You are on page 1of 10

LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI SOLUSI MENCEGAH KEKERINGAN DAN MENGATASI BANJIR

MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Bahasa Indonesia Keilmuan Yang dibina oleh Ibu Millatus Zakiyah, S.Pd

Oleh Bayu Dwi Indiarto 120321419933

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA Desember 2012

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Lubang Resapan Biopori Sebagai Solusi Mencegah Kekeringan dan Mengatasi Banjir . Sholawat dan salam senantiasa kami limpahkan kepada junjungan kami Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung . Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penyusunan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 11 September 2012 Penyusun

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Air sebagai kebutuhan utama setiap makhluk hidup, seharusnya selalu ada dan kualitasnya baik. Namun, karena ulah manusia sendiri cadangan air tanah semakin sedikit. Ditambah lagi musim kemarau yang berkepanjangan ikut mempengaruhi ketersediaan air tanah. Maka diperlukan solusi untuk mencegah terjadinya kekurangan air, salah satunya dengan menggunakan lubang resapan biopori. Dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam baik berupa tanah dan air perlu direncanakan dan dikelola secara tepat melalui suatu sistem pengelolaan Lubang Resapan Biopori (LRB). Salah satu upaya pokok dalam pengelolaan LRB adalah berupa pengaturan keseimbangan pada lingkungan yang kurang daerah peresapan. Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah (Ir. Kamir R Brata, M.Sc, 2008). Dengan lubang resapan biopori, diharapkan

mampu menambah volume air tanah, sehingga air akan selalu tersedia walaupun saat musim kemarau.

Tujuan Penelitian
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui manfaat biopori. 2. Mengetahui cara memanfaatkan peralatan biopori untuk mengatasi kekeringan. 3. Mengetahui cara pembuatan biopori.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa penyebab kekeringan di daerah padat penduduk ? 2. Apa manfaat biopori ? 3. Bagaimana cara pembuatan lubang resapan biopori ?

Manfaat
1. Terketahuinya pengertian dari biopori
2. 3.

Terketahuinya manfaat biopori Terketahuinya cara pembuatan lubang resapan biopori

PEMBAHASAN
Pengertian Biopori
Banyak orang yang belum mengetahui arti, makna atau pengertian dari istilah biopori, tetapi ada juga yang sudah paham arti dari istilah tersebut, dan ada beberapa yang hanya sekedar tahu, tapi pemahamannya belum. Oleh karena itu, penulis akan memaparkan pengertian dari istilah biopori dalam berbagai pendapat, yaitu: 1. Biopori menurut Griya (2008) lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
2.

Ir. Kamir R. Brata, Msc dari Institut Pertanian Bogor (2008) menjelaskan biopori adalah lubang sedalam 80-100cm dengan diameter 10-30 cm, dimaksudkan sebagi lubang resapan untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah. Biopori memperbesar daya tampung tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air, yang selanjutnya mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Dengan

demikian, mengurangi juga aliran dan volume air sungai ke tempat yang lebih rendah, seperti Jakarta yang daya tampung airnya sudah sangat minim karena tanahnya dipenuhi bangunan. 3. Tim Biopori IPB (2007) menguraikan bahwa biopori adalah lubanglubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.

Manfaat Biopori
Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari biopori, bila kita mau menerapkannya di lingkungan sekitar. Namun, hasil penerapan biopori akan lebih memuaskan jika kita semua mau bergotong-royong untuk menerapkannya secara bersama-sama di lingkungan. Semakin banyak yang menerapkan, maka semakin besar manfaat yang kita peroleh. Dalam hal ini, penulis akan menyebutkan semua manfaat dari diterapkannya biopori dalam lingkungan adalah sebagai berikut :
1.

Griya (2008) menguraikan manfaat biopori sebagai berikut. a. Mencegah banjir Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga

Jakarta. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir. Berkurangnya ruang terbuka hijau menyebabkan berkurangnya permukaan yang dapat meresapkan air kedalam tanah di kawasan permukiman. Peningkatan jumlah air hujan yang dibuang karena berkurangnya laju peresapan air kedalam

tanah akan menyebabkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. b. Tempat pembuangan sampah organik Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dalam lubang biopori yang kita buat. c. Menyuburkan tanaman Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya. d. Meningkatkan kualitas air tanah Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral.
2.

Sedangkan manfaat lubang resapan biopori menurut Perpustakaan Online (2008) adalah a. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah. b. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar. c. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit. d. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut. e. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.

f. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah. g. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

Proses Pembuatan Lubang Resapan Biopori


Menurut TIM Biopori dari IPB(2007), menyeburkan cara pembuatan biopori sangat mudah sekali untuk diterapkan di lingkungan sekitar. Pembuatan biopori ada lima tahap, yaitu: a. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan

diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm. b. c. d. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang. dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput. yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan. e. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.

SIMPULAN DAN SARAN


Lubang resapan biopori ini merupakan salah satu upaya strategis untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir dan kekeringan. Salah satu penyebab bencana banjir dan kekeringan adalah karena kurangnya lahan untuk peresapan air, bila air hujan turun secara berlebihan maka air tersebut tidak bisa menyerap ke dalam tanah seluruhnya. Untuk menghindari hal itu, maka perlu kebijakan terbaru untuk menerepkan pengembangan biopori di lingkungan. Makalah ini membahas beberapa aspek dari biopori, yaitu definisi, manfaat, dan cara pembuatan. Dan makalah ini sangat cocok untuk seluruh masyarakat yang ingin menerapkan lubang resapan biopori untuk mengatasi banjir dan kekeringan. Diharapkan dengan disusunnya makalah ini dapat menjadi pembangkit minat masyarakat dalam pembuatan lubang resapan biopori, agar bencana banjir dan kekeringan dapat sedikit dikurangi

Daftar Pustaka
Griya. 2008. Mengenal dan Memanfaatkan Lubang Biopori. (Online). (http://kumpulaninfo.com) diakses 31 Desember 2009. Biopori, TIM IPB. 2007. Biopori Teknologi Tepat Guna Ramah LingkunganAlat dan Pemesanan Alat. (Online). (http://biopori.com) diakses 31 Desember 2009. R, Kamir Brata. 2009. Lubang Resapan Biopori untuk Mitigasi Banjir, Kekeringan dan Perbaikan. Prosiding Seminar Lubang Biopori (LBR) dapat Mengurangi Bahaya banjir di Gedung BPPT 2009. Jakarta. Biopori, TIM IPB. 2007. Biopori Teknologi Tepat Guna Ramah LingkunganPengantar. (Online). (http://biopori.com) diakses 29 Desember 2009). .

You might also like