You are on page 1of 26

PENGGUNAAN SATELIT DIDUNIA PERTELEVISAN INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI SNG(SATELLITE NEWS GATHERING)

JURNAL JARINGAN KOMPUTER

SUCI NUPLIANA 59061002011 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

PENGGUNAAN SATELIT DIDUNIA PERTELEVISAN INDONESIA DENGAN TEKNOLOGI SNG (SATELLITE NEWS GATHERING)
OLEH SUCI NUPLIANA (59061002011)

Abstraksi
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui berapa besar peran satelit dalam dunia pertelevisian di Indonesia serta teknologi yang mendukung pengiriman paket data tersebut kesatelit. Dalam jurnal ini saya hanya memberikan informasi mengenai SNG (satelit News Gathering) dan sedikit informasi tentang satelit dan cara kerjanya. Disamping itu juga tujuan dari penulisan jurnal ini untuk tugas akhir semester dari matakuliah Jaringan Komputer.

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Keunggulan media elektronik seperti televisi ketimbang media cetak memang terletak pada kemampuannya memberikan sajian paling aktual. Hal paling aktual itu sebagian besar bentuknya informasi alias berita. Masyarakat di

Indonesia hampir semuanya mengetahui televisi dan memilikinya sendiri. televisi ini sangat akrab dikehidupan kita sehari-hari untuk menonton acaraacara yang disiarkan oleh stasiun televisi mulai dari film, kuis berhadiah, bahkan siaran yang diadakan secara langsung (Live) dan semuanya itu sangat tergantung dengan alat komunikasi yang kita gunakan. Di Indonesia sendiri, siaran televisi muncul pertama kali saat diadakannya Asian Games-4 atas dasar keinginan Presiden Soekarno agar peristiwa akbar tersebut dapat dinikmati lewat televisi. TVRI pun muncul sebagai jawaban atas keinginan tersebut dan bernaung di bawah lembaga Kementerian Penerangan sampai dengan berakhirnya Orde Baru. Pasca reformasi dunia pertelevisian menjadi gegap gempita saat regulasi penyiaran menjadi amat longgar. Perluasan dan diversifikasi bisnis media di Indonesia melesat dengan cepat. Tercatat saat ini Indonesia memiliki jumlah stasiun radio dan televisi terbesar kedua setelah Cina. Negeri ini punya satu televisi publik, 10 televisi swasta nasional, 70 televisi swasta lokal, dua televisi kabel, satu televisi satelit dan lebih dari 1.800 stasiun radio. (Budi Putra dalam Tempo Interaktif, 19 April 2007). Stasiun televisi di Indonesia cukup banyak dan menyediakan macammacam program acara yang menarik. Disamping itu juga, DiIndonesia terdapat televisi berlangganan, yakni jasa penyiaran televisi yang dilakukan khusus untuk pemirsa (penonton) yang bersedia membayar (berlangganan) secara berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan kabel digital ataupun analog dan satelit. Di Indonesia Penyedia jasa Televisi berlangganan antara lain adalah Indovision. Indovison juga dikenal sebagai televisi berlangganan yang pertama kali menggunakan satelit penyiaran langsung ( Direct Broadcast Satellite (DBS)). Teknologi yang berperan sangat penting dalam dunia pertelevisian adalah teknologi satelit. Satelit merupakan salah satu media transmisi yang digunakan dalam telekomunikasi baik itu transmisi video maupun percakapan telpon. Dengan teknologi pemrosesan digital berkecepatan tinggi untuk video menggunakan teknologi kompresi video digital ( digital video compression), maka menjadikan satelit suatu transmisi yang digunakan oleh stasiun televisi untuk membantunya dalam menyiarkan acaranya kesemua masayarakat secara global.

Di Indonesia satelit yang berada diatasnya adalah satelit palapa, Cakrawarta dan Indostar, yang sangat berpengaruh terhadap penyiaran acara ditelevisi Indonesia. Satelit Cakrawarta dikhususkan untuk kepentingan penyiaran televisi dan radio tidak bisa digunakan untuk kepentingan telekomunikasi, sedangkan satelit palapa memiliki kepentingan dalam hal komunikasi dan juga penyiaran televisi dan radio.

b. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan jurnal ini adalah: 1. Untuk memberikan suatu informasi tentang peranan penting satelit dalam dunia pertelevisian khususnya di Indonesia. 2. Memberikan Gathering) 3. Memberikan suatu gambaran bagaimana aliran data itu menglir dari stasiun televisi hingga sampai kerumah-rumah. informasi teknologi yang berhubungan dengan pertelevisian di Indonesia, yaitu teknologi SNG (Satellite News

c. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah dengan cara literature, yakni penulis mendapatkan bahan dari berbagai literature yang berada di internet, kemudian menjadikannya suatu kesimpulan dan ditulis dalam jurnal ini.

DASAR TEORI
a. Televisi
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. [http://www.wikipedia.org/televisi]

Televisi

adalah

suatu

sistem

di

mana

terjadi

pengiriman

dan

penerimaan sinyal elektronik melalui kabel maupun fiber optik ataupun radiasi elektromagnet. Sinyal yang beroperasi di dalamnya biasanya disiarkan dari suatu tempat yang tersentral (stasiun televisi) dan diterima oleh alat penerima seperti pesawat televisi ataupun stasiun relay yang digunakan oleh perusahaan televisi kabel [Microsoft Encarta,2007]. Televisi kabel adalah sistem penyiaran acara televisi lewat frekuensi radio melalui serat optik atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena.[Lidya Sari, mengidentifikasiteknologi] Televisi satelit adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip seperti komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel. [Lidya Sari, mengidentifikasi-teknologi] Televisi analog adalah televisi yang menggunakan sistem

mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. [Lidya Sari, mengidentifikasi-teknologi] Televisi digital adalah standar baru transmisi gambar dan suara untuk dunia broadcast (penyiaran). Sistem ini hadir untuk menggantikan sistem analog yang telah mandek perkembangannya. Istilah televisi digital bukan didasarkan pada pesawat televisinya yang digital, melainkan lebih kepada sinyal yang ditransmisikan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital [Khoirul Anwar dalam Berita Iptek, 11 Januari 2006]. Siaran langsung bagi radio ataupun televisi adalah program yang disiarkan secara langsung atau pada waktu yang Nyata ( real time) dan bukan direkam terlebih dahulu untuk kemudian disiarkan. [www.wikipedia.org/siaran+langsung]

b. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. [http://www.wikipedia.org/satelit] Satelit Adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri.Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satellite yang paling banyak) posisi satellite adalah sekitar 36.000 km diatas bumi. [ http://www.total.or.id/info.php?kk=Satellite] Potensi satelit adalah untuk menerima dan memancarkan kembali sinyal siaran ke seluruh tempat yang dapat dijangkaunya. Hal ini memungkinkan siaran radio dan televisi dapat diterima di mana saja sepanjang dapat ditangkap oleh antena stasiun bumi. Dengan kata lain, manfaat yang utama dari adanya teknologi satelit adalah untuk keperluan penyiaran baik radio maupun televisi. [Zulkarimein Nasution, Modul4 Satelit Komunikasi: Perabot Baru Masyarakat Modern] Suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa secara matematis oleh Johannes Kepler yang merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum gerakan planet Kepler . Dia menemukan bahwa orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips dan bukan lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya.[Bob Foster] Orbital Slot adalah Lokasi spesifik dari suatu satellite pada titik yang tepat, diukur dalam satuan derajat, timur dan barat. [ http://www.total.or.id/info.php?kk=Orbital%20Slot]

Direct Broadcast Satellite disingkat dengan DBS. Suatu layanan yang menggunakan satellite untuk memancarkan (broadcast) bermacam-macam channel dari program televisi agar langsung diterima melalui sebuah antenna dish kecil di bumi. [http://www.total.or.id/info.php?kk=DBS] Fixed satellite service (FSS) menyediakan link untuk jaringan telepon dan juga untuk pentransmisian sinyal televisi ke perusahaan tv kabel, untuk kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel. Contoh FSS; DTH ( Direct To Home ), akses internet, video conferencing, satelit new gathering (SNG), frame relay, Sigital audio broadcasting (DAB) Keunggulannya yaitu, tidak tergantung pada jarak, dapat menyediakan layanan ntuk cakupan semua wilayah. [Rahmi Nurazizah, satelit] Satelit Direct to Home(DTH) Menggunakan teknologi Direct To Home (DTH) sebagai Infrastruktur TV link untuk mengirimkan berates-ratus program langsung kerumah-rumah melalui satelit. [Rahmi Nurazizah, satelit] Satelite News Gathering (SNG) merupakan perangkat berteknologi canggih yang digunakan beberapa stasiun televisi Indonesia untuk proses siaran langsung televisi. [Rahmi Nurazizah, satelit] DVB(Digital Video Broadcasting) merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user.[ Dudy Effendi] VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, merupakan terminal yang digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna, PC misalnya. Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima sinyal dari sebuah ground station

komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut. Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network. Agar sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain. [http://www.total.or.id/info.php? kk=V-Sat] Transmisi satelit memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi terestrial yang umumnya banyak dipakai, yaitu: 1. Biayanya sama, baik itu dua ataupun duajuta sambungan (downlink) yang menerima informasi yang disiarkan. 2. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak. [http://www.total.or.id/info.php?kk=satellite] Jenis-jenis satelit berdasarkan penggunaannya ada 9 yakni: Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh

data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata. Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg). [http://www.wikipedia.org/satelit] Satelit buatan manusia oleh NASA dikelompokkan menjadi 4 yaitu: 1. Satelit komunikasi dan navigasi 2. Satelit Meteorologi 3. Satelit pengindraan jarak jauh 4. Satelit Geologi Sedangkan untuk keperluan regulasi teknik internasional NASA membaginya menjadi 18 macam satelit. Satelit berdasarkan ketinggiannya terbagi atas: 1. Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi. 2. Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.

3. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi. 4. Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi. 5. Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km. Satelit berdasarkan orbit khusus terbagi menjadi 3: 1. Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63 2. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengna inlklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melinta ekuator pada jam lokal yang sama. 3. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub. [id.wikipedia.org/wiki/satelit] Alat penangkap Sinyal satelit: 1. 2. 3. Satellite dish (Out Door Unit) : komponen ini berbentuk seperti antenna parabola dengan diameter sekitar 60-180 centimeter. Decoder : Dekoder merupakan alat yang berfungsi mengakses layanan seperti penggantian channel. Smart card : berguna untuk mengakses sistem. [id.wikipedia.org/wiki/Televisi_berlangganan] Berikut adalah gambar dari Proses Pengelolaan Jaringan

Telekomunikasi Satelit:

Figure 1: Proses Pengelolaan Jaringan Komunikasi satelit di Indonesia

PEMBAHASAN
Sejarah Pertelevisian Indonesia
Pertelevisian Indonesia diawali dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia(TVRI) pada tahun 1962, setelah setahun sebelumnya Presiden Soekarno mengirimkan Telegram dari Wina untuk mendirikan Stasiun Televisi. Stasiun Televisi di Indonesia dibangun atas dasar ingin meliput acara ASEAN Games agar masyarakat bisa juga menyaksikan Pesta olah raga tersebut. Kemudian sejarah kedua mencatat, pada tahun 1976 bulan Juli, Presiden Soeharto memutuskan untuk meluncurkan satelit Palapa A-1, pada saat itu Indonesia adalah Negara Ke-lima yang memiliki satelit buatan untuk menghubungkan Indonesia sekurang-kurangnya dari Sabang-sampai Merauke. Satelit palapa A-1 tersebut digunakan juga untuk keperluan penyiaran acara televisi.

Lembaga Penyiaran Televisi Di Indonesia


Lembaga penyiaran televisi Indonesia secara nasional antara lain adalah: AnTeve, Digital1, GlobalTV, Garuda TV Netherlands, Indosiar, IM2 PayTV, Indovision, Jogja Medianet, KabelVision, Lativi, MetroTV, M2V MobileTV, QTV Network, lokal. RCTI, SCTV, Swara Chanel, TPI, Trans7, TransTV, TVRI, TelkomVision. Lembaga diatas belum termasuk dengan siaran televisi berskala

Penggunaan Satelit untuk Siaran (Broadcast)


Setelah manusia merambah angkasa luar diawal tahun 60-an sampai sekarang, ditempatkan banyak stasiun radio pancar ulang diangkasa luar yang sering disebut dengan satelit komunikasi. Kebanyakan dari satelit tersebut diletakkan diketinggian 36000 Km diatas permukaan bumi atau diletakkan pada orbit Geosinkron (Geo). Secara garis besar bisa digambarkan sebagai berikut prinsip kerja dari setelit:

Figure 2: Prinsip Kerja Satelit - Segmen Angkasa terdiri atas: 1. Struktur / bus 2. Playload 3. Power Supply 4. Kontrol temperatur 5. Kontrol attitude dan orbit 6. sistem populasi 7. telemetry, Tracking, & command ( TT& C ) - Segmen Bumi ; 1. User terminal, 2. SB Master, dan 3. jaringan Prinsip kerja dari satelit hampir sama dengan suatu rangkaian repeater yaitu jenis RF Heterodyne Repeater SINYAL 6 GHZ, yakni sebagai berikut:

Figure 3: Analogi Prinsip Kerja rangkaian Repeater Jenis "RF Heterodyne Repeater" Sinyal 6 GHZ

PENGUA T

MIXE R

PENGUA T

ANTEN A

OSILATOR LOKAL

ANTEN A

SINYAL 6 GHZ - FILTER - SWTCH -PENGUAT 6 GHZ - DITURUNKAN MENJADI 4 GHZ HYBRID CIRCULATOR - FILTER - PENGUAT AKHIR - PANCARAN KE BUMI Penguat akhir berfungsi menjumlahkan sinyal diatas menggambarkan frekuensi naik (up link) 6 GHz dan frekuensi turun untuk turun (down link) dipakai 4 GHz.

- Besarnya Loss antara satelit dan stasiun Bumi ( ~200 dB pada 6 GHz ) - Sistem penerima di Bumi memerlukan penerima yang sangat peka. Orbit yang Digunakan Pada Satelit Untuk Siaran Televisi Orbit yang paling sering digunakan operator satelit buatan untuk penyiaran televisi dan komunikasi adalah orbit Geostasioner merupakan orbit geosinkron yang berada tepat diatas ekuator bumi yakni 0 lintang, dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) diangkasa karna periode objek tersebut mengelilingi bumu sama dengan periode rotasi bumi. Untuk peletakan satelitnya hanya dibedakan berdasarkan letaknya dibujur bumi. Di Indonesia satelit buatan tersebut diletakkan pada garis 0 lintang dan 105 bujur.

Figure 4: Orbit Geostasioner Keuntungan dari orbit GEO itu sendiri adalah Bandwithnya lebar, satelit yang beroperasi pada frekuensi Ka-Band(20-30GHz) akan dapat menyalurkan troughput dalam orde Gigabit perdetik.

JENIS BAN YANG TERDAPAT PADA SATELIT


Satelit tersebut terbagi atas lingkup frekuensi sehingga terdapat beberapa jenis Ban C, S, Ku, dan sebagainya. Yang sering digunakan untuk pancaran siaran televisi Ban C, S dan Ku. Sedangkan yang digunakan untuk siaran langsung adalah Ban Ku, tetapi untuk di daerah Indonesia karna

memiliki curah hujan yang tinggi (beriklim tropis) maka, tidak terlalu baik menggunakan Ban Ku, karna sangat rentan terhadap curah hujan yang tinggi. RANGE FREKUENSI (GHz) 0.1 - 0.3 0.3 1.0 1.0 - 2.0 2.0 4.0 4.0 8.0 8.0 12.0 12.0 18.0 18.0 27.0 27.0 40.0 40.0 75.0 75.0 110.0 110.0 300.0 300.0 3000.0 VHF UHF L S C X Ku K Ka V W mm ?m Nama

Table 1: Frekuensi Satelit Indonesia banyak menggunakan Ban C sebagai untuk penggunaan siaran (broadcast) televisi. Ban C memakai frekuensi pancaran kebumi ( down link) antara 3,7-4,2 GHz dengan Bandwith 500 MHz. kemudian, lebar tersebut dibagi dalam beberapa daerah dengan bandwith yang lebih kecil yang disebut dengan Transponder. Frekuensi kerja UHF keatas lazimya dipakai teknik polarisasi pancaran untuk memperoleh tempat yang lebih luas. Sehingga bandwith 500MHz tersebut bisa digunakan bersama untuk 2 macam polarisasi pancaran tanpa saling mengganggu, Umumnya polarisasi Pancaran vertical dan Horizontal atau bisa juga pancaran sirkuler yang terdapat dikiri dan dikanan. Dengan teknik yang seperti ini diperoleh tambahan Bandwith sebesar 500MHz dengan keluaran 24 Transponder yang memiliki bandwith 40 MHz. Berikut adalah gambaran dari C band Transponder: C Band Transponder Frequency allocation Vertical ODD Transponder center Frequency T 1 T 3 T 5 T7 T9 T T T15 T T T T23 Telemetr

1 1 372 0 0 0 0 0 0

1 3 0 0

1 7 0 T

1 9 0 T 1

2 1 0 T 2 0

y dow n link

376 380 384 388 392 396 400 404 408 412 416

EVEN Transponder center Frequency T T Horizont al T 2 T 4 T 6 T8 T10 1 1 T16

T24 2

2 4 8 0 2 378 382 386 390 394 398 402 406 410 414 4180 3740 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Efektivitas bandwith dari transponder adalah 36MHz sehingga ruang antara transponder tersebut menjadi 4MHz. DiIndonesia sama halnya seperti dinegara luar, untuk keperluan siaran televisi biasanya digunakan 1 transponder penuh. Karena terdapat alasan ekonomi maka hanya digunakan setengah dari transponder yang ada atau menyewa sebuah transponder dan kemudian digunakan secara bersama dengan pembagian FDM (Frequency Division Multiplexing) ataupun TDM (Time Division Multiplexing) . Jika cara pembagian FDM yang dipakai maka saluran suara dan gambarnya dipisah menggunakan saluran SCPC (Single Channel Per Carrier) yang mirip dengan sistem V-Sat.

Penggunaan Ban C untuk siaran Televisi


Pertama-tama Stasiun televisi menyalurkan Isyarat (kode) programmnya tersebut ke stasiun bumi, lalu mengubahnya menjadi kode frekuensi Base Band transponder yang sesuai. Seperti proses penambahan gelombang segitiga berdenyut 30Hz bertujuan untuk mengurangi pada kode video(Teknik denyutan ini terhadap peralatan microwave gangguan

terrestrial), menentukan jenis pre emphasisnya. Kemudian dimodulasikan secara FM ke frekuensi UPLINK sekitar 6GHz. Dan setelah itu dipancarkan ke satelit geosinkron. Satelit menguatkan isyarat kode yang diterima dan

mengubah frekuensinya ke frekuensi downlink 3,7GHz, seterusnya dipancarkan ulang ke bumi. Kemudian, kode downlink dari satelit dikumpulkan oleh sebuah antenna parabola yang diberkas kearah sebiah antenna lain bernama feedhorn pada titik fokus. Kode ini diperkuat oleh LNA ( Low Noise Amplifier) dan disalurkan ke down converter yang mengubah frekuensinya menjadi lebih kecil. Pada generasi awal TVRO memakai 70 MHz selebar 36 MHz dan pada proses inilah dilakukan pula pemilihan transponder. Setelah proses tersebut terdapat lagi perangkat penerima yang berfungsi untuk menerima kode dari antenna, lalu memodulasinya menjadi sebuah kode baseband yang kemudian disalurkan ke tiga unit rangkaian yaitu: 1. Rangkaian suara yang me-demodulasi isyarat gelombang FM suara menjadi suara. 2. Rangkaian AFC untuk tegangan pemilih transponder. 3. Rangkaian pengolah video yang terdiri atas penguat video, rangkaian deimphasis, low pass filter, pemilih polarisasi video, rangkai clamping yang memotong isyarat denyut gelombang segitiga dan akhirnya penguat akhir video.

SNG (Satellite News Gathering)


Sebelum membahas tentang SNG (Satellite NewsGathering), kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu transmisi. Transmisi itu sendiri merupakan ujung tombak dan berperan penting dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, yang berarti memiliki unsur gambar dan suara. Bayangkan saja jika kita menonton TV tetapi gambar atau suaranya tidak bagus pasti tidak nyaman. Tugas dari transmisi adalah menyampaikan kualitas video maupun audio dengan baik ke televisi yang ditonton oleh para pemirsa yang ada dirumah. Transmisi sering disingkat dengan Tx. Sebenarnya Tx hanya symbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter, jadi Tx itu bukan merupakan suatu singkatan. Proses siaran yang sering terjadi adalah sebagai berikut:

Figure 5: Sistem Kerja SNG

STUDIO 1 STUDIO 2 STUDIO N SIARAN VIA SATELIT

MASTER EQUIPMEN T ROOM (MER) UPLIN K MASTER CONTROL ROOM (MCR)

SATELI T

INDONE SIA

SIARAN VIA OB VAN

Semua siaran yang ada baik itu dari studio yang hanya rekaman ulang(taping) ataupun acara langsung(live) yang ada di studio, yang langsung dari lokasi kejadian dan juga melalui OB Van ( Outdoor Broadcast) van semuanya selalu melalui MCR(Master Control Room) sebelum dipancarkan kesatelit. Di MCR gambar dipasang logo televisi tersebut, lalu terdapat segmen iklan dan promo, sampai materi yang ingin disampaikan ke pemirsa dirumah benar-benar siap on air. Dari MCR, materi tersebut menuju ke perangkat UPLINK untuk ditransmisikan melalu satelit ke stasiun relay yang berada diseluruh Indonesia. Dalam siaran TV Broadcast, terdapat 3 macam sistem transmisi yang bisa digunakan yaitu: 1. Transmisi satelit, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay diseluruh Indonesia. 2. Transmisi tersetrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke televisi pemirsa yang ada dirumah. 3. Transmisi microwave, yaitu transmisi yang menggunakan sinyal gelombang micro, biasanya ini digunakan apabial terdapat event dari lapangan ke studio, bisa juga untuk backup dari studio ke stasiun relay terdekat, hal ini bisa terjadi jika keadaan cukup memungkinkan. SNG (Satellite News Gathering) secara harfiah bisa diartikan sebagai pengumpul berita melalui satelit, meskipun sebenarnya SNG tidak selalu digunakan untuk kepentingan pemberitaan. SNG merupakan piranti (alat) untuk transmisi satelit yang portable, yang berarti SNG lebih praktis untuk dibawa kemana-mana (mudah berpindah tempat/mobile). Tidak hanya itu SNG ini juga mudah dalam hal proses install dan uninstall. Orang pernah menyebutnya sebagai lampu senter. Dimana SNG merupakan lampu senternya sedangkan satelit merupakan cerminnya. SNG memantulkan materi berita/suatu kejadian, kemudian materi tersebut dipantulkan oleh satelit ke perangkat penerimanya atau yang biasa disebut

dengan Ground Segment yang kemudian akan diproses di Master Control Room (MCR). SNG bisa digunakan untuk acara live dari luar studio.

Figure 6: siaran dari luar studio menggunakan SNG

Figure 7: Siaran Langsung dari tempat kejadian Siaran langsung dari lapangan seperti siaran langsung sepakbola, SNG kemudian mengirimkan sinyal lalu di uplink ke satelit lau dipantulkan kembali ke MCR(Master Control Room) lalu kemudian diproses dan siap untuk di

uplink kembali ke satelit, lalu diterima oleh stasiun relay di seluruh Indonesia kemudian baru di siarkan secara terrestrial ke televisi yang ada dirumah.

BEDA SNG DAN OB VAN


Kalau OB Van itu merupakan Control Room Studio yang portable sedangkan SNG merupakan Pernagkat Uplink yang portable. Didalam OB van itu biasanya dilengkapi dengan SNG. Apabila dilokasi live dilapangan semua Output audio, visual, maupun Lighting bermuara di OB van. Lalu output dari OB van ini adalah materi mentah yang belum siap On Air. Materi mentah yang dimaksud tersebut adalah belum adanya logo stasiun televisinya, karna semua pemasangan stasiun logo televisi tersebut tetap dilakukan di MCR. Waktu acara live berlangsung crew tv biasanya mengarahkan parabola portable ke satelit yang dituju. Proses ini disebut dengan Pointing, sampai menemukan level kualitas yang maksimum. Kemudian berkoordinasi dengan satelit provider untuk cross polarisasi (crospol) . Crospol merupakan didalam transmisi satelit, terdapat sebuah kanal frekuensi yang dapat digunakan dua kali, dengan membedakan polarisasinya(hosrizontal maupun vertical). Crospol ini bertujuan agar frekuensi yang akan digunakan tidak mengganggu frekuensi dipolarisasi sebaliknya. Biasanya Gap minimal adalah 30dB (makin tinggi maka akan makin baik). Setelah crospol dan frekuensi yang akan digunakan telah diberikan oleh satelit provider, tinggal diseting perangkat sesuai frekuensi yang dituju, kemudian ditransmit, dan live event pun sudah siap On Air. Selama On Air crew bagian transmisi akan memantau kualitas sinyal sesuai standar agar siaran tidak terganggu, misalnya terdapat gambar yang patah-patah atau kotak-kotak seperti video yang rusak. Berikut ini merupakan gambar OB Van yang sering digunakan oleh Perusahaan televisi di Indonesia. a. SCTV

b. RCTI

c. Trans7

d. TransTV

e. MetroTV

KESIMPULAN
Kemajuan teknologi komunikasi satelit menciptakan pelayananpelayanan komunikasi baru. Komunikasi-komunikasi satelit diharapkan mampu menyediakan pelayanan global dan terpadu untuk setiap orang dan setiap Negara tidak hanya diIndonesia. Salah satunya teknologi Komunikasi satelit menyediakan pelayanan dalam dunia pertelevisian. Dengan menggunakan SNG komunikasi data yang mengalir bisa dilakukan secara digital. Dan bisa dilakukan dimana saja, karena merupakan piranti yang portable. Di Indonesia SNG digunakan oleh semua stasiun televisi swasta nasional untuk proses pemberitaan secara live dari lokasi kejadian. Perkembangan dunia telah menciptakan DSNG, yaitu pembaharuan dari SNG. DSNG ini baru digunakan oleh perusahaan televisi di Eropa dan Amerika, bentuknya jauh lebih kecil dari SNG dan belum digunakan oleh perusahaan televisi yang ada di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. Nasuton, Zulkarnaen. SATELIT KOMUNIKASI: PERABOT BARU MASYARAKAT MODERN . Pustaka UT: Yogyakarta. Nurazizah, Rahmi. 2007. Satelit Wirodono, Sunardian. Matikan TV-mu Atau Hidupkan Pikiran Kritismu! . 2007. Resist Yogyakarta.

4. 5. 6. 7. 8. 9.

http://yb0ah.tripod.com/homebrew/notes/shf/tvro4.html. [desember 2008] http://id.wikipedia.org/wiki/Siaran. [Desember 2008] http://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_Geosinkron[Desember 2008] http://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_Geostasioner [Desember 2008] http://www.total.or.id/info.php?kk=Satellite [Desember 2008] http://www.total.or.id/info.php?kk=Hybrid%20Satellite [Desember 2008]

10. http://www.total.or.id/info.php?kk=Geostationary%20Satellite [Desember 2008] 11. http://aprilidyasari.blogspot.com/2008/07/mengidentifikasi-teknologi.html[Desember 2008] 12. http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/1983/09/03/ILT/mbm.19830903.ILT44684.id.html 13. http://www.ajiindonesia.org/index.php?fa=article.read&id=MTI0[Desember 2008] 14. http://www.geocities.com/sistel_service/Vsat_Future.htm[Desember 2008] 15. http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/07/14/0030.html[Desember 2008]

You might also like