You are on page 1of 8

TIROID DAN PARATIROID Kelenjar thyroid berasal dari proliferasi atau evaginasi dasar Pharyngel Gut diantara tuberkulum

impar dan copula yang pada dewasa ditandai dengan adanya Foramen coecum. Kelenjar ini mulai terbentuk pada janin berumur akhir bulan pertama kehamilan. Dimulai dengan pembentukan ductus thyreoglosus, ductus ini tumbuh kearah ventral diantara arcus brachialis I dan II. Kemudian setinggi tulang trachea II timbul kearah lateral kanan dan kiri membentuk lobus. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin terbesar dimana struktur ini memiliki berat 20 sampai 25 g dan menerima laju aliran darah tertinggi per gram jaringannya.Kelenjari tiroid terbungkus di antara bagian anterior dan lateral trakea, dan berada tepat di bawah laring.Kelenjar ini terdiri dari dua lobus besar, satu berada pada masing-masing sisi trakea, dihubungkan oleh struktur depannya yang menyempit, disebut isthmus yaitu, jaringan thyroid yang menyilang trachea setinggi kartilago trachea II IV..Kelenjar ini memiliki vaskulasrisasi tinggi sehingga terlihat lebih merah dibandingkan jaringan yang mengelilinginya. Kelenjar ini meluas dari anulus trachealis ( Cervical V VI), keatas lobusnya menutupi sisi kartilago thyroid. Dibungkus oleh fascia pretrachealis yang melekat pada arcus cartilagenous cricoidea dan linea obliqua cartilago thyroid. Oleh karena itu kelenjar ini selalu mengikuti gerakan laryng. Lobus kelenjar thyroid berbentuk conus. Puncaknya bisa sampai linea oblique. Basisnya setinggi annulus trachealis IV V atau vertebrae thoracal I. Apex lobus thyroid melekat pada cartilage thyroid dengan perantaraan ligamentum suspensorium Glandulae thyroidea, dimana ligamentum ini merupakan pemadatan Fascia visceralis Colli ( Fascia pre trachealis). Fascia ini pada margo posterior membelah menjadi 2 lembar. Lembar pertama menyelubungi seluruh permukaan medial kelenjar dan tepat diatas isthmus akan menebal menjadi ligamentum yang disebut ligamentum lateralis glandulae thyroidea atau ligamentum berry. Ligamentum ini melekatkan kelenjar thyroid dengan trachea dan rawan cricoid. Lembar kedua yang kearah dorsal akan membungkus oesophagus dan pharynk. Dengan adanya kedua ligamentum tersebut menyebabkan :

1. kelenjar thyroid bergerak keatas pada saat proses menelan 2. akan memperkuat fascia/ kapsul bagian depan, oleh karena itu pembesaran kelenjar thyroid akan mudah kearah dorsal dan lateral. Fascia medialis dari lobus thyroid akan berhadapan dengan larynx, pharyng, trachea, oesophagus, juga dengan ramus externus nervus laryngeus superior. Saraf ini akan mensyarafi otot crycothyroidea. Kerusakan dari ramus externus ramus ini biasanya terjadi saat ligasi arteri thyroidea superior yang menyebabkan suara menjadi monoton/ tidak dapat mengikuti titi nada dan akan bergetar. Pada apex kelenjar yang letaknya tinggi, ligasi arteri thyroid superior akan sering mencederai ramus internus nervus laryngeus superior. Saraf ini mensyarafi laryng bagian atas sehingga dengan rusaknya saraf ini orang akan mudah tersedak. Pada sulcus tracheo oesophageal akan berjalan nervus recurent laryngeus, dimana nervus ini sebagian menembus laryng dibagian dorsal dari articulatio chricothyroidea. Kerusakan terjadi sering pada saat ligasi arteri thyroidea inferior, hal ini akan menimbulkan kelumpuhan otot cricoarythenoideus posterior dengan akibat tertutupnya rimaglottidis. Bagian anterior berbatasan dengan musculus sternothyroid dan sternohyoid ( strep muscles ), bagian lateral berbatas dengan musculus omohyoid dan sternocleido mastoideous. Facies medialis berbatasan dengan trachea dan oesophagus, nervus recurens laryngeus terletak diantaranya. Sebelah cranial berbatas dengan tulang rawan tiroid dan cricoid, musculus constrictor phyaringis inferior, musculus cricothyroid. Facies posterior berbatas dengan otot prevertebral (m.longus colli) dan menutupi bagian medial vagina carotica. Isthmus terletak setinggi annulus trachealis II IV,tertutup oleh kulit dan fascia di linea mediana.

SISTEM ARTERI Thyroidea superior, adalah cabang A. Carotis externa yang masuk ke jaringan superficial kelenjar, mendarahi jaringan connective dan capsule. Thyroidea inferior adalah cabang trunchus thyreocervicalis dan masuk ke lapisan dalam kelenjar, mendarahi jaringan parenkim dan propia kelenjar. Thyroidea ima, Arteri ini kadang-kadang dijumpai merupakan cabang arcus aorta atau A. Brachiocephalica dan mendarahi istmus. Thyroidea acessorius, adalah cabang-cabang A. Oesophageal dan Tracheal yang masuk ke facies posteromedial.

SISTEM VENA V. Thyroidea superior; muncul dari polus superior dan berakhir pada vena jugularis interna (kadang-kadang V. Facialis) V. Thyroidea inf.; muncul dari margo bawah istmus dan berakhir pada V. Brachiocephalica sin. V. Thyroidea media; muncul dari pertengahan lobus lateralis dan berakhir di V. Jugularis int.

ALIRAN LYMPHATIC Ascending Lymphatic ke prelaryngeal lymph node yang terletak pada membrane

Media, mengalir

cricothyroidea Lateral, mengalir ke Jugulo-digastric grup dari deep cervical lymph node. Descending Lymphatic

Medial, mengalir ke pretracheal grup di trachea Lateral, mengalir ke Gl. Recurrent chain pada N. Laryngeus recurrent.

INERVASI
-

serat simpatis berasal dari ganglion cervicalis superior dan media serat parasimpatis berasal dari nervus vagus

Nervus laryngeus superior : Perjalanan nervus laryngeus superior yang merupakan nervus vagus keluar dari ganglion inferior nervus vagus pada bagian trigonum caroticum. Nervus laryngeus superior kemudian turun pada sisi faring, mula-mula dibelakang dari arteri karotis interna kemudian akan membelok kesebelah medial dari arteri carotis interna. Setinggi cornu mayus os hyoid, nervus laryngeus superior bercabang menjadi 2:
1. Ramus internus : a. Sensorik : Mukosa laryng sampai superior plika vokalis b. Otonom (parasimpatis) : mempersarafi kelenjar

Ramus internus akan turun pada dinding lateral faring bersama arteri laryngea superior , menembus membrana throhyoidea, bercabang menjadi 2 lagi :

1. Ramus superior rami internus nervus laryngeus superior mensarafi mukosa,

epiglotis,valleculla, dan vestibulum laryng.


2. Ramus inferior rami internus nervus laryngeus superior plika aryepiglotika dan

mukosa bagian dorsal. 2.Ramus externus : Turun bersama arteri throidea superior sebelah dalam musculus sternocledomastoideus kemudian menembus musculus constrictor pharyngeus inferior menuju musculus cricothyroideus. Pada bagian belakang pada masing-masing lobus kelenjar tiroid, terdapat kelenjar paratiroid. Kelenjar ini ada empat buah, dengan selnya terorganisasi secara tebal berbentuk massa. Masing-masing memiliki panjang 3 hingga 8 mm dan lebar 2 hingga 5 mm.

You might also like