You are on page 1of 1

Abstrak

Pendidik, terutama guru, dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna. Ironisnya, data SMERU tahun 2003 menunjukkan tingginya tingkat absen guru Indonesia, terutama di wilayah pedalaman atau daerah terpencil, yaitu 45 % tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, 36 % dikarenakan sakit dan izin/cuti resmi, dan 19 % lainnya melaksanakan tugas resmi di luar sekolah. Untuk itu, Pemerintah mengeluarkan PP No. 41 tahun 2009 yang membahas tiga macam tunjangan untuk guru, salah satunya yaitu tunjangan khusus berupa 1 x gaji pokok untuk guru dan dosen yang ditugaskan di daerah khusus sebagai kompensasi atas kesulitan hidup yang dihadapi dalam melaksanakan tugas. Sampai tahun 2010, peraturan tersebut ternyata belum optimal mengurangi tingkat absen guru, karena masih ada 500.000 dari 2,6 juta guru Indonesia telah absen mengajar tiap hari tanpa memberikan alasan jelas. Padahal 500.000 guru yang membolos itu sama dengan jumlah guru yang ada di Malaysia dan Thailand. Di wilayah Sumenep sendiri, hingga November 2011, 1864 guru yang mengajar di sembilan kepulauan Sumenep (46% total guru di Sumenep), belum pernah menerima tunjangan khusus tersebut. Buruknya kinerja guru kepulauan disebabkan juga penerimaan pendapatan mereka yang sama seperti gaji guru di daratan, padahal jarak tempuh mereka untuk bertransportasi laut membutuhkan waktu berjam-jam dengan biaya tidak sedikit, kebutuhan hidup yang sulit dijangkau dan terbatas. Kebijakan tunjangan khusus lebih baik diberikan kepada guru kepulauan yang professional, berkompeten, dan memiliki integritas yang tinggi serta berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Pemerintah juga harus menyediakan fasilitas penunjang agar kinerja guru lebih optimal, seperti tempat tinggal layak huni, sarana transportasi, Model alokasi pemberian tunjangan kebutuhan hidup berbasis daerah di wilayah kepulauan Kab. Sumenep hampir sama dengan penyaluran gaji guru pada umumnya. Perbedaannya terletak pada adanya keberadaan pengawas yaitu elemen masyarakat yang dapat membantu pemerintah dalam hal pengawasan kinerja guru kepulauan dan penentu validitas harga kebutuhan pokok di pulau tersebut. Hal ini bertujuan agar realisasi tunjangan tersebut tepat, baik tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran.

You might also like