Professional Documents
Culture Documents
UMUM Untuk Bangunan Besar dan Tinggi pencegahan kebakaran harus sempurna. Dalam perencanaan bangunan perlu pertimbangan-pertimbangan dalam hal : Daya tahan api bahan bangunan Batasan daerah yang dilindungi Exit dan tangga kebakaran Perlindungan terhadap kortsleting listrik Perlindungan terhadap petir Deteksi & sistem alarm Sistem hydrant Sistem splinkler
Pada bangunan bertingkat tinggi harus dilengkapi dengan lapisan penahan api sehingga perambatan keatas dari api, asap atau panas tertahan. Juga dilengkapi dengan tanki reservoar dengan kapasitas minimal 5.000 Gallon (20 M3) yang dapat discharge pada slang pemadam api 400 liter/menit = 100 GPM DASAR PERENCANAAN 1. Peraturan pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada bangunan gedung. 2. NFPA Standards (National Fire Protection Association)
Secara otomatis memberikan alarm bahaya atau langsung mengaktifkan alat pemadam.
Untuk memudahkan pengontrolan asap alarm, masing-masing lantai dibagi dalam beberapa zone, satu zone max 225 m2.
1.2. SMOKE DETECTOR (PENGINDRA ASAP) Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap diruang tempat alat itu dipasang. Dihubungkan dengan sentral station fire alarm. Digunakan untuk spesial area (Hard equipment) seperti : Storage room Electrical power room Operation room
Kapasitas alat = 75 m2/unit atau 1 alat perkamar Satu zone max. 20 head atau 2.000 m2.
2. FIRE FIGHTING 2.1 WATER SPRINKLER (PANCARAN AIR) Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 6
** Sprinkler adalah suatu alat semacam nozzle (penyemprot) yang dapat memencarkan air secara pengabutan (fog) dan bekerja otomatis dengan bahan pemadam air. Kapasitas (luas area) Jarak antara sprinkler Debit air per unit Waktu pengoperasian Luas bangunan Kebutuhan alat = ----------------------------- x 1 Unit = .Unit 25 ** VOLUME TANKI RESERVOAR = Jumlah alat x 18 liter/menit x 30 Menit = Liter =.m3 Diambil : 20 % 2.2 2.3 ALAT PEMADAM RINGAN ( PORTABLE ) Jenis busa (Powder) Jenis gas halon (BCF) Jenis kimia kering (CO2) Kapasitas/luas area Satu lantai minimal : 200 m2/unit : 2 alat : 25 m2/unit :8m : 18 liter/menit : 30 menit
FIRE HYDRANT & HOSE REEL (HYDRANT & GULUNGAN SELANG) Hydrant gedung dan hydrant pekarangan, MIN : 2 buah pada setiap lantai Jarak antara hydrant Kapasitas (luas area) = (20-25) m = 800 m2/2 unit
Dapat dibagi per zone (Low & High zone) LUAS BANGUNAN
VOLUME TANKI RESERVOIR = JUMLAH ALAT x 400 LT/MIN x 30 MENIT = .. LITER DIAMBIL : 20 %
2.4
Bahan pemadam CO2 Adalah bahan yang efektif digunakan untuk pemadam kebakaran diruangan dan gudang peralatan mesin dan listrik. Kebutuhan CO2 Volume CO2 Berat CO2 = 40 % x Volume ruangan yang akan diamankan. = 0,8 KG x Volume CO2
(Berat CO2 Per M3 = 0,8 KG ) 2.5 SISTEM GAS HALON Adalah pemadaman dengan bahan yang terdiri dari beberapa unsur kimia. Prinsip kerjanya sama dengan pemadam CO2. Sistem start juga menggunakan gas CO2 dan dikendalikan dari panel kontrol.
2.6
DRY CHEMICAL (PEMADAMAN POWDER) OTOMATIS Adalah bahan pemadam yang serba guna. Alat ini akan bekerja secarfa otomatis menyemprotkan bahan pemadam Dry Chemical bila terjadi kebakaran dan temperatur ruangan mencapai 72 oC
3. FASILITAS LAIN
3.1
STAND BY GENSET.UPS
Jika PLN padam otomatis (1-15) menit mesin diesel bekerja untuk melayani : 3.2 3.3 Lampu Exit/Coridor/Tangga darurat Fire pump/Lift kebakaran/Blower penghalau asap tangga darurat LIFT &SHAFT : Index tahan api pintu : 2 Jam FIRE DUMPER Untuk melindungi bangunan terhadap perambatan api, asap maupun panas. Penempatan fire damper : 3.4 3.5 Duct melalui shaft/saluran udara vertikal Duct melalui dinding tahan api Duct menembus lantai/ceiling yang tahan api
Untuk cadangan pemadam kebakaran : min 20 m3 3.6 3.7 FIRE PUMP : Untuk pompa air pemadam kebakaran HELIPAT : Untuk bangunan tinggi
3.8
KONSTRUKSI DINDING : Harus tahan api sesuai pengujian standar 3.9 PRESSURATION shaft.
- Untuk mengurangi shock effect, Maka diadakan ventilasi dari bagian bawah
3.
SYSTEM KOMPERTEMENSASI Dengan kompertemensasi maka api, asap dan gas berbeda dalam satu bagian sisi bangunan saja (compartment) Misalnya gedung tinggi : 1 (satu) lantai dianggap 1 (satu) compartement dengan luas (60-2.500) m2
4.
Dilengkapi dengan blower yang memberi tekanan pada tangga pada saat kebakaran agar tekanan dalam shaft tangga lebih besar dari pada tekanan luarnya.
Konstruksi kedap asap. Shaft tangga darurat harus dilengkapi dengan ventilasi/ sirkulasi udara dengan exhaust fan. POPULASI = Luas netto gedung / Luas per orang Pengosongan gedung dalam waktu 5 menit sebesar 0,6 m lebar tangga, melewatkan 30 orang. JUMLAH POPULASI
LEBAR TANGGA = ------------------------------- x 0,6 M = 5 x 30 MINIMAL : 1,20 M (DIPASANG TANGGA BUAH DENGAN LEBAR.)
Setiap gedung harus dilengkapi minimal dengan 2 buah tangga darurat/ pintu keluar (membantu keluar) dengan jarak pencapaian maksimal 30 m.
PENGKONDISIAN UDARA (AC) Adalah proses perlakuan terhadap udara untuk mengatur : Suhu (menyangkut perpindahan) Kelembaban Kebersihan dan Pen-distribusiannya
Mesin refrigerasi (penyerap kalor) Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 6
Mesin refrigerasi yang banyak dipakai untuk pendinginan adalah mesin refrigerasi : Kompresi Uap, Absorpsi
2. Jenis Absorpsi
JENIS AC 1. AC Unit 2. AC Split 3. AC Sentral SISTEM PENDINGIN 1. AIR COOLED (Pendingin udara) 2. WATER COOLED (Pendingin air) APLIKASI AC SENTRAL 1. Gedung Perkantoran 2. Hotel, Perumahan dan Asrama 3. Rumah sakit 4. Gedung pertemuan (Bioskop dll) 5. Industri DATA KUNCI 1. BEBAN PENDINGIN Kantor / Kampus : (1,5 2,0) TR/100 M3 Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 6
2. KEBUTUHAN RUANGAN Ruangan AHU Ruang Core = 0,5 M2 Per Ton R = (15 25) % x Luas lantai
Ruangan untuk Chiller umumnya diatas atap Relative Humandity yang comfort Temperature yang comfort = (50 - 80)% = (24 - 26) oC = (75 - 80) oF
3. Kebutuhan air pendingin sirkulasi pada Cooling Tower untuk system water cooled = (8 - 11) Liter/Menit/Ton R Air Tambah = (1,5 2) % Dari Air Sirkulasi
KEBUTUHAN UDARA P x L x T x AC x 35,31 CFM INFILTRASI RUANG = ------------------------------60 JLH POPULASI x 20 CFM / ORG CFM VENTILASI RUANG = ---------------------------------------------Ir. Muji Indarwanto, MM. MT TEKNOLOGI BANGUNAN 6
TOTAL CFM ** P, L, & T DALAM METER ** AIR CHANGES (AC) ** LUAS PER ORANG ** CFM VENTILASI ORANG
= .
DUCTING AC TOTAL CFM x 929 LUAS DUCTING = -----------------------------------------KECEPATAN ALIRAN UDARA DIMANA : - Luas ducting dalam Sq Cm (Cm2) - CFM = Cubic Feet per Menit Ruangan - Kecepatan aliran udara dalam FPM = (1200 - 1700) FPM
SYARAT UKURAN DUCT W L KETERANGAN : KOMPRESSOR : Untuk mengalirkan dan menaikan tekanan uap refrigerant Minimum Ceiling Space Panjang Mak Ducting = (W + 10) CM = (30 - 40) M LMAX = (1 - 2) x W
CONDENSOR (PENGEMBUN)
KATUP EXPANSI
: Menurunkan
tekanan
dan
mengatur
aliran
Pengaturan suhu dilakukan oleh sebuah termostrat yang mengendalikan koil pendingin Kelembaban diatur oleh sebuah humidistat yang mengendalikan pelembab udara (humidifier).
CARA KERJA AC SENTRAL Udara dalam ruangan dan udara luar pada temperature dan kelembaban tertentu diisap masuk kedalam mesin penyegar udara (AHU), bercampur dan disaring. Ini dihitung sebagai cooling load. Udara campuran ini didinginkan dengan jalan mengalirkan-nya/ melewatkannya ke pipapipa coil pendingin yang berisi air dingin, kemudian ditarik dan disalurkan ke dalam ruangan oleh blower/ kipas udara. AIR DINGIN DIBUAT DI CHILLING UNIT (CHILLER).
Perbedaan suhu udara luar dengan udara dalam ruangan sebaiknya tidak lebih besar dari : 7 oC
Umumnya kadar udara luar minimal (10-20 ) % Dari laju aliran udara suplai total.