You are on page 1of 12

Laporan Kasus OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS PENDAHULUAN

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) dalam masyarakat sehari-hari sering kita kenal istilah congek, curek, ataupun opokan. OMSK kelanjutan proses OMA (minimal >2 bulan) OMA Otitis Media Supuratif OMSK

Otitis media Otitis media serosa akut Otitis Media Non Supuratif Otitis media serosa kronis - dapat menimbulkan ketulian dan kematian
-

insiden OMSK terjadi 39 kasus per 100000 orang pertahunnya. alergi, kekebalan tubuh yang menurun, faktor lingkungan serta sosial ekonomi.

- disebabkan oleh multifaktor, antara lain infeksi virus atau bakteri, gangguan fungsi tuba,

DEFINISI Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) ialah infeksi kronik di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret (otorea) lebih dari 2 bulan, baik terus menerus maupun hilang timbul ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
-

Etiologi - haemophilus sp., proteus sp., streptococcus pneumoni, staphylococcus, pseudomonas aerugenosa, bakteri anaerob seperti bakteroides sp., peptokokus sp.

Infeksi kronis pada telinga tengah dibagi 2 otitis media tipe benigna dan otitis media tipe maligna. Otitis media benigna perforasi sentral pada pars tensa membrana timpani memudahkan mukosa membrana timpani terangsang debu, air yang masuk atau infeksi bakteri mukosa udematus, penebalan mukosa dan granulasi

Sekresi pada OMSK tipe benigna mukoid atau mukopurulen sering kambuh dianjurkan untuk segera memasang graf. Dapat terjadi metaplasia mukosa kavum timpani kolesteatoma.

Faktor predisposisi OMSK : - Infeksi akut yang tidak segera diobati - Dosis antibiotika yang tidak adekuat - Infeksi saluran nafas atas yang berulang - Daya tahan tubuh yang menurun - Virulensi kuman KLASIFIKASI OMSK 1. OMK tipe benigna/mukosa/tubotimpanik - Mengenai mukoperiostium kavum timpani, antrum dan cellulae mastoidea - Tidak terjadi proses yang mengenai bagian tulang di bawahnya. - Tidak menimbulkan komplikasi berbahaya - Perubahan-perubahan patologis a. c. Penebalan mukosa kavum timpani Tidak terbentuk kolesteatoma b. Perforasi membrana timpani sentral

2. OMK tipe maligna/tulang/atikoantral - proses patologis terjadi pada mukoperiosteum tetapi merusak serta jaringan tulang yang ada di bawahnya.
-

Perforasi di daerah marginal atau atik (daerah posterosuperior atau pada pars flaksida).

- kerusakan pada tulang-tulang pendengaran, cellulae mastoidea, aditus dan antrum mastoid. - ditandai dengan pembentukan kolesteatoma - Menimbukan komplikasi yang fatal LETAK PERFORASI Perforasi membrana timpani dapat ditemukan di daerah sentral, marginal atau atik

DIAGNOSIS 1. OMSK tipe benigna :


a. Otore mukopurulen awal berbau mukoid dan tidak berbau sesudah pengobatan.

Intermiten, berulang, berhubungan dengan peradangan saluran nafas bagian atas.


b. Perforasi membran timpani bentuk sentral. Lokalisasi pada pars tensa. c. Pemeriksaan Rontgen : prosessus mastoid suram atau clowding. d. Kurang pendengaran tipe konduksi.

2.Pada OMSK tipe atiko-antral didapatkan gejala : a. Otore berbau mukopurulen.


b. Kolesteatoma. c. Perforasi membrana timpani tipe marginal di daerah posterior dan atik. d. Pemeriksaan Rontgen os mastoid : posisi Schuller radiolusen.

e. Kurang pendengaran tipe konduksi atau campuran.

Pemeriksaan penunjang : 1. Pemeriksaan kuman dan tes uji kepekaan kuman.


2. Pemeriksaan radiologis os mastoid dengan posisi Schuller.

3. Pemeriksaan audiometri. PENATALAKSANAAN UMUM 1. Konservatif : a. Perbaikan keadaan umum b. Eradikasi sumber infeksi saluran pernafasan bagian atas c. Toilet telinga d. Tetes telinga mengandung antibiotik e. Serbuk Jodium 1% dalam asam borat 2. Operasi : a. Mastoidektomi b. Timpanoplasti KHUSUS 1. OMSK tipe benigna a. Toilet telinga.
b. Tuba Eustachii dibuka tetes hidung, valsava manuvre atau politserisasi. c. Obat tetes larutan peroksida 3% atau solutio H2O2 3%.

d. Bubuk asam borat dalam yodium 1% e. Operasi 2. OMSK tipe maligna a. Atikotomi b. Mastoidektomi

OMSK Benigna Tanpa Kolesteatoma

OMSK tenang Stimulasi epitelisasi tepi perforasi

OMSK aktif Cuci telinga, Ab sistemik, Ab topikal Otore stop Otore menetap >1mg Ab bdsk px MO Otore menetap >3mg

Perforasi menutup

Perforasi menetap Ro.Mastoid, Audiogram

Tuli kondu ktif (-)

Tuli kondu ktif (+) Ideal: timpanoplasti dengan atau tanpa mastoidektomi

Otore stop

Ideal: mastoidektomi+timpanoplasti

LAPORAN KASUS IDENTITAS PENDERITA Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Alamat Tanggal Pemeriksaan ANAMNESIS Keluhan Utama Keluar cairan dan sakit pada telinga kanan Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan telinga kanan keluar cairan sejak 7 hari yang lalu. Cairan yang keluar berwarna agak kekuningan, kental dan agak berbau. Caran keluar sepanjang hari, terutama pada pagi hari, cairan keluar makin lama makin banyak, sehingga setiap tidur pasien menyumbat telinganya. Awalnya tidak terasa nyeri pada : Chisy Febriani : 38 Tahun : Perempuan : Kristen Protestan : Ibu Rumah Tangga : Jl. Halmaera Gg.Halmaera III Blok C No.5 : 15 Mei 2012

telinga kanan, tapi lama-kelamaan nyeri ringan mulai muncul pada telinga kanan, dan pendengaran pasien mulai menurun sejak telinga kanan keluar cairan. Tidak ada keluhan batuk, pilek, ataupun deman. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengaku pernah mengalami keluhan yang sama saat 5 tahun yang lalu pada telinga kanan dan kirinya. Dulu gejalanya lebih ringan, sehingga pasien tidak mengobatinya, dan keluhan menghilang dengan sendirinya. Pasien tidak pernah mengalami penyakit kronis dan penyakit sistemik tertentu. Pasien tidak menjalani operasi maupun transfusi darah serta tidak ada riwayat alergi. Riwayat Penyakit dalam Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit yang sama seperti yang dialami pasien. Riwayat Pribadi dan Sosial Pasien sehari-hari ada dirumah, mengurus pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak. Pasien memiliki kebiasaan mengorek-ngorek telinga dan keramas setiap hari. Riwayat Pengobatan Pasien belum sempat mengobati keluhan yang sekarang dialaminya Telinga Sekret Tuli Tumor Tinnitus Sakit Corpus alienum Vertigo Hidung Sekret Tersumbat Tumor Pilek Sakit Kanan Kiri Kanan + + Kiri -

Corpus alienum Bersin Tenggorokan Riak Gangguan suara Suara Tumor : : :N : -

Sesak nafas Batuk Sakit Corpus alienum

: : : : -

PEMERIKSAAN FISIK Status Present Vital Sign Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Respirasi Temperatur axila Status General Kepala Mata THT Leher Thorax Abdomen : : : : : : Normocephali anemia -/-, ikterus -/-, Rp +/+ isokor sesuai status lokalis Dbn Cor/pulmo dbn distensi (-), BU (+) dalam batas normal : : : : : : Baik Kompos mentis 110/70 mmHg 84 x /menit 20 x /menit 36,4 C

Extrimitas : Status Lokalis Telinga Daun telinga Liang telinga Discharge

Kanan Normal Lapang (+) Mukopurulen

Kiri Normal Lapang (-)

Membran tympani Tumor Mastoid Tes pendengaran : Rinne Weber Schwabach Tes Keseimbangan

Perforasi sentral Normal

Perforasi sentral Normal

(-) (-) Lateralisasi ke kanan (telinga yang sakit) Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi

Hidung

Hidung luar Cavum nasi Mukosa Discharge Septum Concha Tumor Choana Sinus Tenggorokan Dyspneu Cyanosis Mukosa : : : Merah Muda : -

Kanan Kiri Normal Normal Lapang Lapang Merah muda Merah muda (-) (-) Deviasi Dekongesti Dekongesti N N N N

Stridor Suara Tonsil Laring

: : Normal (tidak ada kelainan) : T1/T1 Tenang : Normal

Pembesaran kel limfe IV. RESUME

Pasien perempuan 38 tahun bernama Chisy Febriani, Kristen, Jawa dengan telinga kanan keluar sekret (cairan) dan terasa penuh hilang timbul sejak 7 hari yang lalu. Cairan yang keluar berwarna agak kekuningan, kental dan agak berbau. Awalnya tidak terasa nyeri pada telinga kanan, tapi lama-kelamaan nyeri ringan mulai muncul pada telinga kanan, dan pendengaran pasien mulai menurun sejak telinga kanan keluar cairan. Tidak ada keluhan batuk, pilek, ataupun deman. Tidak ada keluhan batuk, pilek, ataupun deman. Pasien pernah mengalami keluhan yang sama saat 5 tahun yang lalu pada telinga kanan dan kirinya. Dulu gejalanya lebih ringan, sehingga pasien tidak mengobatinya, dan keluhan menghilang dengan sendirinya Pemeriksaan fisik THT pada telinga didapatkan discharge mukopurulen pada telinga kanan, perforasi sentral pada membran timpani disertai hiperemi dan penebalan mukosa pada telinga kiri dan kanan. Tidak ada keluhan serupa di keluarga. Riwayat penyakit khusus dan sistemik tidak ada. Tidak ada riwayat alergi dan tidak ada riwayat operasi sebelumnya.

Status lokalis THT : Telinga Daun telinga Liang telinga Discharge Membran tympani Tumor Mastoid Tes pendengaran : Rinne Weber Schwabach Tes Keseimbangan V. DIAGNOSIS Otitis Media Supuratif Kronis Benigna Fase Aktif Dextra dan Otitis Media Supuratif Kronis Benigna Fase Tenang Sinistra. Kanan Normal Lapang (+) Mukopurulen Perforasi sentral Normal Kiri Normal Lapang (-) Perforasi sentral Normal

(-) (-) Lateralisasi ke kanan (telinga yang sakit) Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi

VI. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG - Audiometri


-

Rontgen foto posisi Schuller

VII. PENATALAKSANAAN

Toilet telinga dengan H2O2 3%

Co-amoxiclav 3x1 tablet Ciprofloksasin 2 x 500 mg

Pseudoefedrin, triprolidin 3 x 1 tablet

Ambroxol 3 x 30 mg Kontrol 3 hari lagi VIII. PROGNOSIS Baik (Dubius ad bonam)

PEMBAHASAN
1. Pasien ini didiagnosis Otitis Media Supuratif Kronis Benigna Fase Aktif Dextra dan Otitis

Media Supuratif Kronis Benigna Fase Tenang Sinistra karena


-

pasien mengeluh keluar sekret (cairan) dan terasa penuh hilang timbul sejak 7 hari yang lalu pada telinga kanan.

Cairan yang keluar berwarna agak kekuningan, kental dan agak berbau.

- tidak terasa nyeri pada telinga kanan, pendengaran pasien mulai menurun
-

Pasien pernah mengalami keluhan yang sama saat 5 tahun yang lalu pada telinga kiri dan kanannya tapi tidak diobati.

Pada pemeriksaan fisik THT didapatkan pada telinga adalah :


-

-discharge (secret)` mukopurulen pada telinga kanan perforasi sentral pada membran timpani disertai hiperemi

- penebalan mukosa pada telinga kiri dan kanan. 2. Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu : Prinsip terapi OMSK benigna adalah konservatif atau medikamentosa. Toilet telinga H2O2 3%: diberikan karena sekret keluar terus dari telinga kiri. Obat ini diberikan selama 3-5 hari. Co-amoxiclav 3 x 1 tablet : diberikan untuk pengobatan infeksi yang terjadi diberikan selama 5-10 hari disesuaikan dengan kuman penyebab terutama kuman gram negatif yaitu Pseudomonas Aeruginosa yang tidak sensitif atau sudah resisten dengan antibiotika klasik. Pseudoefedrin, Triprolidin 3 x 1 tablet :. Edema pada tuba eustachius ini dapat dikurangi dengan pemberian pseudoephedrine, selain itu diharapkan akan timbul drainase sekret yang terkumpul pada telinga tengah ke nasofaring.

Ambroxol 3x 30 mg: Ambroxol berefek mukokinetik dan sekretolitik, yang dapat mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dan mengurangi staknasi cairan sekresi. Bila sekret telah kering tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan maka idealnya dilakukan timpanoplasty atau miringoplasty. Operasi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

You might also like