarang supaya Anda mendapatkan hal-hal yang Anda inginkan? Atau Anda akan bahagia setelah Anda mendapatkan hal-hal yang Anda inginkan? Nasib Anda hari ini telah ditentukan oleh pola pikir Anda bertahun. tahun yang lalu. Bilamana hari ini Anda belum bekerja, kenapa Anda tidak bersyukur dan merasa bahagia? Bukankah ketika dalam proses mencari pekerjaan, Anda harus menikmatinya supaya bisa menjiwainya? Menjiwai semua hal yang Anda lakukan untuk mendapatkan pekerjaan impian

Anda. Menikmati segala upaya dan tahapan yang harus Anda lalui dengan kebahagiaan dan rasa syukur. Kebahagiaan itulah yang akan membentuk nasib Anda dan masa depan Anda, bukan kebahagiaan ditentukan oleh nasib Anda dan masa depan Anda. Jadi, Berbahagialah dan raih impianmu Sekarang

Merancang kematian
Judul yang agak aneh yaaa? Memang aneh. Hari ini adalah tanggal 9 Agustus 2011. Tepat hari ke 10 dari meninggalnya ayah saya. Dari detikdetik ayah saya meninggal sampai diperabukan saya selalu mencoba untuk disampingnya. Saya ingat setiap detail peristiwa, hanya saja itu mungkin akan saya tulis di buku diari saya saja hehe... Siapa mau tahu prosesi kematian ayah saya? Tidak menarik buat Anda semua, tetapi sangat menyentuh dan memberi makna yang sangat dalam di hati saya. Sudah kita cerita yang lain saja. Saya belajar sekali lagi dari beliau. Sang Idola sang Mentor kehidupan buat saya. Yang saya pelajari dari beliau sangaaaaat banyak. Di rumah duka RS.Pantirapih Jogjakarta, kata pak satpam yang jaga disana Bunga ucapan berbela sungkawa telah memecahkan rekor dari sejarah tempat tersebut berdiri. Dari gang masuk sampai dengan seluruh tempat yang bisa di pasang bunga duka semua berdiri bunga ucapan berbela sungkawa. Dari kutipan kitab suci, sampai ucapan berbahasa Ingris semua ada. Saya bangga menjadi anaknya. Beliau sekali lagi dari alam yang berbeda mengajarkan saya untuk menjadi akrab dan menyenangkan buat banyak orang. Ada seratus lebih karangan bunga dan ucapan bela sungkawa yang

dikirimkan. Hanya untuk seorang ayah berumur 71 tahun. Beliau bukan pengusaha kaya yang dikenal banyak orang, bukan pemimpin organisasi tinggi dengan banyak pengikut, bukan petinggi sebuah partai dengan ribuan masa. Hanyalah seorang ayah yang mengajarkan anaknya untuk menjadi manfaat buat orang lain. Mungkin bagi artis, orang terkenal, pemimpin perusahaan multinasional, pemimpin partai , presiden, dan orang-orang penting lainnya, semua adalah mudah. Untuk mendapatkan karangan bunga sampai ribuan sampai ratusan ribu sudah-lah biasa. Ini hanyalah seorang ayah yang telah meninggalkan 7 anaknya yang telah mandiri dan mencoba membanggakan orang tuanya. Dan kiriman bunga itulah merupakan gambaran dari kesuksesan anaknya yang merupakan hasil didikannya. Bahkan seluruh saudara, teman dari jakarta-surabaya, bali dan luar negeri menyempatkan datang dan memberikan penghormatan terakhir. Aku bangga pada mu papa. Engkau mengajarkan aku sekali lagi arti dari persahabatan, pengorbanan terhadap teman, persaudaraan lintas agama, lintas suku, lintas daerah. Bantulah siapa saja maka kamu akan mendapatkan berkahnya. Slamet Raharjo 71th. Nah disini aku baru mengerti apa yang diajarkannya. Sebuah pemahaman yang terlihat nyata dengan mata kepala sendiri bahwa pelajaran ini terlihat nyata. Bahkan kalau mau dilihat dari segi sumbangan yang masuk....

sangaaaaaat tidak terkira dari keluarga kami. Bukti akan penghormatan yang seharusnya tidak bisa diukur dengan uang. Bisa terkumpul untuk membeli sebuah mobil sedan keluaran terbaru. Dari rupiah sampai ke ratusan ribu yen dan ribuan dollar Amerika. Dari sekedar uang kumal sampai lembaran cek. Kami sangat bangga atas pelajaranmu. Dan disinilah saya mulai berpikir tentang kematian saya sendiri. Akankah saya menerima penghormatan sebanyak ini? Jauuuuh lebih banyak? Jauh lebih sedikit? Sama? Apa yang telah saya lakukan sampai hari ini? Akankah banyak orang yang menangisi kepergian saya? Sangat kehilangan seorang yang termasuk paling dicintainya? Apa yang telah saya rancang dan apa yang telah saya perbuat? Apa yang telah saya lakukan? Apa yang dapat saya tinggalkan kepada keluarga tercinta saya? Saya mulai merancang kematian saya. Bukan cara matinya, karena itu adalah urusan Tuhan. Akan tetapi saya merancang upacara dan bagaimana acara saya nanti. Saya sangat mengerti arti penghormatan setelah kejadian ini. Saya lebih mengerti arti teman yang sebenarnya di acara kematian ayah saya. Saya tahu teman-teman sejati yang mau datang dan mau memberikan penghormatan terakhir. Saya tahu siapa-siapa yang sama sekali tidak perduli dan tidak mau hadir. Bukan itu poin inti dari yang mau saya sampaikan. Saya hanya berpikir bahwa saya akan membuat sebuah sensasi

kematian yang akan dikenang oleh banyak orang. Bukan sekedar manusia mati yang di kebumikan. Bukan sekedar manusia yang dikremasikan. Akan tetapi seorang yang berjasa kepada sesama, berguna bagi orang lain, yang bermanfaat bagi orang lain, yang memberi makna kehidupan yang lebih baik. Saya merancangkan sebuah kemenangan terakhir yang indah. Dimana saya akan memacetkan kota kelahiran saya bak seorang pemimpin negara yang telah tiada. Yang mungkin antrian kendaraan bisa sampai berpuluh-puluh kilometer. Sangat terispirasi oleh salah satu idola saya Gus Dur. Yang saat dikebumikan dihantarkan oleh jutaaan manusia, dihormati dan didoakan oleh bangsa Indonesia. Kehilangan yang besar yang mungkin tidak akan ada yang mampu menggantikan prestasi beliau yang sangat fenomenal. Tanpa bermaksud membandingkan dengan beberapa mantan petinggi negeri ini.Saya pikir yang paling menyentuh kalbu dan menyentuh hati adalah Gus Dur. Semua kalangan, semua agama, semua golongan, semua umur, semua pekerjaan, semua suku sangaaaaaaat kehilangan beliau. Mampukan kita memberi makna hidup ini dan bermanfaat bagi orang lain sehingga kita juga akan menerima penghormatan yang sangat istimewa tersebut. Orang menangisi kepergian Anda bukan sekedar kehilangan seorang yang Anda kasihi, tetapi kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidup Anda tanpa Anda harus menjadi saudaranya. Hidup untuk menjadi arti bagi orang lain.

Atau jangan-jangan besok antrian pelayat Anda hanyalah berapa gelintir orang saja. Dan itupun masih didominasi orang-orang petugas balai kematian (organisasi urusan kematian). Karangan bunga cuman dibagian depan saja dan itu hanyalah karangan bunga satu-satunya dari sang anak yang juga merupakan syarat dari upacara. Sehingga supaya ada harus dibeli. Model upacara kematian seperti apa yang ingin kita rancang? Tentunya berkaitan dengan kehidupan yang akan kita buat. Rancangan itu akan menjadi sempurna dapat dijalankan kalau kita juga merancang kehidupan. Kehidupan seperti apa yang telah kita rancang? Kehidupan seperti apa yang telah kita jalani? Dirancang saja kadang tidak jalan apa lagi yang tidak dirancang. Atau mungkin malahan kita membiarkan waktu untuk memberi bentuk dari rancangan kehidupan kita sendiri. Kan banyak orang yang mengatakan biarkan waktu yang menentukan, biarkan hidup itu mengalir seperti air. Padahal kita tahu air itu selalu mengalir ke sungai dan laut. Ke tempat yang lebih rendah dan setelah digunakan untuk membersihkan sesuatu. Kalau itu berguna untuk mengairi sawah, air minum, penerangan dan manfaat lainnya kita patut berbangga. Tetapi kalau manfaat cuman untuk membilas kotoran, membersihkan wc yang jorok apakah kita dapat bangga dengan fungsi tersebut? Memang ada fungsinya, memang ada gunanya, memang ada manfaatnya. Akan tetapi tidakkah kita bisa memilih manfaat yang lebih bermartabat? Bukankah kita itu selalu

diberikan pilihan oleh Nya? Anda mau mati dipinggir jalan tanpa ada orang yang mengenal Anda atau ingin mati ditempat terhormat dikelilingi oleh orang-orang yang dicintainya? Atau kah Anda ingin mati di ruangan ICU? Dengan orang-orang yang tidak Anda kenal dengan baik? Saya melihat sendiri cerita ini. Dahulu bayangan saya, meninggal sempurna itu seperti di film. Modelnya dikelilingi oleh keluarga dan kemudiaan bisa mengucapkan kata-kata terakhir dan menghembuskan nafas terakhir. Bagaimana kalau mulut Anda penuh dengan selang ventilator? Dalam kondisi yang koma? Tidak sempat menguapkan kata-kata secara sadar? Atau mungkin Anda sadar tetapi tangan Anda tidak bisa digerakan. Tetapi masih bisa merasakan sakit? Atau mungkin malahan tangan Anda bergerak tidak bisa Anda kontrol? Setiap Anda menggerakan anggota tubuh Anda merasa kesakitan? Mungkin Anda sudah tracheostomy (tenggorokan dilubangi untuk bantu nafas dan mengeluarkan dahak yang berlebihan? Atau mungkin Anda harus berakhir dengan tidak bisa ditemukan jasadnya? Mati dalam kondisi menyedihkan? Tidak utuh lagi? Dipinggir jalan? Jalan mana yang Anda pilih? Dengan mudah Anda dapat memilih tetapi ternyata keputusan tidak berada ditangan Anda. Keputusan di tangan Sang Khalik. Sang penguasa alam

semesta. Tetapi sudah kah ada usaha untuk memberikan pilihan yang banyak kepada Sang Khalik untuk memutuskan yang mana? Dialah penentu tetapi manusia juga yang menyediakan pilihannya. Jadi pilihan jalan hidup apa yang telah Anda tentukan? Coba visualisasikan sebentar prosesi kematian Anda. Jangan mengelak, jangan menghindar, jangan menolak....ini cepat atau lambat pasti Anda alami. Ini cepat atau lambat pasti akan Anda hadapi, jadi beranikan dirimu untuk menghadapi itu sekarang. Supaya kamu tahu apa yang harus dipersiapkan untuk itu semua. Banyak seminar mengajari kita memvisualisasikan kekayaan, banyak dari kita belajar membayangkan masa depan gemilang dan mencapai semua impian. Banyak dari kita diajari untuk merasakan dan mengimani keinginan dengan memvisualisasi semua keinginan dan harapan. Mau kaya, bebas keuangan, bebas waktu, bebas lokasi, bebas membeli apa saja, semua sering sekali didahului dengan visualisasi. Nah ini satu-satunya di Indonesia yang mengajari Anda untuk memvisualisasi kematian Anda besok. Mari kita rancang kematian kita. Cukup pejamkan mata 5 menit saja. Liat tubuhmu berada diluar dirimu. Nah ...... .............. .............. ..............

Apa yang Anda lihat disana? Kemuliaan atau kemelaratan? Ramai atau sepi? Di tempat terhormat bersih atau terpaksa dirumah sendiri walau sempit? Pakai kursi apa pelayat? Apa saja yang diterlihat disana? Suara-suara apa yang ada disana? Tangisan sedih ditinggalkan? (tangisan karena tulang punggung keluarga telah tiada??) Atau senyum bangga sebagai sanak familinya? Bagaimana suasananya? Perasaan yang ditinggalkan? Wajah-wajah seperti apa? ............. Ketika Anda sudah bisa membayangkan Anda tahu apa yang harus Anda persiapkan. Anda tahu apa yang layak Anda kejar. Keluarga bukan urusan Anda lagi ketika Anda meninggal. Karena urusan Anda adalah dengan yang kuasa selanjutnya, mengenai apa yang telah Anda lakukan di dunia ini. Akan tetapi apa yang telah Anda tinggalkan buat keluarga Anda. Bukan masalah harta tetapi bekal nama baik apa yang telah Anda lakukan? Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang, Manusia mati meninggalkan nama... Apa yang telah Anda berikan untuk membuat keluarga kalian bangga telah memiliki Anda? Harta mereka bisa mencari sendiri. Tetapi nama besar dan kebaikan hanya Anda sendiri yang bisa mempersiapkan. Jadi siapkan dan taburkan lah kebaikan buat mereka. Biarkanlah anak cucu kita menuai buahnya kelak....

Bola Energi

Di dunia ini manusia cenderung akan mencari orang yang mempunyai daya tarik. Pasti ada saja orang yang mau mendekati orang cantik. Orang pintar pasti mempunyai banyak teman. Orang yang menyenangkan pasti punya banyak kawan. Orang yang antusias juga mempunyai banyak sahabat. Hal itu terjadi karena mereka mempunyai energi. Mereka memancarkan energi. Dan kita sebagai manusia adalah konsumen energi. Kita suka berdekatan dengan orang-orang yang mempunyai energi karena kita menyerap energi mereka. Mereka memancarkan dan kita menerima. Setiap orang saling mengukur dan mendeteksi energi dari lawan bicara atau orang-orang di sekelilingnya. Mereka juga suka ketika mereka berdekatan dengan orang yang mempunyai energi yang sama dengan mereka atau lebih tinggi. Tetapi, ketika mereka berjumpa dengan orang yang mempunyai energi yang sangat jelek, mereka akan tidak suka dan cenderung menghindar karena orang dengan energi jelek (negatif) cenderung menyerap energi positif orang lain. Orang yang negatif, yang selalu komplain terhadap hidup, selalu membutuhkan orang untuk berkeluh kesah.

la mencari orang untuk mendengarkan ceritanya dan menumpahkan segala unek-uneknya. Hat itu membuat energi orang yang mendengarkan menjadi tersedot dan melemah. Sebaliknya, ia menjadi lebih segar karena telah menyedot energi si pendengar. Pernahkah teman-teman sekalian merasa lelah ketika mendengar keluh-kesah dari teman atau rekan kita? Ya, betul sekali. Hal itu terjadi karena energi kita tersedot untuk melayani keluh-kesahnya. Oleh sebab itu, jika Anda berjumpa orang seperti ini, menghindarlah. Tetapi, ketika Anda berjumpa dengan orang yang mempunyai energi yang lebih tinggi Anda akan merasa nyaman dan Anda akan menerima cipratan energinya secara otomatis. Sedangkan, orang yang mempunyai intensitas energi yang tinggi tidak akan pernah kehabisan energi karena mereka punya generator hayati yang akan selalu mengisi cadangan energi mereka. Setiap kali kita berpikir, kita selalu membutuhkan energi. Entah Anda berpikir negatif atau positif, sejumlah energi akan terkonsumsi untuk diubah menjadi energi yang lain. Ingat hukum kekekalan energi. Energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan karena ia hanya berubah bentuk. Ketika Anda berpikir negatif, hal itu tersebut akan membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan jika Anda berpikir positif. Ketika Anda berpikir negatif secara otomatis tubuh Anda akan membutuhkan energi positif yang lebih besar untuk menyeimbangkan hawa negatif yang ada dalam pikiran Anda.

Katakanlah, manusia secara umum mempunyai muatan listrik yang netral. Zat apa pun mengandung ion positif dan ion negatif. Hanya saja, mereka berkumpul secara berpasangan dan saling menetralisasi. Nah, pada saat Anda berpikir negatif, secara otomatis bagian otak Anda mempunyai muatan negatif yang lebih banyak daripada positif. Dengan demikian, bagian tubuh yang lain akan mendonorkan energi positifnya untuk menetralisasi hat tersebut sehingga secara otomatis Anda akan cepat merasa lelah. Coba perhatikan secara detail orang yang mempunyai cara pandang negatif. Mereka punya kecenderungan cepat tua, keriput, dan mudah jatuh sakit. Apalagi, plus hobi marah-marah. Kenapa mereka cepat tua dan berwajah jauh lebih tua daripada umur mereka? Hal itu terjadi karena mereka menanggung beban yang lebih besar yang sanggup mereka derita. Akhirnya, ketika stok energi itu telah menipis, energi akan (makan) diambil dari tubuh mereka sendiri. Mereka mudah jatuh sakit. Organ tubuh yang pertama kali terserang adalah jantung dan perut. Kita tahu bahwa orang yang sering marah, berburuk sangka, bersedih,dan menangis, organ tubuh yang pertama kali terkena adalah jantung. Jantung adalah pusat perasaan kita, bukan hati. Di Indonesia, saat kita merespons sakit hati, kita sering mengurut dada. Tetapi, apakah dada itu menunjuk ke lever (hati)? Coba perhatikan ketika Anda marah, gelisah, cemas, sedih, apakah detak jantung Anda berubah?

YA. Jantunglah yang pertama kali merespons perasaan kita. la yang pertama kali merasakan apa yang kita pikirkan. Jadi, ketika dirt kita diselimuti oleh hal-hal negatif, organ tubuh kita yang sensitif dan yang pertama kali terkena dampaknya adalah jantung. Padahal, kita tahu jantung adalah pusat kehidupan. Dalam sebuah seminar yang saya selenggarakan, dalam sebuah kesempatan ada seorang ibu yang memberikan tanggapan. Dia bercerita bahwa hidupnya menderita. Banyak hal menyakitkan yang terjadi dalam hidupnya. la terlalu sering disakiti oleh orangtuanya. la menerima pukulan fisik dan dibebani oleh kecemasan ibunya. Suaminya terlalu protektif, melarangnya untuk melakukan banyak hal. la menjadi terselimuti oleh ketakutan membuat suaminya marah. Akhirnya dirinya terkungkung oleh ketakutan dan ketidaknyamanan. Kenyataan yang belakangan ini saya ketahui, jantungnya telah dipasang ring karena pembuluh jantungnya telah menyempit. Menurut pendapat saya, penyebabnya bukanlah kolesterol, karena ibu itu sepertinya menjaga pola makan yang sehat. Apalagi ia masih muda. Jantungnya bermasalah karena hidupnya telah terluka oleh pikiran negatif. Semua energi positif yang dimilikinya telah tersedot habis. Tidak ada pertahanan lagi untuk dirinya agar bebas dari segala penyakit dan memiliki kesehatan yang prima. Orang seperti ini sangat membutuhkan motivasi agar memiliki energi positif. Apakah Anda mempunyai kemiripan dengan ibu itu?

Manusia adalah bola energi. Kita selalu membakar makanan untuk mendapatkan energi. Kenapa kita sampai kekurangan energi? Kenapa kita masih membutuhkan energi dari orang lain? Kenapa kita masih sering mengambil energi-energi yang ada di sekeliling kita? Kita dikondisikan untuk berlimpah energi, terus mengeluarkan energi tanpa pernah kehabisan, karena kalau energi kita habis kita pasti mati. Kita seharusnya selalu memancarkan energi kita. Lihat orang-orang hebat seperti Bung Karno, cara bicaranya berapi-api. Joe Vitale, Anthony Robbins, pelatih sukses nomor 1 dunia, dan TDW tidak pernah habis energinya. Mereka adalah bola energi, berapi-api, bahkan Joe Vitale disebut sebagai Mr. Fire. Mereka adalah bola energi yang pancaran energinya baru akan habis ketika mereka mati. Energi mereka tidak akan habis selama hidup karena mereka: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Selalu berpikir positif Selalu berperasaan positif Selalu berprasangka positif Selalu mengonsumsi hal yang positif Menyukai hal yang positif Selalu berbicara yang positif Semua hal yang positif

Perhatikan poin-poin di atas. Kata yang selalu sama adalah positif. Kita bisa menjadi api kalau kita selalu positif.

Jenis makanan pun menentukan besar kecilnya api. Kalau Anda pikir daging sebagai sumber energi yang terbesar, Anda salah besar. Perhatikan Geographic Channel pada saat harimau/singa mengejar zebra. Ketika singa mampu menggunakan tenaga instannya yang sangat kuat untuk mengejar dan menerkam serta menangkap zebra itu, zebra akan disantap. Tetapi perhatikanlah ketika sang zebra berhasil lobs, pernahkan Anda melihat singa-singa itu tetap berlari melanjutkan pengejaran? Tidak. Mereka tidak pernah melanjutkan pengejaran atau beralih sasaran karena mereka sudah letih. Mereka selalu mencari buruan menggunakan kekuatan dan kecepatan, bukan daya tahan karena daging bukanlah makanan positif. Justru, daging adalah makanan negatif karena untuk mencernanya kita membutuhkan energi yang lebih banyak daripada kita mencerna makanan nondaging. Cek saja kaum vegetarian, mereka selalu mempunyai wajah yang jauh lebih segar, tampak awet muda dibandingkan dengan umur sesungguhnya karena mereka selalu punya stok energi yang cukup atau bahkan berlimpah. Energi mereka tidak digunakan untuk mencerna daging. Stok energi mereka selalu melimpah tidak pernah habis dan selalu membuat orang-orang merasa nyaman berdekatan dengannya. Saya punya seseorang yang luar biasa di bagian marketing. Dia mempunyai daya juang yang keren. Berdekatan dengannya selalu menyenangkan dan dia selalu mudah meyakinkan orang lain. Sesesulit apapun kliennya, ketika

klien berdekatan dengannya, mereka akan terpengaruh dan membeli produk dari kami. Ketika banyak klien membeli dari kami, saya coba menanyakan poin pertama yang membuat mereka tertarik membeli produk. Jawaban mereka adalah: "Dia seperti bola energi yang bergerak-gerak sehingga saya yakin dengan orangnya. Saya beli produk karena dia meyakinkan. Saya nyaman dekat-dekat dengan dia". Orang tersebut membeli bukan karena kelebihan dari produk yang dijual, bukan juga dari fitur yang dimiliki oleh barang yang kami jual Melainkan dari keyakinan akan orang marketing saya. Sebegitu powerful nya kekuatan bola energi marketer saya sehingga orang itu terpesona. Kebetulan saya adalah seorang vegetarian. Siapa tahu ketika Bapak Ibu berjumpa saya, Bapak atau Ibu akan salah menebak umur saya Walau saya melakukan seminar selama berhari-hari, berdiri di depar peserta, aktif melakukan gerakan, juga mempersiapkan banyak hal menulis buku, beraktivitas yang lainnya, menjalankan bisnis, saya jarang terlihat lelah karena saya punya stok energi yang tidak akan pernah habis. Saya dapat menyakinkan orang karena saya mampu mempengaruhi energi orang itu untuk selaras dengan saya. Mereka merasa nyaman dekat-dekat dengan saya karena saya mememancarkan energi untuk membuat orang menjadi tenang.

Saya menjalankan semua yang saya tulis. Saya mengonsumsi semua hal yang positif, selalu berpikir positif, selalu merasa positif, menyukai hal positif, berbicara hat yang positif. Inilah saya. Generator hayati positif. Saya selalu sehat, bersemangat, dan berapi-api. Apakah Bapak Ibu merupakan bola energi? Atau penyedot energi?

Kekuatan Impian

Waktu kecil kita pernah bermimpi. Sering kita juga masih mengingat-ingat mimpi kita. Semua itu tetap indah saat kita masih kecil. Impian karena semua hanyalah mimpi. Ketika kecil kita lebih dikenalkan atas sebuah kata cita-cita. Apa cita-cita mu dik? Mau jadi austronot lah, mau jadi pilot, dokter, guru, insinyur, mau jadi presiden, mau jadi pedagang, semua serba dalam cita yang harus dikejar. Cita-cita itu sendiri menghilang ketika kita beranjak dewasa. Kita tidak akan pernah ditanya lagi cita-citanya. Kita selalu lebih akrab akan apa impian kita? Apa impian yang harus kita kejar dan kita raih? Apa yang sebenarnya kita impikan dari kecil? Apa arti impian? Kapan impian itu tepatnya mulai bekerja atas diri kita? Kapan tepatnya kita harus mulai bermimpi? Kapan tepatnya kita mengarahkan diri pada impian kita? Apasih arti impian? Apa bedanya dengan cita-cita? Berapa besar kekuatan impian? Bagaimana mempercayainya? Bagaimana meyakininya? Trus bagaimana dengan mimpi waktu kita tidur? Mimpi? Haruskah kita bermimpi? Kenapa mimpi bisa

menjadi kenyataan? Kenyataan seperti apa yang sering sekali dimulai dari sebuah mimpi? Saya tidak pernah menyangka menjadi pembicara nasional. Saya juga tidak pernah tahu akan memiliki karir pembicara nasional. Saya hanyalah seorang laki-laki pertama didalam sebuah keluarga besar ditengah kampung ditengah padatnya kota Jogjakarta. Saya hanya tahu kalau dunia yang saya cintai adalah dunia bisnis. Dari kecil orang tua saya selalu menegaskan bahwa saya akan menjadi seorang pedagang. Darah itu mengalir dari kakek buyut sampai ayah saya. Dari kecil kelas 4 SD saja saya telah menjadi seorang yang suka berdagang. Asyik rasanya untuk selalu bermain jual-jualan dan menghitung keuntungan yang bisa diperoleh. Bernegosiasi, berjualan, meyakinkan orang, membuat orang merasa bermanfaat. Berdagang itu asyik! Ada sebuah kejadian aneh saat kelas 6 SD. Saya masih ingat sekali saat itu ada sebuah kejadian meledaknya pesawat ulang alik challenger tahun 1986. Yang meledak saat diluncurkan. Saat itu saya tidak berpikiran bagaimana untuk menjadi astronot, bagaimana kok bisa meledak, kerugian negara apa, kesalahan apa, bagaimana bisa terjadi, dan sebagainya. Saya hanya berpikir, asyik rasanya untuk menjadi orang yang dikenal!! Aneh. Menjadi orang yang dikenang saat telah meninggal!

Saya waktu itu berpikiran , apakah mungkin saya, RIDWAN RAHARJO akan dikenal banyak orang, dikenal banyak generasi setelah saya mati. Yang jelas, saat itu nilai saya termasuk yang terburuk. Saya badung, saya nakal, saya tidak suka belajar dikelas, saya suka yang aneh-aneh. Guru-guru rutin menyuruh saya keluar kelas bila pelajaran akan dimulai. Karena saya sering ribut sering bikin onar dan hanya membuat kelas menjadi kacau. Tapi saya punya keyakinan dan impian itu akan terwujud. Boleh di cek teman-teman alumni SD Tarakanita Bumijo Jogjakarta lulus 1986. Kelas E. Bagi teman-teman yang mengenali saya sekarang, jangan kaget. Saya bukan Ridwan yang dulu lagi. Saya orang yang tidak akan pernah kalian sangka tulisan nya akan kalian baca. Ya teman yang selalu kalian ejek ketika saya tidak bisa membaca dengan lancar. Yang tidak pernah mengumpulkan tugas, ulangan selalu dapat nilai buruk. Pelajaran agama yang selalu disuruh duduk diluar ruangan kelas. Inilah saya dengan metamorfosa kupu-kupu yang baru. Akhirnya , hari ini tanggal 27 april tepat ulang tahun saya yang ke 37. (artikel ini saya tulis di tepat tangal kelahiran saya). Saya telah mencapai sebagian mimpi saya. Yaitu dikenal orang! Saya seorang pembicara nasional dengan beberapa karya buku. Yang beberapa diantaranya mencetak bestseller dan saya yakini akan best seller. Entah lintas generasi akan mengenang buku saya, mempelajari ilmu yang saya berikan, manfaat yang saya sebarkan setelah saya mati. Itu bukan urusan saya. Saya hanya yakin bahwa kekuatan

pikiran dan kekuatan keyakinan ketika di bulatkan dalam sebuah kekuatan impian semua akan menjadi nyata. Hampir semua buku saya tulis dengan keyakinan akan bestseller. Saya tulis dicover buku. Saya pastikan saya akan mendapatkan itu dan saya akan terus berkarya. Ketika DOA dipanjatkan dengan tekad, niat, usaha, keyakinan, iman, cinta, perbuatan nyata , maka itu akan menjadi kenyataan. Bukan hanya sekedar kekuatan impian, tetapi impian yang telah membuktikan kekuatannya. Jangan pernah menghujat Tuhan, mempertanyakan keputusannya, menyangsikan, mempertanyakan Dirinya. Karena Dia Maha Agung, Maha Adil, Maha Mencintai. Didalam agama semua mengajarkan itu dan Anda percaya. Tetapi kenapa ketika berkaitan dengan usaha yang sedang Anda lakukan, dengan impian yang Anda raih Anda ragu. Dengan target yang ingin Anda capai, Anda takut tidak bisa mendapatkannya. Apakah Anda tidak mempercaiNYA? Apakah Anda Menyangsikan bagaimana Dia bekerja atas Anda? Kalau Anda percaya kenapa masih ada takut dan ragu disetiap langkah Anda? Mempertanyakan masa depan itu sama saja dengan tidak mempercayai keberadaan Nya. Trus kenapa Anda beragama? Kenapa Anda masih berdoa? Bohong besar itu semua. Anda tidak layak menyandang agama apapun ketika masih ragu dalam melangkah, tidak yakin dengan segala yang akan menimpa Anda berasal dari diri Nya. Berarti Anda hanyalah manusia KTP, manusia identitas. Hanya mengaku memiliki

sebuah agama dan keyakinan tetapi tidak benar-benar percaya kalau dia itu ada dan sedang berkreasi atas diri Anda. Percayailah dia, percaya kalau segala yang Anda terima adalah yang terbaik, percayailah kalau Anda sedang pada jalur yang benar. Entah segala hambatan, segala rintangan , segala ketidak nyamanan ini harus Anda lalui. Tetapi ingat, iman Anda yang akan menyelamatkan Anda. Ada sebuah impian besar yang akan Anda peroleh didepan sana. Sebuah kekuatan Maha Dahsyat sedang menciptakan kenyataan untuk itu. Jadi percayailah kekuatan impian Anda. Selalu setiap saat, maka semua akan berkonspirasi untuk mewujudkan itu semua. Selama impian itu masih bisa Anda impikan, berarti itu masih bisa Anda realisasikan.

Yang selalu tetap hanyalah perubahan

Belum lama saya ngobrol dengan kakak saya. Berceritacerita tentang masa lalu. Hampir semua teman kakak, saya hampir semua kenal. Karena umur kita hanyalah selisih 1 tahun dan sekolah semua hampir selalu sama kecuali SMA. Lucunya kesana kemari masih selalu hampir bersama-sama dan berhobi yang sama. Kakak atas saya persis perempuan, dan hampir semua temannya saya kenal. Dari pertemuan itu ada sebuah cerita yang yangkut ke salah satu temannya. Katakanlah X. X ini jaman SMA sudah dikenal memiliki motor terlebih dahulu dibanding temantemannya. Anda dari sebuah pabrik roti yang cukup punya nama di kota kelahiran saya. Bahkan sering sekali dulu kita mampir kerumahnya berharap mendapatkan roti gratis hehehe..... Jaman tahun 1990an. 21 tahun yang lalu. Kenangan tak terlupakan.

Kemarin saat papa meninggal hampir semua teman SMA dari kakak datang. Baik dari lampung, baik dari jakarta, surabaya dengan beramai-ramai melayat sambil reuni dan bernostalgia. Ketika mereka datang saya langsung dipanggil dan di tanya apa masih ingat sama mereka? Langsung saya jawab masiiiiiih. Karena bentuk boleh berubah tetapi sifat masih sama dan cara ngomong masih sama sehingga pengenalannya tentu mudah. Begitupula X. Saya masih melihat banyak hal yang tidak berubah dari dirinya. Bentuknya yang mungil dan termasuk yang banyak ngomong akan selalu menjadi ciri dari X. Supel, baik, ramah, meriah, selalu tersenyum dan mudah bicara dengan banyak orang. Sangat menarik. Dalam perbincangan dengan kakak berapa hari setelah papa dikremasikan. Saya mampir dan sekedar ngobrol ternyata memang X tidak banyak berubah. Ya masih dalam kehidupan yang sama. Saya jawab, bagus lah. Tetapi kakak saya mengatakan lagi, masih pabrik dengan kapasitas yang sama, motor yang sama, rumah yang sama, kondisi promosi roti yang sama, mesin-mesin roti yang sama. Yang berubah hanyalah mobil sudah tidak ada, tikus rumah makin banyak, jumlah karyawan yang menyusut, nama besar roti yang

sudah tidak besar lagi karena tertekan beberapa merek besar. Padahal saya tahu, nama roti dari X cukup dikenal meluas di jogja. Selalu berada di garda paling depan dari penjualan roti semir nya. Selalu berada di roti-roti kelilingan dan paling banyak dicari. Sekarang orang lebih tahu merek branded. Langsung terlibas habis, bahkan mencari roti merek X juga sudah tidak mudah lagi. Yang menyedihkan adalah kehidupan nya sungguhsungguh jauh dari layak. Untuk menyekolahkan anaknya saja X sampai dibantu oleh teman-temannya secara beramai-ramai. Mau pergi ke rumah sakit karena suami menderita stroke dalam usia 30th nan, tidak ada mobil sehingga selalu harus naik taksi. Suami tidak mampu bekerja secara maksimal, karena kalau terlalu capai akan mudah pingsan dan pasti akan menjadi tanggungan keluarga lagi. Sekarang hanya

membantu di pabrik roti dan jual barang-barang secara online. Misal stiker, minyak wangi dan beberapa produk kecil lainnya. Orang yang dulu kami kenal cukup kaya, yang cukup berada sekarang dalam kondisi yang jauuuuh dari layak

untuk dikatakan hidup. Apa yang salah dari hidupnya? Apa yang tidak benar dalam hidupnya? Seperti semua baik-baik saja? Dalam kesempatan ngobrol itu pula kakak mengatakan pernah teman-teman usul untuk mengembangkan usaha nya tetapi di jawab oleh X tidak ada modal. Kenapa rumah dilokasi strategis itu tidak dijual dan pindah ke daerah pinggir dan usaha tetap bisa lanjut dan masih memiliki modal untuk berkembang??? Tidak mau. Karena ini lah daerah nyamannya. Kenapa kok tidak lepas saja mandiri dari orang tuanya? Tidak bisa, karena suami bla bla bla bla......Kok tidak mencoba untuk mengembangkan ke bidang lain. Tidak bisa lah.... dst dst dst. Selalu saja ada jawaban untuk setiap usulan yang diajukan. Adakah teman-teman kita yang mirip cerita diatas? Adakah saudara, sanak famili, tetangga, teman yang dulu kaya raya sekarang memiliki kehidupan yang menyedihkan? Atau mungkin Anda perhatikan dari rumah-rumah dikawasan strategis ekonomis. Kalau ini hobi saya, maklum saya cuman pemain properti yang hobi jual beli. Penulis

buku BestSeller CaraBenar Beli Properti Tanpa Uang (cek www.BeliPropertyTanpaUang.com). Jadi pengamatan

properti adalah sangat penting. Nah kita perhatikan tokotoko dikawasan ekonomis telah berapa kali ganti pemilik. Kita mungkin masih melihat orang-orang lama (kuno) masih bisa bertahan disebuah kawasan dengan menjual barang yang mungkin bisa dibeli ditoko sebelahnya dengan kondisi AC, masuk waralaba nasional, lebih bersih lebih murah, lebih lengkap. Apa yang diharapkan dari orang lama tersebut? Menunggu mati? Menunggu tidak mampu bertahan lagi? Menunggu tabungan habis dan mulai menyingkir? Menunggu kematian dan anaknya baru yang mengambil inisiatif? Atau kita melihat dari sisi kenapa dijual? Kenapa berpindah tangan? Kenapa kita tidak yang membeli sebelah kita? Kenapa kita tidak yang mencaplok rumah-rumah tetangga yang kemudian kitalah yang menguasai dari tersebut? Kenapa kita bisa tambah kaya? Kenapa kita bisa bertahan? Kenapa kita bisa menjadi yang terhebat didaerah tersebut? Bukankah kita juga mengalami perubahan. Bukankah kita juga terkena dampak globalisasi? Bukankah kita juga

bertambah tua dan bertambah lamban? Akan tetapi maukah kita mengikuti jaman? Ada salah satu cerita fenomenal yang masih selalu saya ingat. Yaitu saya sangan terkesan dengan Michael Jordan. Kita tahu dia termasuk pemain legendari NBA. Pemegang 7 ring kemenangan NBA bersama Chigago Bull. Hampir semuanya berurutan. Dari muda dia sudah terkenal dengan gaya Air Jordan. Yaitu terbang setinggi-tingginya kearah ring dan DUNK!! Semua yang menghalanginya akan terpental atau terkenal foul. Dengan jiwa muda, semangat kuat, fisik yang bagus tentu itu masih bisa menjadi andalah. Dalam perkembangannya, Michael Jordan berubah menjadi tua. Dia tidak bisa selalu mengandalkan gaya Air Jordannya. Selain musuh-musuhnya juga berganti yang lebih muda dan lebih kuat, lebih gesit, lebih lincah dan lebih pintar karena mempelajari jurusnya, MJ telah beranjak tua dan berkurang tenaganya. Tidak bisa selamanya akan tetap mengandalkan itu, tubuhnya tidak akan support lagi dan dia akan segera habis. Tetapi kenyataan tidak .MJ masih selalu bisa menajadi top score dan mencetak banyak prestasi. Tua tidak menghalangi prestasinya.

Yang dilakukan hanyalah merubah gaya bermainnya. Dia tidak bisa lagi mengandalkan kecepatan dan kekuatan. Dia menyadari dia telah tua dan lebih lamban. Maka dia sekarang mengandalkan 3 point shoot. Tembakan 3 angka dari kejauhan. Dengan mengasah ketrampilan baru yang lebih sesuai dengan kondisi fisiknya yang baru. Dia tetap menjadi bintang dan selalu bersinar terang. Beda dengan Mike Tyson. Kita tahu dia termasuk petinju kelas berat termuda 20th 5 bulan. Dengan gaya fighter semua petinju senior baik yang tinggi badan sama,lebih tinggi , lebih besar, lebih berat, lebih ringan, muda , tua, semua dilibas dengan gaya maju dan pukul! Semua kebanyakan berakhir di kanvas ring tinju. Semua sedemikian sampai dia terkena kasus dan karir mulai kacau gara-gara bermasalah secara hukum. Berulang kali kembali ke ring tinju tetapi tidak bisa menang kembali. Sampai pada usia 40th mencoba untuk memenangi semua pertandingannya dan tetap kandas dan kalah. Dia lupa akan stamina, kecepatan dan kekuatan sudah tidak secepat dahulu lagi. Ketika ia masih bertahan dengan gaya yang sama, tentu hasil sudah berbeda dengan jaman

dia masih umur 20th. Tidak ada kemenangan lagi dan tidak ada lagi kejayaan. Akankah kita juga berakhir demikian? Tidak ada yang abadi di dunia ini. Yang akan selalu tetap adalah perubahan. Ketika kita tidak mau berubah mengikuti perubahan kita akan binasa. Ketika kita tidak mampu ikut jaman kita akan tertinggal. Adakah dari teman-teman yang tidak mengenal

facebook? Twitter? LinkedIn? Google+? Atau jangan-jangan Anda tidak mampu melek internet. Sama sekali tidak tahu caranya bagaimana bisa menjadi orang yang mampu memanfaatkan internet. Apakah kita akan diam saja dengan pola pikir yang lama sehingga makin lama, kita mengalami kemunduran dan ketinggalan jaman. Sampai suatu ketika keuangan kita juga mengalami pemunduran? Kita mulai tertinggal dengan jaman dan akhirnya hanya menunggu mati atau dimatikan. Bukan masalah kompetisi yang kita lihat melainkan bagaimana kita bisa mengikuti perubahan itu. Jaman telah berubah, kondisi masyarakat telah berubah, fisik kita juga akan berubah, pola pikir juga akan berubah. Yang kita lakukan hanyalah merubah pola pikir dan cara kerja mengikuti jaman.

Banyak usaha, banyak generasi sebuah perusahaan, keturunan orang kaya, dimasa lalu sedemikian terkenal dan sangat dikagumi ternyata hari ini bisa saja cuman jadi gembel dan kere di pinggir jalan. Atau beberapa orang yang dulu sangat kita kagumi karena kekayaan dan kehebatan dirinya sekarang tidak lebih baik hidupnya dari pegawai kita. Banyak teman saya SD, SMP, SMA yang jauuuuuh lebih kaya dari pada saya. Banyak orang tuanya yang mampu disekolahkan diluarnegeri. Sementara orang tua saya tidak mampu untuk menyekolahkan saya sampai kesana. Mereka telah menikmati gaya kemewahan dengan makan di rumah makan tertentu, memiliki toko di pinggir jalan provinsi, di malioboro (salah satu jalan terkenal di Jogjakarta), memiliki jaringan toko di jalan arteri lain. Hari ini semua teman itu memiliki kehidupan yang jauuuuh dibawah saya. Ada beberapa yang tokonya telah dijual , telah berpindah tangan, telah merugi dan bangkrut. Keluarga kami dari tengah kampung kota, pindah di tahun awal 80an ke desa pinggir Jogjakarta. Sekarang telah menjadi raksasa bisnis yang layak dipertimbangkan di Jogjakarta.

Saya masih ingat ada teman yang saat SMP uang jajannya sudah 5000 perak. Padahal jaman itu bakso masih 200 perak / mangkok. Saya iri, saya ingin memiliki kehidupan seperti dia, saya kepingin beli apa saja asal saya mau dan saya bisa. Tetapi mungkin Tuhan menginginkan lain untuk saya saat itu. Terakhir reuni SMP tahun 2010. Saya lah yang termasuk memberi sumbangan reuni tertinggi. Sayalah yang kalau berkumpul dan berjumpa termasuk yang kadang membayar seluruh makanan dan minuman saat bercanda ria. YA karena kehidupan saya telah meningkat, saya mampu mengikuti jaman, saya mampu berubah dan saya berani melakukan perubahan. Manakah jalan yang ingin Anda ambil? Jalan statis dan konstan tanpa harus melawan jaman atau maukah menempuh resiko bahaya dan mencoba semua peluang dan tantangan, mengikuti jaman sampai membuktikan kalau kita mampu atau berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik?

Waktu Tidak Akan Menunggu Kita

Pernah kah Anda melihat detik jam bergerak? Coba perhatikan selama 30 detik saja. Tanpa menyentuh jam itu mampukah kita menghentikan waktu? Perhatikan secara seksama lagi detikan yang bergerak disana. Mampukah kita hanya melihat saja maka kita akan mampu menghentikan waktu? Mungkin mendadak kita juga baru sadar kalau waktu tidak bisa dihentikan. Kita sadar kalau waktu akan tetap berjalan apapun aktifitas kita. Mau aktifitas yang berguna, mau yang positif, mau yang negatif, mau yang baik, mau yang buruk waktu akan tetap berjalan. Waktu akan tetap berputar sampai kita yang akan kehabisan waktu. Coba kita flashback akan kehidupan kita sendiri sampai hari ini. Sudahkah ada banyak prestasi yang bisa kita torehakan dan kita upayakan untuk terealisasi? Upaya apa yang telah kita lakukan sampai hari ini dan kita dapat bangga mengatakannya? Ataukah kita hanyalah

menghabiskan waktu kita didunia ini sampai menjemput kita dan kita berpindah dunia.

ajal

Mungkin rasanya baru kemarin Anda belajar naik sepeda. Mungkin baru kemarin Anda terasa masuk sekolah pertama kali. Mungkin baru kemarin Anda masih menggunakan seragam sekolah dasar. Mungkin baru kemarin Anda masih berlarian kesana kemari setiap jam istirahat datang. Mungkin baru kemarin Anda juga menggunakan seragam sekolah memengah. Bercanda dengan teman dan rekan sebaya mengenai guru dan pelajaran. Anda mengenal cinta monyet pertama. Kebadungan dan kenakalan remaja yang tidak akan pernah kalian lupakan. Kemurnian seorang anak yang masih akan bisa kita ingat selamanya. Begitupula ketika kita beranjak dewasa, memasuki dunia akhil balik. Memasuki dunia kedewasaan. SMA atau sekolah menengah atas. Anda menjadi lebih dewasa dan jauh lebih mengerti akan hidup dan bagaimana mengisinya. Segala keindahan masa SMA tidak akan pernah bisa Anda lupakan selamannya. Baik yang manis ataupun yang pahit, semua terngiang-ngiang dengan indahnya. Semua masih berwarna jelas dan terasa baru kemarin berjalan. Kehidupan Anda setelah itu pasti akan terisi dengan banyak warna dan banyak kenangan indah maupun pahit. Sepertinya baru kemarin.....seperti baru kemarin. Seperti baru kemarin....ya baru kemarin. Dan berapa umur Anda

hari ini? Berapa waktu yang telah Anda lewatkan? Berapa peluang yang telah Anda raih? Berapa prestasi yang telah Anda banggakan? Berapa banyak hal yang telah Anda raih? Ataukah Anda hanyalah melewatkan itu semua dan hanyalah menunggu ajal? Sepertinya baru kemarin saya ngobrol dengan papa. Dia tidak ada baru 15 hari yang lalu (hari ini 15 Agustus 2011). Ketika saya mau mengingat ada berapa kesempatan saya berjalan-jalan bedua dengan beliau, kadang mencuri lihat pada wajahnya. Mencoba melihat ke arah wajahnya, saya sempat berpikir apa yang dipikirkannya saat itu. Suatu ketika saya akan kehilangan momen ini. Suatu ketika saya benar-benar akan kehilangan peristiwa ini selamanya. Saat dia mulai jatuh sakit, saya mengulangi pertanyaan yang sama. Ketika terbaring di tempat tidur, saya masih kadang memijit dia dibagian betis dan merasakan kehangatan tubuhnya. Suatu ketika saya akan kehilangan dia selamanya dan saya akan merindukan kehangatan belaian kasihnya. Selalu terkenang ketika saya tertidur siang di ruangan dia, selalu dia menyempatkan untuk menyalakan ac, memutup gorden, dan menyelimuti saya. Kadang saya terbangun dan hanyalah membenarkan posisi tidur dan mengucap, trims ya pah. Dan melanjutkan kembali tidur. Ketika saya terbangun saya juga akan mengatakan dalam

diri saya, saya akan kehilangan ini selamanya. Belaian kasih dan usapan lembutnya akan selalu saya kenang selamanya. Suatu ketika kita kan kehilangan orang tua kita, masa kecil kita, masa kecil anak kita karena telah beranjak dewasa, kita akan kehilangan semua momem, semua peristiwa yang masih bisa kita lihat, amati, nikmati, dengar, sentuh hari ini. Besok semua akan berbeda, besok semua akan terlewatkan. Besok semua sudah menjadi lewat. Coba nikmati semua yang ada hari ini, karena kita tidak akan ditunggu waktu. Coba rasakan semua sensasi hari ini, karena semua akan tetap berjalan tanpa akan menunggu kita apakah kita siap untuk kehilangan momen ini atau tidak. Semua akan tetap bergulir. Waktu akan berjalan selalu. Pertanyaan saya sekarang adalah bagaimana kita menghargai waktu sekarang. Bukankah waktu akan tergulir dan berputar tanpa mau menunggu kita. Apa yang harus kita lakukan untuk menghargai waktu kita? Syukuri semua yang ada karena apapun bentuknya apapun rasanya, apapun sensasinya semua akan terlewatkan baik yang gembira maupun yang menyedihkan dan menyakitakan. Kalau Anda semua sedang dirundung masalah, tertawalah karena waktu akan

tetap berputar dan semua pasti akan berakhir. Berbahagialah semua pasti akan terlewati, tidak mungkin tidak semua cobaan itu pasti akan selesai. Bagi yang sedang menikmati kebahagiaan, terlibatlah secara sempurna. Rasakan betul semua sensasi itu dengan semua kemampuan yang Anda. Karena semua juga tahu, kebahagiaan itu juga akan berakhir. Semua kesenangan itu juga pasti akan selesai. Jadi benar-benar rasakan semua anugerah yang bisa Anda rasakan sekarang. Nikmati dan syukuri. Semisal Anda sekarang memiliki anak berumur 2-4 tahun, sedang lucu-lucunya. Belajar bicara, bertanya banyak hal, melakukan kesalahan, merusakan barang, membuat Anda khawatir, membuat Anda marah, membuat Anda terbahak, membuat Anda girang, membuat Anda bangga, membuat Anda susah, membuat Anda repot dan membuat Anda gelisah. Nikmati itu semua. Karena besok saatnya mereka berumur belasan Anda akan kehilangan momen bersama dengan mereka. Semakin anak Anda beranjak dewasa semakin sedikit waktu yang tersisa untuk Anda bersama dengan dia. ] Mereka telah sibuk dengan tugas sekolah, lingkungan yang baru, teman-teman yang baru, aktifitas yang baru, kesenangan sendiri, kesendirian, kemandirian dan Anda akan tinggal dalam kesepian seperti awal ini dimulai. Nikmati semua masa dengan baik. Dan hargai juga itu

semua. Ketika Anda terlalu sibuk bekerja, sibuk dengan aktifitas kantor Anda, sibuk dengan organisasi, sibuk dengan dunia Anda, Anda melupakan sensasi bersama dengan orang tercinta. Anda akan kehilangan ini pada saatnya nanti. Penyesalan yang tidak dapat digantikan oleh apapun. Jangan beralasan kalau tidak begini begitu Anda akan memiliki penghidupan yang lebih baik. Kalau tidak membanting tulang Anda tidak akan dapat memberi nafkah kepada sikecil, kalau tidak terlibat sepenuhnya dengan pekerjaan Anda bisa-bisa keluarga tidak makan. Akan tetapi benarkah tidak ada 1 jam saja Anda bisa meluangkan waktu menikmati sesasi bersama dengan keluarga tanpa ada gangguan dari televisi, handphone, radio, koran, internet, aktivitas lain. Murni untuk waktu yang berkualitas buat anak Anda? 1 jam saja dalam 1 hari? 1 minggu? 1 bulan? Semua yang Anda tabur akan Anda tunai. Haruskah penyesalan itu datang belakangan? Bagi yang masih memiliki orang tua, tidakah Anda harus mengisi waktu yang tersisa dengan bantahan, dengan sanggahan, dengan gerutuan, dengan ucapan yang dapat menyakitkan hati orang tua Anda? Bukankah itu semua demi kebaikan Anda? Tidakah Anda sadar bahwa semua larangan itu demi kebaikan Anda? Haruskah selalu berucap kasar ketika kita dimarahi dan diomeli oleh mereka?

Anda merasa direcoki dengan segala larangan dan batasan yang diberikan. Anda memberontak dan melakukan perlawanan. Baru dikasih tahu 3kali Anda telah membantah 2 kali. Baru Anda sadari ini semua besok ketika Anda telah ditinggalkan selamanya maka Anda akan menyesal. Simpan bantahan itu, karena sampai saat itu datang berapa kali Anda membantah dan melawan, aturan/larangan/batasan itu tidak akan diberikan lagi kepada Anda karena orang tua telah meninggalkan Anda selamanya. Simpan semua amarah ketika Anda diomeli, disalahkan, di atur-atur, tidak boleh ini tidak boleh itu , karena pada saatnya nanti Anda boleh marah kepada mereka, boleh menumpahkan semua kemarahan, semua angkara murka ...... dan mereka hanya diam terbujur kaku selamanya. Bukankah saat-saat itu akan datang Anda akan ditinggalkan oleh orang-orang yang Anda cintai selamanya dan apa yang terlihat dalam wajah mereka ketika melihat mereka untuk terakhir kalinya? Bangga? Telah melahirkan Anda? Bangga menjadi bagian dari keluarga Anda? Adakah senyum yang akan terkembang selamanya ketika meninggalkan Anda? Ataukah kesedihan, kegundahan, rasa malu yang mendalam ketika harus berpulang selamanya karena tidak bangga dalam melahirkan Anda, menjadikan Anda bagian

dari keluarganya? Penyesalan yang tidak akan pernah bisa disembuhkan karena semua waktu telah habis. Pilihan hidup mana yang akan Anda ambil? Haruskan kita mengisi dengan ketidak gunaan? Hal yang negatif? Menyia-nyiakan waktu? Membuang semua peluang yang ada? Atau mengisi dengan hal yang beguna, membuat waktu menjadi berharga, membuat prestasi disetiap kesempatan, menjadikan semua menjadi bernilai, karena waktu tidak akan memilih, waktu tidak akan mengunggu kita. Dia akan tetap berdetik dan berjalan selalu. Mari kita buat senyum terkembang orang-orang yang kita cintai selamanya. Mari kita manfaatkan semua waktu yang tersisa.

Penutup

Seperti halnya kupu-kupu .... semua butuh proses untuk merubah diri. Kita tidak akan pernah menjadi kupu-kupu yang cantik yang membawa manfaat bagi sesama tanpa proses metamorfosa. Kita tidak akan pernah berubah tanpa perubahan. Kita tidak akan mampu mencapai kehidupan yang kita inginkan tanpa perenungan. Kita tidak akan benarbenar menjadi sempurna tanpa kesalahan, tanpa proses, tanpa menderita, tanpa kesakitan, dan tanpa tertatih-tatih. Orang sukses karena merasakan kegagalan. Mungkin dengan kegagalan kita mampu merenung dan mampu untuk merasakan dan merenungkan apa yang kurang dengan diri kita. Kita jadi tahu arah mana kita kan menuju, kita tahu kemana kita harus memperbaiki diri, kita akan mampu merubah bagian mana yang masih harus disempurnakan. Lahirlah kembali, lahirlah menjadi kupu-kupu baru. Kita mungkin ada saatnya tidak butuh bantuan orang lain. Karena bantuan orang lain hanyalah akan mempercepat proses belajar kita dan kita kehilangan beberapa point yang sebenarnya harus kita alami sendiri. Dengan bantuan orang kita memang dapat memangkas waktu belajar, mungkin dengan bantuan orang lain kita dapat lebih cepat memproses

keluarnya kita dari kepompong kita. Tetapi percayalah itu hanyalah akan menyisakan mahluk lemah, cacat yang kemudian tidak mampu berdiri sendiri,yang kemudian mati. Buku ini akan membantu Anda untuk menjadikan motivator Anda sendiri. Buku ini akan mengajarkan bagaimana menjadi raja atas diri sendiri, buku ini membekali Anda menjadi inspirator untuk kehidupan selanjutnya. Anda Anda akan Anda

Terimakasih telah mau membaca buku ini, menyelesaikannya. Masih jauh dari kata sempurnya, masih jauh dari kata baik dari sebuah karya. Buku ini hanyalah luapan seorang anak yang mencoba membuat bangga orang tuanya yang telah tiada. Sebagai sebuah penghormatan akan banyak ajaran-ajaran indah yang telah diberikan. Biarkan semua cerita dan pengalaman hidup ini dikenang banyak orang. Biar orang tahu kehebatan seorang ayah dalam mendidik anaknya. Biarkan orang juga tahu besar cinta seorang anak kepada orang tuanya. Biarkan banyak orang juga tidak harus menyesal dibelakang. Biar orang juga belajar tentang bahasa cinta orang tua. Biarkan orang belajar akan pemahaman hidup dari seorang ayah. Kita hanya tahu semua ketika semua telah lewat masanya. Haruskah kita menyia-nyiakan hidup kita, haruskah kita membuang waktu, haruskah kita menunggu terlambat baru berubah????

Berubahlah. Bermeta morfosa menjadi kupu-kupu yang indahlah yang bisa berguna bagi banyak orang, memperindah dunia dan masa depan kita. Mari kita berikan yang terbaik untuk orang-orang yang kita cintai. Warnai hidup ini dengan menjadi yang terbaik dari segala peluang dan potensi hidup yang kita miliki. Selamat berubah dan Jadikan baru seluruh muka bumi ............

Non nobis solum nati sumus, Kita tidak dilahirkan untuk diri kita sendiri saja. Si Deus pro nobis, quis contra nos?

Bilamana tertarik untuk mendapatkan versi 30 bab lengkap, hubungi kami di www.RidwanRaharjo.com atau di 081-229-000-927

Penulis

Seperti halnya manusia lain, penulis juga pernah melakukan kesalahan dalam hidup. Menjalani banyak hal dan mencoba mendaki puncak sebuah gunung yang ternyata belakangan disadari bukan gunung yang di inginkan. Lahir pada tahun 1974 dan ter-mind set kan untuk jadi pedagang. Sekolah tidak pernah juara dan berprestasi. Hampir tidak naik sering, hampir dikeluarkan sering. Selalu save by the bell. Tidak pernah punya teman baik di SD, SMP cuman berapa gelintir dan SMA cuman punya 3 aja. Minder, merasa tidak punya kemampuan, dari keluarga pas-pasan (malahan waktu SD masuk miskin kali ya, satu becak 7 anak). SMP juga tidak ada prestasi apapun kecuali sering berada di depan upacara karena dihukum. SMA lebih parah, udah bodoh dan buruk rupa lagi. Hatinya dihancurkan oleh seorang wanita dan bertekad untuk kaya dan menjadi orang yang di perhitungkan oleh banyak orang. Susah, ga enak jadi orang miskin dan goblok. Dan prestasi terbesar adalah juara 1 dari 36 siswa saat kelas 2. Dari 36 anak saya rangking 32 dimana rangking 33 sudah tidak naik kelas. Jadi murni no.1 dari belakang.

Dan dari situlah penulis merenung untuk ingin melihat papa nya bangga. Penulis kepingin untuk papa-nya tersenyum selamanya di surga. Bangga pernah membesarkan-nya. Perubahan dan bermetamorfosa menjadi sebuah kupu-kupu yang pertama. Dan tepat 1 tahun kemudian masuk ke UGM. Selesai kuliah, penulis mencoba untuk berwira-usaha berapa kali. Ada yang tutup, ada pula yang kemudian menjadi perusahaan nasional. Dipuncak karir berwirausaha, penulis mengalami perenungan. Mengalami proses metamorfosa yang kedua. Sebuah pendalaman akan makna kehidupan, belajar kebanyak guru, banyak tempat, banyak negara, dan akhirnya keluar dari kepompong menjadi sebuah kupu-kupu baru. Menyadari panggilan hidupnya berada pada jalur pendidikan, penulis mulai membagikan ilmunya. Dari bukubuku, artikel, blok, seminar-seminar akhirnya, semakin di tegaskan bahwa inilah panggilan hidup yang sebenarnya. Sebuah proses yang kemudian benar-benar melambungkan dirinya menjadi jajaran pembicara nasional dalam 6 bulan masuknya dalam dunia baru ini. Telah menuliskan buku Revolusioner Mudah Mencari Pekerjaan, Cara Benar Beli Properti Tanpa Uang, dan Leadership Hypnosis. Menggelar banyak seminar dengan peserta dari puluhan sampai ribuan, dari ujung timur kota di Indonesia sampai di Ujung barat. Memiliki 7 perusahaan Nasional dan beberapa usaha franchise.

Penulis berharap, suatu ketika mampu menjadi manfaat akan terserbuknya banyak bunga. Pohon-pohon menjadi berbuah, menjadi lebat dan menjadi berkembang biang dengan kehadirannya. Menjadi sebuah warna baru dipadang rumput dengan warna-warni sayapnya. Menjadikan anakanak senang dengan kepakannya, berterbangan kesana kemari. Menjadikan bahagia banyak orang yang bersedih, menjadikan banyak manusia terbangkitkan hidupnya ketika mempelajari kisah inspirasinya. Menjadikan banyak orang mendapatkan kehidupan seperti yang diinginkannya. Menjadikan banyak manusia berdaya seperti apa yang telah digariskan Nya. Dan suatu ketika ketika masa hidupnya telah lewat, penulis berkeinginan, akan kenangan warna, ajaran, bentuk dan manfaatnya akan selalu dikenang sepanjang masa. Berguna banyak generasi, dilihat sebagai sebuah pendidikan yang tidak akan pernah dilupakan dan akan selalu dikembangkan. Kenangan kupu-kupu sebagai sebuah kemenangan abadi.

Follow twitter Penulis: @RidwanRaharjo FaceBook Fan Page : Ridwan Raharjo Dapatkan motivasi secara online dan teratur.

You might also like