You are on page 1of 5

Psikologi Perkembangan

Sumarni, Psikolog Bagian Psikiatri FK UGM

Ilmu psikologi terbagi menjadi, Psikologi psikoterapi Psikologi perkembangan Psikologi sosial dll

Ilmu psikologi merupakan ilmu yang tidak terlepas dari mempelajari psikis seseorang, termasuk dari segi emosinya. Emosi merupakan rasa, yang bisa berupa rasa marah, rasa cinta, rasa sedih, dsb. Dan biasanya, emosi tersebut akan ditindaklanjuti dengan tindakan fisik. (ex : marah maka akan memukul ) Skinner, membuat sebuah teori, yang dikenal dengan Reward and Punishment. Menurut Skinner, sebuah perilaku itu akan diulang jika enak (menyenangkan), tetapi tidak akan diulang jika tidak enak. Misal : serang murid yang datang ontime, lalu mendapat pujian dari gurunya maka akan mengulangi ke-ontime-an nya. Sedangkan, jika murid tersebut datang terlambat, lalu dimarahi dan mendapat hukuman dari sang guru maka murid tersebut akan kapok dan berusaha tidak mengulangi keterlambatannya. (**normalnya sih gtu,,pi gk tau deh klo tuh murid emang bandel bin ndablek dari sononya,,:D)

Tahapan Freud dan Erikson **sekilas info : Menurut Freud >> alam bawah sadar itu sangat penting, dan nantinya akan berpengaruh terhadap kognitif seseorang. Jadi, seseorang itu terganggu atau tidak, tergantung bagaimana ia berpikir Nah,,contoh kasusnya begini niy

Misalnya sama-sama ada anak yang pulang malem banget, sedangkan si ibu nungguin di rumah. Ibu A negatif thinking dan mikir yang enggak2 (kecelakaan, diculik, dsb), maka dampaknya, si ibu tersebut justru malah menjadi cemas, depresi, dan terganggu pikiran maupun hidupnya. Ibu B positif thinking (ngerjain tugas, belajar bareng di rumah temen, dsb), maka efeknya, si ibu tersebut bisa tetap merasa tenang, dan akhirnya tidak akan terganggu, baik pikiran maupun hidupnya.

Okeee,,sekarang back to topic deh Jadi dalam proses tumbuh kembang, seseorang mengalami berbagai macam tahapan, yang disebut Tahapan Perkembangan. Freud dan Erikson membagi tahap tersebut berdasarkan usia seseorang,,diantaranya : Lahir-1 tahun o Freud : Fase Oral merasakan kepuasan dan kenikmaatan pada daerah sekitar oral, seperti menghisap, menggigit, mengunyah. Apabila pada tahap ini tidak terpenuhi, maka si anak kelak saat dewasa bisa menjadi seorang perokok, dan agresif mulut (the maksud is >> klo ngomong sukanya nylekit, suka berkata-kata yang menyakiti hati orang laen) o Erikson : trust vs mistrust : percaya vs tidak percaya : HARAPAN ex : anak yang didekap oleh orang tuanya, akan terpupuk rasa kepercayannya. pengaruh lingkungan pun juga dapat membuat seorang anak tersebut merasa nyaman ataupun tidak nyaman. interaksi antara bawaan dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seseorang (kecerdasan, bicara, bahasa, dsb) anak hingga umur 7 bulan, harus mendapat kasih sayang yang benar dari ibu psikologisnya ; jika tidak, maka anak tersebut nantinya tidak pernah bisa untuk mencintai orang lain. 1-3 tahun o o Freud : fase anal Erikson : otonomi vs rasa malu, ragu-ragu: KEHENDAK anak merasa memiliki otonomi dalam hal bertindak, dan juga melakukan aktivitas anak sudah mulai mencoba untuk mandiri perasaan malu >> misalnya pada saat si anak tersebut pipis di celana, maka dia akan merasa malu pada temannya maupun pada lingkungannya.

ragu-ragu >> misalnya : saat anak sedang senang-senangnya untuk belajar mendorong-dorong kursi ataupun melakukan hal-hal yang tidak biasa, orang tua malah justru melarangnya. Nah,,hal seperti inilah yang bisa membuat si anak merasa tidak lagi percaya diri dan ragu-ragu dalam melakukan suatu hal. 3-6 tahun o Freud : Fase Falik (odipal) kepuasan anak terletak pada rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan pada beberapa daerah erogennya. Pada fase ini, anak laki-laki cenderung suka pada ibunya daripada ayahnya, dan justru menganggap sanag ayah adalah rivalnya (saingannya). Demikian pula yang terjadi pada anak perempuan adalah sebaliknya. o Erikson: inisiatif vs rasa bersalah: TUJUAN anak akan memulai inisiatif dalam dalam belajar mencari pengalaman baru secara aktif dalam melakukan kegiatannya. anak sudah mulai bisa memahamu tujuan dari setiap tindakan yang dilakukannya. Ex : mendorong meja agar meja tersebut berbunyi. apabila pada tahap ini anak dilarang atau dicegah, maka akan tumbuh perasaan bersalah pada diri anak. 6-11 tahun o Freud : Latensi anak cenderung sudah mulai anteng, tidak bermasalah, dan mau (manut) untuk diajak mengikuti kemauan orang tua. pada fase ini, sangat tepat untuk dilakukan pembelajaran (ex : hitungmenghitung) >> karena pada fase ini, pelajaran sangat bisa diserap oleh anak, dan mampu berkembang dengan pesat. o Erikson: industri vs inferiority: kegigihan/rajin vs rendah diri : KOMPETENSI pada tahap ini, anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, termasuk dalam hal prestasinya. Sehingga anak tersebut rajin dalam melakukan sesuatu. Masa Remaja o Freud : fase genital pada fase ini, anak memasuki masa pubertas, dimana terjadi menstruasi pada perempuan, dan mimpi basah pada lak-laki. Anak juga mulai suka terhadap lawan jenis. o Erikson : identitas vs kebingungan peran : KESETIAAN perubahan fisik, kematangan usia, dan perubahan hormonal yang terjadi >> berpengaruh terhadap psikologis remaja.

remaja tersebut akan menunjukkan identitas dirinya seperti siapa saya, kemudian apabila kondisi tidak sesuai dengan suasana hati, maka kemungkinan menyebabkan terjadinya kebingungan dalam peran. Dewasa muda o Erikson: keintiman vs isolasi: CINTA

mulai mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya atau kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial untuk menjalin keakraban. apabila tidak mampu bergabung atau membina hubungan dengan orang lain, maka akan terisolasi (memisahkan diri dari kelompok tersebut). Dewasa o Erikson: semangat berbagi vs penyerapan diri dan stagnasi lebih memahami diri sendiri dan ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam kegiatan beraktivitas di masyarakat serta agar selalu untuk memperhatikannya, dan keinginannya membuat dunia menerimanya. apabila tahap ini terjadi kegagalan, maka bisa terjadi penghentian (stagnasi) dalam kegiatan atau aktivitasnya. Dan merasa puas dengan keadaannya sekarang. Lanjut Usia o Erikson : integritas ego dan rasa putus asa tipe dari lansia >> konstruktif; dependent (tergantung pada orang lain); mandiri; benci diri (menyesali apa yang sudah terjadi,,kenapa dulunya tidak melakukan yang seperti ini....seperti itu....dsb) rasa putus asa terjadi dikarenakan fisiknya sudah tidak lagi sesuai dengan haarapan-harapannya.

Diskusi
1. Remaja menjadi peminum dan perokok, kegagalan pada fase apa menurut Freud dan Erikson? Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi, diskusikan solusinya. ** jawab Freud : fase oral Erikson : trust vs mistrust Faktor yang berpengaruh,, - Internal

kognitif : cerdas atau tidak dalam memilih alternatif penyelesaian masalah. genetik : misalnya antisosial - Eksternal lingkungan : mempunyai teman2 yang membawa pengaruh buruk ; pergaulan yang buruk. pola asuh orang tua : kurang pengetahuan dari orang tua, sehingga memiliki kebiasaan suka melarang dan memerintah, yang akhirnya menyebabkan anak depresi yang bentuk pelariannya ke merokok ataupun alkohol. pemantauan dari orang tua : orang tua kurang care dan tanggap terhadap proses tumbuh kembang anaknya dan pergaulannya. Solusi - Model peran/figur yang baik dari orang tua - Dengan sistem reward-punishment - Desentisisasi : mengurangi sedikit demi sedikit kebiasaan buruk tsb.

2. Anak umur 10 tahun masih di kelas 2 sekolah dasar, IQ normal, diskusikan perkembangan psikologinya serta lingkungan yang ada ** nah,,,yang ini dijawab sendiri2 aja yaaah...!! itung2 buat latihan sblm ujian gtu,,hehe,, ok! Ok! :D smangadH....d^.^b

You might also like