You are on page 1of 3

Alur proses Raw Material Batu kapur dan tanah liat produk Crusher.

dibawa oleh Belt Conveyor untuk disimpan dalam Limestone/Clay Mix Storage yang berfungsi sebagai pencampuran awal. Pada Limestone/ Clay Mix Storage dilengkapi pula dengan Reclaimer yang berfungsi untuk menarik/menggaruk material campuran batu kapur dan tanah liat secara vertikal, sehingga terjadi pencampuran material. Hasil garukan dan tarikan Reclaimer tersebut akan dibawa oleh Belt Conveyor untuk dimasukkan ke dalam Mix Bin yang kapasitasnya 250 ton. Hight grade limestone dari Storage dibawa oleh Belt Conveyor menuju ke Limestone Bin yang kapasitasnya 250 ton. Copper slag dan pasir silika dari tempat penimbunan akan dibawa oleh dump truck menuju ke Hopper yang kapasitasnya 75 ton secara bergantian. Material tersebut kemudian dibawa oleh Belt Conveyor) menuju Bin Copper Slag dan Bin Pasir Silika dengan kapasitas masing-masing 150 ton. Limestone/Clay Mix sebagai material pokok, sedangkan hight grade limestone, copper slag dan pasir silika keluar berfungsi sebagai material koreksi, agar diperoleh komposisi produk Raw Mill sesuai dengan standart umpan kiln. Pengeluaran Limestone/Clay mix dan hight grade limestone dari Bin diatur oleh Apron Conveyor dan ditimbang oleh Weight Feeder. Sedangkan copper slag dan pasir silika masing-masing keluar dari Bin diatur oleh Weight Feeder. Keempat material tersebut kemudian diumpankan ke Roller Mill oleh Belt Conveyor. Di dalam Raw Mill material akan mengalami size reduction dan penguapan air. Untuk pengeringan raw material yang digiling di dalam Raw Mill System menggunakan sisa udara panas dari Preheater. Sedangkan Size reduction terjadi karena material yang berada di atas grinding table berputar karena gaya sentrifugasi, kemudian material tertekan oleh grinding roller sehingga material hancur. Material akan terbawa aliran gas ke atas melewati Clasifier yang akan memisahkan material halus dan kasar. Produk Roller Mill dibawa aliran udara masuk ke dalam Cyclone akibat tarikan Fan material akan terpisahkan dari aliran udara. Gas yang keluar dari Cyclone ditarik keluar melalui Fan. Kemudian sisa produk tertangkap oleh

Electrostatic Precipitator, sedangkan gas yang bersih lewat Electrostatic Precipitator dibuang ke udara bebas melalui Stack. Produk dari Raw Mill kemudian dibawa masuk ke Blending Silo.

Alur Proses Pembakaran Produk dari Roller Mill ditransport menuju Blending Silo yang kapasitasnya 20.000 ton. Prinsip dari proses pencampuran material berdasarkan atas aerasi dengan menggunakan blower yang dipasang disisi samping dan bawah blending silo dengan tempo waktu yang sudah ditentukan. Pengeluaran material dari dalam Silo pada umumnya dilakukan secara bersamaan, melalui dua dari 6 flow gate pada setiap silo. Siklus kerja sepasang flow gate pada saat membuka dan menutup diatur sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan. Material yang keluar dari kedua Silo merupakan umpan kiln, dilewatkan melalui Air Slide dikirim ke Kiln Feed Bin. Dari Kiln Feed Bin umpan kiln kemudian ditransport ke ILC (In Line Calciner) dan SLC (Separate Line Calciner) Preheater lewat Air Slide masuk ke Bucket Elevator dan diteruskan kembali oleh air Slide menuju ke Suspension Preheater. Suspention Preheater berfungsi sebagai pemanas awal umpan kiln sehingga material terkalsinasi sebagian. Aliran material berlawanan arah atau counter current dengan gas panas, yaitu umpan masuk dari atas Cyclone, sedangkan gas panas dari bawah Cyclone. Untuk meningkatkan efisiensi pemisahan antara gas panas dan material didalam Preheater maka pada stage I dipasang Double Cyclone. Umpan kiln masuk kedalam Riser Duct stage pertama kemudian bercampur dengan aliran gas panas ikut masuk kedalam Cyclone. Material umpan klin masuk ke Cyclone stage II, kemudian stage III dan IV. Material yang keluar dari Cyclone stage III akan masuk ke dalam ILC dan SLC Calciner. Kemudian material akan terbawa aliran gas masuk kedalam Cyclone stage IV dan keluar dari Cyclone stage IV melewati Riser Duct dan akan diumpankan ke dalam rotary Kiln. Rotary Kiln digunakan untuk membakar umpan kiln menjadi Klinker. Umpan kiln tersebut mengalami pemanasan oleh gas panas dari batu bara. Pemanasan berlangsung

secara counter current, sehingga kontak antara panas dan umpan kiln lebih efisien. Akibat kontak antar partikel maka akan terjadi perpindahan panas dari gas panas menuju ke umpan kiln. Umpan kiln terus terbakar dan meleleh hingga akhirnya akan terbentuk senyawa-senyawa semen yang disebut klinker. Senyawa tersebut adalah : C2S, C3S, C4AF dan C3A. Klinker hasil pembakaran kemudian keluar dari Rotary Klin langsung jatuh ke dalam Clinker Cooler untuk didinginkan secara mendadak. sehingga klinker yang dihasilkan menjadi amorf supaya mudah digiling. Pada Clinker Cooler grate-grate bergerak dengan cara bergeser, sehingga klinker akan terdorong menuju outlet cooler yang dilengkapi dengan Crusher yang berfungsi menghancurkan klinker yang masih kasar. Udara yang digunakan untuk mendinginkan klinker panas dipakai kembali oleh Kiln dan Suspension Preheater dan sisa udara Cooler dilewatkan Electrostatic Precipitator. Sedangkan udara bersih dibuang ke udara bebas melalui Stack. Kemudian clinker dibawa oleh Drag dimasukkan ke dalam Clinker Storage Silo yang berkapasitas 75.000 ton.

You might also like