You are on page 1of 2

Menguak Misteri Masa Depan

Judul buku Penulis Penerbit Edisi Tebal : : : : : Mind Set! John Naisbitt Daras Books, Jakarta Juni 2007 350 hlm.

Siapa menguasai masa depan, ia menguasai permainan. Visi inilah yang diusung John Naisbitt dalam menulis buku-bukunya. Buku pertama Naisbitt, Megatrends, yang diterbitkan tahun 1982 muncaki daftar New York Time Bestseller selama lebih dari dua tahun dan terjual lebih dari sembilan juta di 57 negara. Buku-bukunya selanjutnya, terutama Megatrends 2000 (1990) dan Megatrends Asia (1995), juga menjadi bestseller internasional segera setelah diterbitkan. Dengan prediksi-prediksinya yang luar biasa tepat dan pesan-pesan inspiratifnya, ia segera menjadi salah satu pembicara yang paling popular di dunia. Pengalamannya membentang mulai dari posisi-posisi eksekutif di dunia korporat, asisten Presiden John Kennedy dan Lyndon Johnson. Ia juga pernah menjadi professor di Harvard University, Moscow State University, dan kini di Nanjing University China. Ia telah menerima lima belas gelar doktor kehormatan di bidang ilmu social, teknologi, dan sains. Kini ia hadir dengan buku barunya, Mind Set!. Melalui buku barunya ini, Naisbitt menunjukkan pada kita piranti mental yang ia gunakan untuk memperediksi berbagai tren di dunia yang kompleks. Piranti mental itu tak lain adalah pola pikir (mindset). Ada sebelas pola pikir yang ia jelaskan dalam buku ini. Beberapa di antaranya adalah: Masa depan tertanam di masa kini; Memahami betapa menguntungkannya bila Anda tidak harus benar; dan Jangan berada terlalu jauh di depan sampai-sampai orang tidak menganggap Anda bagian dari mereka. Pola pikir pertama akan mendorong kita melakukan retrospeksi untuk memahami masa lalu dan masa kini tapi dengan tujuan untuk mengantisipasi masa depan. Agar sukses mengantisipasi, kita harus menjaga jarak dengan masa lalu dan masa kini serta melihatnya secara jernih. Tidak semua informasi masa lalu dan masa kini menjadi gambaran masa depan, kita harus melakukan seleksi dan verifikasi agar dapat menyatukan komponen-komponen yang menyatukan gambaran-gambaran masa depan. Pola pikir kedua akan membebaskan dan melapangkan pikiran kita. Dengan pola pikir semacam ini kita akan berani melakukan apapun tanpa peduli apakah pekerjaan itu kelihatan mustahil. Sementara pola pikir ketiga mengingatkan kita agar tidak meninggalkan kelompok kita jauh di belakang dan berlari sendirian dengan visi kita, karena kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Bahkan pemimpin paling berbakat sekalipun membutuhkan kelompoknya untuk mengubah sebuah gagasan menjadi praktik. Pada bagian kedua buku ini Naisbitt menjelaskan beberapa tren besar yang terpampang di depan kita serta dampaknya terhadap usaha dan kehidupan kita. Ada lima gambaran masa depan yang berhasil dibingkai oleh Naisbitt. Kelima gambaran masa depan itu adalah dominasi budaya visual, runtuhnya batas-batas negara berganti domain ekonomi, fenomena pertumbuhan ekonomi China, kemerosotan Eropa, dan lumbung inovasi di akhir era revolusioner kita.

Gambaran pertama Naisbitt misalnya menunjukkan kecenderungan budaya kita ke depan yang akan semakin didominasi narasi visual dan ditinggalkannya narasi literal. Ia meramalkan keruntuhan budaya tulis Gutenberg dan berjayanya media online serta serbuan budaya visual pada dunia seni dan arsitek hingga fesyen kelas atas dan desain barang-barang biasa. Pada gambaran tentang masa depan China, ia menyatakan bahwa China jelas menjadi bengkel dunia dan ditakuti banyak orang sebagai naga yang mengincar pekerjaan kita semua. Namun China tidak akan mengalahkan Amerika Serikat sebagai pemegang supremasi ekonomi dunia dalam waktu dekat ini. China masih butuh 30 sampai 40 tahun untuk mengejar standar kehidupan Amerika. Gambaran terakhir Naisbitt tentang masa depan adalah tidak akan ada penemuan revolusioner dalam waktu hingga setengah abad ke depan. Kita telah mewarisi berbagai terobosan revolusioner pada akhir abad ke-19 dan akhir abad ke-20 melalui berbagai penemuan penting seperti listrik, telepon, mobil, pesawat terang, radio, televisi, pesawat luar angkasa, dan pengembangan energi nuklir. Internet dan nanoteknologi menjadi terobosan besar selanjutnya. Puluhan tahun ke depan hanya akan menjadi era untuk menyerap, memperpanjang, dan menyempurnakan terobosan-terobosan besar itu. Fokus pada tujuan ini akan melahirkan inovasi-inovasi yang penting sekalipun tidak revolusioner. Naisbitt meyakinkan kita bahwa gambarannya tentang masa depan yang termuat dalam buku ini bukanlah spekulasi atau perjalanan ke daerah yang belum dikenal. Gambarannya tentang masa depan didasarkan pada analisis mengenai masa sekarang. Analisis itu tidak hanya bersumber dari riset tapi juga perjalanan-perjalananya ke berbagai penjuru dunia yang ia lakukan sejak akhir 1960-an. John Naisbitt banyak melihat pola tersembunyi yang tidak dimengerti orang lain. Salah satu kejeniusan John adalah kemampuannya dalam menyerap begitu banyak data, menemukan hubungan-hubungannya, dan menarik konsep-konsep global yang jauh melebihi kita masa kini tanpa terjebak dalam fantasi.

You might also like