Professional Documents
Culture Documents
PERKEMBANGAN
PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah perubahan yang terjadi secara konstan dan: Tidak dapat diulang
ASPEK PERKEMBANGAN
1. Fisik dan motorik
2. Emosi 3. Moral/sikap
PERKEMBANGAN MOTORIK
Basic Mistrust
Kelekatan yang terganggu Tidak Percaya bahwa dunia mendukung diri anak Merasa tidak nyaman dan aman dengan lingkungannya
Malu (Shame)
Menjadi apa yang diinginkan lingkungan Merasa ditolak atau terhukum Merasa malu untuk bertindak
Periode ini berjalan antara umur 12 - 15 bulan. Pada periode ini orang tua memberikan kebebasan anak dalam memilih meskipun tetap didampingi orang tua, dengan menumbuhkan kemandirian pada anak, jangan dibuat malu, dihina, dilecehkan, dimarahi, tidak dihargai, maka anggap anak sebagai makhluk yang mandiri dan dihormati.
Pada periode ini berlaku bagi anak usia 6 - 12 tahun, bagaimana anak dapat menyelesaikan tugas baik tugas sekolah atau tugas dirumah, dan peran orang tua adalah dengan membantu dan membimbing anak dengan penuh kesabaran dan perhatian penuh. Sehingga anak akan merasa tidak terbebani dan dengan senang hati melaksanakan setiap pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Tahap Sensori Motor (0 sampai 18 Bulan) Bayi mulai mengobservasi dunia Berfokus pada perkembangan gerakan (kinestetik) Tahap Preoperasional (18 bulan sampai 7 Tahun) Menggunakan simbol Mulai menggunakan bahasa Hidup dalam dunia fantasi Tahap Operasional Konkret (7 sampai 12 Tahun) Mengetahui hubungan sebab dan akibat Mulai mengenal konsep abstrak Tahap Operasional Formal (12 Tahun sampai dewasa) Mengetahui hubungan sebab dan akibat Mulai mengenal konsep abstrak
PERKEMBANGAN MORAL
Perkembangan Kognitif Menurut Kohlberg
KOHLBERG: Level I: Preconventional Moral yang dikontrol secara eksternal Menekankan pada hukuman dan kepatuhan Level II: Conventional Menerima aturan sosial, untuk menjaga hubungan sosial Menekankan pada konformitas pada kelompok Level III: Post Conventional or Principled Morality Memiliki prinsip moral yang lebih abstrak Menekankan pada penghargaan pada eksistensi dan harga diri seseorang
Pengambilan keputusan secara profesional tentang keberadaan anak dan pendidikannya yang didasarkan pada :
Pengetahuan tentang perkembangan dan belajar anak Kekuatan, minat dan kebutuhan dalam kelompok Konteks sosial budaya dimana anak hidup
DAP
Mengerti anak dengan keunikan serta tahapan dari siklus perkembangan Menghargai dan mendukung pertalian yang erat antara anak dan keluarga Mengetahui bahwa anak2 dapat difahami dengan baik melalui konteks keluarga, budaya dan sosial Dasar pengajaran sesuai dengan perkembangan anak
Perkembangan berbasis
Pengalaman awal bersifat kumulatif pada perkembangan anak Proses perkembangan dapat diramalkan Perkembangan dan belajar yang terjadi dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya Perkembangan dan belajar merupakan hasil interaksi kematangan biologis dan lingkungan Bermain penting bagi perkembangan sosial, emosi dan kognitif anak
Mengembangkan kurikulum
Dengan memperhatikan kaidah :
Mencakup seluruh wilayah perkembangan anak : fisik, emosi, kognitif, sosial, bahasa, estetik Berdasar pengetahuan dan kemampuan awal untuk mengkonsilidasi pengalaman dan konsep baru Mengintegrasikan baca, tulis dan berhitung untuk memperkaya konsep Meningkatkan perkembangan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan Memberi kesempatan untuk mendukung kultur dan bahasa rumah disamping memberikan pengalaman ragam kultur
4. Anak Berbakat
Gifted. Kreatif, suka mengganggu, mudah tidak puas, eksplorasi luas
GANGGUAN KOMUNIKASI
PENGERTIAN Gangguan psikologis yang termanifestasi pada gangguan suara, artikulasi (pengucapan), atau kelancaran bicara, yang mengakibatkan terjadi penyimpangan bentuk bahasa, isi bahasa, atau fungsi bahasa, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. PENYEBAB Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain, Tidak lancar dalam berbicaraa/mengemukakan ide, Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,
Kalau berbicara sering gagap/gugup, Suaranya parau/aneh, Tidak fasih mengucapkan kata-kata tertentu/celat/cadel, Organ bicaranya tidak normal/sumbing.
GANGGUAN KOMUNIKASI
INDIKASI GANGGUAN Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain, Tidak lancar dalam berbicaraa/mengemukakan ide, Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi, Kalau berbicara sering gagap/gugup, Suaranya parau/aneh, Tidak fasih mengucapkan kata-kata tertentu/celat/cadel, Organ bicaranya tidak normal/sumbing.
Anak mengalami masalah dalam mengekspresikan diri, untuk bisa dimengerti oleh orang lain atau orang tuanya, guru dan teman-temannya, maka bisa membuat ia frustrasi
GANGGUAN KOMUNIKASI
DETEKSI DINI GANGGUAN
DETEKSI FUNGSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI Pemeriksaan secara psikologis diperlukan untuk memahami fungsi yang berhubungan dengan kemampuan berbicara dan berbahasa, seperti tingkat intelegensi serta tingkat perkembangan sosial-emosional anak. DETEKSI FUNGSI KEMAMPUAN INTELEKTUAL-EMOSI Pemeriksaan secara psikologis dimaksudkan melihat sejauh mana pengaruh dari hambatan yang dialami anak terhadap kemampuan emosional dan intelektualnya. Pemeriksaan ini harus ditangani oleh ahli atau psikolog yang berkompeten dan berpengalaman dalam menangani anak dengan problem keterlambatan bicara
Ketidak teraturan hormonal Lingkungan fisik dan sosial Pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan orangorang yang berpengaruh di sekitarnya
GANGGUAN EMOSI
MEMAHAMI EKSPRESI EMOSI Kesulitan dalam mengenal emosi diri dan ekspresi orang lain MENGEKSPRESIKAN EMOSI Mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi secara tepat dan proporsional MERESPON EMOSI Mengalami kesulitan dalam merespon emosi orang lain DETERMINASI EMOSI Kesulitan membedakan pengalaman emosi satu dan emosi lainnya, misal, kurang mampu membedakan sedih dan takut
Tidak Optimalnya Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya Fungsi Sosial menjadi Terhambat
AUTISME
PENGERTIAN Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial PENYEBAB Faktor genetik Perkembangan otak saat kehamilan Perkembangan otak saat perinatal Terjadinya disfungsi metabolisme
AUTISME
DETEKSI DINI AUTISME
Adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial Pada usia 2 - 3 tahun, di masa anak balita lain mulai belajar bicara, anak autis tidak menampakkan tanda-tanda perkembangan bahasa. Kadangkala ia mengeluarkan suara tanpa arti. Melakukan gerakan aneh yang diulang-ulang. Misalnya duduk sambil menggoyang-goyangkan badannya secara ritmis, berputar-putar dan mengepak-ngepakkan lengannya seperti sayap. Mudah terpukau pada anggota tubuhnya sendiri. Misalnya jari tangan yang terus menerus digerak-gerakkan dan diperhatikan. Suka bermain air dan memperhatikan benda yang berputar, seperti roda sepeda atau kipas angin. Sikapnya sangat cuek. Kadang melompat-lompat, mengamuk atau menangis tanpa sebab, anak autis sulit dibujuk; ia bahkan menolak untuk digendong atau dirayu oleh siapapun
Gangguan membaca (Disleksia) Gangguan matematik (Diskalkulia) Gangguan menulis ekspresif (Spelling Dyslexia, Spelling Disorder) Gangguan belajar lainnyaltidak spesifik
Biasanya disertai gangguan belajar yang lain Kebanyakan terdeteksi ketika berada di kelas 2 dan 3 SD (6-8 th)
TELATENLAH Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran untuk menghadapi anak yang memiliki gangguan psikologis
Gangguan Emosi-Perilaku
Menunjukkan kepedulian yang tinggi
Anak ADHD biasanya kurang disukai temannya, sehingga kepercayaan diri mereka menurun
Mengoptimalkan Perkembangan
Yang perlu diperhatikan pada saat menangani permasalah psikologis anak 1. Dilakukan sambil bermain dengan anak dan menikmati kebahagiaan bersama. 2. Dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan, mengikuti tahapan perkembangan anak 3. Dimulai dari tahapan perkembangan yang telah dicapai bayi. 4. Bila diperlukan alat pada waktu melakukan stimulasi, digunakan alat sederhana dan mudah didapat 5. Tanpa memaksa, marah atau menghukumnya apabila ia kurang mampu melakukan stimulasi. 6. Selalu diberikan pujian atas keberhasilannya. 7. Ciptakan suasana yang segar, menyenangkan dan bervariasi untuk menghilangkan kebosanan. 8. Meminta nasehat petugas Puskesmas/dokter apabila ditemukan kesulitan
Mengoptimalkan Perkembangan
Menghargai anak sesuai dengan keberadaannya Tidak mencela atau mengecam keadaan fisik/psikis anak Masukan yang diberikan bukan berupa kritik terhadap pribadi, namun umpan balik bagi perilaku yang dilakukan Menyediakan anak dengan berbagai macam fasilitas dan lingkungan untuk bermain Secara aktif berkomunikasi dengan anak
Memelihara dan menjaga anak agar dapat memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berkembang, dengan cara:
Mengajarkan kebiasaan yang baik Memberi contoh/model Menstimulasi semua area perkembangan dengan cara menyediakan lingkungan yang kaya pengalaman
RENUNGAN BERSAMA
Renungan Bersama
Jika anak diasuh dengan rasa bangga, dia akan belajar menghargai Jika diasuh dengan kritikan, dia akan belajar untuk menghukum Jika anak hidup dengan penuh penerimaan, dia akan belajar untuk mencintai Jika anak hidup dengan rasa hina dia akan belajar merasa malu Jika anak hidup dengan penuh kejujuran, dia akan belajar untuk berkata sejujurnya Jika anak hidup dengan kekerasan dia akan belajar untuk bertengkar
Renungan Bersama
Jika anak hidup dengan penuh keterbukaan, dia akan belajar keadilan Jika anak hidup dengan rasa iri dia akan belajar untuk merasa iri Jika anak hidup dengan berbagi, dia akan belajar kebaikan hati Jika anak hidup dengan toleransi, dia akan belajar kesabaran Jika anak hidup dengan perhatian, dia akan belajar menghormati