Professional Documents
Culture Documents
8. Reaksi identifikasi
3. Struktur Umum
4. Rumus Molekul
6.Klasifikasi alkohol
5. Tata Nama
Alkil Halida
alkohol
Ester
Asam Karbok silat Keton
eter
Aldehid
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain.
OH
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan lambang atom dan jumlah atom unsur yang menyusun senyawa. Rumus kimia disebut juga Rumus Kimia, karena penggambaran yang nyata dari jenis dan jumlah atom unsur penyusun senyawa yang bersangkutan.
CnH2n+2O
Tatanama
IUPAC adalah sistem penamaan senyawa kimia dan penjelasan ilmu kimia secara umum. Tata nama ini dikembangkan dan dimutakhirkan di bawah pengawasan International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). nama trivial adalah tata nama umum. Untuk menentukan tata nama alkohol cukup mudah, yakni nama rantai alkil + "alkohol".
Tata
1.
2. 3. 4.
5.
Sistem IUPAC di gunakan dalam tata nama alkohol dengan aturan sebagai berikut : Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus OH. Rantai terpanjang merupakan rantai utama diberi nama sesuai dengan nama alkananya, tetapi huruf terakhir a diganti dengan Ol. Semua atom karbon di luar rantai utama di namakan cabang, di beri nama alkil sesuai jumlah atom C. Rantai diberi nomor dari ujung terdekat dengan gugus OH. Urutan pemberian nama: nomor cabang, nama alkil, nomor gugus OH , nama rantai utama. Jika cabang lebih dari satu jenis maka diurutkan sesuai abjad. 3,4-dimetil -2-pentanol Jika terdapat lebih dari satu gugus OH pada molekul yang sama (polihidroksil alkohol), di gunakan akhiran diol, triol, dan seterusnya.
OH
CH
CH
CH CH3
CH
CH3
CH3
No 1 2 3 4 5 6
Nama Trivial Metil alkohol Etil alkohol Propil alkohol Butil alkohol Pentil alkohol Hexil alkohol
7
8 9 10
C7H15OH
C8H17OH C9H19OH C10H21OH
Heptanol
Oktanol Nonanol Dekanol
Heptil alkohol
Oktil alkohol Nonil alkohol Dekil alkohol
Klasifikasi alkohol didasarkan pada jenis atom C yang mengikat gugus-OH. Oleh karena itu alkohol menjadi tiga yaitu:
3.Alkohol Tersier
Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus OH terikat pada atom C primer. Contoh
Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus -OH terikat pada atom C sekunder. Contoh:
Dari struktur tersebut gugus -OH selalu diikat oleh CH. Oleh karena itu secara umum struktur dari alkohol sekunder adalah:
Dari struktur tersebut gugus -OH selalu diikat oleh C. Oleh karena itu secara umum struktur dari alkohol primer adalah:
Kelarutan alkohol-alkohol kecil dalam air Kelarutan yang lebih rendah dari molekul molekul yang lebih besar
Titik
Alkohol-alkohol
yang kecil larut dalam air. Bagaimana pun perbandingan volume yang kita buat, campurannya akan tetap menjadi satu larutan. bertambahnya panjang rantai hidrokarbon dalam alkohol. Apabila atom karbonnya menjadi 4 atau lebih, penurunan kelarutannyasangat jelas terlihat, dan campuran kemungkinan tidak menyatu.
Pada etanol murni dan air murni yang akan dicampurkan, gaya tarik antar molekul utama yang ada adalah ikatan hidrogen. Untuk bisa mencapur kadua larutan ikatan hidrogen, antara molekul-molekul air dan ikatan hidrogen antara molekul-molekul etanol haris diputus. Pemutusan ikatan hidrogen ini memerlukan energi. Namun jika molekul-molekul telah bercampur, ikatan-ikatan hidrogen yang baru akan terbentuk antara molekul air dengan molekul etanol.
Rantai-rantai hidrokarbon menekan diantara molekul-molekul air sehingga memutus ikatan-ikatan hidrogen antara molekul-molekul air tersebut. ujung OH dari molekul alkohol bisa membentuk ikatan-ikatan hidrogen baru dengan molekul-molekul air, tetapi ekor-ekor hidrogen tidak membentuk ikatan-ikatan hidrogen. Ini berati bahwa cukup banyak ikatan hidrogen awal yang putus tidak diganti oleh ikatan hidrogen yang baru. Yang menggantikan ikatanikatan hidrogen awal tersebuta adalah gaya-gaya dispersi van der walls antara air dan ekor-ekor hidrokarbon.
Gugus OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X = Halogen)
8.Reaksi identifikasi
Aton H dari gugus OH dapat distribusi oleh logam aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Reaksi ini mirip dengan reaksi natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air berlangsung lebih cepat. Reaksi ini mirip dengan reaksi natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air berlangsung dengan cepat. Reaksi ini menunjukkan bahwa alkohol bersifat sebagai asam lemah (lebih lemah dari pada air).
2C2H5 - OH + 2Na
2C2H5-ONa + H2
Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus) . Reaksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai :
Dengan zat-zat pengodaksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut : i. Alkohol primer membentuk aldenhida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat. ii. Alkohol sekunder membentuk keton. iii. Alkohol tersier tidak teroksidasi.
Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena. Pemanasan pada suhu sekitar 130C menghasilkan eter, sedangkan pemanasan pada suhu sekitar 180C menghasilkan alkena. Reaksi dehidrasi etanol berlangsung sebagai berikut :
H
H2SO4
HC CH
180C
etanol
OH
etena
Sebagai :
Bahan bakar
Minuman