You are on page 1of 4

POLI SPESIALIS PRIBADI DAN UMUM Pluit Raya No. 2, Jakarta, Indonesia Telepon : 6606127, 6691909 ext.

313 ,318

Mengenali dan Mencegah Stroke secara Dini


dr. Josephine Retno Sp.S
Stroke adalah keadaan di mana sel-sel otak mengalami kerusakan karena tidak mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, agar sel otak tetap hidup dan menjalankan fungsinya dengan baik. Oksigen dan nutrisi ini dibawa oleh darah yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darah yang menuju sel-sel otak. Apabila karena sesuatu hal aliran darah atau aliran pasokan oksigen dan nutrisi ini terhambat selama beberapa menit saja, maka dapat terjadi stroke. Penghambatan aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3- 4 menit saja sudah mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Makin lama penghambatan ini terjadi, efeknya makin parah dan makin sukar dipulihkan. Tindakan yang cepat dalam mengantisipasi dan mengatasi serangan stroke menentukan kesembuhan dan pemulihan kesehatan penderita stroke. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Pada stroke hemorragik pembuluh darah pecah, sehingga menghambat aliran darah yg normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70% kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi. Hipertensi menyebabkan tekanan yg lebih besar pada dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan rentan pecah. Selain hipertensi pembuluh darah dapat pecah karena lonjakan tekanan darah yg terjadi secara tiba-tiba karena sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor emosional. Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung. Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

FAKTOR RISIKO PENYEBAB STROKE yang TAK DAPAT DIKENDALIKAN Usia Semakin bertambah tua usia Anda, semakin besar resikonya. Setelah berusia 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu 10 tahun. 2/3 serangan stroke terjadi di atas 65 tahun. Jenis kelamin Pria lebih berisiko terkena stroke daripada wanita, namun penelitian menyimpulkan lebih banyak wanita yg meninggal akibat stroke karena menyerang di usia tua. Keturunan-sejarah stroke dalam keluarga. Faktor genetik sangat berperan seperti cacat pada bentuk pembuluh darah(cadasil); lebih berpengaruh dibandingkan faktor risiko stroke lain.

FAKTOR RISIKO PENYEBAB STROKE yang DAPAT DIKENDALIKAN Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan faktor risiko utama yg menyebabkan pengerasan dan penyumbatan arteri. Penderita hipertensi memiliki faktor risiko stroke 4-6x Obat-obatan anti hipertensi dapat mengurangi risiko stroke sebesar 38 % dan pengurangan angka kematian karena stroke sebesar 40 %. Penyakit jantung, terutama penyakit jantung yang disebut atrial fibrilation, yakni penyakit jantung dengan denyut jantung yang tidak teratur di bilik kiri atas. Penyakit jantung lainnya adalah cacat pada bentuk katup jantung (mitral valve stenosis atau mitral valve calcific ation). dan ASA (atrial septal aneurysm). Juga cacat pada bentuk otot jantung, misalnya PFO (patent foramen ovale) PFO dan ASA seringkali terjadi bersamaan sehingga memperbesar risiko stroke. Diabetes, penderita diabetes memiliki risiko tiga kali lipat terkena stroke dan mencapai tingkat tertinggi pada usia 50-60 tahun. Setelah itu, risiko tersebut akan menurun. Namun, ada faktor penyebab lain yang dapat memperbesar risiko stroke karena sekitar 40 % penderita diabetes pada umumnya juga mengidap hipertensi. Kadar kolesterol darah penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan berpengaruh pada risiko aterosklerosis dan penebalan pembuluh. Kadar kolesterol di atas 240 mg/dl sudah berbahaya dan menempatkan seseorang pada risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Memperbaiki tingkat kolesterol dengan menu makan yang sehat dan olahraga yang teratur Merokok Merokok merupakan faktor risiko stroke yang sebenarnya paling mudah diubah. Perokok berat menghadapi risiko lebih besar dibandingkan perokok ringan. Merokok adalah penyebab nyata kejadian stroke, yang lebih banyak terjadi pada usia dewasa muda ketimbang usia tengah baya atau lebih tua. Merokok memicu produksi fibrinogen (faktor penggumpal darah) lebih banyak sehingga merangsang timbulnya aterosklerosis. Alkohol berlebihan, peningkatan konsumsi alkohol meningkatkan tekanan darah sehingga memperbesar risiko stroke, baik yang iskemik maupun hemoragik. Tetapi, konsumsi alkohol yang tidak berlebihan dapat mengurangi daya penggumpalan platelet dalam darah. Walaupun demikian, disiplin menggunakan manfaat alkohol dalam konsumsi cukup sulit dikendalikan dan efek samping alkohol justru lebih berbahaya.

Obat-obatan terlarang, seperti kokain, marijuana dan senyawa olahannya dapat menyebabkan stroke, di samping memicu faktor risiko yang lain seperti hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah. Karena menyebabkan gangguan denyut jan tu n g , pembentukan gumpalan darah., tekanan darah naik turun dengan cepat. Cedera kepala dan leher, cedera otak traumatik dapat menyebabkan pendarahan di dalam otak dan menyebabkan kerusakan yang sama seperti pada stroke hemoragik. Cedera pada leher, bila terkait dengan robeknya tulang punggung atau pembuluh carotid akibat peregangan atau pemutaran leher secara berlebihan atau adanya tekanan pada pembuluh merupakan penyebab stroke yang cukup berperan, terutama pada orang dewasa usia muda. Infeksi, virus maupun bakteri dapat bergabung dengan faktor risiko lain dan membentuk risiko terjadinya stroke. Secara alami, sistem kekebalan tubuh biasanya melakukan perlawananan terhadap infeksi dalam bentuk meningkatkan peradangan dan sifat penangkalan infeksi pada darah. Sayangnya, reaksi kekebalan ini juga meningkatkan faktor penggumpalan dalam darah yang memicu risiko stroke embolik-iskemik.

STROKE PADA WANITA Perlu diwaspadai juga risiko stroke khusus pada wanita yang menggunakan pil kontrasepsi, hamil dan melahirkan, dan menopause. Penggunaan kontrasepsi oral, berkaitan dengan terjadinya fluktuasi dan perubahan hormonal yang mempengaruhi seorang wanita dalam berbagai tahapan dalam kehidupannya. Penelitian memperlihatkan bahwa kontrasepsi oral jenis lama, dengan kandungan estrogen yg tinggi dapat memperbesar risiko stroke pada wanita. Tetapi, kontrasepsi oral jenis baru dengan kandungan estrogen lebih rendah, secara nyata tidak meningkatkan risiko stroke pada wanita. Kehamilan dan melahirkan, penelitian lain memperlihatkan bahwa kehamilan dan melahirkan menempatkan seorang wanita pada risiko terkena stroke meskipun tidak tinggi, yakni 8 di antara 100 wanita hamil. Risiko stroke terbesar seringkali terjadi pada periode 6 minggu setelah melahirkan (post-parturn). Penyebabnya tidak diketahui namun perubahan hormonal pada akhir kehamilan diduga dapat meningkatkan risiko stroke. Menopause berbagai penelitian menunjukkan ketika produksi hormon estrogen pada usia menopause berkurang, risiko stroke pada wanita meningkat secara drastis. Untuk mengurangi pengaruh menopause sekaligus menurunkan risiko stroke kadangkali disarankan terapi sulih hormon (Hormon Replacement Therapy) tetapi terapi tersebut perlu dilakukan dengan kontrol dokter untuk memperkecil efek sampingnya (kanker payudara dan kanker rahim).

STROKE PADA USIA MUDA Para ahli klinis seringkali membagi kelompok muda dalam dua kategori, yaitu di bawah usia 15 tahun, dan berusia antara 15 hingga 44 tahun. Orang yang masih muda nampaknya lebih berpeluang menderita stroke hemoragik dibandingkan stroke iskemik. Seorang anak yang mengalami stroke mungkin kehilangan suara, kehilangan bahasa yang ekspresif (termasuk bahasa tubuh dan gerak

isyarat), kehilangan tenaga pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis), kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiplegia), kerusakan pembicaraan (disartria). Stroke Symptoms/ tanda-tanda stroke meliputi: Tiba-tiba kesemutan atau mengalami kelemahan pada wajah, lengan atau lutut, biasanya terjadi pada satu sisi tubuh Tiba-tiba pusing, kesulitan untuk berbicara atau tidak mengerti Tiba-tiba mengalami gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata Tiba-tiba mengalami gangguan saat berjalan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi Tiba-tiba mengalami sakit kepala yang parah tanpa sebab Jika anda pernah mengalami tanda-tanda diatas, mungkin anda terkena TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan Jika anda merasa bahwa seseorang mengalami stroke lakukan tindakan F.A.S.T Fast/Wajah Arms/Lengan Speech /Bicara Suruh orang tersebut tersenyum Apakah satu sisi wajahnya merot ? Suruh orang tersebut mengangkat kedua lengannya Apakah salah satu lengannya layuh ? Suruh orang tersebut mengulang kalimat sederhana Apakah bahasanya kacau? Dapatkah dia mengulang kalimat dengan benar? Jika seseorang mengalami salah satu tanda-tanda diatas, waktu penting. Segera pergi ke rumahsakit. Sel-sel otak sedang mengalami kerusakan
Dihimpun dari berbagai artikel medis 25/9/12

Time/Waktu

PELAYANAN POLI SPESIALIS PRIBADI DAN UMUM SENIN JUMAT Pk. 09:00 -- 13:00 Pk. 16:00 19:00 SABTU Pk. 09:00 --13:00

Phone: 021 6609127 ext 313

You might also like