Professional Documents
Culture Documents
Bobby Fitriantoni
Jurnal Perinatologi
Pendahuluan
Tingkat morbiditas dan mortalitas bayi prematur jauh lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan. pematangan paru merupakan salah satu masalah utama.
Bayi prematur memiliki insiden sindrom gangguan pernapasan (RDS) yang lebih tinggi, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini
Kortikosteroid dapat merangsang pematangan sel alveolar tipe 2 untuk memproduksi surfaktan dan menimbulkan arsitektur paru janin yang matang. kortikosteroid antenatal (ACS) dapat mengurangi kejadian RDS, kematian perinatal dan neonatal,dan morbiditas parah dini bayi di bawah usia kehamilan 32 minggu.
The National Institute of Health merekomendasikan bahwa untuk ibu dengan usia kehamilan antara 24 dan 34 minggu, gunakan ACS dapat meningkatkan hasil luaran bayi prematur dan mengurangi insiden dan keparahan dari RDS.
Rekomendasi pengobatan ACS terdiri dari dua dosis 12 mg betametason diberikan intramuskuler 24 jam terpisah atau empat dosis 6 mg deksametason diberikan intramuskuler 12 jam terpisah.
Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif klinis untuk menganalisis efek yang menguntungkan dan efek samping yang mungkin pada neonatal hasil pada bayi prematur dengan dan tanpa ibu penggunaan ACS
Metode
Study Retrospektif catatan medis
Kriteria Inklusi
Bayi prematur BBLSR yang dirawat di NICU Kaohsiung Medical University Hospital antara tahun 1999 sampai 2008.
Kriteria Eksklusi
Bayi dengan anomali kongenital mayor Bayi dengan kelainan kromosom penggunaan steroid untuk indikasi lain dikeluarkan Pasien tanpa informasi mengenai ACS prenatal juga dikeluarkan
Sampel
Sebanyak 256 bayi yang terdaftar dalam penelitian ini. Sebanyak 174 neonatus tidak menerima ACS, dan 82 neonatus yang menerima ACS. Sebanyak 37 neonatus menerima satu dosis ACS, dan 45 neonatus menerima multi-dosis ACS 82 bayi yang terbagi dalam kelompok betametason (n=8) dan kelompok dexamethasone (n=50) dengan 24 bayi dikeluarkan karena informasi yang tidak memadai.
Analisis Statistik
Data kontinu yang dinyatakan sebagai mean standar deviasi (SD) Dalam perbandingan kelompok ACS, dilakukan analisis varians (ANOVA) / t-test untuk pengukuran numerik Tes Chi-square untuk pengukuran kategori
Hasil
Neonatus dengan dosis multiple ACS memiliki insiden lebih rendah menggunaan surfaktan dan tingkat intubasi yang lebih rendah dibanding neonatus tanpa ACS.
Hasil (lanj..)
Tidak ada perbedaan dalam kejadian intraventricular hemorrhage, necrotizing enterocolitis, retinopati prematuritas, sepsis,dan penyakit paru-paru kronis dengan satu dosis vs multi-dosis dan ACS dalam kelompok betametason vs kelompok deksametason.
Tabel 2. Luaran Neonatus pada study populasi yang memperoleh dosis kortikosteroid antenaltal
Tabel 3. Efektifitas dosis multipel ACS dibanding dengan dosis tunggal ACS menggunakan adjusted logistik regresi pada usia gestasi dan berat badan lahir
Tabel 4. Luaran neonatus pada study populasi yang terekspos dengan beberapa tipe ACS
Jika ditemukan subgrup dengan Ya, pd penelitian dilakukan prognosis yang berbeda, apakah penyesuaian pada tabel 3 dilakukan penyesuaian pada faktor-faktor prognostik yang penting ? Apakah hasil penelitian ini penting? Bagaimana kecenderungan hasil ini terjadi pada durasi waktu tertentu ? Seberapa tepat prediksi perkiraan prognosis Ya, karena dapat dijadikan guidlines pemberian ACS tidak terpengaruh
P < 0.05
Dapatkah anda mengaplikasikan bukti penting yang valid tentang prognosis pada pasien anda ?
Apakah pasien-pasien pada Ya penelitian ini serupa dengan pasien-pasien ditempat anda ?
Apakah bukti klinis yang penting mempengaruhi kesimpulan anda tentang apa yang akan disarankan atau diberitahukan kepada pasien anda ?