You are on page 1of 8

Pengen Punya Anak Cowo atau Cewe?

Edi Liem | Posted on: 27 August 2012 22:15 wib

Banyak sekali Pasangan yang berusaha dengan sangat Keras demi mendapatkan Anak dengan jenis kelamin tertentu, bahkan tidak sedikit juga yang "Die Hard" dan terus mencoba meski sudah mempunyai beberapa Anak, namun karena belum mendapatkan Anak dengan Jenis Kelamin yang diinginkannya. Kini Anda boleh sedikit LEGA, karena menurut sebah Studi, ternyata Faktor makanan yang Kita konsumsi akan bisa menentukan Jenis Kelamin Bayi Kita nantinya. Nah berikut adalah daftar makanan yang dapat menentukan Jenis Kelamin Bayi.

Bagi yang menginginkan

Bayi Laki-Laki
Pisang Aprikot Jeruk Buah Persik dan Kurma

Menurut Studi, bagi Anda yang menginginkan Bayi Laki-Laki, maka Anda harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung Natrium dan Kalium, seperti:

Kentang Jamur Cheri Manis Kacang Lentil atau Miju-Miju Daging Merah

Selain itu Anda juga harus menghindari

Selada, Kubis Mentah, Kacang-

Kacangan dan Biji-Bijian demi untuk mendapatkan Bayi Laki-Laki.

Bagi yang menginginkan

Bayi Perempuan

Bagi Anda yang menginginkan Bayi Perempuan, maka Anda harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung Kalsium dan Magnesium, seperti: Ikan Mentimun Terong Cabai Buah Bit Bawang Merah Wortel Kacang-Kacangan Kacang Hijau Sedangkan makanan yang harus dihindari untuk mendapatkan Bayi Perempuan adalah

Plum,

Pisang, Jeruk, Kismis dan Melon.


Hal terpenting adalah bahwa semua Ibu Hamil haruslah memenuhi kebutuhan Nutrisinya dengan Tepat dan dengan Gizi yang Seimbang, agar dampak terhadap perkembangan Bayi dalam Kandungan akan tetap Tercukupi. Ok, selamat mencoba!!!

5 Cara Agar si Jabang Bayi Punya IQ Tinggi Merry Wahyuningsih - detikHealth Senin, 19/11/2012 08:40 WIB

Makan makanan sehat dan merangsang bayi yang belum lahir saat ia masih dalam kandungan dapat menciptakan koneksi di otak untuk meningkatkan kecerdasan dan konsentrasi, yang membantunya belajar di kemudian hari. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan IQ sejak bayi masih dalam kandungan, seperti dilansir Onlymyhealth, Senin (19/11/2012): 1. Ajak ngobrol janin Janin yang sedang berkembang dapat mendengar suara yang terjadi di luar rahim ibu pada minggu ke-23 kehamilan. Kemampuannya untuk mendengar memang masih terbatas, tapi dapat membedakan suara sang bunda. Ahli kesehatan dari NYU Brain Research Laboratories sejutu bahwa bermain musik yang menenangkan atau membacakan puisi untuk bayi saat ia masih dalam kandungan berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan bahasa bayi kelak. 2. Makan makanan sehat Pilihan makanan yang sehat tidak hanya berguna untuk si ibu yang sedang hamil, tetapi juga bayi dalam kandungannya. Makanan tinggi lemak omega-3 (nabati) dan turunannya (DHA) meningkatkan perkembangan otak bayi seperti ikan berlemak tuna, salmon dan ikan haring. Minyak ikan dan hati juga tinggi omega-3, sedangkan unggas dan kuning telur dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan DHA. Makanan tinggi asam folat, seperti buah jeruk, brokoli, hati, sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan menghilangkan risiko cacat otak dan sumsum tulang belakang. 3. Rangsang bayi Studi Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychology menyarankan bahwa cahaya redup bisa merangsang bayi saat diletakkan dekat dengan perut ibu. Jangan memberi bayi cahaya terang langsung di perut karena dapat membahayakan mata bayi. Anda akan merasakan responsnya ketika merasakan ada gerakan menendang atau bergerak dari dalam perut. Menyentuh perut dengan lembut juga merupakan cara lain untuk merangsang si buah hati. 4. Hindari stres Hindari stres karena dapat berdampak negatif pada perkembangan bayi. Jika Anda stres dan cemas, ada mungkin akan membuat bayi cemas juga karena Anda berbagi hormon dengannya. Untuk menghindari stres, cobalah latihan relaksasi latihan prenatal atau yoga.

5. Hentikan kebiasaan tak sehat Berhenti merokok, minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan karena dapat menghambat perkembangan otak bayi, menurut sebuah studi yang dilakukan di Cancer Center Moffitt.

Perkuat Fungsi Panca Indra Bayi dengan 5 Cara Ini Selasa, 13/11/2012 07:58 WIB

Jakarta, Sistem panca indra seseorang dapat berfungsi dengan baik jika telah dilatih sejak bayi, bahkan sejak dalam kandungan. Rangsangan yang tepat dapat membantu bayi mengembangkan fungsi sistem indranya. Berikut 5 langkah yang dapat Anda lakukan untuk memperkuat perkembangan panca indra bayi, seperti dilansir parenting, Senin (12/11/12) yaitu: 1. Membuat wewangian untuk memperkuat indra penciuman Para ahli menyatakan bahwa indra yang paling awal berkembang pada manusia adalah indra penciuman, yang telah berkembang sejak dalam kandungan. Pada akhir trimester pertama kehamilan, bayi telah mampu mencium makanan yang dimakan ibu. Hal ini terjadi karena bau dapat menyeberangi cairan ketuban. Pada minggu pertama kehidupan bayi setelah dilahirkan, hidung bayi telah dapat membedakan antara bau ASI ibunya dan bau ASI dari ibu lain. Bayi yang baru lahir langsung dapat menyesuaikan indra penciumannya dengan lingkungan dibanding keempat indra yang lain. Untuk memperkuat indra penciuman bayi, hindari paparan asap rokok sejak hamil karena bayi telah dapat menyadari bau yang kurang menyenangkan sejak dalam kandungan. Ketika sedang bersantai, nyalakan lilin aromaterapi dengan bau lavender yang menyenangkan. 2. Sentuhlah untuk memperkuat indra peraba Beberapa bulan pertama kehidupan, bayi masih sangat pasif dan masih bergantung pada stimulasi dan sentuhan yang nyaman dari orang dewasa. Mulai pada usia 4 bulan, telah ada perubahan pada bayi seperti dapat menyentuh dan menjangkau benda yang terdekat, seperti selimut, mainan, dan wajah ibu. Cara meningkatkan kekuatan indra peraba bayia adalah menyentuh kulit bayi yang masih sangat sensitif dengan lembut atau memijatnya. Bayi benar-benar dapat merasakan getaran dari tubuh ibu ketika Anda menyentuhnya.

Sentuhan dari kulit ke kulit dapat memberikan efek yang menyenangkan bagi bayi, terutama jika bayi berbaring di dada Anda karena dapat membantu mengatur pernapasan dan suhu tubuh. Kenakan selimut yang lembut agar kulit bayi dapat terlindungi. 3. Lakukan kontak mata sesering mungkin untuk memperkuat indra penglihatan Kemampuan bayi untuk mengembangkan indra penglihatan akan berkembang secara bertahap setelah usia enam atau tujuh bulan pertama kehidupan. Bayi yang baru lahir hanya mampu memfokuskan penglihatan sejauh 8 sampai 15 inchi. Pada akhir bulan pertama, jarak pandang bayi telah meningkat menjadi sekitar tiga meter dan pada usia 3 bulan, bayi mulai mampu mengenali suatu benda atau wajah seseorang. Jika Anda berpikir mata bayi Anda tidak mampu menemukan benda-benda di sekitarnya setelah berusia 3 bulan, konsultasikan dengan dokter. Bayi juga mengalami kesulitan membedakan satu warna dari yang lain sebelum usia 4 bulan. Untuk membantu meningkatkan kepekaan indra penglihatan bayi, lakukan kontak mata dengan bayi untuk membantu bayi agar fokus pada wajah Anda. Jangan menyusui sambil memegang ponsel atau melihat layar komputer. Kemudian pastikan bayi berada dalam posisi yang nyaman, karena posisi leher dan kepala yang tepat sangat penting untuk mengembangkan penglihatan bayi. 4. Berikan rangsangan suara untuk memperkuat indra pendengaran Bayi telah mengembangkan indra pendengarannya sejak di dalam rahim dan penelitian telah menunjukkan bahwa bayi dapat mengenali suara ibunya. Pada usia sekitar 2 bulan, bayi mulai merespons suara orang tuanya dengan menimbulkan suara-suara kecil. Cara membantu bayi meningkatkan kemampuan indra pendengarannya, jangan menimbulkan suara yang terlalu keras di dekat bayi seperti bunyi alat musik yang meraung-raung karena dapat merusak pendengarannya. Berbicalah kepada bayi dan awasi responsnya. Jika bayi tidak merespons suara Anda sama sekali dan tidak mengeluarkan satu kata pun ketika telah berusia 7 bulan, konsultasikan dengan dokter. Hal ini mungkin terjadi masalah pada pendengaran atau perkembangannya berbicara. 5. Ibu harus makan makanan yang bervariasi untuk memperkuat indra perasa bayi Selera seseorang sebenarnya telah terbentuk sejak lahir. Bayi yang baru lahir secara alami telah mampu mengidentifikasi rasa manis dan rasa asin, yang merupakan hal baik, karena ASI mengandung kedua rasa tersebut. Setelah bayi siap untuk makanan padat, biasanya sekitar 6 bulan, pilihlah makanan yang memiliki rasa manis alami seperti buah dan kentang manis. Jangan memberikan sayuran dengan rasa sedikit pahit seperti bayam, karena selera bayi masih sangat sensitif. Untuk mengurangi kecenderungan pilih-pilih makanan, bahkan saat kehamilan, ibu harus mencoba untuk makan makanan yang sehat dan bervariasi. Saat menyusui pun, ibu harus makan makanan yang beraneka ragam agar bayi dapat mengenali berbagai jenis rasa melalui ASI.

Variasi Makanan, Jaminan Agar Nutrisi Bayi Terpenuhi Putro Agus Harnowo - detikHealth Kamis, 29/11/2012 18:04 WIB

Info Penyakit Info Obat Asam Urat Deskripsi Penyebab Gejala Pengobatan Blefaritis Anemia ilustrasi (Foto: Thinkstock) Berita Lainnya Wow! Belum Bisa Jalan dan Bicara, Bayi Kembar Ini Sudah Jago Berenang Studi: Bulan Kelahiran Bayi Bisa Tentukan Pekerjaannya Saat Dewasa Duh Nakalnya! Belum Lahir Saja Bayi Ini Sudah Beri Salam Jari Tengah Beri Vitamin D yang Cukup pada Bayi Agar Giginya Sehat Hingga Dewasa Jakarta, Orang tua mana yang tak mau melihat anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Bagi bayi, asupan nutrisi yang masuk tak hanya mempengaruhi perkembangan fisiknya saja, melainkan juga bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan si buah hati. Perkembangan kritis otak bayi terjadi pada masa 2 tahun pertama sejak dilahirkan. Nutrisi yang masuk ini otomatis juga digunakan untuk membangun sel-sel saraf di otak. Namun seringkali orang tua bingung memilih makanan seperti apa yang baik untuk perkembangan otak bayi. "Makanan menjadi sumber bahan bakar anak untuk mempercepat perkembangan otak anak. Batasannya harus ditepati, namun yang paling penting adalah variasinya," kata pakar nutisi, Emilia E. Achmadi dalam acara media gathering yang diselenggarakan Mead Johnson di The Maestro Function Hall, Plaza Indonesia, Kamis (20/11/2012). Emilia menuturkan otak terdiri dari berbagai jaringan dan organ penting. Makanan yang dikonsumsi bayi juga sebaiknya menunjang perkembangan organ-organ ini. Misalnya untuk mendukung perkembangan bagian otak yang disebut cerebrum, cerebellum dan spinal cord, sebaiknya konsumsi makanan yang kaya protein, omega 3 dan kolesterol. Untuk mendukung perkembangan sambungan sel saraf di otak, mineral-mineral seperti Natrium, Kalium, Klor dan Kalsium amat dibutuhkan. Untuk menunjang fungsi sel darah merah, perlu nutrisi zat besi dan vitamin B kompleks. Sayangnya, menganalisis kandungan gizi ini jelas merepotkan. Oleh karena itu Emilia menyarankan untuk memperbanyak variasi makanan. "Ada 7 warna makanan dengan kandungan nutrisi yang berbeda seperti hijau, putih, kuning, oranye, merah, coklat dan ungu. Untuk anak-anak, sebaiknya minimal selalu sediakan 3-5 variasi warna setiap harinya agar asupan nutrisi tercukupi," terang Emilia.

Lebih lanjut lagi, Emilia menjelaskan bahwa nutrisi untuk perkembangan bayi ini tidak hanya penting setelah bayi dilahirkan, melainkan harus sudah dipenuhi sejak sebelum kehamilan. Para wanita yang berencana hamil sebaiknya sudah melakukan gaya hidup sehat dan menjaga asupan nutrisinya 6-12 bulan sebelum kehamilan.

5 Cara Alami Ini Bisa Atasi Sembelit pada Bayi Linda Mayasari - detikHealth Selasa, 27/11/2012 17:01 WIB Beri Vitamin D yang Cukup pada Bayi Agar Giginya Sehat Hingga Dewasa Jakarta, Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang sangat tidak menyenangkan bagi orang dewasa dan bahkan hal ini dapat terjadi pada bayi. Anda dapat meringankan sembelit pada bayi dengan memberikan pengobatan alami yang aman untuk bayi. Jika bayi terus-menerus menangis dan belakangan ini jarang buang air besar, mungkin bayi Anda mengalami sembelit. Atasi sembelit pada bayi dengan cara alami, seperti dilansir OnlyMyHealth, Senin (26/11/2012) sebagai berikut: 1. Obat pencahar alami Anda dapat membuat obat pencahar alami yang aman untuk bayi, yaitu dengan merendam buah plum dengan air panas dan biarkan semalaman. Minumkan satu sendok teh air rendaman buah plum tersebut tersebut ke bayi. Jika Anda kesulitan menemukan buah plum, gunakan apel yang dicincang. Buah plum, apel, buah persik, pir, kacang polong, dan bayam dikenal dapat mengobati sembelit secara alami pada bayi. Senyawa yang terkandung dalam makanan tersebut dapat melunakkan tinja dan mengatasi sembelit. 2. Pengobatan melalui ASI Bayi dapat merasakan makanan apa yang dikonsumsi oleh ibunya melalui ASI yang diminumnya. Sehingga ibu perlu meningkatkan asupan air minumnya hingga 6 atau 7 gelas air mineral setiap hari. Ibu juga perlu mengambil obat pencahar alami seperti jus apel atau buah plum. Selain itu Anda perlu menambah asupan makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan agar pencernaan bayi lancar dan terhindar dari sembelit. 3. Hindari makanan tertentu untuk bayi Sistem pencernaan bayi belum dapat mengolah makanan dengn optimal, sehingga makanan padat tertentu dapat menyebabkan sembelit. Misalnya pisang yang masih cukup mentah, merupakan penyebab umum terjadinya sembelit, pilih pisang yang telah benar-benar matang dan lunak. Telur juga memiliki efek mengikat dalam usus besar dan harus dihindari sampai bayi setidaknya berusia dua belas bulan. 4. Memijat perut bayi

Pijatlah perut bayi dengan lembut searah jarum jam, kemudian mandikan bayi dengan air hangat. Hal ini dapat membuat tubuh bayi menjadi relaks dan panas dapat memperlancar kembali pencernaan dan pembuangan tinja yang terhambat. 5. Latihan kaki Bantu bayi untuk melakukan latihan ringan dengan membaringkannya dan membuat bayi bergerak menendang-nendang seperti sedang bersepeda. Hal ini dapat membantu melonggarkan gesekan pada saluran usus dan baik untuk mengurangi gas.

You might also like