You are on page 1of 5

7ebIb LIgbugo I7A7t

H|m - I

KONSEP PENGOLAHAN AIR BERSIH / MINUM

Secara umum pengolahan air minum dapat diklasifikasikan menjadi :


1. Pengolahan tidak lengkap
2. Pengolahan lengkap

Pemilihan alternatif pengolahan air minum didasarkan pada
karakteristik air baku. Air baku yang berasal dari sumber yang
berlainan akan mempunyai karakteristik yang berbeda pula, bahkan air
baku yang berasal dari sumber yang sama akan mempunyai
karakteristik yang berbeda karena perbedaan musim. Misalnya : air
baku yang berasal dari sungai akan mempunyai karakteristik yang
berfluktuasi pada setiap musim. Pada musim penghujan debit air besar,
sehingga terjadi pengenceran bahan-bahan pencemar. Kandungan
bahan organik akan cenderung turun, akan tetapi kekeruhan akan
cenderung naik karena air sungai banyak membawa lumpur. Pada
musim kemarau debit air mengecil, beban pencemaran tetap tidak
berubah. Akibatnya konsentrasi bahan organik menjadi tinggi, tingkat
kekeruhan akan menurun karena tidak terlalu banyak lumpur yang
terbawa.
Lain lagi dengan sumber air baku yang berasal dari air tanah. Air
tanah banyak mengandung mineral seperti Fe, Mn, Ca, dan Mg. Tingkat
kekeruhan rendah tetapi kesadahan relatif tingggi, sedangkan
kandungan bahan organik rendah atau bahkan tidak ada.
Perbedaan karakteristik air baku tersebut akan menentukan cara
pengolahan. Cara pengolahan akan mempengaruhi unit-unit pengolahan
yang dibutuhkan. Sehingga sebelum mendesain suatu bangunan
7ebIb LIgbugo I7A7t



H|m - 2
pengolahan air minum, harus diketahui terlebih dahulu karakteristik
dari sumber air baku yang akan diolah.

1. PENGOLAHAN LENGKAP
Pengolahan lengkap biasanya dilakukan untuk mengolah air baku
yang berasal dari air permukaan seperti sungai, danau, kolam, dll.
Karakteristik umum dari air permukaan adalah kekeruhan tinggi,
kandungan bahan organik tinggi, kandungan mikroorganisme tinggi.
Untuk mengolah air dengan karakteristik seperti di atas diperlukan
sistem pengolahan sebagai berikut :











Air baku yang berasal dari air permukaan disadap melalui intake.
Screen digunakan untuk menghilangkan kotoran/material yang
berukuran besar yang ikut dalam aliran air baku.
Air baku yang berasal dari sungai biasanya banyak mengandung
pasir dan lumpur (partikel diskrit) sehingga diperlukan bak
prsedimentasi untuk mengendapkannya. Selain partikel diskrit tersebut
air baku biasanya mengandung partikel koloid yang dapat
menyebabkan kekeruhan. Partikel koloid ini sulit sekali diendapkan
tanpa bantuan bahan kimia. Koagulasi adalah proses destabilisasi dan
transportasi partikel-partikel koloid pada bangunan pengaduk cepat
Sumber air baku Intake/screen Prasedimentasi
Koagulasi/Ilokulas
i
Sedimentasi Filtrasi
Netralisasi DesinIeksi Reservoir
Distribusi
7ebIb LIgbugo I7A7t



H|m - 1
(Flash Mixing) akibat pembubuhan koagulan. Partikel-partikel koloid
yang sudah tidak stabil tersebut akhirnya bergabung menjadi flok-flok
dengan ukuran yang lebih besar. Proses ini disebut flokulasi. Proses ini
berlangsung pada bangunan pengaduk lambat.
Sedimentasi adalah proses pengendapan flok-flok yang terbentuk
pada proses flokulasi. Pengendapan ini dilakukan pada bak sedimentasi
dengan cara gravitasi. Pada bak sedimentasi tersebut dipasang plat-plat
untuk memperbesar luas permukaan pengendapan. Flok-flok yang lolos
dari bak sedimentasi akan disaring pada filter. Filter ini merupakan bak
dengan media penyaring di dalamnya. Media penyaring ini bisa single
ataupun double. Filter ini secara periodik harus dibersihkan supaya
tidak terjadi peyumbatan.
Proses selanjutnya adalah proses netralisasi, yaitu menetralkan
pH air dengan menambahkan bahan kimia tertentu. Setelah pH air
netral, perlu dilakukan desinfeksi. Desinfeksi ini tujuannya adalah untuk
membunuh kuman-kuman penyakit (bakteri atau mikroorganisme lain)
yang ada dalam air. Pada proses desinfeksi dengan menggunakan
kaporit/Chlor biasanya dosis chlor yang diinjeksikan dalam air minum
lebih besar dari dosis yang dibutuhkan. Dosis sisa chlor ini digunakan
untuk membunuh kumsn penyakit yang masuk pada sistem pipa
distribusi.
Air yang sudah bebas dari kuman penyakit ditampung pada
reservoir dan sewaktu-waktu siap untuk didistribusikan.

2 PENGOLAHAN TIDAK LENGKAP
Pengolahan tidak lengkap dilakukan bila sebagian kualitas air
baku telah memenuhi persyaratan dan sebagian kecil belum memenuhi
persyaratan.
7ebIb LIgbugo I7A7t



H|m - 4
Biasanya air baku yang akan diolah mempunyai karakteristik yang
spesifik, jadi pengolahan tidak lengkap hanya untuk perbaikan kualitas
parameter-parameter tertentu seperti :
- Bakteriologis
- Fe dan Mn
- Ca dan Mg
- CO
2
dan gas-gas terlarut
- Mikroalgae
- Logam-logam berat

Beberapa alternatif pengolahan tidak lengkap :
1. Air baku air tanah dengan kesadahan sementara berlebih (>10 G)

Ca(OH)
2
CO
2



Chlor



2. Air baku air tanah dengan kesadahan sementara dan tetap
berlebihan
Ca(OH)
2
+Na
2
CO
3









intake Rapid mix Slow mix Sedimentasi Rekarbonasi
Filtrasi Chlorinasi Reservoir
Distribusi
intake Rapid mix Slow mix Sedimentasi Rekarbonasi
Filtrasi Chlorinasi Reservoir Distribusi
7ebIb LIgbugo I7A7t



H|m - s

3. Air baku air tanah dengan kandungan Fe dan Mn berlebihan :









4. Air baku air tanah dengan kandungan Fe berlebihan, CO
2
berlebih
dan pH rendah.


Ca(OH)
2










Intake Aerasi Sedimentasi Filtrasi


Chlorinasi Reservoir Distribusi
Aerasi Rapid mix Slow mix Sedimentasi Rekarbonasi
Filtrasi Chlorinasi Reservoir Distribusi
Intake

You might also like