Professional Documents
Culture Documents
1. Penerimaan Perpajakan
Terdiri dari :
Pajak Penghasilan Non Minyak Bumi dan Gas Alam; Pajak Pertambahan Nilai; Pajak Bumi dan Bangunan; Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan; Pajak Lainnya; Restitusi/pengembalian kelebihan pembayaran pajak dan imbalan bunga Informasi mengenai penerimaan pajak didapatkan langsung dari Direktorat Potensi Penerimaan Perpajakan DJP
3
a) b) c) d) e) f)
Contoh :
Satker A tahun 2008 diperkirakan akan mempunyai penerimaan PNBP yang berasal dari lelang mobil dinas. Lelang tersebut diperkirakan dapat dilaksanakan pada bulan Maret total nilai jual ditaksir Rp 90 juta.
Selain itu Satker A juga mempunyai penerimaan PNBP. Untuk itu berdasarkan pola penerimaan tahun lalu diperkirakan penerimaan untuk tahun ini adalah sama.
4. Penerimaan Hibah
Merupakan Penerimaan Bukan Pajak yang berasal dari satuan kerja lain dan/atau pemerintah lain dengan tidak ada kewajiban untuk melakukan pengembalian atas hibah yang diterimanya. Hanya memperhitungkan hibah dalam bentuk uang.
Contoh :
Satker A menerima Hibah dari Bank Dunia untuk kegiatan
peningkatan sanitasi masyarakat berupa dana untuk program air bersih. Untuk itu Bank Dunia bersedia memberikan bantuan Rp 250 juta dengan ketentuan pembayaran 30%, 40% dan 30% jika sesuai dengan kemajuan yang disyaratkan. Diperkirakan persyaratan pembangunan terkait program air bersih tersebut dapat dicapai pada bulan Juni, September dan November.
10
11
12
13
1. Belanja Pegawai
A. Gaji dan tunjangan PNS
Satker A mempunyai 20 orang pegawai, Pagu DIPA 2008 untuk gaji pokok Rp 650 juta, Tunjangan
anak, istri, jabatan dan lain-lain sebesar Rp 260 juta. Maka dalam perencanaan kas diperkirakan belanja pegawai adalah : Diasumsikan pembayaran gaji ada 13 kali maka rata-rata pembayaran gaji setiap bulannya adalah : Rp 650 / 13 bulan = Rp 50 juta Tunjangan diperkirakan sebesar : Rp 260/ 13 bulan = Rp 20 juta Total belanja pegawai adalah : Rp 50 juta + 20 juta = Rp 70 juta
diasumsikan bahwa sepanjang tahun tidak ada penambahan atau pengurangan pegawai
14
15
B. Honorarium
Satker A untuk tahun 2008 berdasarkan DIPA mempunyai beberapa tim dengan besaran honor yang berbeda-beda.
Tim 1 berdasarkan DIPA diberikan honor Rp 180 juta untuk 12 bulan dan 30 orang. Tim 2 diberikan honor Rp 120 juta untuk 6 bulan untuk 20 orang. Tim 2 honor diberikan mulai bulan Maret s.d Agustus. Tim 1 : Rp 180 juta / 12 bulan = Rp 15 juta / bulan Tim 2 : Rp 120 juta / 6 bulan = Rp 20 juta / bulan Karena berbagai permasalahan honor untuk Tim 1 diperkirakan baru dapat dibayarkan pada bulan Juni dan setiap tiga bulan kemudian. Honor untuk Tim 2 dibayarkan bulan Juni 2008 dan setiap bulan berikutnya.
16
17
C. Lembur
Pada Satker A disediakan anggaran untuk lembur yang biasanya dibayarkan setiap dua bulan. Berdasarkan data pada tahun anggaran yang lalu besarnya lembur hampir sama untuk setiap dua bulan tersebut kecuali ada pegawai baru atau pindah.
Pada DIPA 2008 untuk Satker A dengan jumlah pegawai 20 orang disediakan anggaran
lembur sama seperti tahun sebesar Rp 60 juta. Maka untuk perencanaan kas tahun 2008 diperkirakan belanja pegawai untuk lembur adalah : Rp 60 juta / 12 = Rp 5 juta setiap bulan. Perencanaan kas untuk 2008
Jan Lembur 0 Feb 5 Mar 0 Apr 10 Mei 0 Jun 10 Jul 0 Agus 10 Sep 0 Okt 10 Nov 0 Des 15
18
D. Vakasi
Vakasi disediakan untuk imbalan bagi penguji atau pemeriksa kertas/jawaban ujian. Vakasi ini hanya terdapat pada DIPA yang mempunyai fungsi pendidikan. Pengeluaran untuk vakasi tidak setiap bulan dilakukan
Contoh :
Satker B adalah sebuah sekolah pada Departemen Pendidikan Nasional. Anggaran untuk
kegiatan pemeriksaan lembar jawaban disediakan dua tahun sekali. Anggaran tersebut
biasanya akan dikeluarkan pada saat ujian nasional yaitu pada bulan November dan Mei besarannya tergantung satker yang bersangkutan. Jika anggaran disediakan sebesar Rp 200 juta maka dapat direncanakan pengeluaran pada bulan November dan Mei masingmasing sebesar Rp 100 juta.
19
Satker A yang mempunyai 20 orang pegawai dengan asumsi satu orang mendapatkan Rp 10.000 dengan jumlah hari kerja rata-rata 22 maka setiap bulan diperkirakan uang makan sebesar :
Rp 10.000 x 20 orang x 22 hari kerja = Rp 4.400.000
Feb
4.4
Mar
4.4
Apr
4.4
Mei
4.4
Jun
4.4
Jul
4.4
Agus
4.4
Sep
4.4
Okt
4.4
Nov
4.4
Des
4.4
20
Gaji
Tunjangan Tim 1 Tim 2 Lembur U. Makan Total
50
20 0 0 0 4.4 74,4
50
20 0 0 5 4.4 74,4
50
20 0 0 0 4.4 74,4
50
20 0 0 10 4.4 74,4
50
20 0 0 0 4.4 74,4
50
20 75 60 10 4.4 219,4
50
20 0 20 0 4.4 74,4
50
20 0 20 10 4.4 104,4
50
20 45 20 0 4.4 139,4
50
20 0 0 10 4.4 84,4
50
20 0 0 0 4.4 74,4
50
20 60 0 15 4.4 149,4
21
Lembur
Total
0
70
0
4,4
0
0
0
0
0
70
0
4,4
5
5
0
0
0
70
0
4,4
0
0
0
0
22
2. Belanja Barang
A. Belanja barang dan jasa
Belanja barang non-kontraktual : Pengadaan ATK Satker A mempunyai DIPA 2008 untuk pengadaan ATK sebesar Rp 40 juta. Sebagaimana kebiasaan satker A selalu melakukan pembelian setiap dua bulan sekali dengan jumlah yang lebih besar pada awal tahun. Perencanaan kas diperkirakan : Rp 40 juta : 6 = 6,7 juta
setiap dua bulan diperkirakan digunakan sebesar Rp 6 juta dan sisanya Rp 10 juta di awal
tahun. Perencanaan kas untuk 2008 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
ATK
10
23
Perencanaan kas untuk untuk tiga bulan pertama 2008 Januari Minggu ke ATK I 0 II 0 III 0 IV 0 I 0 Pebuari II 0 III 0 IV 4,4 I 0 Maret II 0 III 0 IV 0
24
Belanja barang non-kontraktual : Belanja jasa dan daya Tagihan listrik diperkirakan akan bertambah 10% dari tahun lalu karena adanya kenaikan tarif listrik sedangkan PAM naik 5% dan untuk tarif telpon masih sama
seperti tahun lalu. Dengan asumsi bahwa tingkat pemakaian sama dengan tahun lalu maka perencanaan kas dapat dibuat :
2007 Listrik PAM Telp Jan 1,2 0,35 1,2 Feb 1,3 0,40 1,2 Mar 1,3 0,40 1,2 Apr 1,4 0,40 1,3 Mei 1,3 0,40 1,3 Jun 1,4 0,45 1,4 Jul 1,4 0,40 1,3 Agus 1,5 0,45 1,4 Sep 1,5 0,45 1,4 Okt 1,5 0,5 1,5 Nov 1,5 0,5 1,5 Des 1,6 0,5 1,6
25
26
nilai kegiatan diatas Rp 50 juta maka harus dilakukan lelang. Berdasarkan kontrak kegiatan akan dilakukan pada bulan Mei dan September 2008 dengan perkiraan biaya masing-masing Rp 250 juta.
27
28
Belanja pemeliharaan
Satker A mempunyai anggaran pada DIPA 2008 untuk belanja pemeliharaan gedung sebesar Rp 50 juta. Selain itu terdapat juga biaya untuk pemeliharaan AC sebesar Rp 20 juta. Sebagaimana kebiasaan satker A pemeliharaan gedung
dilaksanakan setiap bulan Juni. Sedangkan untuk pemeliharaan AC dilaksanakan setiap bulan April dan Oktober.
29
30
melakukan perjalanan dinas dengan memperhatikan mengenai ketentuan perjalanan dinas yang baru (at cost) maka diperkirakan pada bulan Mei diperlukan dana sebesar Rp 40 juta, Agustus Rp 30 juta dan Rp 50 juta.
31
32
40
0
3,26
30
39,52
293,15 59,41
253,52 19,68
33
Telp
Hotel Pem. Gedung Pem. AC Perjal. Dinas Total
1,2
0 0 0 0 2,89
0
0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
1,2
0 0 0 0 2.89
0
0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 4,4
1,2
0 0 0 0 2.89
0
0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
34
3. Belanja Modal
a. Tanah
Satker A akan membangun gedung kantor baru karena gedung yang selama ini dipakai adalah dipinjam dari pemda. Untuk itu pada DIPA satker telah disediakan dana sebesar Rp 300 juta untuk membeli tanah tersebut. Nilai tersebut
didasarkan pada nilai pasar dan ditambah dengan persentase perkiraan kenaikan harga. Berdasarkan survey terakhir nilai tanah diperkirakan Rp 285 juta. Nilai tersebut telah termasuk biaya pengurusan Notaris dan biaya lainnya. Berdasarkan perjanjian dengan notaris dan pemilik tanah, pembayaran akan dilakukan pada minggu terakhir bulan Maret sehingga pembangunan segera dapat dilaksanakan.
35
Perencanaan kas untuk 2008 Jan Tanah 0 Feb 0 Mar 285 Apr 0 Mei 0 Jun 0 Jul 0 Agus Sep Okt 0 0 0 Nov 0 Des 0
Perencanaan Kas untuk tiga bulan pertama dalam mingguan Januari Minggu ke Tanah I 0 II 0 III 0 IV 0 I 0 Pebuari II 0 III 0 IV 0 I 0 Maret II 0 III 0 IV 285
36
37
38
yang baru dibeli. Untuk itu telah disediakan dana pada DIPA sebesar Rp 1,5 miliar. Nilai
tersebut telah disesuaikan dengan RAB terakhir. Berdasarkan lelang maka nilai total pembagunan gedung dengan spesifikasi yang telah ditentukan adalah sebesar Rp 1,25 miliar. Berdasarkan kontrak didapatkan bahwa pola pembayaran adalah 25% pada saat pekerjaan telah diselesaikan sekitar 30%; 25% setelah pekerjaan diselesaikan sebesar 60%; 40% setelah pekerjaan selesai (100%) dan sisanya 10% setelah serah terima. Diperkirakan saat pembayaran tersebut adalah pada bulan Juni, Agustus, Oktober dan Desember. Perencanaan kas untuk pembangunan gedung baru tersebut adalah : Juni : 25 % x 1,25 miliar Agustus : 25 % x 1,25 miliar Oktober : 25 % x 1,25 miliar Desember: 10 % x 1,25 miliar = Rp 312,5 juta = Rp 312,5 juta = Rp 312,5 juta = Rp 125 juta.
39
40
41
42
43
4. Belanja Bunga
Belanja Bunga tidak terdapat di Satker manapun di daerah. Jadi jika ada satker yang mengisi bagian ini dalam perencanaan kasnya dapat dipastikan hal tersebut salah. Unit yang membuat perencanaan kas untuk belanja bunga adalah DJPU. Belanja bunga tersebut terdiri dari bunga dan biaya sedangkan pokok (cicilan) adalah bagian dari dari pembiayaan.
44
165.077,06
1.554.860.856,40
3.390,09
31.931.269,84
45
46
5. Belanja subsidi
Belanja subsidi terdiri atas :
a. Belanja subsidi BBM (minyak tanah, diesel, premium, elpiji, solar, avtur). Subsidi BBM ini dibayarkan pada waktu-waktu tertentu saja. Pembayaran kepada Pertamina dilakukan setelah diadakan perhitungan atas kewajiban pemerintah terhadap pemerintah. Perhitungan tersebut dilaksanakan oleh DJA. DJA juga bertanggungjawab untuk subsidi
listrik. Subsidi ini tidak selalu dibayarkan dalam bentuk kas tetapi dapat juga dibayarkan
sengan cara offset atas setoran keuntungan Pertamina terhadap kewajiban pemerintah. Karena pembayaran subsidi ini disetai dengan berbagai persiapan dan hanya terjadi beberapa kali dalam setahun seharusnya perencanaan kasnya relatif lebih mudah untuk dibuat.
47
Belanja subsidi non BBM terdiri atas (subsidi pangan, listrik, benih, gula, pupuk, obat dan lain-lain). Subsidi ini dibayarkan oleh departemen tertentu :
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat c.q. Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat untuk subsidi pangan; Departemen Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk subsidi benih dan pupuk; Departemen Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk Public Service Obligation (PSO) PT.Pelni dan c.q. Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk PSO PT.KAI; Departemen Komunikasi dan Informasi c.q. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi untuk PSO PT. Posindo dan LKBN Antara; Kementerian negara perumahan rakyat c.q. Deputi Bidang pembiayaan untuk subsidi KPRSH dan Rusunami; Subsidi pajak (PPh, PPN dan bea masuk) dilakukan oleh DJP dan DJ Bea dan Cukai.
48
Perencanaan arus kas keluar untuk belanja ini dilakukan oleh instansi terkait dengan memperkirakan kapan saat terjadinya pembayaran. Misalnya untuk pembayaran BLT kompensasi kenaikan BBM, diajukan oleh Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Pelaksanaan pembayarannya dilakukan sesuai dengan jadwal waktu yang telah disusun.
apabila pelaksanaan pembayarannya tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Laporan updating perencanaan kas disampaikan kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara
49
7. Belanja Hibah
Hibah merupakan transfer barang/jasa/uang yang sifatnya tidak wajib kepada negara lain atau organisasi internasional. Pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian/lembaga terkait. Namun demikian belanja ini sangat jarang dilakukan. Perencanaan arus kas keluar untuk belanja ini dilakukan oleh instansi terkait dengan memperkirakan kapan saat terjadinya pembayaran.
Belanja hibah ini terdiri atas : Belanja hibah kepada pemerintah luar negeri Belanja hibah kepada organisasi internasional Belanja hibah kepada pemerintah daerah
50
8. Belanja Lain-lain
Belanja lain-lain yaitu pengeluaran pemerintah pusat yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam jenis belanja pada poin-poin yang telah dibahas di atas. Perencanaan arus kas keluar untuk belanja ini dilakukan oleh instansi terkait (pada umumnya DJA) dengan memperkirakan kapan saat terjadinya pembayaran. Belanja lain-lain terdiri atas :
Belanja untuk rekonstruksi aceh Pengeluaran tak tersangka Dana tanggap darurat Belanja kompensasi BBM Belanja lain-lain.
51
0
50 0
0
50 0
0
150 0
0
80 0
0
90 0 68,34 293,15 0
0
100 75 212,98 59,41 375,0
0
100 0 87,98 3,26 0
0
90 0 97,98 39,52 312,5
0
100 100 133,07 253,52 0
0
80 0 68,07 19,68 321,5
0
70 75
0
50 0
74,4 2,89 0
74,4 13,05 0
82,15 19,26 0
68,07 53,68 0
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sos Belanja Lain-lain
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
0
0 0
52
Januari
II 0 0 14 III 0 0 15 IV 0 0 9 I 0 0 10
Pebuari
II 0 0 15 III 0 0 7 IV 0 0 18 I 0 0 15 II 0 0
Maret
III 0 0 97 IV 0 0 15
13
53
54
UPDATING/PEMUTAKHIRAN
55
Updating / Pemutakhiran
Pemutakhiran adalah menyesuaikan angka perencanaan kas awal dengan keadaan yang diperkirakan dapat mempengaruhinya. Pemutakhiran penting untuk meningkatkan akurasi Dilakukan secara berkala atau ada kejadian tertentu
56
a. Penerimaan PNBP
Berdasarkan contoh sebelumnya perencanaan kas untuk PNBP diperkirakan sebagai berikut :
Jan Jual aset PNBP Total 0 50 50 Feb 0 50 50 Mar 90 60 150 Apr 0 80 80 Mei 0 90 90 Jun 0 100 100 Jul 0 100 100 Agus 0 90 90 Sep 0 100 100 Okt 0 80 80 Nov 0 70 70 Des 0 50 50
57
Berdasarkan perkembangan terbaru diketahui bahwa lelang aset yang semula direncanakan bulan Maret total nilai jual ditaksir Rp 90 juta tidak dapat dilaksanakan karena persetujuannya belum jelas untuk itu diperkirakan diundur hinggar Juni. Sedangkan untuk penerimaan PNBP diperkirakan tetap sama.
Update 1 : Perencanaan Kas untuk Penerimaan PNBP
Jan Jual aset PNBP Total 0 50 50 Feb 0 50 50 Mar 0 60 60 Apr 0 80 80 Mei 0 90 90 Jun 90 100 190 Jul 0 100 100 Agus 0 90 90 Sep 0 100 100 Okt 0 80 80 Nov 0 70 70 Des 0 50 50
58
PNBP
Total PNBP
12
12
14
14
15
15
9
9
10
10
15
15
7
7
18
18
15
15
13
13
7
97
15
15
59
b. Penerimaan Hibah
Karena sesuatu dan lain hal, program yang dibiayai oleh Bank Dunia tersebut harus dipercepat dan diminta agar dapat dimulai pada bulan April. Nilai program tetap dan syarat pencairan juga tetap. Maka perencanaan kas untuk hibah tersebut :
Update 1 : Perencanaan Kas untuk Penerimaan Hibah
Jan Hibah 0 Feb 0 Mar 0 Apr 75 Mei 0 Jun 100 Jul 0 Agus 75 Sep 0 Okt 0 Nov 0 Des 0
60
Setelah membuat perencanaan kas untuk setahun maka perencanaan kas tersebut harus dibuat lebih detail lagi menjadi mingguan untuk tiga bulan kedepan. Perencanaan kas tersebut menjadi:
61
PNBP
Hibah
50
0
50
0
60
0
80
75
90
0
190
100
100
0
90
75
100
0
80
0
70
0
50
0
Minggu ke
Hibah PNBP Total
I
0 12 12
II
0 14 14
III
0 15 15
IV
0 9 9
I
0 10 10
II
0 15 15
III
0 7 7
IV
0 18 18
I
0 15 15
II
0 13 13
III
0 97 97
IV
0 15 15
62
Belanja Pegawai
a. Gaji dan tunjangan PNS
Dua orang pegawai akan pensiun pada bulan Maret Pegawai A mempunyai gaji pokok Rp
2,5 juta dan tunjangan jabatan, anak, istri dan lainnya dengan total Rp 1,5 juta sedangkan untuk pegawai B mempunyai gaji pokok sebesar Rp 2,25 juta dengan total tunjangan sebesar Rp 1,25 juta. Maka pada bulan Maret perencanaan kas harus disesuaikan sebesar :
Jumlah pengurangan gaji pokok sebesar : Rp 2,5 juta + Rp 2,25 juta = Rp 4,75 juta Maka perencanaan belanja untuk gaji menjadi : Rp 50 juta Rp 4,75 juta = Rp 45,25 juta Jumlah pengurangan tunjangan sebesar : Rp 1,5 juta + 1,25 juta = Rp 2,75 juta Maka perencanaan untuk tunjangan : Rp 20 juta Rp 2,75 juta = Rp 17,25 juta
Pada bulan April diperkirakan akan diterima rapel kenaikan gaji sebesar 10% dari gaji pokok untuk tahun 2008 dari bulan Januari hingga Maret. Besaran rapel diperkirakan sebesar : 10
% x Rp 650 juta / 12 x 3 bulan = Rp 16,25 juta. Maka perencanaan kas untuk bulan April
untuk gaji menjadi : Rp 45,25 + Rp 16,25 juta = Rp 61,5 juta, dan untuk bulan selanjutnya akan bertambah menjadi : Rp 45,25 + Rp 5,42 (kenaikan 10%) = Rp 50,67 juta.
63
64
Pegawai C menikah pada bulan Mei dan diperkirakan tunjangan istri akan mulai dibayarkan pada bulan September 2008. Jika gaji pokok pegawai C adalah Rp 1.8 juta maka tambahan tunjangan istri adalah : 10% x Rp 1,8 juta = Rp 180,000
Pegawai D mendapatkan promosi dan menjabat sebagai esolon IVB dengan tunjangan sebesar Rp 360 ribu. Pegawai D dilantik pada bulan Maret dan tunjangannya dibayarkan pada bulan Mei. Maka pegawai D akan mendapatkan rapel tunjangan sebesar Rp 720 ribu untuk dua bulan. Belanja tunjangan untuk Mei 2008 diperkirakan : Rp 17,25 juta + 3 x 360.000 = RP 18,33 juta. Untuk bulan September 2008 = Rp 18,33 juta + Rp 90.000 = Rp 18,42 juta
65
66
b. Honorarium
Melanjutkan contoh awal, Tim 1 pembayaran honornya ternyata dapat dibayarkan pada bulan Maret sebesar Rp 15 juta x 2 bulan = Rp 30 juta. Maka perencanaan kas untuk honor tim tersebut untuk satu tahun :
67
Minggu ke
Tim 1 Tim 2
I
0 0
II
0 0
III
0 0
IV
0 0
I
0 0
II
0 0
III
0 0
IV
0 0
I
0 0
II
0 0
III
30 0
IV
0 0
68
c. Lembur
Perubahan perencanaan kas untuk lembur biasanya dipengaruhi oleh jumlah pegawai yang lembur dan lamanya lembur karena tarif lembur sudah fixed. Selain itu waktu pembayarannya juga bisa bergeser terutama jika syarat pengajuan lembur belum dipenuhi sehingga menunda saat pencairan. Misalkan berdasarkan daftar lembur untuk Januari didapatkan bahwa jumlah pegawai yang lembur rata-rata 17 orang karena sisanya dinas luar berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa nilai yang akan dibayarkan adalah Rp 4,3 juta maka perencanaan kas diupdate :
69
70
71
72
Belanja Barang,
a. Belanja barang dan jasa
Satker A sudah memesan berbagai ATK yang diperlukan dan sesuai perhitungan tersebut maka ternyata nilai transaksi sebesar Rp 11,5 juta. Dan ATK tersebut akan diserahkan pada bulan Pebuari minggu ke tiga dan dibayar lunas minggu yang sama. Sehingga perencanaan kas menjadi :
Update 1 : Perencanaan Kas untuk pengeluaran 2008
Jan ATK 0 Feb 11,5 Mar 0 Apr 6 Mei 0 Jun 4,5 Jul 0 Agus Sep 6 0 Okt 6 Nov 0 Des 6
73
Untuk tagihan listrik diperkirakan yang diperkirakan naik 10% ternyata naik 15% dan untuk PAM naik 15% dan telp tetap. Kenaikan tersebut dipastikan akan mulai bulan Maret. Maka perencanaan kas harus disesuaikan.
74
Berdasarkan tagihan yang terlambat dibayar tagihan listrik beserta denda adalah Rp 1.3200.000 dan PAM Rp 370.000 Perencanaan kas tersebut harus dibagi lagi menjadi perencanaan kas mingguan :
Januari
Minggu ke Listrik PAM Telp I 0 0 1,2 II 0 0,37 0 III 0 0 0 IV 1,32 0 0 I 1,43 0,42 1,2
Pebuari
II 0 0 0 III 0 0 0 IV 0 0 0 I 1,43 0,42 1,2
Maret
II 0 0 0 III 0 0 0 IV 0 0 0
75
b. Belanja pemeliharaan
Belanja pemeliharaan yang memerlukan updating biasanya adalah yang non kontraktual karena saat pembayarannya dapat saja berubah. Sedangkan yang sudah ada kontraknya sudah dapat dipastikan bahwa tanggal dan besarannya tetap.
76
harian, uang hotel, dan biaya perjalanan lainnya serta banyaknya orang maka didapatkan bahwa dana yang diperlukan adalah Rp 35,7 juta. Maka perencanaan kas diupdate :
77
78
0,46
1,3 0 3.14
0,52
1,4 0 8.07
0,46
1,3 0 3.37
0,52
1,4 34,3 43.95
0,52
1,4 0 3.65
0,58
1,5 0 9.81
79
Total Perencanaan Kas untuk tiga bulan pertama dalam mingguan adalah :
Jan ATK Listrik PAM Telp Perjal Dinas 0 1,2 0,35 1,2 0 Feb 11,5 1,3 0,40 1,2 0 Mar 0 1,38 0,46 1,2 35,7 Apr 6 1,61 0,46 1,3 0 Mei 0 1,38 0,46 1,3 0 Jun 4,5 1,61 0,52 1,4 0 Jul 0 1,61 0,46 1,3 0 Agus 6 1,73 0,52 1,4 34,3 Sep 0 1,73 0,52 1,4 0 Okt 6 1,73 0,58 1,5 0 Nov 0 1,73 0,58 1,5 50 Des 6 1,84 0,58 1,6 0
Total
2.75
14.4
38.7
9.37
3.14
8.07
3.37
43.95
3.65
9.81
53.81
10.02
80
Belanja Modal,
Belanja modal untuk pembelian tanah sangat jarang dilakukan dan jika memang ada maka besaran dan saat terjadinya biasanya dapat dipastikan dengan akurasi yang tinggi karena nilainya sangat material. Tapi dapat saja berubah, misalnya proses pembebasan tanah mengalami masalah sehingga diperkirakan pembelian tanah menjadi mundur diperkirakan menjadi April dan nilainya bertambah maka diupdate menjadi :
81
82
Pengadaan pertama dilakukan awal bulan Juni dan kedua dilakukan awal bulan
83
84
menjadi :
85
86
87
88
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
37
0
0
312,5
0
0
0
312,5
28
0
0
312,5
0
125
89
Minggu ke
Perpajakan & Cukai PNBP
I
0 50
II
0 50
III
0 60
IV
0 80
I
0 90
II
0 190
III
0 100
IV
0 90
I
0 100
II
0 80
III
0 70
IV
0 50
Hibah
Pengeluaran Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Hibah Belanja Ban Sosial Belanja Lain-lain
75
0
63,94
100
75
70 2,89 0 0 0 0
74,3 13,05 0 0 0 0
88,75
63,67 53,68 0 0 0 0
19,26 293,15 0 0 0 0 0 0 0 0
90
Belanja Modal
Belanja Hibah Belanja Bantuan Sos Belanja Lain-lain
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
285
0 0 0
91
92
Terima Kasih
93