You are on page 1of 13

I.

Memahami dan menjelaskan Anatomi Makroskopik Genitalia (eksterna+interna) dan mikroskopik Pria dan wanita

Anatomi Makroskopik ( PRIA) 1. Genitalia Interna Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.

a. Testis Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah perut. Padamanusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37C). Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster. Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli . Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan. Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis:

- memproduksi sperma (spermatozoa) - memproduksi hormon seks pria seperti testosteron. Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang. Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut selintersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron. Pengangkatan testis disebut orchidektomi atau kastrasi.

b. Saluran reproduksi Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra. Epididimis (tempat pematangan sperma) Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma) Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).

Saluran ejakulasi Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen

dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra Uretra Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. Kelenjar aksesoris terdiri dari: Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma) Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuklekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin. Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma) Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma) Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

2. Genitalia Eksterna 1. Penis Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruangtubuh. Pada manusia, penis terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Ujung penis disebut dengan glan penis. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi). Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah penis).

2.Skrotum Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Pada skrotum manusia dan beberapa mamaliabisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas. Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis

mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas. Anatomi Mikroskopik TESTIS Spermatogenesis terjadi dalam tubulus seminiferus. Produksi androgen berlangsung di dalam kantung dari sel khusus yang terdapat di daerah interstitsial antara tubulus. Tubulus seminiferus di kelilingi oleh membrana basalis. Disisi medial membrana basalis terdapat sel progenitor untuk memproduksi sperma. Epitel yang mengandung spermatozoa yang sedang berkembang di sepanjang tubulus disebut sebagai epitel seminiferusatau epitel germinal. Pada potongan melintang testis, spermatozoit dalam tubulus berada dalam berbagai tahapan pematangan. Diantara spermatozoit terdapatsel sertoli. Sel ini berperan secara metabolik dan struktural untuk melindungi spermatozoa yang sedang berkembang. Spermatogenesis dapat dibagi menjadi 3 fase : Proliferasi mitosis untuk menghasilkan banyak sel Pembelahan meiosis untuk menghasilkan perbedaan genetic Pematangan

Fase yang terakhir diatas meliputi remodeling morfologi seluler yang luas dengan tujuan untuk memfasilitasi perpindahan dan penetrasisperma ke oosit didalam saluran reproduksi wanita. Sel stem spermatogonium primitif tetap dorman dalam testis sampai saat pubertas. Saat pubertas, sel tersebut diaktivasi dan dipelihara dalam lingkaran mitosis pada membrana basalis tubulus seminiferus.

Dari tempat penyimpanannya sel stem timbul kelompok sel yang secara morfologis berbeda dan dinamakan sebagai spermatogonium A. Setiap spermatogonium A mengalami beberapa kali mitosis untuk membentuk suatu klon sel germinal. Pada pembelahan mitosis

selanjutnya hingga yang terakhir, sel yang dihasilkan disebut sebagaispermatogonium B dan setelah pembelahan terakhir sel yang dihasilkan disebut sebagai spermatosit primer. Spermatozit primer kemudian mengalami dua kali pembelahan meiosis. Pembelahan ini menjadikan jumlah kromosom sel anak menjadi setengahnya. Sel-sel yang mengalami tahap pertama dari pembelahan meiosis ini akan memiliki perbedaan yang khas pada morfologi intinya yang dinamakan menjadi tahp tahap khusus : R Resting L Leptoten Z Zigoten Pakiten Di Diploten Pembelahan meiosis pertama menghasilkan spermatosit sekunder(II) dan pembelahan meiosis kedua menghasilkan spermatid haploid awal (S ) Spermatid selanjutnya mengalami remodeling sitoplasma yang luar biasa dimana terjadi perkembangan ekor, bagian tengah mitochondria dan akrosom. Perkembangan spermatozoa dalam epitel seminiferus pada manusia nampaknya agak sedikit tidak teratur dibandingkan spesies mamalia lain. Pada manusia terjadi empat kali pembelahan mitosis dan waktu yang dibutuhkan oleh spermatogonium A untuk berkembang sampai menjadi spermatozoa yang siap memasuki epididimis kira kira 64 hari. Setelah spermatosit berlanjut ke tahap pematangan, spermatosit bergerak maju di sepanjang lumen tubulus seminiferus. Sel sertoli pembungkus spermatosoa yang berkembang homolog dengan sel granulosa pada ovarium dan juga berperan dalam proses aromatisasi prekursor androgen menjadi estrogen, produk yang menghasilkan pengaturan umpan balik lokal pada sel Leydig Sel Leydig memiliki fungsi utama lain yakni memproduksi androgen testis. Sel Leydig homolog dengan sel teka ovarium. Sel yang paling mudah rusak pada testis adalah spermatogonium. Perubahan degeneratif yang cepat pada spermatogonium dapat disebabkan oleh radiasi, alkohol,defisiensi makanan, radang lokal serta suhu panas..

EPIDIDIMIS dan VAS DEFEREN Duktus yang membentuk epididimis dan vas deferen mempunyai lapisan muskuler yang tersusu sebagai , serat sirkuler di bagian dalam dan serat longitudinal di bagian luar.

Komponen muskuler pada struktur ini bertanggung jawab terhadap gerakan peristaltik yang menggerakan spermatosoa di sepanjang duktus.

VESIKULA SEMINALIS Alveoli pada vesikula seminalis dibatasi oleh epitel yang mengandung granula dan gumpalan pigmen kuning. Sejumlah epitel memiliki flagela. Sekret vesikula seminalis berupa cairan kental kekuningan yang mengandung globulin dan Sebagian besar cairan semen terdiri dari produk vesikula seminalis

KELENJAR PROSTAT Kelenjar tubuloalveolar prostat dibatasi oleh epitel-epitel yang sangat reponsif terhadap androgen. Epitel kelenjar tubuloalveolar prostat menghasilkan asam fosfatasedan asam sitrat.

PENIS Jaringan erektil penis merupakan rongga vaskular iregular yang sangat banyak dengan sistem menyerupai spons yang mendapatkan pasokan darah dari arteriole eferen dan kemduai dialirkan ke venule eferen. Masing-masing corpus cavernosum di bungkus oleh tunica albuginea suatu membrana fibrosa yang tebal . Vena yang mengalirkan darah dari corpus cavernosum berada sedikit dibawah tunica albuginea. Bagian dalam corpus cavernosum mengandung banyak trabekulae. Trabekula tersusun atas serat elastis dan otot polos yang terbenam dalam gelondong kolagen yang tebal dan terbungus oleh sel-sel endotel.

II.

Memahami dan menjelaskan Fisiologi alat genitalia

1.OVARUM

Fungsi ovarium : - Produksi sel germinal - Biosintesis hormon steroid Sel germinal terdapat pada folikel ovarium. Masing-masing folikel berada dalam keadaan istirtahat dan mengandung oosit primordial ( primitif ) yang dikelilingi satu lapis sel yaitu sel granulosa. Disekitar sel granulosa terdapat sekelompok sel yaitu sel teka. Sel teka memproduksi androgen yang oleh sel granulosa di konversi menjadi estrogen. Hormon steroid dari ovarium bekerja dalam folikel untuk menujang perkembangan oosit dan di luar ovarium, hormon steroid bekerja pada jaringan target.

Pada neonatus, ovarium manusia mengandung sekitar 2 juta oosit . pada saat pubertas tersisa sekitar 100.000 oosit. Jumlah oosit semakin berkurang selama masa reproduksi akibat proses mitosis oogonium primitif pada masa janin berhenti dan tidak berlanjut. Saat proses mitosis berhenti, oosit yang baru terbentuk masuk ke tahap profase dari pembelahan meiosis pertama. Oosit akan tetap berada pada tahap profase meiosis sampai mereka di stimulasi dan menjadi matang untuk proses ovulasi atau mengalami degerasi menjadifolikel atresia.

Folikel primer berada dibagian superfisial sehingga memungkinkan untuk terjadinya ovulasi pada saat folikel sudah matang ( folikel dgraaf ) dimana terdapat area sekeliling oosit yang disebut zona pellucida

Ovulasi adalah ekspulsi sel telur melalui daerah tipis (stigma ). Setelah pelepasan oosit, folikel mengempis (collaps) dan terbentukcorpus luteum

2. TUBA FALOPII Lumen Tuba Falopii dilapisi epitel kolumnar dengan silia panjang pada permukaan selnya. Silia rgerak konsisten ke arah uterus untuk memfasilitasi pergerakan zygote ke dalam uterus agar mengadakan implantasi pada endometrium

3. UTERUS

Sebagian besar dinding uterus terdiri dari otot polos yang dinamakan miometrium. Uterus harus mampu untuk membesar selama kehamilan. Pembesaran uterus terjadi akibat hipertrofi sel otot polos miometrium (miosit) dan penambahan miosit baru dari stem sel yang terdapat dalam jaringan ikat miometrium.Rongga uterus dilapisi oleh endometrium. Endometrium merupakan organ target dan kelenjar endokrin. Dibawah pengaruh produksi siklis hormon ovarium endometrium mengalami perubahan mikroskopik pada struktur dan fungsi kelenjar.

Selama fase pra ovulasi siklus menstruasi, sel epitel permukaan endometrium mengadakan proliferasi di bawah pengaruh estrogen.Kelenjar endometrium mengalami proliferasi dan masuk kedalam lapisan subepitelial atau stroma. Arteri muskular kecil (arteria spiralis) tumbuh kedlam lapisan basal endometrium. Setelah ovulasi, suasana hormonal uterus berubah dari dominan estrogen menjadi dominan progesteron sehingga mitosis epitel kelenjar berhenti. Endometrium pasca ovulasi disebut endometriumsekretorik.

Pasca ovulasi, sel stroma endometrium membesar dan tampak berbuih yang menadakan adanya peningkatan metabolisme. Sel-sel tersebut menjadi eosinofilik dan disebut sebagai sel desidua.Desidualisasi endometrium diawali sekitar arteri spiralis yang kemudian menyebar dibawah epitel permukaan dan kelenjar saat 10 hari pasca ovulasi. Jika tidak terjadi kehamilan, produksi progesteron corpus luteum berhenti pada hari ke 13 14 pasca ovulasi.

4. SERVIK dan VAGINA Servik terutama terdiri dari jaringan ikat. Struktur ini dilapisi satu lapisepitel kelenjar penghasil mukus dibagian dalam servik (canalis endoservicalis) dan epitel skuamosa berlapis pada ektoservik. Transisi epitel kelenjar dan skuamosa dikenal sebagai zona transformasi yang penting

oleh karena sering mengalami perubahan displastik yang dapat menjadi keganasan. Vagina dilapisi oleh epitel skuamosa.

2.3.1 Organ Genitalia Eksterna Organ genitalia eksterna terdiri dari (Prawirohardjo, 2009): 1. Vulva (pukas) atau pudenda, meliputi seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari pubis sampai perineum, yaitu mons veneris, labia mayora dan labia minora, klitoris, selaput darah (hymen), vestibulum, muara uretra, berbagai kelenjar, dan struktur vaskular. 2. Mons veneris atau mons pubis adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada perempuan setelah pubertas ditutup oleh rambut kemaluan. Pada perempuan umumnya batas atas rambut melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke bawah sampai ke sekitar anus dan paha. 3. Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Labia mayora analog dengan skrotum pada pria. 4. Labia minora (bibir-bibir kecil atau nymphae) adalah suatu lipatan tipis dan kulit sebelah dalam bibir besar. Kulit yang meliputi bibir kecil mengandung banyak glandula sebasea (kelenjar-kelenjar lemak) dan juga ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir kecil sangat sensitif. Jaringan ikatnya mengandung banyak pembuluh darah dan beberapa otot polos yang menyebabkan bibir kecil ini dapat. mengembang. 5. Klitoris kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf, sehingga sangat sensitif. 6. Vestibulum berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dan depan ke belakang dan dibatasi di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan di belakang oleh perineum (fourchette).

7. Bulbus Vestibuli sinistra et dekstra merupakan pengumpulan vena terletak di bawah selaput lendir vestibulum, dekat namus ossis pubis. Panjangnya 3-4 cm, lebarnya 1-2 cm dan tebalnya 0,5-1 cm. Bulbus vestibuli mengandung banyak pembuluh darah, sebagian tertutup oleh muskulus iskio kavernosus dan muskulus konstriktor vagina. 8. Introitus Vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Pada seorang Virgo selalu dilindungi oleh labia minora yang baru dapat dilihat jika bibir kecil ini dibuka. Introitus vagina ditutupi oleh selaput dara (himen). Himen ini mempunyai bentuk berbeda-beda, dan yang semilunar (bulan sabit) sampai yang berlubang-lubang atau yang bersekat (septum). 9. Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. 2.3.2 Organ Genitalia Interna Organ genitalia interna pada wanita terdiri dari (Prawirohardjo, 2009): 1. Vagina (Liang Kemaluan/Liang Senggama) Setelah melewati introitus vagina, terdapat liang kemaluan (vagina) yang merupakan suatu penghubung antara. introitus vagina dan uterus. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain, masing-masing panjangnya berkisar antara 6-8 cm dan 7-10 cm. Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut rugae. 2. Uterus Uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pir yang sedikit gepeng ke arah depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.Dindingnya terdiri atas otototot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus uteri ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri). Uterus rnempunyai tiga fungsi yaitu dalam siklus menstruasi sebagai peremajaan endometrium, dalam kehamilan sebagai tempat tumbuh dan berkembang janin, dan dalam persalinan berkontraksi sewaktu melahirkan dan sesudah melahirkan (Hacker, 2001).

Saluran yang terdapat dalam serviks disebut kanalis servikalis, berbentuk seperti saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. Saluran ini dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks, berbentuk selsel torak bersilia dan berfungsi sebagai reseptakulum seminis. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum. Serviks merupakan bagian uterus dengan fungsi khusus yang terletak di bawah ismus. Di anterior, batas atas serviks yaitu osintema, terletak kurang lebih setinggi pantulan peritoneum pada kandung kemih. Berdasarkan perlekatannya pada vagina, serviks terbagi atas segmen vaginal dan supravaginal. Permukaan posterior segmen supravaginal tertutup peritoneum. Di bagian lateral, serviks menempel pada ligamentum kardinal; dan di bagian anterior, dipisahkan dan kandung kemih yang menutupinya oleh jaringan ikat longgar. Os ekstema terletak pada ujung bawah segmen vaginal serviks, yaitu porsio vaginalis (Rasjidi, 2008). Secara histologik dari dalam ke luar, uterus terdiri atas (1) endometrium di korpus uteri dan endoserviks di serviks uteri; (2) otot-otot polos; dan (3) lapisan serosa, yakni peritoneum viserale. Endometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar dan jaringan dengan banyak pembuluh darah yang berkeluk-keluk, Endometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid perempuan dalam masa reproduksi. Uterus diberi darah oleh arteria Uterina kiri dan kanan yang terdiri atas ramus asendens dan ramus desendens. Pembuluh darah ini berasal dari arteria Iliaka Interna (disebut juga arteria Hipogastrika) yang melalui dasar ligamentum latum masuk ke dalam uterus di daerah serviks kira-kira 1,5 cm di atas forniks lateralis vagina. Pembuluh darah lain yang memberi pula darah ke uterus adalah arteria Ovarika kiri dan kanan. Inervasi uterus terutama terdiri atas sistem saraf simpatetik dan untuk sebagian terdiri atas sistem parasimpatetik dan serebrospinal. 3. Tuba Falloppi Tuba Falloppi terdiri atas (1) pars irterstisialis, yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus; (2) pars ismika merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya, (3) pars ampullaris, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi; dan (4) infundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai fimbriae. Fimbriae penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur dan selanjutnya menyalurkan telur ke dalam tuba. Bentuk infundibulum seperti anemon (sejenis binatang laut).

4. Ovarium (Indung Telur) Perempuan pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Mesovarium menggantung ovanium di bagian belakang ligamentum latum kiri dan kanan. Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kirakira 1,5 cm.

You might also like