You are on page 1of 5

Artinya: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan pada mereka, Kamipun membukakan semua pintu

kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyongkonyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al Anam44). Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa musibah berupa penyakit AIDS, boleh jadi sebagai peringatan, kutukan dan adzab Allah terhadap manusia yang hidup serba bebas, mengabaikan norma-norma dan nilai-nilai agama. Dari situlah kemudian penyakit AIDS tersebar lebih meluas, tidak saja pada orang-orang yang melakukan penyimpangan dalam hubungan seksual seperti zina, homoseks ataupun penyimpangan lainnya, tetapi juga kepada orang lain yang mungkin tidak melakukan penyimpangan hubungan seksual itu. Hasil penelitian menunjukan bahwa virus HIV tidak mudah menyular seperti penularan virus influenza. Virus HIV terutama terdapat di dalam darah, air mani dan cairan vagina. Penularan AIDS terutama terdapat berlangsung dengan cara-cara: Melalui hubungan seksual (homo maupun hetero seksual) dengan seorang yang tubuhnya mengidap HIV : Transfusi darah yang mengandung HIV; Melalui alat suntik dan alat tusuk lainnya (akupuntur, tattoo, tindik) bekas dipakai orang yang mengidap virus HIV kepada janin yang dikandungnya. Dari cara penularan tersebut, cara penularan yang kedua dan ketiga, yaitu penularan melalui transfusi darah dan alat suntik mungkin dapat diatasi secara medik. Tetapi cara penularan yang pertama, yaitu hubungan seksual mengalami kesulitan dalam mengatasi dalam mengatasinya karena menyangkut sikap hidup dan perilaku manusia. Pada segi inilah pendekatan agama mutlak diperlukan.

B. PENCEGAHAN SECARA UMUM Mengingat bahwa hubungan seksual merupakan penyebab dan jalur utama dalam penularan penyakit AIDS, maka usaha yang penting dalam pencegahannya ialah menyadarkan masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan hubungan seksual hanya dibolehkan antara suami istri, laki-laki dan perempuan setelah melakukan perkawinan. Agama Islam melarang zina,

homo seksual (liwath), lesbian, hubungan seksual dengan hewan (sodomi-ityaul bahaim), dan onani (masturbasi). Dilarang pula hubungan seksual suami isteri di kalangan istri haid atau nifas. Dalam usaha pencegahan meliputi tiga cara yaitu pencegahan secara umum, pencegahan secara khusus dan pengamatan: yang dimaksud dengan pencegahan secara umum ialah upaya memberikan penerangan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit AIDS baik sebabsebabnya maupun bahayanya menurut ajaran Islam. Usaha ini dapat dilakukan melalui khotbah, pengajian, ceramah agama, dan kegiatan agama lainnya. Dalam upaya ini para ulama, khatib, dai, ustadz, mubalig dan lembaga-lembaga keagamaan memegang peranan penting dalam konteks ini, mereka perlu memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang AIDS dengan segala permasalahannya. Memberikan penerangan dan penyuluhan kepada masyarakat merupakan dakwah Islamiyah yang sangat dianjurkan oleh agama Islam. Mencegah masyarakat dari serangan penyakit AIDS yang mematikan itu dakwah, amar maruf nahi munkar. Allah berfirman Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An-Nahl:125) Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang maruf dan mencegah dari yang munkar: merekalah orang-orang yang beruntung (Ali Imran : 104) Masyarakat harus mengetahui dan memahami tentang sebab-sebab seseorang menderita penyakit AIDS, yang penyebabnya adalah penyimpangan hubungan seksual terutama homoseks termasuk lesbian dan zina yang memang dilarang oleh agama Islam. Penyakit AIDS menimbulkan akibat fatal yaitu kematian penderitanya, yang tentunya akan membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat dan bangsa bahkan kelanjutan keturunan manusia. Masyarakat

juga harus digugah untuk berperan serta dalam penanggulangan penyakit AIDS, terutama terhadap diri masing-masing keluarganya. C. PENCEGAHAN SECARA KHUSUS Pencegahan secara khusus adalah pencegahan yang dilakukan terhadap diri sebdiri dan anggota keluarga dari serangan penyakit AIDS. Pencegahan terhadap diri sendiri dilakukan dengan cara: a. Hubungan seksual hanya dengan istri sendiri, dan menghindarkan hubungan seksual di luar nikah. b. Hindarkan hubungan seksual secara homo, lesbian, sodomi ataupun onano. c. Hindarkan hubungan seksual bila sedang mengalami luka pada alat kelamin dan hindarkan pula penggunaan alat-alat tertentu saat berhubungan seksual yang memungkinkan timbulnya luka. d. Hindarkan penyalahgunaan narkotika, lebih-lebih bila menggunakan sutikan. e. Hindarkan penggunaan pisau cukur, gunting kuku atau sikat gigi milik orang lain, karena alat-alat tersebut mengkin mengandung butir-butir darah pengidap HIV. f. Mengadakan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah mengidap virus HI atau tidak. Pencegahan dari serangan penyakit AIDS terhadap anggota keluarga dengan cara, antara lain: a. Setiap orang tua harus menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang memungkinkan terkena virus HIV seperti tersebut di atas, karena orang tua yang terkena virus HIV seperti tersebut, lebih memungkinkan menularnya kepada anak dan orang lain yang berada di lingkungan keluarganya. b. Ibu yang sedang hamil agar memeriksakan kesehatannya dengan kontinue untuk menjaga kemungkinan terinfeksi virus HIV. c. Memelihara kesehatan anak dengan sebaik-baiknya, terutama anak Balita yang belum mepunyai daya tangkal yang kuat terhadap penyakit, lebih-lebih penyakit AIDS.

d. Mendidik dan membimbing anaknya agar tidak berperilaku yang memungkinkan tertulari penyakit AIDS seperti penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas dan lain sebaginya. Artuinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (At Tahrim : 6).
e. Bahwa agar supaya masyarakat memelihara semangat ukhuwah (rasa persaudaraan) yang

apabila dilingkungannya terdapat orang yang kena penyakit AIDS, tidak mengucilkannya karena pergaulan yang tidak menjadi sebab menularnya penyakit AIDS. Artinya: Sayangilah olehmu segala apa yang ada dibumi, niscaya akan menyayangi segala apa yg di langit (H.R. Muslim). f. Apabila seseorang telah penyakit AIDS, hendaknya menjaga diri sebaik-baiknya agar penyakit itu tidak menular kepada orang lain seperti: hubungan seksual, donor darah, menyusukan anak dan melahirkan. Artinya: Orang muslim itu saudara bagi muslim lainnya, tidaklah ia menganiaya-nya, dan tidak menjerumuskannya ke dalam kebinasaan: (H.R. Bukhari dan Muslim) g. Bagi seorang wanita yang secara positif sudah terkena virus HIV (Virus AIDS) supaya dapat diusahakan tidak hamil lagi.
h. Diusahakan agar pasangan suami istri selalu dapat menciptakan rumah tangga yang

sakinah, bahagia, sejahtera, mawaddah, warahmah, dan menjauhi dari hal-hal yang menimbulkan perceraian, karena perceraian berarti bergantinya pasangan dapat mempermudah penularan AIDS. Sejalan dengan Hadist Rasulullah SAW. Artinya: Perbuatan halal yang dibenci Allah adalah talaq (cerai) (H.R. Ibnu Majah).

Sabda Nabi SAW: Artinya: Apabila diantara wanita yang menuntut cerai terhadap suaminya tanpa alas an yang tepat, maka Allah menjauhkan dari padanya bau sorga (H. R. Ash-Habus Sunan kecuali An-Nasai).

You might also like