Secara umum pengolahan air minum dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Pengolahan tidak lengkap 2. Pengolahan lengkap
Pemilihan alternatif pengolahan air minum didasarkan pada karakteristik air baku. Air baku yang berasal dari sumber yang berlainan akan mempunyai karakteristik yang berbeda pula, bahkan air baku yang berasal dari sumber yang sama akan mempunyai karakteristik yang berbeda karena perbedaan musim. Misalnya : air baku yang berasal dari sungai akan mempunyai karakteristik yang berfluktuasi pada setiap musim. Pada musim penghujan debit air besar, sehingga terjadi pengenceran bahan-bahan pencemar. Kandungan bahan organik akan cenderung turun, akan tetapi kekeruhan akan cenderung naik karena air sungai banyak membawa lumpur. Pada musim kemarau debit air mengecil, beban pencemaran tetap tidak berubah. Akibatnya konsentrasi bahan organik menjadi tinggi, tingkat kekeruhan akan menurun karena tidak terlalu banyak lumpur yang terbawa. Lain lagi dengan sumber air baku yang berasal dari air tanah. Air tanah banyak mengandung mineral seperti Fe, Mn, Ca, dan Mg. Tingkat kekeruhan rendah tetapi kesadahan relatif tingggi, sedangkan kandungan bahan organik rendah atau bahkan tidak ada. Perbedaan karakteristik air baku tersebut akan menentukan cara pengolahan. Cara pengolahan akan mempengaruhi unit-unit pengolahan yang dibutuhkan. Sehingga sebelum mendesain suatu bangunan 7ebIb LIgbugo I7A7t
H|m - 2 pengolahan air minum, harus diketahui terlebih dahulu karakteristik dari sumber air baku yang akan diolah.
1. PENGOLAHAN LENGKAP Pengolahan lengkap biasanya dilakukan untuk mengolah air baku yang berasal dari air permukaan seperti sungai, danau, kolam, dll. Karakteristik umum dari air permukaan adalah kekeruhan tinggi, kandungan bahan organik tinggi, kandungan mikroorganisme tinggi. Untuk mengolah air dengan karakteristik seperti di atas diperlukan sistem pengolahan sebagai berikut :
Air baku yang berasal dari air permukaan disadap melalui intake. Screen digunakan untuk menghilangkan kotoran/material yang berukuran besar yang ikut dalam aliran air baku. Air baku yang berasal dari sungai biasanya banyak mengandung pasir dan lumpur (partikel diskrit) sehingga diperlukan bak prsedimentasi untuk mengendapkannya. Selain partikel diskrit tersebut air baku biasanya mengandung partikel koloid yang dapat menyebabkan kekeruhan. Partikel koloid ini sulit sekali diendapkan tanpa bantuan bahan kimia. Koagulasi adalah proses destabilisasi dan transportasi partikel-partikel koloid pada bangunan pengaduk cepat Sumber air baku Intake/screen Prasedimentasi Koagulasi/Ilokulas i Sedimentasi Filtrasi Netralisasi DesinIeksi Reservoir Distribusi 7ebIb LIgbugo I7A7t
H|m - 1 (Flash Mixing) akibat pembubuhan koagulan. Partikel-partikel koloid yang sudah tidak stabil tersebut akhirnya bergabung menjadi flok-flok dengan ukuran yang lebih besar. Proses ini disebut flokulasi. Proses ini berlangsung pada bangunan pengaduk lambat. Sedimentasi adalah proses pengendapan flok-flok yang terbentuk pada proses flokulasi. Pengendapan ini dilakukan pada bak sedimentasi dengan cara gravitasi. Pada bak sedimentasi tersebut dipasang plat-plat untuk memperbesar luas permukaan pengendapan. Flok-flok yang lolos dari bak sedimentasi akan disaring pada filter. Filter ini merupakan bak dengan media penyaring di dalamnya. Media penyaring ini bisa single ataupun double. Filter ini secara periodik harus dibersihkan supaya tidak terjadi peyumbatan. Proses selanjutnya adalah proses netralisasi, yaitu menetralkan pH air dengan menambahkan bahan kimia tertentu. Setelah pH air netral, perlu dilakukan desinfeksi. Desinfeksi ini tujuannya adalah untuk membunuh kuman-kuman penyakit (bakteri atau mikroorganisme lain) yang ada dalam air. Pada proses desinfeksi dengan menggunakan kaporit/Chlor biasanya dosis chlor yang diinjeksikan dalam air minum lebih besar dari dosis yang dibutuhkan. Dosis sisa chlor ini digunakan untuk membunuh kumsn penyakit yang masuk pada sistem pipa distribusi. Air yang sudah bebas dari kuman penyakit ditampung pada reservoir dan sewaktu-waktu siap untuk didistribusikan.
2 PENGOLAHAN TIDAK LENGKAP Pengolahan tidak lengkap dilakukan bila sebagian kualitas air baku telah memenuhi persyaratan dan sebagian kecil belum memenuhi persyaratan. 7ebIb LIgbugo I7A7t
H|m - 4 Biasanya air baku yang akan diolah mempunyai karakteristik yang spesifik, jadi pengolahan tidak lengkap hanya untuk perbaikan kualitas parameter-parameter tertentu seperti : - Bakteriologis - Fe dan Mn - Ca dan Mg - CO 2 dan gas-gas terlarut - Mikroalgae - Logam-logam berat
Beberapa alternatif pengolahan tidak lengkap : 1. Air baku air tanah dengan kesadahan sementara berlebih (>10 G)
Ca(OH) 2 CO 2
Chlor
2. Air baku air tanah dengan kesadahan sementara dan tetap berlebihan Ca(OH) 2 +Na 2 CO 3