You are on page 1of 1

ABSTRAK

Suman Hasyim, A1B407011. Penerapan Strategi Aktivitas Terbimbing Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Anak Pada Kelas V SD Negeri 06 Poasia Kota Kendari. Yang melatarbelakangi pelaksanaan penelitian ini adalah kemampuan apresiasi sastra siswa yang rendah yang disebabkan oleh model pembelajaran yang diterapkan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan Strategi Aktivitas Terbimbing dapat meningkatkan kemampuan apresiasi Cerita Anak pada sisw Kelas V SDN 06 Poasia Kota Kendari?. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mengapresiasi Cerita Anak siswa Kelas V SDN 06 Poasia Kota Kendari melalui Strategi Aktifitas Terbimbing (SAT). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 06 Poasia Kota Kendari dengan Jumlah 33 orang yang terdiri atas 19 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri atas: (a) hasil observasi terdiri atas lembar observasi guru dan siswa dan (b) hasil tes belajar berupa tes hasil belajar. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah keterlaksanaan skenario pembelajaran dan indikator kemampuan mengapresiasi Cerita Anak siswa. Skenario pembelajaran dikatakan terlaksana dengan baik apabila skenario pembelajaran minimal 90% terlaksana dengan sempurna. Siswa dikatakan telah mampu mengapresiasi Cerita Anak apabila minimal 80% siswa telah memperoleh nilai 70, sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa penerapan Strategi Aktivitas Terbimbing (SAT) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi Cerita Anak di Kelas V SDN 06 Poasia Kota Kendari. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar, pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 68,94 sedangkan pada siklus II menjadi 77,42. Di samping itu, terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar yaitu siklus I 54,55% (18 orang siswa) sedangakn pada siklus II meningkat menjadi 87,88% (29 orang siswa).

iv

You might also like