Professional Documents
Culture Documents
Dana Christensen, direktur asosiasi lab untuk energi dan teknik di ORNL, mengatakan bahwa resiko kesehatan dari radiasi batubara ternyata rendah. Resiko lain seperti tersambar petir, tambahnya, adalah tiga atau empat kali lebih besar daripada efek kesehatan dari radiasi pembangkit tenaga batubara. Dan McBride dan asistennya menyatakan bahwa produk lainnya, seperti emisi dari hujan asam yang menghasilkan sulfur dioksida dan kabut asap membentuk oksida nitrat, memberikan resiko kesehatan yang lebih besar daripada radiasi. US Geological Survey (USGS) memberikan database online dari abu berdasarkan kandungan uraniumnya untuk daerah-daerah diseluruh Amerika Serikat. Pada beberapa area, abu mengandung sedikit uranium daripada beberapa batuan biasa. Pada Tennessee Chattanooga misalnya, terdapat banyak uranium pada batuan fosfat. Robert Finkelman, kordinator USGS sebelumnya dari bagian kualitas batubara yang menyaksikan penelitian pada uranium di dalam abu pada 1990, memperkirakan bahwa untuk rata-rata orang hanya memiliki kurang dari 0,1 persen dari total perkiraan radiasi background. Berdasarkan kalkulasi USGS, membeli rumah di daerah rawan (stack shadow) meningkatkan jumlah radiasi maksimum 5 persen. Tapi tetap kurang bila dibandingkan dengan keadaan radiasi sinar-X normal pertahun. Lalu mengapa sampah batubara muncul begitu radioaktif? Ini menjadi suatu materi bahasan penting: kemungkinan dari efek kesehatan yang dialami dari radiasi ternyata kecil baik pada pembangkit tenaga nuklir maupun tenaga batubara. Entah bagaimana kita dapati lebih tinggi pada batubara. Kita membicarakan tentang satu kemungkinan dari sejuta kemungkinan untuk pembangkit tenaga nuklir, ujar Christensen. Dan satu dari 10 milyar hingga seratus milyar kemungkinan untuk pembangkit tenaga batubara. Radiasi dari uranium pada batubara mungkin hanya bentuk khusus resiko kesehatan bagi para penambang, jelas Finkelman. Ini lebih pada bahaya pekerjaan daripada bahaya lingkungan ecara umum, ia mengatakan. Penambang dikelilingi oleh batu dan air tanah dan juga radon. Negara berkembang seperti India dan Cina tetap melaksanakan pemangkasan pembangkit tenaga batubara dalam satu hari setiap 7 hingga 10 hari. Namun Amerika Serikat tetap menggantungkan setengah dari seluruh pasokan listriknya dari batubara. Pembangkit tenaga batubara tetap memiliki masalah: mereka menghasilkan gas rumah kaca yang berbahaya. Dengan seluruh dunia sekarang berfokus pada perubahan iklim, tenaga nuklir mendapat respon hangat. Cina menyatakan untuk membuat kapasitas nuklirnya 4 kali lipat menjadi 40.000 megawatt pada 2020, dan AS mungkin akan membuat kuranglebih sebanyak 30 reaktor baru dalam beberapa dekade mendatang. Tapi, meskipun resiko keruntuhan inti nuklir sangat rendah, hal tersebut masih menimbulkan dampak pencarian sumber tenaga nonkarbon lainnya.