You are on page 1of 6

Nama : Topan Febrinata Nim : 0905696

Mata Pelajaran Program Keahlian Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: Rangkaian Elektronika Daya : Teknik Instalasi Tenaga Listrik :X/1 : 3 x 45 menit : Mengoperasikan sistem Pengendali Putaran Motor Induksi : Pengendalian Putaran Motor Induksi Dalam Pengisian Air Mineral Didalam Botol Plastic

I.

Indikator 1.1 Menyebutkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan sistem pengendali motor listrik dengan benar 1.2 Menjelaskan definisi pengoperasian sistem pengendali dengan benar tanpa bimbingan guru. 1.3 Menjelaskan macam-macam sistem pengendali dengan benar tanpa membuka buku catatan. 1.4 Menemutunjukkan macam-macam komponen sistem pengendali elektromagnetik dengan benar. 1.5 Menjelaskan fungsi-fungsi komponen sistem pengendali elektromagnetik dengan benar 1.6 Menggambarkan simbol-simbol komponen sistem pengendali elektromagnetik sesuai norma-norma gambar dengan benar. 1.7 Menjelaskan Pengendalian Putaran Motor Induksi Dalam Pengisian Air Mineral Didalam Botol Plastic

II. Tujuan Pembelajaran


2.1. Siswa dapat mengetahui perancangan

sistem pengendalian

motor yang

diaplikasikan untuk kebutuhan industri pembotolan air mineral.

III. Materi Pembelajaran Sumber arus yang digunakan adalah sumber arus AC tiga phase dengan motor induksi sebagai bebannya. Untuk mengendalikan motor induksi ini diperlukan komponen antara lain dioda, diac, triac dan lain-lain. Dioda adalah sebuah komponen elektronika yang dapat bekerja sebagai penyearah yang melewatkan sinyal listrik, baik positif maupun negatif tergantung pada penempatannya. Dioda mempunyai dua buah terminal, anoda sebagai kutup positif dan katoda sebagai kutup negatif [2,4]. Diac merupakan sebuah komponen elektronika yang mempunyai arus penahan dalam dua arah. Rangkaian ekivalen pada sebuah diac berupa sepasang dioda empat lapis yang terpasang pararel seperti pada gambar 1a. Tegangan V mempunyai polaritas seperti pada gambar 1a, yang seperti penahan gambar 1b, maka dioda sebelah kiri akan menghantarkan listrik bila tegangan V mendekati tegangan knee dari diode tersebut. Saat kondisi ini , penahan sebelah kiri menutup seperti pada gambar 1c. sebaliknya bila polaritas tegangan V berlawanan arah dari gambar 1a maka diode sebelah kanan akan menutup saat V mendekati tegangan knee dari dioda tersebut.

a) Susunan ekivalen diac dengan dioda; b) Rangkaian ekivalen diac; c) Penahan yang sebelah kiri tertutup; d) Lambang skematik diac. Bila diac sedang menutup maka untuk membukanya dengan cara memperkecil arus sampai dibawah arus penahan khas dari komponen tersebut. Fungsi diac adalah membangkitkan pulsa trigger pada gate triac. Triac merupakan komponen semikonduktor yang berperan sebagai penghubung daya yang berkecepatan tinggi. Pada umumnya triac dioperasikan pada tegangan lebih dari 100V dan dapat membawa arus lebih dari 100A. sehingga triac sering digunakan dalam sistem control daya AC, seperti dimmer lamp (peredup lampu), kontrol pemanas, kontrol kecepatan motor, dan lainnya. Prinsip kerja triac dapat diketahui dari struktur semikonduktor dan rangkaian ekivalennya (gambar 2) [1,2].. Dari rangkaian ekivalen triac terlihat bahwa triac merupakan gabungan dari dua buah SCR yang dihubungkan pararel terbalik dengan terminal gerbang sekutu (digabung menjadi satu)

Motor yang digunakan umumnya dapat dikelompokan dua jenis yaitu motor DC dan AC. Dalam pembahasan ini motor yang digunakan termasuk motor AC, sedangkan motor AC sendiri dibagi menjadi motor induksi asinkron (tak serempak) dan motor sinkron (serempak). Motor induksi pada dasarnya mempunyai dua bagian penting, yaitu rotor dan stator. Rotor mempunyai bagian yang berputar dan mempunyai belitan atau batang rotor. Stator merupakan bagian yang diam dan mempunyai lilitan stator [1]. Untuk motor induksi tiga phase tidak memerlukan alat bantu karena motor ini memiliki medan stator. Medan stator ini dihasilkan oleh bagian stator dari motor. Motor induksi tiga phase ini diaplikasikan pada penggulung benang plastik. Prinsip kerja dari motor induksi tiga phase adalah saat sumber tegangan tiga phase diberikan pada belitan stator maka akan timbul medan putar dengan kecepatan (Ns), seperti persamaan 1 [3].

Pada motor induksi tiga phase yang dipakai memiliki spesifikasi antara lain tegangan 220VAC, frekuensi 50Hz, putaran 750RPM dan torka 8 dengan data tersebut dapat diperoleh jumlah katup dari motor sesuai dengan persamaan 1 [3].Medan putar yang dihasilkan oleh stator akan memotong belitan atau batang rotor sehingga pada belitan akan timbul gaya gerak listrik induksi. Belitan rotor merupakan rangkaian tertutup sehingga akan timbul arus induksi yang besarnya tergantung dari besar dan jumlah lilitan. Arus induksi didalam belitan kawat tersebut akan terpotong oleh medan putar stator sehingga pada rotor akan timbul gaya gerak (gaya Lorentz). Agar gerak rotor tetap ada, maka harus ada perbedaan putaran rotor terhadap medan stator. Dengan demikian terjadi perpotangan fluksi. Secara umum konstruksi motor induksi tiga phase seperti pada gambar 5. Besar daya motor induksi dapat diperoleh dengan persamaan 2 [3].

Gambar 5: Konstruksi motor induksi tiga phase

Selama motor ini berputar timbul adanya daya motor dan torsi. Torsi terjadi karena adanya rugi gesekan angin pada poros, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi daya motor induksi. Daya ini merupakan output dari rotor dan kemudian output ini dikonversi dalam energi mekanik. Antara input dan output rotor terjadi perbedaan akan besarnya daya karena adanya rugi tembaga yang besarnya, seperti pada persamaan 3.

Dalam persamaan 3 menunjukkan, pada saat daya besar maka putaran motor akan besar, dimana triac akan mengatur besar kecilnya daya yang diberikan ke motor, tergantung dari harga resistansi reostat yang dipasang pada rangkaian kontrol.

IV. Metode Pembelajaran 4.1. Ceramah yaitu menjelaskan / menerangkan materi pelajaran 4.2. Tanya jawab tentang materi pelajaran V. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal : 1. Salam pembukaan dan berdoa 2. Pengecekan kehadiran ( Absensi )

3. Pengkondisian suasana belajar 4. Menarik perhatian siswa yaitu dengan mengawali pembahasan yang diarahkan ke yang umum, mengecek sejauh mana pengetahuan peserta didik mengenai materi yang akan diberikan 5. Memotivasi siswa dengan menerangkan tentang pengendalian putaran motor induksi 6. Memberikan pengarahan materi yang akan dibahas yaitu perancangan sistem pengendalian motor yang diaplikasikan untuk kebutuhan industri pembotolan air mineral. B. Kegiatan Inti : a. Mencari informasi tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan system pengendali motor listrik. b. Mencari informasi tentang definisi pengendali motor listrik. c. Mencari informasi tentang macam-macam pengendali motor listrik. d. Melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang komponen-komponen pengendali motor listrik. e. Mencari informasi tentang bagaimana proses aplikasi pengendali motor listrik pada industry pengisian air mineral .C. Kegiatan Penutup :
1. Guru melakukan umpan balik hasil pembelajaran dengan memberikan pertanyaan lisan kepada siswa. 2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup pelajaran.

VI. Alat / Media dan Sumber Belajar 6.1 Alat dan bahan
1. LCD 2. Tayangan Presentasi Dasar-Dasar Pengendali motor 3. Laptop

6.2 Sumber Pembelajaran :

Buku paket (Petunjuk Praktek Pengontrolan Motor Listrik Di Industri.1987, Buku paket (Oman Somantri, Sistem Pengontrolan di Industri, Depdikbud, 1993). Buku paket (Sulaeman.1996.Gambar Teknik SMKT Penerbangan Negeri

Depdikbud, Jakarta).

Bandung.Depdikbud)

VII. Penilaian 7.1 Prosedur Penilaian Penilaian proses belajar : tes lisan Penilaian hasil belajar : tes tertulis Soal Tes Tertulis : 1. Apa syarat umum pengendalian motor menurut PUIL 2000? 2. Jelaskan definisi tentang pengendali motor listrik ! 3. Apa yang dimaksud dengan pengendali secara manual, semi otomatis, dan otomatis ! 4. Sebutkan fungsi dari pengendali motor listrik ! 5. Apakah yang dimaksud dengan magnetik kontaktor ? Kunci Jawaban : 1. Motor harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dijalankan, diperiksa, dan dipelihara dengan mudah dan aman. 2. Pengendali motor listrik adalah pengaturan dan pengendalian motor dari start sampai motor itu berhenti, agar operasi atau kerja motor tersebut sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan. 3. Pengendali secara manual adalah motor dikontrol secara langsung dengan tangan, yaitu untuk menghidupkan dan mematikan motor dengan menggunakan saklar start dan stop dan peralatan kontrolnya ditempatkan pada peralatan mesin tersebut.
Pengendali secara semi otomatis adalah pengontrolan ini menggunakan kontaktor magnet dan tombol tekan dan dilengkapi dengan protection. Dalam penyalaannya menggunakan tangan dengan menekan tombol start/stop dan penyuplaian tenaga ke motor dilayani oleh kontaktor magnet, sehingga operator dapat berada dari tempat yang aman dan terpisah dari mesinnya. Pengendali otomatis adalah dalam system ini motor dikontrol oleh satu atau lebih alat pengontrol otomatis start-stop dengan alat Bantu kontrol, misal saklar batas, penunda waktu, saklar thermis, saklar cahaya, dll. 4. Pengontrolan waktu start, waktu berjalan dan waktu berhenti 5. Saklar yang bekerja dengan menggunakan kemagnetan.

You might also like