You are on page 1of 9

Implementasi Iman dalam Paduan Suara Swara Sudra Cicilia Deandra Maya Putri

Ringkasan Dalam tugas kali ini, saya membantu sebuah paduan suara mudika di Paroki Roh Kudus (Purimas, Rungkut) yang bernamaSwara Sudra.Latihan rutin diadakan setiap hari Jumat pukul 20.00 dan Minggu pukul 11.00 di Gereja Katolik Roh Kudus.Latihan rutin dilakukan agar dapat mengiringi ekaristi, ibadah, dan lain-lain dengan maksimal.Peranan dalam menjadi anggota saja berbeda dengan ketika menjadi pelatih. Pelatih diharuskan untuk mengerti lagu-lagu yang akan diajarkan secara mendalam dan harus dapat membimbing anggota untuk menyanyikan lagu dengan benar. Tentu saja tanggung jawab pelatih lebih besar daripada hanya sekedar anggota.Dalam peranan saya sebagai pelatih ini membuat saya menjadi lebih bertanggung jawab dalam paduan suara, lebih sabar dalam membimbing teman-teman yang kesulitan menyanyi, menjadi lebih tahu seluk beluk paduan suara, dan dapat memuji Tuhan melalui nyanyian dengan lebih baik lagi. C. Pendahuluan a.Situasi lingkungan paroki, wilayah atau lingkungan. Paroki Roh Kudus termasuk paroki yang masih muda karena baru diresmikan pada tahun 2008.Sebelumnya, paroki Roh Kudus adalah sebuah stasi karena umatnya yang masih sedikit dan belum dikenal masyarakat pada waktu itu.Kini Paroki Roh Kudus memiliki lebih dari 3000 umat sudah dapat berdiri sendiri sebagai sebuah paroki.Layaknya paroki-paroki lainnya, Paroki Roh Kudus juga memiliki petugas gereja, seperti putra altar, penata bunga gereja, asisten

imam, serta paduan suara. Paduan suara mungkin dirasa merupakan hal yang sepele, namun tanpa adanya paduan suara dalam misa, maka suasana akan terasa sepi dan nyanyian pujian juga tidak akan terdengar dengan indah dan baik. Paduan suara untuk misa-misa gereja biasanya berasal dari paduan suara wilayah, biak, dan mudika.

b.Kebutuhan paroki, wilayah atau lingkungan yang paling mendesak, Dalam Paroki Roh Kudus terdapat hanya satu paduan suara mudika, yaitu Paduan Suara Swara Sudra.Paduan suara ini memiliki sekitar 25 anggota aktif, dua pelatih (dirigen), dan dua organis.Dalam latihan rutin terkadang ditemui beberapa kesulitan karena kurangnya tenaga pelatih.Terkadang latihan dibatalkan karena tidak ada pelatih yang dapat datang pada saat latihan rutin karena satu hal dan lainnya.

c.Tujuan Dalam implementasi iman kali ini, saya membantu pelatih dalam latihan-latihan rutin.Beberapa lagu saya latihkan untuk persiapan misa tutup tahun di Gereja Roh Kudus tanggal 31 Desember 2012.Tujuannya adalah untuk sedikit meringankan beban pelatih dalam melatih, serta membantu teman-teman anggota yang kesusahan.

D. Kronologis Kegiatan I. Pertemuan pertama a. Waktu : Jumat, 7 Desember 2012

b. Jam c. Kegiatan

: 20.00 22.00 WIB di teras sisi kiri Gereja Roh Kudus : Sebelum latihan, saya mempersiapkan lagu-lagu yang akan dinyanyikan untuk

misa tutup tahun tanggal 31 Desember 2012. Total ada sebelas lagu, namun hanya tiga lagu yang akan dilatihkan pada latihan kali ini. Latihan dibuka dengan doa pembuka yang saya pimpin. Kemudian saya menjelaskan lagu-lagu apa saja yang akan dinyanyikan untuk misa dan mana saja yang akan dilatihkan hari ini. Latihan pun dimulai dengan belajar lagu Hai Mari Berhimpun.Seperti biasa, latihan dimulai dengan mempelajari notasi sopran, alto, tenor, dan bass.Untuk sopran dan alto tidak terlalu susah, namun kerja ekstra harus dilakukan oleh para tenor dan bass. Saya dan pelatih pun mencoba membimbing mereka satu per satu.Kemudian kami mencoba menyanyikan dengan liriknya. d. Hasil : Hasil latihan rutin hari ini adalah bisa menyanyikan lagu Hai Mari Berhimpun

dengan notasi yang cukup benar. Latihan hari ini akan disempurnakan pada latihan mendatang.

II. Pertemuan Kedua a. Waktu b. Jam c. Kegiatan : Minggu, 9 Desember 2012, : 11.00 13.00 WIB di tempat paduan suara Gereja Roh Kudus : Seperti biasa, latihan dibuka dengan doa pembuka. Kemudian dilanjutkan

dengan mengulang lagu Hai Mari Berhimpun.Mencoba membetulkan notasi-notasi yang salah dan kemudian menyanyikan secara penuh lagu Hai Mari Berhimpun.Penyampaian makna dan interpretasi lagu juga dilakukan pada hari ini.Kemudian dilanjutkan dengan melatihkan lagu-lagu yang lain. Latihan hari ini ditutup dengan doa bersama.

d. Hasil

: Hasil yang dicapai pada latihan rutin kali ini adalah sudah bisa menyanyikan

lagu Hai Mari Berhimpun dengan benar bersama dengan dinamika dan interpretasinya.

III. Pertemuan Ketiga a. Waktu b. Jam c. Kegiatan : Jumat , 14 Desember 2012, : 20.00 22.00 WIB di tempat paduan suara Gereja Roh Kudus : Latihan pada malam hari ini hampir saja dibatalkan karena hanya sedikit anggota

yang datang. Hal ini biasa terjadi di paduan suara mana pun karena satu hal dan lainnya.Namun, setelah menunggu hampir satu jam latihanpun tetap diadakan walaupun hanya dengan sedikit anggota. Latihan dimulai dengan doa pembukaan dan dilanjutkan dengan mempelajari sebuah lagu baru, yaitu Di Betlehem Tlah Lahir. Awalnya dimulai dengan mempelajari notasi untuk sopran, alto, tenor, dan bass.Kemudian kami mencoba menyanyikannya bersama dan dilanjutkan menyanyi dengan liriknya. Setelah itu, kami berlatih lagu-lagu yang lainnya, d. Hasil : Lagu Di Betlehem Tlah Lahir dapat dinyanyikan dengan baik dan benar.

Namun, harus dilatihkan lagi pada latihan berikutnya karena anggota yg sangat minim sekali.

IV. Pertemuan Keempat a. Waktu b. Jam c. Kegiatan : Minggu, 16 Desember 2012, : 11.00 13.30 WIB di tempat paduan suara Gereja Roh Kudus : Seperti biasa, latihan rutin pada siang ini dibuka dengan doa pembukaan. Setelah

itu dilanjutkan dengan mereview lagu Di Betlehem Tlah Lahir.Hari ini banyak saya gunakan untuk kembali melatih lagu Di Betlehem Tlah Lahir karena banyak anggota yang Jumat kemarin tidak datang. Review notasi juga dilakukan pada latihan rutin hari ini. Kemudian saya mencoba untuk melatihkan lagu dengan liriknya dari awal hingga akhir.Dalam latihan kali ini, juga saya

sampaikan tentang arti dan interpretasi lagu sehingga anggota bisa menyanyikan dengan baik dan mendapatkan feel yang benar. Latihan dilanjutkan dengan lagu-lagu lain oleh pelatih dan ditutup dengan doa penutup. d. Hasil : Lagu Di Betlehem Tlah Lahir dapat dinyanyikan dengan baik dan benar beserta

dengan dinamikanya. Hari ini progress latihan tidak terlalu besar karena kami hanya mengulangi lagu yang sebenarnya dijadwalkan untuk dilatihkan hingga selesai pada hari Jumat yang lalu.

V. Pertemuan Kelima a. Waktu b. Jam c. Kegiatan : Jumat, 21 Desember 2012, : 20.00 22.00 : Latihan rutin dibuka dengan doa pembukaan. Kemudian dilanjutkan dengan

mempelajari sebuah lagu baru yaitu Feliz Navidad. Lagu ini merupakan lagu yang relative lebih sulit daripada lagu-lagu yang lain. Saya dan pelatih pun bekerja sama untuk membimbing temanteman untuk mempelajari lagu ini. Seperti biasa, semuanya diawali dengan mempelajari notasi lagu terlebih dahulu untuk sopran, alto, tenor, dan bass.Latihan hari ini banyak dihabiskan untuk menggarap lagu Feliz Navidad.Kemudian kami pun mencoba menyanyikan dengan menggunakan liriknya.Karena lagu ini lebih sulit maka saya daln pelatih berkali meminta anggota untuk menyanyikan notasi dulu jika liriknya tidak benar.Setelah beberapa menit akhirnya notasi dapat dinyanyikan dengan cukup benar. Latihan lagu ini kami sudahi dahulu karena melihat beberapa anggota yang terlihat capai dan bosan, sehingga kami memutuskan untuk berlatih lagu yang lain. Latihan hari ini pun ditutup dengan berdoa. d. Hasil : Hasil latihan hari ini adalah bisa menyanyikan notasi lagu Feliz Navidad dengan

baik dan benar. Pada latihan selanjutnya harus dikejar ketertinggalan kami dari jadwal yang

sudah ditentukan.

VI. Pertemuan keenam a. Waktu b. Jam c. Kegiatan : Minggu, 23 Desember 2012 : 11.00 14.00 WIB di tempat paduan suara Gereja Roh Kudus : Latihan rutin dibuka saya buka dengan doa pembukaan seperti biasa. Lalu, kami

langsung mempelajari kembali lagu Feliz Navidad.Setelah skitar 30 menit, saya dan pelatih berhasil membimbing teman-teman untuk bisa menyanyikan lagu ini dengan benar.Sisa waktu yang ada kemudian kami gunakan untuk mengulang lagu-lagu yang telah diajarkan, termasuk Hai Mari Berhimpun, Di Betlehem Tlah Lahir, Feliz Navidad, dan lagu-lagu lainnya.Latihan rutin pada hari ini berlangsung lebih lama dari yang lainnya karena kami harus menggarap semua lagu beserta dengan interpretasi dan dinamikanya. d. Hasil : Lagu-lagu telah dapat dinyanyikan dengan baik dan benar, namun masih ada

beberapa lagu di mana anggota masih menemukan sedikit kesulitan. Namun, secara garis besar kami sudah bisa mempersiapkan lagu-lagu untuk misa dengan baik.

E. Refleksikan kegiatan-kegiatan yang paling berpengaruh

1) Peserta kegiatan/pertemuan Proses interpretasi lagu merupakan proses terpenting dalam kegiatan saya kali ini. Menyanyi memang terlihat sebagai hal yang sepele, namun beda halnya jika kita bernyanyi bagi Tuhan. Tidak hanya sekedar bernyanyi membuka mulut, namun perasaan juga harus tersampaikan dengan baik.Penghayatan, ekspresi, dan kesungguhan dalam menyanyi memuji

bagi Tuhan harus dapat tersampaikan dengan baik. Proses interpretasi lagu membuat anggota paduan suara tahu apa arti sebenarnya dari sebuah lagu sehingga nantinya mereka bisa menyanyi dengan menggunakan feel yang benar.

2) warga wilayah, Paroki, atau lingkungan Paduan suara mudika Paroki Roh Kudus ini memang kekurangan tenaga pelatih dalam tiap latihan rutin.Jadi, saya merasa senang bisa sedikit membantu pelatih dalam membimbing teman-teman dalam latihan-latihan rutin. 3) Saudara Sendiri Melalui kegiatan ini, saya menjadi lebih mengerti bagaimana pelayanan itu sebenarnya.Biasanya saya hanya bertindak sebagai anggota dalam paduan suara ini, namun sekarang saya mencoba untuk menjadi pelatih atau membantu pelatih dalam latihan-latihan rutin. Menjadi anggota tentu tidak sama dengan menjadi pelatih. Pelatih mempunyai tanggung jawab lebih besar dalam membimbing anggota-anggotanya. Saya sendiri menjadi lebih sabar dan mengetahui cara menjadi pelatih yang bertanggung jawab. Saya juga merasa sangat senang karena bisa membantu kelompok paduan suara ini walaupun hanya sedikit. Saya juga bisa lebih tahu bagaimana cara bernyanyi yang benar secara teknik dan juga perasaan.

F. Penutup 1) Simpulan Melayani Tuhan bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menjadi pelatih dalam sebuah paduan suara. Menyanyi mungkin terdengar sepele, namun cara menyanyi yang baik dan

benarlah yang diperlukan di dalam gereja agar doa dan pujian bisa tersampaikan dengan baik. Melayani Tuhan juga bisa dilakukan melalui pelayanan terhadap sesama, contohnya ketika ada anggota paduan suara yang mengalami kesulitan, pelatih harus siap membantu dengan sabar.Apalagi jika anggota tersebut tidak terlalu pandai bernyanyi, jadi pelatih harus pelan-pelan membantunya.Jadi melayani Tuhan bisa juga dilakukan dengan pelayanan terhadap sesama.

2) Saran bagi: a. peserta, Masing-masing anggota hendaknya selalu disiplin dan bersungguh-sungguh dalam berlatih agar latihan rutin dapat berjalan secara efektif dan maksimal.Disarankan juga untuk mempelajari partitur di rumah agar selalu ingat materinya dan pelatih tidak perlu mengingatkan terus menerus.

b. paroki Paroki hendaknya selalu mendukung kegiatan paduan suara mudika ini, misalnya dengan mengumumkan jadwal latihan rutin di papan pengumuman gereja. Hal ini diperuntukkan agar lebih banyak lagi mudika yang tertarik bergabung. c. pemateri lainnya. Pelatih-pelatih disarankan untuk lebih berkoordinasi satu sama lain jika berhalangan hadir atau apa pun. Jika tidak ada bisa yang melatih maka sebaiknya latihan dibatalkan dan diganti hari lain. Karena waktu anggota akan terbuang sia-sia jika sudah datang namun tidak ada pelatih.

G. Lampiran a. Jadwal kegiatan Setiap Jumat (pk. 20.00) dan Minggu (pk. 11.00) tanggal 7-23 Desember 2012

b. Materi yang diberikan pada kegiatan, Hai Mari Berhimpun Di Bethlehem Tlah Lahir Feliz Navidad

You might also like