You are on page 1of 25

ANATOMI & FISIOLOGI HIDUNG

Hidung luar : tl + tl rawan Hidung Hidung dlm : - Nares anterior Post Koana - Ddg lateral : Konka inf or Meatus Konka media Meatus Konka Superior Meatus Konka Suprema (Rudimenter) - Septum nasi : -tl -tl rawan - Meatus sup or : muara sinus etmoidalis posterior - Meatus media : - Sinus etmoidalis anterior - Sinus frontalis - Sinus maksila - Meatus inferior : duktus nasolakrimal

Vaskularisasi mukosa hidung

Arteri : 1. A.Spenopalatina : konka, meatus, septum nasi 2. A. Etmoidalis anterior posterior : sinus etmoid, frontal
Vena : Plexus cavernosus (Kisselbach) di sub mukosa bersifat erektil Nervus olfaktorius Mucosa Respirasi : Epitel : kolumner semu berlapis bersilia. Di bag ant or konka : squamus berlapis tdk bersilia Btk epitel & tebal mukosa beruang Mucous Blanket : Lapisan mucus yg kental & lengket di permukaan mucosa yang diprod olh sel goblet fs : menangkap partikel asing, digerakkan oleh silia kebelakang faring tertetan lambung : mekanisme transport mukosilia Tes : dgn sakarin

Mukosa olfaktoria Struktur :

- Variasi individual - Tebalnya mukosa - Besaranya sel - Vesikel olfaktoria

t.d :

- Sel syaraf olfaktoria bipolar - Sel penyokong sustentakuler - sel basal

Letak di atas 1/3 dari bag atas concha sup or Septum nasi dlm keadaan biasa Tdk bisa terlihat & sukar dicapai oleh bau Mukosa : epith kolumner semu berlapis bersilia Sub mukosa : Kel mukus glycoprotein Kel seromukus Lisosim, endopeptidase,lg A Kel serous

Membunuh kuman
fs utk mengikat BA agar lebih mudah difagositosis

Fungsi hidung : 1. 2. 3. 4. Jalan nafas Pembau Air conditioning Penyaring/ proteksi

FISIOLOGI 1. Jalan nafas : Selama bernafas : - Tekanan udara 10-15 mmH2O = 0 14 ml/mnt - Inspirasi : tek rongga hidung udara keluar sinus Bernafas : udara sal nafas atas paru (alveoli) Syarat : - Vol - Tekanan - Kelembaban - Temperatur - Kebersihan O2 uptake yg optimal

2. Pembau/ penghidu : Anatomi : area olfaktori tdk dpt dilihat Udara respirasi tdk dpt mencapai Bau tdk dpt mencapai kecuali sgt kuat Bau bisa dirasakan dg 2 teori : 1. Kimia : partikel bau difusi melalui udara Rx kimia di epitel olfaktorius 2. Undulasi : gelombang energi (spt cahaya) menyentuh ujung saraf olfaktorius Khas : sense olfaktori cepat lelah

3. Air Conditioning : ( Resp : 10-30 menit ) - Udara didinginkan / dihangatkan sesuai suhu tubuh - Kelembaban : 100 %
4. Penyaring/ proteksi purifikasi udara, membersihkan udara respirasi - Vibrise (bulu hidung) - Btk anatomi bag dlm hidung tdk teratur - Sistem transport mukosiliar

Kelainan : 1. 2. 3. 4. 5.

Kongenital Radang Benda asing Trauma Tumor Labio palatoschiziz Atresia koana Encephalocel Kista nasal dermoid

1. Kongenital : 1) 2) 3) 4)

2. Radang (Rinitis) Infeksi Akut kronik Non infeksi

Non alergi Alergi

3. Benda Asing : (corpus alienum) - Benda hidup - Benda mati. tanda khas? 4. Trauma Tumpul Tajam Fraktur 5. Tumor Terbuka

Tertutup Jinak Ganas

Tumor kistil Tumor padat

Tumor kistik : 1) Kista gigi : kista dentigerus Berasal dari pinggir enamel gigi yg tdk tumbuh btk khas berupa kapsul tl yg terpisah dari dinding antrum dan diliputi oleh epith squamosa berlapis. Sebuah gigi terdapat di dlmnya & diliputi oleh cairan berwrn kekuningan 2) Mukokel : kista sekresi yg dibatasi olh mukosa sinus

Tumor padat : 1) Tumor jar ikat : - Fibroma - Osteoma - neurofibroma Fibroma nasofaring juvenil : angiofibroma NF sgt bahaya krn sgt kaya PD & berasal dr dasar kubah NF. Perlekatan kuat di dinding posterolateral NF. Khas : - laki-laki menjelang pubertas - Konsistensi keras, wr merah ke abu2-an/ merah keunguan - Btk bulat / berbenjol2 - Mudah berdarah - Histologi : jinak - Klinik : ganas destruksi jar sekitar 2) Ostritis fibroma (ossifaying fibroma) - Tumor terbentuk dr ssn trabekula tl di dlm jar ikat - Sering terdapat di daerah maksila bag atas

Tumor non neoplasma : - Polip hidung : hipertropi dr edematosa dr mucosa hidung ok proses inflamasi kronis - Bentuk polip : - Edematosa : terbanyak - Fibrosa : lbh padat, suram, wrn pucat - Vaskuler : ditandai oleh banyaknya PD kutulia propina - Khas : permuk licin, mengkilat, putih keabu2an spt buah anggur edematosa Tumor ganas : 1. 2. 3. 4. 5. Karsinoma sel squamosa Adenokarsinoma Mixed tumor Karsinoma adenoid kistik Adenokarsinoma kapiler

Gejala Rasa penekanan Hdg buntu.epistaksis.

Sinus Paranasal : - Sinus maxilla kanan, kiri


- Sinus ethmoid ant or post or - Sinus spenoid - Sinus frontal Guna sinus paranasal : - Cadangan udara pernafasan - Sbg sumber lendir yg segar & tdk terkontaminasi yg dialirkan ke mukosa hidung - Meringankan kepala Sinus Maxilla & ethmoid : sejak lahir Sinus maxilla berhub dg rongga hidung ostium sinus Biasanya simetris, bilateral Sinus maxilla : Antrum highmore : terbesar Bentuk spt piramid ireguler Sinus ethmoid : t.d 15 sel, byk variasi paling sering infeksi

Sinus frontalis : umur 8 -12 th - X foto tampak pd 8 th - Btk & ukuran bervariasi, kanan kiri berbeda Sinus sfenoid : berkembang sempurna 12-15 th (8-10 th)

- Letak paling post or dan didalam korpus os ethmoid - Ukuran & bentuk bervariasi - Sepasang sinus dipisahkan oleh septum tl yg tipis - Patologis : krn kelainan / gangguan drainase / aerasi sinus

Sinusitis : Peradangan yg disebabkan oleh kuman pada


sebagian atau seluruh mukoperiosterium Sinus Paranasal Dalam menghadapi kasus infeksi sinus, akan timbul 3 pokok pemikiran : 1. Membedakan antara sinusitis akut, sub akut dan kronik Akut 1-3 minggu, sub akut 3 minggu-3 bulan, kronik lebih 3 bulan 2. Membedakan apakah proses pada satu sinus beberapa atau pan sinusitis 3. Apakah terdapat factor predisposisi yang akan memungkinkan proses infeksi akan berulang lagi.

3 Faktor utama untuk berfungsinya sinus secara normal : 1. Potensial ostium sinus 2. Fungsi silia 3. Sekresi kelenjar hidung

Beberapa kemungkinan sebagai sumber infeksi adalah : 1.Infeksi hidung 2.Infeksi gigi Abses periapikal Abses peridontal Ekstraksi gigi 3.Trauma Fraktur terbuka Contusio Sinus Benda asing Barotrauma Faktor Predisposisi 1.Lingkungan yang kurang sehat 2.Daya tahan tubuh yang rendah 3.Penyakit kronis 4.Pengaruh udara 5.Kelainan anatomis pada rongga hidung atau sinus paranasal

I. Patogenese Sinus sehat : bakteri aerob & an aerob Kelainan komplex osteometal Faktor predisposisi (+) Siklus sinus :

Sekret terbendung
Kongesti mukosa/ obstruksi anatomis hentikan aliran udara & drainase Ostium tertutup Penebalan mukosa sbbk sumbatan lbh lanjut

Sekret kental Perub metab gas mukosa Silia & epitel rusak Perub lingk baik utk pertumb bakteri di ruang tertutup Sekret yg tertimbun inflamasi jar

Infeksi bakteri dlm rongga sinus

Anam : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Keluhan pilek > 1 minggu Ingus kental, berwarna, bau Post nasal drip Nyeri pd daerah sinus Batuk siang hari Sakit kepala

Dx :

- X foto sinus para nasal (waters) - CT-scant paranasal

Sinusitis Maksila Akut


Ok : - Faktor Rhinogen - Infeksi saluran nafas atas - Palatoschisis - Odontogen

Gejala :
1.Nyeri atau sakit kepala di daerah pipi pagi petang 2.Rasa bengkak di wajah 3.Nyeri gigi jika kepala digerakan 4.Rhinore / sekret berbau dapat dikenali oleh penderita

Pemeriksaan Fisik
1.Sekret mukuporulen di meatus media 2.Postnasal drip 3.Palpasi dan Perkusi daerah pipi akan terasa sakit

Pemeriksaan Tambahan
1.Transluminasi 2.X-Foto sinus paranasal, lateral dan water 3.CT-Scan

Pengobatan
1.Antibiotik Broat Spectrum 2.Dekongestan 3.Mukolitik 4.Anti Inflamasi 5.Faktor predisposisi dihilangkan

Sinusitis Frontal
Biasanya bersama dengan etmoiditis anterior Banyak terdapat pada orang dewasa Nyeri di daerah dahi, diatas alis timbul pada pagi hari memburuk pada tengah hari Mereda pada sore sampai malam hari Pengobatan Antibiotik sistemik, dekongestan FESS

Sinusitis Etmoid
Sering pada anak-anak dan bermanifestasi : Selulitis orbita Gejala nyeri dan nyeri tekan diantara kedua belah mata Dan sumbatan hidung

Pengobatan Antibiotik sistemik, dekongestan, Vasokonstriktor lokal

Sinusitis Spenoid
Jarang berdiri sendiri Pan Sinusitis Jika berdiri sendiri keluhan rasa sakit kepala di daerah vertek atau di ocipitalis Pemeriksaan tambahan CT-Scan Terapi operasi Dilakukan bila : 1.Diagnose sinusitis kronis 2.Terdapat kelainan anatomi 3.Sinusitis akut karena jamur
Tindakan Operasi 1.Tradisionil : - Nasoantral windo - Ekstranasal antrostomi (Caldwell-Luc antrostomi) - Edmoidektomi ekstranasal - Frontal osteo plasty 2. Pemakaian Endoskopi (FESS)

Komplikasi Mata : 1.Reaksi peradangan ringan di daerah rongga mata 2.Selulitas orbita 3.Abses sub periosteal 4.Abses orbita 5.Trombosis sinus avernosus Mukokel : Suatu timbunan mukus di sinus paranasal (kista retensi) Intrakranial :
1.Meningitis akut : Lewat Sinus cavernosus/lamina kribosa di dekat sinus edmoid 2.Abses duramater : Pus melewati diantara dura dan tabula interna kranium, berjalan lambat, pusing ringan. Panas tinggi dan tanda-tanda meningeal

Fistura oro antral : Mengerosi gigi molar 1 atau premolar

Sinusitis Kronis
Bakteri penyebab infeksi selain odontogen dapat dari infeksi sekunder dari virus, bakteri dari hidung, Jenis kumannya adalah pneumococcus, streptococcus, staphylococcus, haemophylus influensae, escherichiacoli, micrococcus catarhalis dan b.friedlander

Gejala :
1. Rongga hidung : Sumbatan ok faktor predisposisi SD, polip, RA, hipertopi konka Sekret mukopus, kadang bau, rasa kering dan panas di hidung bagian belakang dan tidak enak di dalam mulut. 2. Faring : Tenggorokan terasa kering, terdapat riak di tenggorok yang sukar keluar, terutama pagi hari 3. Telinga : Oklusi tuba, otitis media akut

Gejala :

4. Rasa nyeri : Pipi sblh lateral hidung bawah rongga mata, gigi & gusi bagian atas 5. Mata : Bila ada conjungtifitis Obstruksi/infeksi di duktus nasolakrimalis. 6. Traktus respiratorius : Laringitis batuk yang konstan dan kering dengan terapi antitusif, tidak sembuh 7. Traktus digestifus : Gastritis ringan

Pemeriksaan Fisik
1. Rhinoscopy anterior - Mukosa rongga hidung, hyperemi dan oedem - Sekret mukopurulen di meatus media 2. Rhinoscopy posterior : Pus terkumpul di daerah palatum & di dinding faring sebelah lateral

3. Faring : Pus di dinding faring sebelah lateral, jaringan limfoid di dinding lateral membengkak

You might also like