Professional Documents
Culture Documents
digunakan interpersonal.
dalam
meningkatkan
komunikasi
keterlambatan
berbicara
akan
mengakibatkan
perkembangan bicara yang lebih rendah dibandingkan dengan anak lainnya yang berumur sama.
3 - 6 BULAN
Mencari dan melihat dari mana suara asal Menyukai bunyi bergemerincing, mainan yang bersuara Tersenyum & mengoceh ketika diajak bicara
6 - 9 BULAN
Menengok & melihat kepada anda ketika diajak bicara/ kearah orang yang menyebutkan kata Mama/papa Bervokalisasi jika ingin mendapatkan perhatian anda Mengeluarkan suara seperti da,ba, ma
9 - 12 BULAN
Mengetahui nama mainan yang paling disenangi Mengikuti petunjuk bila diminta (buka mulut, dll) Bergerak dan bersuara sesuai irama musik Mengoceh ketika diajak bicara & mengubah intonasi suara
12 - 18 BULAN
Menunjukan anggota tubuh Membawa barang kepada kita ketika diminta Dapat mendengarkan suara yang datang dari ruangan lain Dapat menirukan suara & kata-kata baru / Mengucapkan 10 20 kata
18 - 24 BULAN
Mengerti kalimat sederhana (diatas, dibawah dll) Suka dibacakan cerita & menunjuk gambar yang ditanyakan Mampu menyebutkan namanya / Mengucapkan 2 kata
INDIKASI YANG SEDERHANA BAHWA ANAK MENGALAMI KETERLAMBATAN BICARA Anak belum dapat berbicara seperti anak sebayanya
Apakah merupakan keterlambatan ? Anak dikatakan terlambat berbicara apabila tidak dapat :
Babling pada usia 12 - 15 bulan Mengerti ucapan sederhana (seperti jangan, tidak ) ada usia 18 bulan. Berbicara singkat pada usia 3 tahun. Bercerita secara sederhana pada usia 4 - 5 tahun.
1. Retardasi Mental 2. Gangguan Pendengaran 3. Expressive language disorder 4. Psychosocial deprivation 5. Autisme
6. Elective mutism
7. Aphasia 8. Cerebral palsy 9. Maturation delay
10.Bilingualism
Terdapat pada 3 - 10 % pada anak-anak. 3 4 X lebih banyak ditemukan pada anak laki-
2. Gangguan pendengaran
3. Keterlambatan pertumbuhan
QuickTim e and a GIF decompres sor are needed to see this pic ture.
Gangguan Pendengaran
Pendengaran yang pertama kali di dengar oleh bayi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan berbicara bahasanya. Gangguan pendengaran pada pada usia dini terutama adanya gangguan pendengaran berat akan mengakibatkan keterlambatan perkembangan berbicara secara serius. Deteksi dini dan penatalaksanaan secara cepat akan membantu dan mencegah gangguan psikososial pendidikan dan gangguan bahasa.
3 FR : 63 X
NICU : 10.2 X T. kongenital > 50 dB
Epstein dan Reilly* tahun 1989 mengestimasikan 10 - 12 % bayi yang memiliki faktor resiko gangguan pendengaran terdapat 5 % yang teridentifikasi dengan gangguan ts
Fauzan 2007** menyatakan bahwa lamanya pajanan bilirubin yan tinggi dan lama dapat mengakibatkan gangguan pendengaran
Dewi Agustin *** penelitian pada hiperbilirubin menemukan 13,2 % Refer pada 53 bayi yang diteliti
* Andrea MG. Newborn Hearing Screening: examination the Presence of risk factor for hearing loss, Washington University School of Medicine program in Audiology and Communication Science, 2005
** Gambaran DPOAE pada bayi cukup bulan sehat dengan hiperbilirubinemia, Tesis 2007 Dept THT FKUI RSCM *** Pengaruh paparan dan kadar bilirubin terhadap kejadian gangguan dengar FK Unpad Tesis ??
TUJUAN Mengetahui secara dini gangguan pendengaran pada bayi dan melakukan penatalaksanaan secara dini pula Penanganan yang dilakukan bila terlambat akan mengakibatkan kesulitan dalam penanganannya karena Golden Period perkembangan bicara sampai 3 tahun
Usia Balita
Skrining Pendengaran
Deteksi Dini Bayi Baru lahir Dilakukan setelah usia bayi > 48 jam atau sebelum usia
pendengaran.
Paling kurang diperlukan 1 pem.tambahan berupa tes elektrofisiologik yg obyektif ( impedans, OAE, ABR )
pandangan Stimulus berasal dari Loud speaker + Audiometer Frekuensi stimulus pada range speech frequncy Intensitas stimulus di kalibrasi dengan sound level meter Respon yg dinilai : resp behavioral / refleks ( unconditioned response )
Bayi di pangku dalam kondisi siap memberi respon / setengah tidur Dapat sambil menyusu Bila tidur nyenyak ; bangunkan. Bila ketakutan : tunda Orang tua tidak ikut mambantu respon Respon harus konsisten dan dapat diulang Pada saat terjadi respons, catat intensitas Bila respon ( - ) catat intensitas paling besar Tidak menentukan threshold ( ambang pendengaran )
KETERBATASAN
VRA : 6 30 BULAN
Menilai hearing aquity ( ambang / threshold ) Stimulus : akustik + Visual
Timpanometri
Pemeriksaan obyektif, non invasif , praktis untuk mennetukan kondisi membran timpani dan telinga
tengah ( cairan ? )
Bayi < 4 bulan : probe khusus ( High Frequency probe )
Oto Acoustic Emission ( OAE ) Automated ABR ( Auditory Brainstem Respons) KARENA Objectif Non- Invasif Automatis Cepat ( < 5 min) Mudah dinilai (PASS - REFER Kriteria)
ABR N
OAE N
Tymp N
N Hearing sensitivity HR : observ ; it can be proven normal speech/ language development Severe / Profound SNHL
Conductive / Middle Ear pathology Re-test OAE following ENT treatment Auditory neuropathy Retro cochlear dysfunction Evaluation every 6 Mo. monitor neuro maturation
X
N
X
X
N
X
A L U R S KR I NI N G PE N DEN GA R A N B AY I
Bayi baru lahir (usia >24 jam & sebelum keluar dari RS)
Fail
Hasil Pemeriksaan
Jika bayi hasilnya baik apakah artinya ? Tidak ada masalah pada pendengaran pada saat itu.? Jika terdapat faktor resiko maka perlu dilakukan observasi lanjut Jika bayi tidak lulus Deteksi Dini ? Kemungkinan terdapat gangguan pendengaran Ulang pemeriksaan Jika tetap tidak baik hasilnya Perlu dilakukan pemeriksaan pendengaran secara lengkap
Hasil Pemeriksaan Deteksi Dini Pendengaran di RSIA di Jakarta (Jan- Nov 2007)
(re)- Habilitasi
Intervensi : habilitasi pendengaran mulai usia 6 bulan Auditorik : Amplifikasi : ABD Implantasi Kohlea
Terapi Wicara
Pendidikan Khusus
Pemeriksaan OAE
Faktor Resiko
Riwayat keluarga
TORCH
Meningitis
BBLR
Hiperbilirubin
Ototoksik
Asfiksia
Penggunaan Ventilator
Syndrom tertentu
Prematuritas
Terima Kasih