You are on page 1of 21

IMPLEMENTASI IMAN DALAM KEGIATAN BINA IMAN ANAK KATAOLIK DAN REMAJA

Disusun Oleh: Marieta Septian Wulandari

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas agama ini dengan baik. Dalam pelaksanaan tugas agama ini, penulis kerap kali menemui berbagai hambatan, seperti kurangnya pengoptimalan waktu oleh penulis, kurangnya komunikasi dengan para pendamping Biak dan Rekat. Namun, meskipun demikian, penulis juga mendapatkan banyak bantuan dari semua pihak, sehingga tugas agama ini dapat terselesaikan. Melalui laporan tugas agama ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Bapak Moses, selaku dosen agama yang telah memberikan tugas ini kepada kami semua, sehingga kami pun dapat turut berperan aktif di dalam paroki kami masing-masing. 2. Kak Linda, selaku pendamping Biak yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk turut membantu mendampingi adik-adik Biak di paroki Kristus Raja Surabaya. 3. Kak Lanni, selaku pendamping Rekat paroki Kristus Raja Surabaya, yang juga telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memberikan materi kepada teman-teman Rekat. 4. Teman-temanku sekalian yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam pengerjaan tugas agama ini. 5. Keluarga penulis, yang telah banyak memberikan bantuan baik secara moril maupun materiil. 6. Adik-adik Biak paroki Kristus Raja Surabaya, yang senantiasa membantu penulis, sehingga tugas agama ini dapat terselesaikan. 7. Teman-teman Rekat paroki Kristus Raja Surabaya, yang juga telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat bergabung dan menjadi pendamping.

8. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam laporan ini. Mengingat masih banyaknya kesalahan dan kekurangan dalam laporan tugas agama ini, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun tentu akan sangat berguna bagi penulis. Akhir kata penulis haturkan terimakasih.

Surabaya, 19 Desember 2012

Penulis

RINGKASAN Selama hampir kurang lebih empat Minggu berturut-turut, tepatnya mulai dari tanggal 25 November 2012 sampai dengan tanggal 16 Desember 2012. Penulis dengan beberapa teman, mulai aktif dalam kegiatan pendampingan Bina Iman Anak Katolik (BIAK) dan Remaja Katolik (Rekat) di paroki Kristus Raja Surabaya. Selama hampir empat kali mengikuti kegiatan pendampingan BIAK penulis banyak belajar hal-hal baru dari adik-adik BIAK. Penulis bersama dengan beberapa teman, dipercaya untuk memimpin pujian di depan adik-adik BIAK. Penulis juga sempat memberikan materi tentang aktivitas bagi adik-adik BIAK kelas 3 SD sampai dengan kelas 6 SD. Sedangkan dalam kegiatan Rekat, penulis sempat mengikuti kegiatannya selama tiga kali berturut-turut. Di dalam kegiatan Rekat ini, penulis sempat dipercaya juga untuk memberikan materi kepada temanteman Rekat yang rata-rata diikuti oleh anak-anak SMP sampai dengan SMA kelas 1. Penulis memberikan materi berupa renungan dan refleksi dari bacaan ayat kitab suci. Dalam dua kegiatan yang penulis ikuti di Paroki Kristus Raja Surabaya, yaitu dengan menjadi pendamping BIAK dan Rekat, penulis mulai menyadari bahwa betapa banyak hal-hal baru yang penulis pelajari dari kegiatan-kegiatan tersebut. Hal ini tentu sangat berpengaruh kepada pribadi penulis sendiri, yaitu penulis menyadari betapa menyenangkannya menjadi pelayan Tuhan. Penulis juga mulai dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan di Paroki. Dari kegiatan-kegiatan tersebut penulis pun dapat membantu pihak Paroki untuk membangkitkan semangat melayani dalam diri kaum muda. Penulis juga menjadi lebih menghargai dan perduli dengan masa depan gereja.

BAB I PENDAHULUAN A. Situasi Paroki Paroki Kristus Raja Surabaya terletak di Jalan Residen Sudirman no. 3 Surabaya, paroki ini sudah berdiri sejak lama. Pada awal mula berdirinya, paroki Kristus Raja ini sudah memiliki banyak umat. Bahkan ada beberapa stasi yang kemudian berdiri sebagai paroki sendiri. Mengingat banyaknya jumlah umat yang dimiliki oleh paroki Kristus Raja, termasuk juga generasi penerus gereja seperti anak-anak kecil serta remaja, Paroki Kristus Raja Surabaya, terus mengupayakan kegiatan rohani yang bertujuan untuk memupuk iman para generasi penerus tersebut. Kegiatan tersebut diantaranya adalah Bina Iman Anak Katolik atau BIAK, Remaja Katolik atau REKAT, Mudika dan berbagai macam kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut dibedakan berdasarkan usia. Dari berbagai kegiatan yang ada di gereja Kristus Raja, penulis lebih tertarik untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan BIAK dan Rekat. Dalam dua kegiatan tersebut, penulis melihat adanya semangat iman yang perlu dipupuk dalam diri penerus gereja. Kegiatan-kegiatan semacam itu perlu mendapat dukungan dan perhatian dari umat sekalian, sehingga nantinya masa depan gereja pun dapat berkembang dengan lebih baik.

B. Kebutuhan Paroki Sebagai bagian dari umat di Paroki Kristus Raja Surabaya, penulis ingin berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan di Paroki penulis sendiri. Namun dalam realitanya, kegiatan-kegiatan yang ada di Paroki Kristus Raja

sendiri sangatlah banyak, sehingga tidak memungkinkan bagi penulis untuk berpartisipasi di dalam semua kegiatan tersebut. Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari dewan paroki, kegiatankegiatan rohani yang berhubungan dengan kepemudaan serta BIAK memerlukan bantuan berupa sukarelawan serta partisipasi aktif dari pesertanya sendiri. Seperti halnya kegiatan Rekat, kegiatan ini kurang begitu dikenal oleh para remaja di paroki Kristus Raja Surabaya. Masih cukup sulit untuk menarik perhatian para remaja dalam mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga kegiatan Rekat ini masih memerlukan dukungan serta perhatian dari seluruh umat. Sedangkan untuk kegiatan BIAK sendiri sudah bagus. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan BIAK sudah cukup banyak. Namun demikian jika kita kembali mengingat begitu banyaknya jumlah umat di Paroki Kristus Raja Surabaya, jumlah peserta BIAK saat ini belum memenuhi target. Hal ini berarti umat di Paroki Kristus Raja belum seluruhnya turut berperan aktif dalam Paroki.

C. Tujuan Kegiatan Berdasarkan kenyataan yang terjadi di Paroki Kristus Raja Surabaya, penulis dalam rangka memenuhi tugas akhir agama yang berhubungan dengan implementasi iman, ingin mencoba untuk mengimplementasikan iman yang dimulai dari berperan aktif dalam kegiatan di Paroki penulis sendiri Penulis juga ingin mencoba untuk memupuk semangat iman dalam diri para penerus gereja, yang diwujudkan dalam kegiatan BIAK serta Rekat. Penulis memilih dua kegiatan tersebut, karena penulis merasa, anak-anak dan remaja sangat memerlukan pendampingan iman. Agar mereka memiliki pondasi iman yang kuat, yang kelak dapat memdatangkan masa depan yang lebih baik bagi gereja.

BAB II KRONOLOGIS KEGIATAN

1. Kegiatan Bina Iman Anak Katolik (BIAK) A. Pertemuan Pertama Waktu Jam : Minggu, 25 Oktober 2012 : 07.00-09.30

Kegiatan : Kegiatan Biak di Paroki Kristus Raja Surabaya dimulai dari pukul 07.30. Tetapi sebelum itu, penulis bersama-sama dengan pendamping BIAK yang lainnya biasa memulai kegiatan pada pukul 07.00 untuk melakukan persiapan terlebih dahulu. Hari itu, untuk pertama kalinya penulis berpartisipasi sebagai pendamping BIAK. Karena hal tersebutlah penulis masih belum mendapat tugas khusus. Penulis bersama dengan beberapa teman mendapat tugas untuk mendampingi adik-adik di kelas TK dan Play Group. Sebelum memulai kegiatan, penulis bersama-sama dengan kakak-kakak pendamping lainnya memulai kegiatan tersebut dengan berdoa terlebih dahulu. Setelah itu, seluruh kakak-kakak pendamping segera menuju aula untuk bertemu dengan adik-adik BIAK. Di ruangan tersebut seluruh peserta BIAK biasa memulai kegiatan dengan bernyanyi. Mereka menyanyikan 5 buah lagu yang dipimpin oleh beberapa kakak-kakak pendamping. Mereka seluruhnya menyanyikan lagu tersebut dengan penuh riang gembira. Selesai menyanyikan lagu, mereka pun segera diajak untuk berdoa bersama. Adik-adik pun diajak untuk berdoa dengan membuat tanda salib yang biasa dinyanyikan dengan lagu. Setelah itu baru

mereka dibagi ke dalam 4 kelompok kecil. Kelompok tersebut dibedakan berdasarkan usia masing-masing. Play Group sampai dengan TK, kemudia kelas 1 SD sampai dengan kelas 2, kelas 3 SD sampai dengan kelas 4 SD, kelas 5 SD sampai dengan kelas 6 SD. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah pemberian materi kepada peserta BIAK. Materi hari itu yang diberikan adalah tentang Nehemia dan Sang Raja. Di kelas TK-Play Group materi diberikan dengan cara menceritakan kisah tentang Nehemia dan Sang Raja dengan menggunakan gambar. Para peserta pun menyimaknya dengan antusias. Setelah itu, mereka diberikan aktivitas yang berupa mewarnai gambar yang berisi teka-teki mengenai kisah Nehemia dan Sang Raja tersebut. Kegiatan pun berakhir pada pukul 09.00 dan diakhiri dengan berdoa di kelas masing-masing. Selesai kegiatan BIAK, penulis bersama dengan kakak-kakak pendamping BIAK melakukan evaluasi terlebih dahulu. Kami juga membahas tentang rencana kegiatan minggu depan, pada pukul 09.30 kegiatan diakhiri dengan berdoa bersama. Hasil dari pertemuan pertama : meniru teladan Nehemia yang patuh terhadap sang raja dan memiliki sikap kepedulian terhadap orang lain.

B. Pertemuan Kedua Waktu Jam : Minggu, 2 Desember 2012 : 07.00-09.30

Kegiatan : Minggu kedua dalam pertemuan BIAK. Seperti biasa kegiatan dimulai pada pukul 07.00 bagi para kakak-kakak pendamping, dan pada pukul 07.30 bagi para peserta kegiatan BIAK. Penulis bersama dengan para

pendamping, melakukan persiapan untuk terlebih dahulu. Dan kami pun juga memulainya dengan berdoa terlebih dahulu. Baru pada pukul 07.30 kami menemui adik-adik para peserta BIAK yang telah berkumpul di aula SD. Di Minggu ini, penulis bersama dengan beberapa teman mulai mendapat tugas untuk memimpin pujian. Pujian dibawakan dengan menyanyikan dua buah lagu, Bang-Terbang dan Kujatuh Cinta PadaNya. Semuanya pun bernyanyi dengan penuh riang gembira. Setelah lagu selesai dinyanyikan, kami pun segera mengajak adik-adik untuk berdoa bersama. Dan setelah itu, seperti biasa kelas dibagi berdasarkan tingkatannya masing-masing. Dan kali SD. Materi yang diberikan hari itu adalah tentang masa advent. Sebelumnya mereka diajak untuk membaca kitab suci bersama-sama, dan setelah itu mereka mulai diberikan penjelasan tentang advent beserta maknanya. Mereka juga mulai dikenalkan dengan lingkaran advent dan makna dari lilin-lilin advent tersebut. Selesai dengan materi tersebut, penulis bersama dengan beberapa teman diminta untuk memberikan aktivitas berupa games dengan lari estafet. Games ini diikuti oleh adik-adik dari kelas 3-6 SD. Games ini dilaksanakan di halaman belakang SD. Mereka mengikuti games ini dengan cukup antusias, meskipun ada kendala dalam pengaturan kelompok serta penjelasan tentang peraturan dalam games. Akan tetapi semua dapat berjalan dengan baik, pemenang pun sudah dapat ditentukan, dan mereka diberikan hadiah berupa coklat. Setelah berakhirnya games, adik-adik peserta BIAK diajak untuk kembali ke kelas masing-masing, dan di situlah kegiatan diakhiri dengan berdoa bersama. Hasil dari pertemuan kedua : dari pertemuan pada Minggu ini, para peserta BIAK diajak untuk mengenal dan memahami makna advent. Mereka diajak untuk turut mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran Juru Selamat dengan bertobat dan berbagi.

C. Pertemuan Ketiga Waktu Jam Kegiatan : Minggu, 9 Desember 2012 : 07.00-09.30 :

Minggu ini adalah Minggu ketiga bagi penulis dalam pelayanan di Gereja Kristus Raja Surabaya sebagai pendamping BIAK. Pagi ini, penulis tiba di sekretariat BIAK tepa pada pukul 07.00. penulis mengikuti persiapan untuk mengajar adik-adik BIAK bersama dengan kakak-kakak

pendamping lainnya. Hari ini penulis mendapat tugas untuk memimpin pujian dan mendampingi adik-adik di kelas 3-4 SD. Seperti biasa, kegiatan selalu diawali dengan berdoa bersama dengan kakak-kakak pendamping lainnya, agar kegiatan BIAK pada Minggu ini dapat berjalan dengan lancar. Dan tepat pada pukul 07.30 seluruh kakakkakak pendamping BIAK segera menuju ke aula, untuk segera bertemu dengan adik-adik BIAK. Kegiatan Minggu ini dimulai dengan

menyanyikan pujian bersama dengan adik-adik peserta BIAK. Pujian kali ini dipimpin oleh penulis dengan beberapa orang teman. Pujian dilakukan dengan menyanyikan tiga buah lagu yaitu, Laskar Kristus, Kingkong Badannya Besar, dan Happy Ya Ya. Adik-adik peserta BIAK menyanyikannya dengan penuh antusias. Selesai bernyanyi salah seorang kakak pendamping segera mengajak adikadik peserta BIAK untuk berdoa. Mereka berdoa dengan penuh khidmat serta penghayatan. Selanjutnya mereka dibagi ke dalam kelompok berdasarkan tingkatan kelasnya masing-masing. Dan penulis bertugas untuk mendampingi adik-adik peserta BIAK di kelas 3-4 SD. Materi yang akan diberikan pada Minggu ini adalah tentang advent kedua. Adik-adik di kelas 3-4 SD diajak untuk membaca kitab suci yang diambil dari bacaan

Lukas 3:1-6 yang dibaca secara bergantian. Kemudian, kakak pendamping mulai memberikan penjelasan mengenai makna advent serta pertobatan yang terkandung di dalamnya. Makna pertobatan sendiri dikisahkan melalui kisah Saulus yang bertobat. Adik-adik peserta BIAK diajak berinteraksi tentang makna pertobatan itu sendiri. Sebagai bahan pemantapan, aktivitas yang diberikan Minggu ini adalah mencari ayat kitab suci. Peserta BIAK disediakan selembar kertas yang berisi ayat-ayat kitab suici, mereka diminta untuk mencari jawaban dari isi ayat-ayat tersebut. Secara keseluruhan para peserta dapat menjawabnya dengan baik, dan mereka dapat menerima materi dengan baik. Sebagai penutup, seperti biasa adik-adik peserta BIAK diajak untuk berdoa bersama terlebih dahulu, sehingga tepat pada pukul 09.00 mereka diperbolehkan untuk kembali pulang. Sedangkan penulis bersama kakak-kakak pembina yang lain kembali melakukan evaluasi tentang kegiatan pada Minggu ini, serta persiapan untuk kegiatan pada Minggu selanjutnya. Setelah jam kembali menunjukkan pada pukul 09.30 penulis bersama dengan kakak-kakak pendamping lainnya kembali ke pulang ke rumah masing-masing. Hasil dari pertemuan ketiga : hasil dari pertemuan pada Minggu ketiga ini lebih pada persiapan untuk menyambut sang Juru Selamat melalui advent kedua. Penulis bersama dengan kakak-kakak pendamping lainnya, berusaha untuk memperkenalkan makna serta arti pertobatang kepada adik-adik peserta BIAK. dan puji Tuhan, materi dapat disampaikan dengan baik. Para peserta BIAK pun terlihat memahami materi yang disampaikan. Hal ini terbukti dengan ketika mereka ditanya mengenani bentuk pertobatan yang dapat mereka lakukan, mereka pun menjawabnya dengan baik.

D. Pertemuan Keempat Waktu Jam : Minggu, 16 Desember 2012 : 07.00-09.30

Kegiatan : Kegiatan BIAK pada Miggu ini diawali pada pukul 07.00 bagi para pendamping dan pukul 07.30 bagi para peserta BIAK. pukul 07.00 penulis beserta dengan kakak-kakak pendamping yang lain sudah mulai berkumpul di sekretariat BIAK untuk melakukan persiapan dan doa bersama terlebih dahulu. Pada Minggu ini penulis mendapatkan tugas untuk mendampingi adik-adik peserta BIAK di kelas TK-Play Group. Kemudian tepat pada pukul 07.30 penulis beserta dengan adikadik peserta BIAK sudah mulai berkumpul. Dan seperti biasa sebagai pembukaan, mereka segera diajak untuk menyanyikan beberapa pujian, yang dipimpin oleh penulis bersama dengan beberapa orang teman. Pujian dilakukan dengan menyanyikan sebuah lagu baru, yang berjudul Adalah Sukacita. Karena lagu tersebut masih baru, maka penulis dengan beberapa teman masih harus memperkenalkan lagu tersebut kepada adik-adik peserta BIAK beserta dengan gerakannya. Kakak-kakak pendamping yang lain pun kemudian membagi adik-adik peserta BIAK ke dalam kelompok kecil untuk menyanyikan lagu tersebut tetapi dalam versi yang berbeda-beda. Dari kegiatan tersebut terlihat para peserta BIAK sudah cukup antusias. Selanjutnya seperti biasanya, mereka dibagi ke dalam kelas sesuai dengan tingkatannya masing-masing. Materi yang diberikan hari itu untuk kelas Play Group dan TK adalah tentang berbagi. Dalam masa persiapan untuk menyambut kehadiran Sang Juru Selamat adik-adik diajak untuk bersedia berbagi. Hal tersebut dikisahkan melalui pengalaman Zakeus yang awalnya adalah seorang pemungut cukai,

kemudian dia mau bertobat dan membagi-bagikan harta kekayaannya kepada orang miskin. Makna berbagi juga semakin dicerminkan melalui hal kecil, seperti ketika itu, salah seorang kakak pendamping membawa sebuah kue bolu yang cukup besar, lalu kemudian kue tersebut dipotong-potong dan dibagi-bagikan kepada adik-adik peserta BIAK di kelas TK-Play Group. Mereka pun terlihat sangat senang, dan mereka juga diminta untuk membagikan kue tersebut kepada orang lain. Bahkan ada beberapa diantara mereka yang segera membagikan kue tersebut kepada temannya. Selesai membagi-bagikan kue, adik-adik ini kemudian diajak untuk kembali bernyanyi bersama. Dan sebagai penutup dari kegiatan tersebut mereka diajak untuk berdoa bersama. Dan tepat pada pukul 09.00 mereka bersiap-siap untuk kembali pulang. Hasil dari pertemuan keempat : dari pertemuan keempat ini, penulis dapat belajar dari adik-adik peserta BIAK mengenai bagaimana berbagi itu. Materi yang diberikan pada Minggu ini, cukup berkesan bagi adik-adik terutama di kelas TK-Play Group karena hari ini mereka cukup merasa senang sudah menerima kue, dan belajar untuk berbagi melalui tindakan-tindakan yang sederhana.

2. Kegiatan Remaja Katolik (Rekat) A. Pertemuan Pertama Waktu Jam : Minggu, 2 Desember 2012 : 09.30-11.30

Kegiatan : Pada Minggu ini, merupakan Minggu pertama bagi penulis untuk mengikuti kegiatan Rekat di Paroki Kristus Raja Surabaya. Penulis bersama dengan beberapa orang teman ikut berkumpul dengan para peserta Rekat di Pendopo SMP St. Theresia di samping gereja. Para peserta Rekat ini rata-rata adalah mereka yang duduk di bangku SMP sampai dengan SMA kelas X. Karena Minggu ini merupakan Minggu pertama, penulis masih belum mendapatkan tugas khusus. penulis pertama kali memperkenalkan diri kepada teman-teman peserta Rekat. Kemudian penulis pun juga mulai mengenal satu-persatu nama dari mereka. Kegiatan pun dilanjutkan dengan membaca kitab Suci yang bacaannya diambil sesuai dengan tema Minggu itu. Setelah itu ada beberapa materi yang disampaikan oleh salah satu kakak pendamping Rekat yang berupa sharing dari pengalaman-pengalaman pribadi yang sesuai dengan pertobatan. Selesai dengan sharing, para peserta Rekat diajak untuk berdoa syafaat. Di dalam doa ini, para peserta Rekat diajak untuk mendoakan kepentingan orang lain. Biasanya mereka mempunyai ujup-ujup khusus yang nantinya akan didoakan oleh temannya yang lain. Selanjutnya kegiatan pun dilanjutkan dengan games yang dipimpin oleh tim dari salah satu lembaga pendidikan Bahasa Inggris. Para peserta Rekat pun terlihat cukup antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Sementara itu, penulis bersama dengan kakak-kakak

pendamping yang lainnya membantu menyiapkan konsumsi untuk para peserta Rekat. Setelah para peserta Rekat selesai bermain games, mereka kemudian makan bersama-sama yang diawali dengan berdoa, dan setelah itu biasanya mereka diperbolehkan untuk segera pulang. Karena Minggu berikutnya bertepatan dengan tugas liturgi untuk Rekat maka, sebagian dari peserta Rekat kemudian segera melakukan latihan untuk misa Minggu depan di dalam Gereja. Hasil dari pertemuan pertama : dalam mengikuti kegiatan Rekat ini, penulis merasakan adanya perbedaan dari kegiatan BIAK sebelumnya. Materi yang diberikan lebih bersifat interaktif, hal tersebut karena faktor usia dari para peserta. Para peserta Rekat sudah lebih dewasa sehingga mereka lebih mudah menerima materi.

B. Pertemuan Kedua Waktu Jam : Minggu, 16 Desember 2012 : 09.30-11.30

Kegiatan : Memasuki pertemuan kedua dalam kegiatan Rekat ini, penulis diberikan tugas untuk memberikan materi kepada para peserta rekat. Minggu itu, kegiatan Rekat di Paroki Kristus Raja Surabaya dimulai pada pukul 09.30. ketika penulis bersama dengan beberapa orang teman tiba di pendopo SMP St. Theresia, tampak pula beberapa orang peserta Rekat yang sudah mulai berkumpul di situ. Selang beberapa kemudian kegiatan segera dimulai, tetapi seperti biasanya pula kegiatan tersebut diawali dengan berdoa bersama.

Kegiatan dilanjutkan dengan membaca kitab suci yang penulis ambil dari bacaan Miggu itu yaitu, dari injil Lukas 3:10-18. materi yang penulis berikanpun mengenai berbagi. Karena minggu itu bertepatan dengan advent ketiga, penulis menggambarkan bagaimana persiapan untuk menyambut kehadiran Sang Juru Selamat dengan tindakantindakan yang sederhana. Berbagi bukan berarti berbagi dalam hal yang negatif tetapi berbagi di dalam hal yang positif. Tindakan berbagi dapat diwujudnyatakan dalam tindakan sehari-hari. Setelah itu, kegiatan sahring segera dilanjutkan dengan doa syafaat dengan permohonan khusus dari beberapa peserta rekat. Untuk selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan games. Untuk kali ini games dipandu oleh penulis dan beberapa orang teman dari UNAIR. Sebelumnya, para peserta dibagi kedalam kelompok yang masingmasing kelompok terdiri dari 5 orang. Kemudian masing-masing kelompok tersebut diberikan 5 potongan kertas, dan tugas masingmasing kelompok membantu salah satu dari teman di dalam kelompoknya untuk berjalan di atas potongan kertas yang telah diberikan. Dan kelompok yang pertama kali sampai di garis finish itulah yang kemudian menjadi pemenang. Di dalam games ini kerjasama dalam kelompok lah yang sangat dibutuhkan. Games pun berjalan dengan lancar, para peserta terlihat antusias dalam mengikuti games ini. Dan pemenangpun sudah dapat ditentukan. Melalui games yang diberikan kepada para peserta Rekat, penulis bersama dengan pendamping lainnya berharap agar para peserta rekat semakin dapat memahami arti penting dari pertobatan itu sendiri dan dapat melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah merasa lelah bermain games, para peserta pun segera makan bersama-sama dengan konsumsi yang telah disediakan oleh

pendamping yang lain. Tetapi sebelumnya dilakukan doa bersama

terlebih dahulu. Dan selesai makan, mereka kembali menutupnya dengan berdoa, kemudian barulah mereka diperbolehkan untuk kembali pulang. Hasil pertemuan kedua : dalam pertemuan kedua ini, materi dapat disampaikan dengan cukup baik. Para peserta Rekat mulai memahami tentang apa yang disebut dengan berbagi.

REFLEKSI KEGIATAN 1. KEGIATAN BINA IMAN ANAK KATOLIK (BIAK) a) Peserta BIAK Menurut salah seorang peserta BIAK, ia merasa senang apabila dalam kegiatan BIAK memiliki banyak kakak pendamping, ia juga sangat senang dengan kehadiran kakak-kakak pendamping yang baru. Karena dengan begitu, kegiatan dalam BIAK akan lebih seru dan menjadi lebih menyenangkan. b) Dewan Paroki (yang diwakili oleh pembina BIAK) Pembina BIAK Paroki Kristus Raja Surabaya yang dipimpin oleh Kak Linda mengatakan bahwa ia merasa senang, karena melihat adanya semangat melayani dalam diri penulis dan teman-teman yang lain. Ia juga berharap agar pelayanan penulis bersama dengan teman-teman yang lain jangan sampai berhenti sampai di sini saja. Ia akan merasa lebih senang apabila jumlah peserta BIAK juga turut bertambah, sehingga nantinya kegiatan-kegiatan di dalam gereja akan semakin lebih berkembang. c) Penulis Di dalam kegiatan pelayanan yang penulis wujudkan melalui kegiatan BIAK ini, penulis merasa telah banyak belajar dari adik-adik peserta BIAK sekalian. Penulis merasa senang karena bisa turut mendampingi adik-adik peserta BIAK, penulis mulai merasakan kesenangan dalam melayani Tuhan. Melalui adik-adik peserta BIAK penulis banyak belajar mengenai kehidupan. Penulis juga turut merasakan

kebahagiaan bersama dengan adik-adik peserta BIAK. Penulis juga berkeinginan untuk terus melanjutkan kegiatan ini, penulis ingin terus berpartisipasi di dalam mendampingi adik-adik BIAK sekalian.

2. KEGIATAN REMAJA KATOLIK (REKAT) a) Peserta Rekat Menurut salah seorang peserta Rekat, ia merasa cukup senang dengan kehadiran penulis bersama dengan teman-teman yang lain sebagai pendamping Rekat yang baru. ia cukkup senang dengan materi-materi dan juga games yang diberikan. b) Dewan Paroki (yang diwakili oleh pembina Rekat) Pembina Rekat yang dipimpin oleh Kak Linna mengaku sangat senang dengan kehadiran kakak-kakak pembina yang baru. hal ini berarti masih adanya semangat pelayanan dalam diri anak muda. Dan hal ini patut untuk terus dipertahankan serta ditularkan kepada anak-anak muda yang lainnya. c) Penulis Selama mengikuti kegiatan Rekat, penulis juga banyak belajar dari teman-teman peserta Rekat yang lainnya. Penulis turut belajar untuk berbagi pengalaman dengan seluruh peserta Rekat sekalian. Hal yang paling berpengaruh bagi penulis adalah penulis merasa bahwa saat ini semangat pelayanan dalam diri penulis mulai tumbuh dan berkembang. Penulis sangat menikmati berbagi pengalaman bersama dengan para peserta rekat. dan semoga semangat pelayanan ini tidak berhenti sampai di sini saja.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Dari seluruh rangkaian kegiatan BIAK dan Rekat yang telah penulis ikuti, hal tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi iman yang penulis wujudkan dalam berperan aktif di dalam kegiatan di paroki penulis. Penulis semakin menyadari bahwa partisipasi aktif di dalam paroki masing-masing sangatlah diperlukan bagi masa depan gereja kita. Di dalam kegiatan gereja tersebut, penulis juga semakin memiliki semangat pelayanan bagi Tuhan. Menjadi pembimbing dari kegiatan BIAK dan Rekat, telah mengajarkan banyak hal berharga bagi penulis. Penulis banyak belajar dari para peserta BIAK maupun Rekat. penulis juga semakin memiliki banyak pengalaman dengan berbagi bersama dengan mereka.

B. SARAN 1.1 Bagi Kaum Muda Hendaknya kaum muda semakin memiliki kepedulian terhadap masa depan gereja. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif di dalam kegiatan gereja masing-masing. 1.2 Bagi Umat Paroki Hendaknya umat juga turut campur serta berpartisipasi aktif di dalam kegiatan gereja, memberikan perhatian dan dukungan agar masa depan gereja dapat berkembang dengan lebih baik.

1.3 Bagi Para Pembina Hendaknya para pembina dan pendamping lebih berkomunikatif terhadap umat serta kaum muda, sehingga kegiatan gereja tersebut dapat dikenal oleh umat di paroki.

You might also like