You are on page 1of 4

Jelaskan anatomi dan histologi dari vagina, uterus dan tuba fallopi ?

a. Vagina Vagina adalah saluran penghubung antara vestibulum pudenda dan serviks uteri (menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalian interna). Introitus vagina tertutup sebagian oleh hymen(selaput darah), suatu lipatan selaput setempat. Vagina berukuran di depan 6.5 cm dan dibelakang 9.5 cm, sumbunya berjalan kira-kira sejajar dengan arah pinggir bawah simphysis ke promontorium. Arah ini penting diketahui jika memasukkan jari kedalam vaginapada pemeriksaan ginekologik.

Selam pertumbuhan janin dalam uterus, secara embriologi 2/3 bagian atas vagina berasal dari duktus Mulleri (entoderm), sedangkan 1/3 bagian bawahnya bersal dari lipatan-lipatan ectoderm. Hal ini penting untuk mengetahui kelainan-kelainan bawaan. Epitel vagina terdiri atas epitel squamosa. Lapisan ini terdiri dari beberapa lapis epitel gepeng tidak bertanduk dan tidak mengandung kelenjar, tetapi dapat melakukan transudasi. Mukosa vagina berlipat-lipat horizontal (rugae); ditengah-tengah bagian depan dan belakang ada bagian yang lebih mengaras, disebut kolumna rugarum. Rugae-rugae ini dapat dilihat 1/3 bagian distal vagina pada seorang virgo atau nullipara, sedang pada sebagian multipara telah menghilang. Dibawah epitel vagina terdapat jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah. Dibawah jaringan ikat terdapat otot-otot dengan susunan yang serupa dengan susunan otot usus. Sebelah luar otot-otot terdapat fascia (jaringan ikat) yang berkurang elastisitasnya pada perempuan yang lanjut usia. Disebelah depan dinding vagina begian bawahterdapat uretra sepanjang 2.5-4 cm. bagian atas berbatasab dengan kandung kemih sampai ke fornks vagina anterior. Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks posterior yang jauh lebih luas dari anterior. Disamping kedua forniks dikenal pula forniks lateralis dextra dan sinistra. b. Uterus Uterus pada orang dewasa berbentuk seperti buah avokad yang sedikit gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7-7.5 cm, lebar ditempat yang peling lebar 5,25 cm, dan tebal 2.5 cm. uterus terdiri dari corpus uteri dan serviks uteri. Didalam korpus uteri terdapat rongga (cavum uteri) yang membuka keluar melalui saluran (kanalis servikalis) yang terletak diserviks. Bagian bawah serviks yang terletak di vagina dinamakan porsio uteri (pars vaginalis servisis uteri), sedangkan yang berada diatas vagina disebut pars supravaginalis servisis uteri. Antara korpus uteri dan serviks terdapat isthmus. Bagian atas uterus disebut fundus uteri. Pada daerah iru tuba fallopi kanan dan kiri masuk ke uterus. Dinding uterus terdiri terutama atas miometrium , yang merupakan otot polos berlapis tiga; lapisan otot sebelah luar yang berjalan longitudinaldan lapisan sebelah dalam yang berjalan sirkuler, diantara kedua lapisan ini otot polos berjalan saling beranyaman. Miometrium dalam keseluruhannya dapat berkontraksi dan relaksasi. Kavum uteri dilapisi oleh selaput lender yang kaya kelenjar yang kaya kelenjar yang disebut endometrium. Endometrium terdiri atas epitel selapis kubis, kelenjar-kelenjar, dan stroma dengan banyak pembulih darah yang berlekuk-lekuk. Di korpus uteri endometrium licin, akan tetapi di serviks berkelok-kelok; kelenjar itu bermuara di kanalis servikalis (arbor vitae). Pertumbuhan dan fungsi endometrium bergantung hormone steroid ovarium. Perbandingan antara panjang korpus uteri dan serviks berbeda-beda dalam dalam perkembangan tubuh perempuan. Pada bayi perbandingan itu 1:2, sedangkan perempuan dewasa 2:1. Dibagian luar , uterus di lapisi oleh lapisan serosa (peritoneum visceral). Dengan demikian, dari luar ke dalam dinding korpus uteri akan dilapisi oleh serosa atau perimetrium, miometrium

dan endometrium. Uterus mendapat darah dari arteri uterine (cabang dari arteri iliaka interna) dan dari arteria ovarika.

c.

Tuba fallopi

Tuba fallopi ialah saluran telur yang berasal dari duktus Mulleri. Rata-rata panjang tuba 11-14 cm. bagian tuba yang berada di dinding uterus dinamakan pas interstitialis, lateral dari arah itu kearah ujung tuba (3-6 cm) pars istmika yang masih sempit (diameter 2-3 mm), dan lebih kearah distal lagi desebut pars ampularis yang lebar (diameter 4-10 mm); tuba mempunyai ujung yang terbuka menyerupai anemone yang disebut infundibulum dan fimbria yang merupakan tangan. Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum visceral, yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot polos dinding tuba terdiri atas 2 lapis, yaitu otot longitudinal dan otot sirkuler. Lebih kedalam lagiterdapat mukosa yang berlibat-lipat kearah longitudinal dan terutama dapat ditemukan di bagian ampulla. Mukosa tuba terdiri atas epitel selapis kubik sampai silindrik, yang pada permukaannya mempunyai bagian-bagian seperti rambut yang bergetar (silis) dan bagian yang bersekresi. Permukaan mukosa yang bersekresi mengeluarkan getah, sedangkan yang berambut dengan getarannya menimbulkan suatu arus kea rah kavum uteri. Sirkulasi Darah Alat Genital Genitalia interna dan eksterna mendapat darah dari cabang-cabang dari arteri iliaka interna dan arteri ovarika. Arteri ovarika sinistra berasal dari arteria renalis sinistra. Arteria ovarika masuk ke ovarium dan tuba melalui ligamentum infundibulopelvikum dan mengadakan anastomosis: yang pertama melalui tuba, dan kedua melalui overium dengan ramus asendens arteri uterine. Arteri uterine sendiri berasal dari arteria hipogastrika, masuk melalui ligamentum cardinal Mackrndrodt dekat serviks, dan memberikan ramus asendens serta ramus desendens. Vena

tidak berkatup, mempunyai banyak anastomisis dan membentuk pleksus; pleksus pempiniformis, pleksus uterinus dan pleksus vaginalis. Sistem Saraf Genital Sistem saraf atal genital pada umumnya otonom. Disamping itu, masih ada sistem serebrospinal, yang member innervasi pada otot-otot dasar panggul. Inervasi uterus sendir terutama terdiri atas saraf simpatis, tetapi untuk sebagian juga atas sistem parasimpatis dan sistem serebrospinal. Bagian dari parasimpatis berasal dari saraf sacral 2,3,4 dan selanjutnya memasuki pleksus Frankenhauser. Saraf yang berasal dari saraf torakal 11, 12 mengandung saraf sensorik dari uterus dan meneruskan perasaan sakit dari yterus ke pusat sasaf (serebrum). Saraf sensorik dari serviks dan begian atas vagina melalui saraf sacral 2,3,4 sedangkan dari bawah vagina melalui nervus pudendus dan nervus ileoinguinalis.

You might also like