You are on page 1of 48

Kemampuan Guru Dalam mengenali Kondisi Psikologis Anak dan Penanganan Gangguan Psikologis Pada Anak

Maulana Yusuf Rai firdaus

Mengenal Perkembangan Anak

PERKEMBANGAN
PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Perkembangan adalah perubahan yang terjadi secara konstan dan: Tidak dapat diulang

Bersifat permanen Terjadi dalam sekuensi waktu yang tertentu (periodik)

ASPEK PERKEMBANGAN
1. Fisik dan motorik

2. Emosi 3. Moral/sikap

4. Kognitif 5. Kepribadian 6. Sosial

PERKEMBANGAN MOTORIK

GAYA KELAKATAN ANAK PADA ORANG TUA


GAYA KELEKATAN AMAN Percaya Diri Keterlibatan Emosi dalam Berinteraksi Sosial Ekspresif Empati GAYA KELEKATAN MENGHINDAR Menutup Diri Kurang mampu Mengekspresikan emosi Menilai Negatif Diri dan Orang lain Kurang percaya dengan Orang lain Kurang Mampu Membangun hubungan interpersonal

GAYA KELEKATAN CEMAS

Kurang Percaya Diri Kurang Ekspresif Khawatir ditinggalkan orang lain

Kurang Asertif Ragu-ragu dalam bertindak Kurang Asertif

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK


Perkembangan Psikososial Menurut Erikson
Usia 0-1 Tahun. Kepercayaan Anak Basic Trust
Kelekatan yang nyaman Percaya bahwa dunia mendukung diri anak Merasa nyaman dan aman dengan lingkungannya

Basic Mistrust
Kelekatan yang terganggu Tidak Percaya bahwa dunia mendukung diri anak Merasa tidak nyaman dan aman dengan lingkungannya

Usia 1-3 Tahun. Pembentukan Diri Anak Otonomi


Mampu menjadi dirinya sendiri Belajar secara mandiri dan kreatif Merasa didukung oleh lingkungan sekitar

Malu (Shame)
Menjadi apa yang diinginkan lingkungan Merasa ditolak atau terhukum Merasa malu untuk bertindak

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK


Perkembangan Psikososial Menurut Erikson
1. The Sense of Trust (rasa percaya diri).
Yaitu kemampuan percaya terhadap orang lain, diri sendiri dan percaya bahwa hidup itu pada hakekatnya baik. Periode ini pada bulan-bulan awal setelah lahir. Dengan memberikan kasih sayang (ayah dan ibu) dan memposisikan anak menjadi bagian dari keluarga secara utuh.

2. The Sense of Autonomy (kebebasan menentukan)

Periode ini berjalan antara umur 12 - 15 bulan. Pada periode ini orang tua memberikan kebebasan anak dalam memilih meskipun tetap didampingi orang tua, dengan menumbuhkan kemandirian pada anak, jangan dibuat malu, dihina, dilecehkan, dimarahi, tidak dihargai, maka anggap anak sebagai makhluk yang mandiri dan dihormati.

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK


Perkembangan Psikososial Menurut Erikson
The Sense of Initiative (inisiatif)
Membentuk kemampuan inisiatif anak, dengan mencoba memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak. Pada masa ini disaat anak berusia 4 - 5 tahun, jangan mengkritik anak tanpa alasan dan jalan keluar, lebih utama berikan motivasi pada anak untuk yang lebih baik lagi.

The Sense of Accomplishment (menyelesaikan tugas)

Pada periode ini berlaku bagi anak usia 6 - 12 tahun, bagaimana anak dapat menyelesaikan tugas baik tugas sekolah atau tugas dirumah, dan peran orang tua adalah dengan membantu dan membimbing anak dengan penuh kesabaran dan perhatian penuh. Sehingga anak akan merasa tidak terbebani dan dengan senang hati melaksanakan setiap pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK


Perkembangan Kepribadian Menurut Freud
Fase Oral (0-1 tahun) Bayi lebih sering mendapatkan kepuasan melalui mulutnya (menjilat dan menghisap) Apabila kebutuhan oral tidak terpenuhi menyebabkan bayi akan menjadi orang yang agresif secara verbal (misuh, mencemooh, dsb) Fase Anal (2 tahun) Anak mendapatkan kepuasan melalui faeces, baik proses berak ataupun pada faecesnya Fase Phallic (3 sampai 5 tahun) Kenikmatan didapatkan pada organ-organ genitalnya

PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Tahap Sensori Motor (0 sampai 18 Bulan) Bayi mulai mengobservasi dunia Berfokus pada perkembangan gerakan (kinestetik) Tahap Preoperasional (18 bulan sampai 7 Tahun) Menggunakan simbol Mulai menggunakan bahasa Hidup dalam dunia fantasi Tahap Operasional Konkret (7 sampai 12 Tahun) Mengetahui hubungan sebab dan akibat Mulai mengenal konsep abstrak Tahap Operasional Formal (12 Tahun sampai dewasa) Mengetahui hubungan sebab dan akibat Mulai mengenal konsep abstrak

PERKEMBANGAN MORAL
Perkembangan Kognitif Menurut Kohlberg
KOHLBERG: Level I: Preconventional Moral yang dikontrol secara eksternal Menekankan pada hukuman dan kepatuhan Level II: Conventional Menerima aturan sosial, untuk menjaga hubungan sosial Menekankan pada konformitas pada kelompok Level III: Post Conventional or Principled Morality Memiliki prinsip moral yang lebih abstrak Menekankan pada penghargaan pada eksistensi dan harga diri seseorang

Pembelajaran Berbasis Perkembangan (Developmentally Appropriate


Practice)

Pengambilan keputusan secara profesional tentang keberadaan anak dan pendidikannya yang didasarkan pada :
Pengetahuan tentang perkembangan dan belajar anak Kekuatan, minat dan kebutuhan dalam kelompok Konteks sosial budaya dimana anak hidup

DAP

(Developmentally Appropriate Practice)

Mengerti anak dengan keunikan serta tahapan dari siklus perkembangan Menghargai dan mendukung pertalian yang erat antara anak dan keluarga Mengetahui bahwa anak2 dapat difahami dengan baik melalui konteks keluarga, budaya dan sosial Dasar pengajaran sesuai dengan perkembangan anak

Pembelajaran Berbasis Perkembangan


Pembelajaran Berbasis Perkembangan
Perkembangan fisik, sosial, kognitif, emosi saling berhubungan Perkembangan pada satu bidang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan bidang lainnya Perkembangan terjadi relatif berurutan secara teratur berkaitan dengan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan yang didasarkan pada kesiapan Perkembangan yang terjadi antara anak yang satu dengan yang lain tidak sama

Perkembangan berbasis
Pengalaman awal bersifat kumulatif pada perkembangan anak Proses perkembangan dapat diramalkan Perkembangan dan belajar yang terjadi dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya Perkembangan dan belajar merupakan hasil interaksi kematangan biologis dan lingkungan Bermain penting bagi perkembangan sosial, emosi dan kognitif anak

Mengembangkan kurikulum
Dengan memperhatikan kaidah :
Mencakup seluruh wilayah perkembangan anak : fisik, emosi, kognitif, sosial, bahasa, estetik Berdasar pengetahuan dan kemampuan awal untuk mengkonsilidasi pengalaman dan konsep baru Mengintegrasikan baca, tulis dan berhitung untuk memperkaya konsep Meningkatkan perkembangan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan Memberi kesempatan untuk mendukung kultur dan bahasa rumah disamping memberikan pengalaman ragam kultur

Gangguan Psikologis Pada Anak

Jenis Gangguan Anak


1. Permasalahan Fungsi Pikir
Hambatan Kesukaran Belajar. Kesulitan memahami, mengingat, menghitung, membaca Hambatan Pemusatan Perhatian. Hiperaktif, perilaku yang tidak sesuai situasi, mencari perhatian, menyela pembicaraan, perilaku berlebihan Hambatan Berbicara & Berkomunikasi. Gagap, kesalahan pengucapan, cedal, sulit menangkap percakapan

2. Permasalahan Fungsi Sosial dan Perilaku


Hambatan Emosi & Perilaku. Suasana hati berubah cepat, agresif, memukul, berteriak, mengejek Autisme. Minim kontak sosial, menyendiri, gerakan tak lazim

Jenis Gangguan Anak


3. Keterlambatan Fungsi Pikir & Sosial
Mental Retarded. IQ dibawah rerata, keterbatasan berkomunikasi, kompetensi akademis minim

4. Anak Berbakat
Gifted. Kreatif, suka mengganggu, mudah tidak puas, eksplorasi luas

5. Gangguan Fisik & Indera


Gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan keterbatasan ganda (penglihatan dan pendengaran)

GANGGUAN KOMUNIKASI
PENGERTIAN Gangguan psikologis yang termanifestasi pada gangguan suara, artikulasi (pengucapan), atau kelancaran bicara, yang mengakibatkan terjadi penyimpangan bentuk bahasa, isi bahasa, atau fungsi bahasa, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. PENYEBAB Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain, Tidak lancar dalam berbicaraa/mengemukakan ide, Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,

Kalau berbicara sering gagap/gugup, Suaranya parau/aneh, Tidak fasih mengucapkan kata-kata tertentu/celat/cadel, Organ bicaranya tidak normal/sumbing.

GANGGUAN KOMUNIKASI
INDIKASI GANGGUAN Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain, Tidak lancar dalam berbicaraa/mengemukakan ide, Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi, Kalau berbicara sering gagap/gugup, Suaranya parau/aneh, Tidak fasih mengucapkan kata-kata tertentu/celat/cadel, Organ bicaranya tidak normal/sumbing.

Anak mengalami masalah dalam mengekspresikan diri, untuk bisa dimengerti oleh orang lain atau orang tuanya, guru dan teman-temannya, maka bisa membuat ia frustrasi

GANGGUAN KOMUNIKASI
DETEKSI DINI GANGGUAN

DETEKSI FUNGSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI Pemeriksaan secara psikologis diperlukan untuk memahami fungsi yang berhubungan dengan kemampuan berbicara dan berbahasa, seperti tingkat intelegensi serta tingkat perkembangan sosial-emosional anak. DETEKSI FUNGSI KEMAMPUAN INTELEKTUAL-EMOSI Pemeriksaan secara psikologis dimaksudkan melihat sejauh mana pengaruh dari hambatan yang dialami anak terhadap kemampuan emosional dan intelektualnya. Pemeriksaan ini harus ditangani oleh ahli atau psikolog yang berkompeten dan berpengalaman dalam menangani anak dengan problem keterlambatan bicara

GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN


ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDERS PENGERTIAN Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan yang ditandai dengan minimnya konsentrasi, rendahnya kesabaran dan perilaku yang berlebihan PENYEBAB Faktor genetik Perkembangan otak saat kehamilan Perkembangan otak saat perinatal Tingkat kecerdasan (IQ) Terjadinya disfungsi metabolisme

Ketidak teraturan hormonal Lingkungan fisik dan sosial Pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan orangorang yang berpengaruh di sekitarnya

GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN


ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDERS
DETEKSI DINI ADHD Kurang perhatian Mudah teralihkan perhatiannya Emosi yang meledak-ledak Aktifitasnya berlebihan Perilaku anak yang tidak bisa diam Tidak bisa duduk dengan tenang Selalu bangkit dan berlari-lari / berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik Kesulitan anak untuk menunda respon Dorongan untuk melakukan sesuatu yang tidak terkendali. (perilaku tidak sabar) Menyela pembicaraan Membangkang Tidak bisa untuk menunggu giliran Melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain

GANGGUAN EMOSI
MEMAHAMI EKSPRESI EMOSI Kesulitan dalam mengenal emosi diri dan ekspresi orang lain MENGEKSPRESIKAN EMOSI Mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi secara tepat dan proporsional MERESPON EMOSI Mengalami kesulitan dalam merespon emosi orang lain DETERMINASI EMOSI Kesulitan membedakan pengalaman emosi satu dan emosi lainnya, misal, kurang mampu membedakan sedih dan takut

Tidak Optimalnya Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya Fungsi Sosial menjadi Terhambat

AUTISME
PENGERTIAN Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial PENYEBAB Faktor genetik Perkembangan otak saat kehamilan Perkembangan otak saat perinatal Terjadinya disfungsi metabolisme

(BELUM TERDETEKSI SECARA ILMIAH)

AUTISME
DETEKSI DINI AUTISME
Adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial Pada usia 2 - 3 tahun, di masa anak balita lain mulai belajar bicara, anak autis tidak menampakkan tanda-tanda perkembangan bahasa. Kadangkala ia mengeluarkan suara tanpa arti. Melakukan gerakan aneh yang diulang-ulang. Misalnya duduk sambil menggoyang-goyangkan badannya secara ritmis, berputar-putar dan mengepak-ngepakkan lengannya seperti sayap. Mudah terpukau pada anggota tubuhnya sendiri. Misalnya jari tangan yang terus menerus digerak-gerakkan dan diperhatikan. Suka bermain air dan memperhatikan benda yang berputar, seperti roda sepeda atau kipas angin. Sikapnya sangat cuek. Kadang melompat-lompat, mengamuk atau menangis tanpa sebab, anak autis sulit dibujuk; ia bahkan menolak untuk digendong atau dirayu oleh siapapun

GANGGUAN LAMBAN BELAJAR


PENGERTIAN Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal.

DETEKSI DINI (ANAK PRA SEKOLAH)


Keterlambatan berbicara jika dibandingkan anak seusianya Kesulitan dalam pengucapan kata Kemampuan penguasaan jumlah kata yang minim Tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk suatu kalimat Kesulitan untuk mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari dalam seminggu Kegelisahan yang sangat ekstrim dan mudah teralih perhatiannya Kesulitan berinteraksi dengan anak seusianya Menunjukkan kesulitan dalam mengikuti suatu petunjuk atau rutinitas tertentu Menghindari permainan puzzles Menghindari pelajaran menggambar atau prakarya tertentu seperti menggun-ting

GANGGUAN LAMBAN BELAJAR


DETEKSI DINI (ANAK SEKOLAH) Mempunyai kemampuan daya ingat yang buruk Selalu membuat kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membaca, misalnya huruf b dibaca d, huruf m dibaca w, Lambat untuk mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi pengucapannya Mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk atau rutinitas tertentu Ketidakstabilan dalam menggenggam pensil/pen Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan kemampuan daya ingat yang baik Sulit konsentrasi Sering melakukan pelanggaran baik di sekolah atau di rumah Tidak mampu merencanakan kegiatan sehari-harinya Problem emosional seperti mengasingkan diri, pemurung, mudah tersinggung atau acuh terhadap lingkungannya Menolak bersekolah

GANGGUAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK


PENGERTIAN Gangguan yang secara nyata ada pada anak yang terkait ugas akademik khusus, yang diduga disebabkan karena faktor disfungsi neugologis, bukan disebabkan karena factor inteligensi JENIS GANGGUAN

Gangguan membaca (Disleksia) Gangguan matematik (Diskalkulia) Gangguan menulis ekspresif (Spelling Dyslexia, Spelling Disorder) Gangguan belajar lainnyaltidak spesifik

GANGGUAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK


Gangguan Matematik (diskalkulia) Adalah ketrampilan matematik yang berada di bawah tingkatan usia, pendidikan dan inteligensi anak dengan ciri kegagalan dalam ketrampilan : 1. Linguistik (memahami istilah matematika, mengubah soal tulisan ke simbol matematika) 2. Perseptual (kemampuan untuk memahami simbol dan mengurutkan kelompok angka) 3. Matematik (+/-/x/: dan cara mengoperasikannya) 4. Atensional (mengkopi bentuk dengan benar, mengoperasikan simbol dengan benar)

Biasanya disertai gangguan belajar yang lain Kebanyakan terdeteksi ketika berada di kelas 2 dan 3 SD (6-8 th)

GANGGUAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK


Gangguan Menulis Ekspresif (Spelling Dyslexia, Spelling Disorder) 1. Adalah ketrampilan menulis yang berada di bawah tingkatan usia, pendidikan dan inteligensi anak 2. Banyak, ditemukan kesalahan dalam menulis dan penarnpilan tulisan yang buruk (cakar ayam) 3. Biasanya sudah tampak sejak kelas 1 5D. Rasa frustrasi, marah oleh karena kegagalan dalam prestasi akademik menyebabkan munculnya gangguan depresi yang kronis Gangguan Membaca (Disleksia) 1. 2. Adalah ketrampilan membaca yang berada di bawah tingkatan usia, pendidikan dan inteligensi anak. Ciri khasnya: gagal dalam mengenali kata-kata, lambat & tidak teliti bila membaca, pemahaman yang buruk.

Penanganan Masalah Psikologis Pada Anak

PRINSIP MENANGANI ANAK DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGIS


PERIKSALAH Tak semua tingkah laku yang bermasalah digolongkan gangguan. Karena itu, Anda perlu menambah pengetahuan tentang gangguan tentang perkembangan dan jenis gangguan anak PAHAMILAH. Untuk bisa menangani anak yang mengalami gangguan, ada baiknya pula keluarga mengikuti support group dan parenting skill-training. Tujuannya agar bisa lebih memahami sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara psikologis, kognitif (intelektual) maupun fisiologis

TELATENLAH Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran untuk menghadapi anak yang memiliki gangguan psikologis

PRINSIP MENANGANI ANAK DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGIS


BANGKITKAN KEPERCAYAAN DIRINYA Jika mampu, ini juga bisa dipelajari, gunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif. Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak. Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak KENALI ARAH MINATNYA Jika dia bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat baikbaik, kemana sebenarnya tujuan dari keaktifan dia. Jangan dilarang semuanya, nanti dia prustasi. Yang paling penting adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini.

Penanganan Gangguan Kesukaran Belajar


Meminimalisir stimulasi yang dapat mengacaukan pikiran dan konsentrasi
Anak diupayakan tenang terkendali, gangguan dari luar minim

Menggunakan media penanganan yang menarik


Sesuai dengan modalitas anak (visual, auditori, kinestetik), praktek langsung, menyenangkan, variatif, sesuai dengan minat anak

Mengajarkan strategi meningkatkan memori


Mnemonik, kata kunci, peta pikiran dan insight

Penanganan Gangguan Pemusatan Perhatian


Merancang lingkungan rumah kondusif
Menjauhkan benda berbahaya/tajam, lingkungan fisik nyaman, memfasilitas anak yang normal untuk menjadi role model

Mengajarkan anak strategi menjaga konsentrasi


Mempertahankan kontak mata, memberikan pekerjan yang menantang, memastikan adanya sisi menarik pengajaran

Memberikan instruksi secara tepat


Menyederhanakan instruksi, memperjelas instruksi, menjelaskan tujuan/target dengan jelas, memberi contoh

Memonitor aktivitas anak


Monitoring perlu dilakukan untuk memberi masukan pada penanganan lebih lanjut

Penanganan Gangguan Komunikasi


Mendorong anak mengungkapkan ide melalui ucapan
Meningkatkan harga diri, menceritakan pengalaman, mempesentasikan hasil tugas

Menerapkan model pembelajaran yang sesuai


Membaca cerita, menangkap maksud percakapan, menyampaikan gagasan

Melakukan klarifikasi informasi


Memastikan anak telah menangkap informasi yang didapat, misalnya dengan menanyakan kembali

Mendengar anak dengan sabar


Memberik kesempatan anak menyelesaikan pembicaraannya, tidak menyela, tidak mengkritik dan menghargai setiap gagasan yang diungkapkan

Gangguan Emosi-Perilaku
Menunjukkan kepedulian yang tinggi
Anak ADHD biasanya kurang disukai temannya, sehingga kepercayaan diri mereka menurun

Tidak menghargai perilaku yang buruk


Orang tua tidak memberi kesempatan kepada anak untuk berlama-lama keluar dari konsentrasinya

Menyusun kegiatan yang sesuai dengan minat anak


Dengan memberikan kegiatan yang sesuai dengan minatnya, anak dapat belajar memfokuskan pada sesuatu

Menerapkan Peraturan dan Penguatan Positif


Peraturan di kelas secara konsisten diterapkan pada semua anak dan anak yang menghargai peraturan mendapatkan reward (penghargaaa)

Mengoptimalkan Perkembangan Fisik


Apa Yang Dibutuhkan Oleh Anak? NUTRISI Nutrisi adalah zat yang dapat memenuhi kebutuhan fisik bayi untuk dapat berkembang PERHATIAN DAN KASIH SAYANG Kasih sayang adalah bentuk interaksi antara orang tua dan anak STIMULASI (POTENSI AKTUALISASI) Stimulasi yaitu serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk membantu anak mencapai tingkat perkembangan secara baik Stimulasi seharusnya diberikan sedini mungkin untuk mengarahkan perkembangannya, mencegah terjadinya kelambatan perkembangan anak Stimulasi tidak selalu membutuhkan waktu khusus, sehingga dapat dikaitkan sekaligus dengan kegiatan lainnya dan dilakukan setiap hari

Mengoptimalkan Perkembangan
Yang perlu diperhatikan pada saat menangani permasalah psikologis anak 1. Dilakukan sambil bermain dengan anak dan menikmati kebahagiaan bersama. 2. Dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan, mengikuti tahapan perkembangan anak 3. Dimulai dari tahapan perkembangan yang telah dicapai bayi. 4. Bila diperlukan alat pada waktu melakukan stimulasi, digunakan alat sederhana dan mudah didapat 5. Tanpa memaksa, marah atau menghukumnya apabila ia kurang mampu melakukan stimulasi. 6. Selalu diberikan pujian atas keberhasilannya. 7. Ciptakan suasana yang segar, menyenangkan dan bervariasi untuk menghilangkan kebosanan. 8. Meminta nasehat petugas Puskesmas/dokter apabila ditemukan kesulitan

Mengoptimalkan Perkembangan
Menghargai anak sesuai dengan keberadaannya Tidak mencela atau mengecam keadaan fisik/psikis anak Masukan yang diberikan bukan berupa kritik terhadap pribadi, namun umpan balik bagi perilaku yang dilakukan Menyediakan anak dengan berbagai macam fasilitas dan lingkungan untuk bermain Secara aktif berkomunikasi dengan anak

Tips Untuk Orang Tua

Memelihara dan menjaga anak agar dapat memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berkembang, dengan cara:
Mengajarkan kebiasaan yang baik Memberi contoh/model Menstimulasi semua area perkembangan dengan cara menyediakan lingkungan yang kaya pengalaman

RENUNGAN BERSAMA

ORANG TUA dan ANAK


ORANG TUA adalah "sekolah" pertama bagi kehidupan Anak.
Dari orang tuanya anak mendapatkan semua materi pelajaran kehidupan ini.

ORANG TUA adalah yang paling mengetahui ANAKnya.


Karena itulah, ia adalah orang yang paling mengerti bagaimana memaksimalkan pengembangan kecerdasannya

ANAK menghabiskan sebagian besar waktu dengan ORANG TUA.


Karena itu, apa yang didapatkan anak dari orang tuanya akan menentukan bagaimana perkembangan kecerdasannya.

ORANG TUA adalah pemegang amanah atas ANAK dari Tuhan.


Karena itulah, ia menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas anaknya, termasuk dalam masalah pengembangan kecerdasannya Sehingga perlakukan orang tua, sangat menentukan bagaimana tingkat kecerdasannya kelak

Renungan Bersama
Jika anak diasuh dengan rasa bangga, dia akan belajar menghargai Jika diasuh dengan kritikan, dia akan belajar untuk menghukum Jika anak hidup dengan penuh penerimaan, dia akan belajar untuk mencintai Jika anak hidup dengan rasa hina dia akan belajar merasa malu Jika anak hidup dengan penuh kejujuran, dia akan belajar untuk berkata sejujurnya Jika anak hidup dengan kekerasan dia akan belajar untuk bertengkar

Renungan Bersama
Jika anak hidup dengan penuh keterbukaan, dia akan belajar keadilan Jika anak hidup dengan rasa iri dia akan belajar untuk merasa iri Jika anak hidup dengan berbagi, dia akan belajar kebaikan hati Jika anak hidup dengan toleransi, dia akan belajar kesabaran Jika anak hidup dengan perhatian, dia akan belajar menghormati

You might also like