You are on page 1of 6

ANGGOTA GERAK ATAS NERVUS MEDIANUS

Nervus medianus dapat mengalami jepitan pada dua tempat dan menimbulkan kelainan yang berbeda, yaitu: SINDROMA TEROWONGAN KARPA Etiologi Sindroma terowongan karpal terjadi pada pergelangan tangan. Penyebab yang pasti umumnya tidak diketahui. Pada beberapa kasus kelainan ini ditemukan bersama dengan fraktur pergelangan tangan, osteoartritis, penyakit Paget tulang, mieloma, akromegali, hipertiroidisme, penderita diabetes, dan alkoholisme. Gambaran klinis Kelainan ini terutama ditemukan pada wanita yang berumur 40-60 tahun, bersifat bilateral sebesar 2030% dan biasanya berlangsung 6-12 bulan. Ditemukan rasa tebal, perih dan tertusuk pada jari terutama ujung ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Gejala bertambah hebat pada malam hari, pada saat bangun, pada waktu mengangkat tangan atau sstelah mengerjakan sesuatu seperti menjahit, mengetik. Gejala dapat bertambah berat pada masa kehamilan. Bila kelainan sudah berlangsung lama maka terdapat atrofi muskulus abduktor polisis brevis pada bagian penonjolan tenar disertai gangguan sensibilitas. Diagnosis Setengah dari penderita mempunyai gejala klinis yang ringan. Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan klinik semata-mata, selain itu diagnosis dapat ditegakkan dengan eiektrodiagnosis yaitu dengan pemeriksaan konduksi saraf. Pengobatan 1. Konservatif Pemberian obat-obatan misalnya vitamin B1Z untuk jangka waktu panjang

Pemakaian bidai pada lengan bawah Injeksi lokal hidrokortison 2. Operatif Tindakan operatif yang dilakukan berupa dekompresi dan pemotongan retinakulum fleksor pada pergelangan tangan-disertai dengan neurolisis ekstema/interna pada nervus medianus. Semua perdarahan kecil harus diligasi agar tidak terjadi fibrosis di kemudian hari. Pada saat ini dengan kemajuan pembedahan tindakan operasi dapat dilakukan dengan artroskopi untuk membebaskan semua jepitan.

SINDROMA PRONATOR TERES Sindroma pronator teres merupakan suatu sindroma jepitan saraf medianus yang terjadi pada cabang nervus medianus sewaktu melewati kepala pronator teres di daerah sendi siku. Gambaran klinis Penderita mempunyai riwayat menggunakan tangan pada posisi pronasi secara terus-menerus, gejala nyeri pada lengan bawah bagian proksimal dan anaestesia pada daerah lengan bawah, ibu jari dan jari kelingking yang dipersarafi oleh cabang nervus medianus. Kelemahan otot fleksor polisis longus dan abduktor polisis brevis dan kadang-kadang mengenai fleksor digitorum profundus dan otot-otot muskulus oponen polisis. Pemeriksaan Pada pemeriksaan dapat ditemukan: 1. Nyeri pada otot pronator teres 2. TandaTinel positif Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan flslk. Pengobatan Pengobatan yang dilakukan berupa pembebasan saraf di antara dua kepala dari Pronator teres.

JEPITAN NERVUS ULNARIS JEPITAN NERVUS ULNARIS PADA SENDI SIKU Nervus ulnaris masuk ke dalam kompartemen ekstensor dari lengan atas melalui septum intermuskularis ulnaris pada insersi muskulus deltoideus. Selanjutnya saraf ini berada di belakang epikondilus medialis humerus dan mencapai kompartemen fleksor pada lengan bawah dan berjalan di antara olekranon dan kaput epikondilus dari fleksor karpi ulnaris. Sindroma jepitan nervus ulnaris merupakan penyebab tersering kedua setelah jepitan nervus medianus. Jepitan nervus ulnaris dapat terjadi pada dua tempat yaitu pada sendi siku dan pada pergelangan tangan. Jepitan pada sendi siku disebut sebagai neuritis ulnar. Jepitan nervus ulnaris pada daerah ini biasanya disebabkan oleh karena tekanan di bagian belakang epikondilus medialis. Pada anak-anak biasanya disebabkan oleh karena valgus pada sendi siku serta fraktur kondilus lateralis humeri dan pada orang dewasa oieh karena adanya penyempitan atau traksi yang berulang-ulang. Penyempitan dapat terjadi akibat adanya osteoartritis atau osteofit pada cekungan nervus ulnaris. Pada kedua keadaan ini saraf mengalami fibrosis dan apabila tidak dilakukan tindakan sesegera mungkin maka kelainan akan bersifat ireversibel. Gambaran klinis Gambaran klinis yang biasa ditemukan yaitu penderita mengeluh adanya rasa tebal dan nyeri di sekitar distribusi nervus ulnaris atau adanya gangguan gerakan halus pada jari-jari misalnya pada pemain musik. Pada pemeriksaan ditemukan hilangnya persarafan sensoris nervus ulnaris pada sebagian jari kelingking dan sebagian metakarpal serta terdapat atrofi dan kelemahan otot-otot yang dipersarafi nervus ulnaris dan keadaan kulit yang dilewati nervus ulnaris menjadi kering. Pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan elektrodiagnostik. Pengobatan Tindakan operatif biasanya merupakan jalan terbaik dengan pembebasan atau transposisi nervus ulnaris pada tempat jepitan di pergelangan tangan.Setelah melewati pergelangan tangan, nervus ulnaris berjalan secara superfisial melewati ligamentum karpal transversa berjalan ke lateral dari tulang fusiformis dan masuk ke dalam kanalis Guyon. Setelah itu saraf terbagi dalam dua bagian yaitu bagian superfisial dan bagian profunda di dalam kanal dimanayang superfisialis menginervasi daerah kutaneus jari-jari dan bagian profunda memberikan inervasi motorik pada tiga otot hipotenar, muskuius interoseus dan sebagian muskulus lumbrikalis dan muskulus abduktor polisis. Jepitan nervus ulnaris pada daerah ini dapat terjadi pada cabang profunda nervus ulnaris, yang disebabkan oleh adanya ganglion padaaspek palmaris di daerah sendi karpal yang menyebabkan tekanan pada cabang ini. Jepitan pada tempat ini biasanya setelah otot-otot hipotenar sehingga otototot hipotenar biasanya tetap normal. JEPITAN NERVUS ULNARIS PADA CABANG PALMAR BAGIAN PROKSIMAL

Pada kelainan ini, jepitan yang terjadi sedikit ke proksimal dan yang terkena adalah otot-otot hipotenar tanpa mengenai cabang-cabang kutaneus. Gejalanya berupa kelemahan dan atrofi otot-otot ulnar yang diinervasi oleh nervus ulnaris pada tangan termasuk tonjolan hipotenar. Pada keadaan ini tidak ada gangguan sensoris. Insidens Kelainan ini lebih banyak pada laki-laki umur 40 tahun dan biasanya oleh adanya trauma pada tangan karena pekerjaan dan mungkin juga ditemukan adanya ganglion.

Pengobatan Dengan cara operatif dengan menghilangkan penyebabnya.

JEPITAN NERVUS RADIALIS Cabang interoseus posterior dari nervus radialis berada di dalam saluran antara muskulus radiafis dan muskulus brakio-radialis. Nervus interoseus posterior selanjutnya berjalan di belakangdan sekitaMeher dari radius di antara kedua kaput muskuius supinator. Jepitan nervus radialis dapat terjadi pada waktu nervus interoseus posterior rrienuju supinator. Jepitan yang terjadi bisa berupa pita yang menekan, ganglion, lipoma atau fibroma pada daerah leher radius. Pengobatan Pemeriksaan harus dilakukan untuk menentukan lokalisasi terjadinya jepitan atau tekanan. Pengobatan berupa tindakan operasi untuk membebaskan jepitan dan menghilangkan tekanan, tetapi sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan untuk menentukan lokalisasi jepitan.

ANGGOTA GERAK BAWAH JEPITAN NERVUS KUTANEUS FEMORALIS LATERALIS Nervus kutaneus femoralis lateralis merupakan cabang saral sensoris dari ramus L2-L3, saraf ini berada di intra-abdominal dan ekstraperitoneal. Nervus ini berada di belakang fasia iliakus dan kemudian bersama fasia ini keluar di bawah paha di sebelah bawah dari ligamentum inguinal tepat di bagian medial spina iiiaka anterior superior. Gambaran klinis Kelainan ini lebih sering ditemukan pada laki-laki dewasa daripada wanita. Gejalanya berupa rasa tebal, nyeri yang bersifat tumpul dan terbakar terutama pada aspek antero-lateral tungkai atas. Gejala

bertambah hebat bila penderita tidur. Pada pemeriksaan penekanan sekitar spina iiiaka anterior superior akan menyebabkan gejala bertambah hebat. Pengobatan Biasanya dilakukan tindakan operasi.

JEPITAN NERVUS PERONEUS KOMUNIS Nervus peroneus berjalan ke bawah dan lateral melalui fossa poplitea kemudian berada di sebelah medial tendo biseps femoris. Nervus peroneus berjalan melingkari leher fibula untuk mencapai kompartemen medial tungkai bawah. Kemudian saraf itu melalui suatu terowongan yang atapnya adalah peroneus longus. Pada tempat ini saraf akan membagi din* dalam cabang superior dan cabang peroneal yang dalam. Etiologi Parese nervus peroneus terjadi pleh karena letaknya yang superficial dan berdekatan derigan tulang sehingga sangat mudah terjadi trauma berupa trauma langsung, trauma tarikan, iskemia, hematoma atau adanya ganglion. Dapat pula terjadi parese nervus peroneus yang terjadi akibat penyakit lepra, diabetik, alkoholisme dan vaskulitis. Gambaran klinis 1. Kelumpuhan motorik Gambaran klinis berupa drop foot disertai hilangnya eversi kaki dengan tingkat paralisis dari nervus tibialis anterior serta otot-otot ekstensor halusis longus, peroneus dan ekstensor digitorum brevis. 2. Gangguan sensoris Gangguan sensoris dapat ditemukan pada aspek lateral kaki dan tungkai bawah dekat pergelangan kaki. Pengobatan Tindakan operasi dilakukan untuk membebaskan nervus peroneus komunis.

JEPITAN NERVUS TIBIALIS POSTERIOR Jepitan nervus tibialis posterior akan memberikan suatu gambaran klinis yang disebut sindroma terowongan tarsal yang merupakan kumpulan gejala pada kaki berupa kompresi neuropati nervus tibialis posterior pada aspek medial pergelangan kaki.

Nervus tibialis posterior masuk ke dalam terowongan yang dibentuk oleh jaringan fibro-oseus pada daerah posteromedial tibia dan fleksor retinakulum, di bawah maleolus medial. Etiologi Jepitan nervus tibialis posterior kebanyakan tidak diketahui penyebabnya, tetapi kadang-kadang oleh karena tenosinovitis atau adanya ganglion pada terowongan tersebut yang memberiKan tekanan pada saraf. Gambaran klinis Terdapat gangguan sensibilitas pada daerah yang dipersarafi nervus tibialis posterior Tanda Tinel positif pada pergelangan kaki dan terdapat penjalaran nyeri sepanjang distribusi nervus tibialis posterior apabila diberikan tekanan pada bagian bawah maleolus medialis atau diberikan gerakan valgus pada tumit. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan elektrodiagnosis. Pengobatan Pengobatan yang dilakukan berupa pembebasan saraf atau eksisi penyebabnya dengan memotong retinakulum serta jaringan fibrosa yang menjepit. Bila ditemukan ganglion periu dilakukan eksisi.

JEPITAN NERVUS DIGITALIS Salah satu jepitan yang sering ditemukan adalah jepitan nervus digitalis antara jari III dan IV, yang menyebabkan tekanan pada nervus digitalis. Biasanya terjadi akibat neuroma oleh karena trauma yang kronis atau penggunaan sepatu yang sangat ketat terutama pada wanita. Jepitan dapat pula ditemukan pada penderita dengan kelainan kaki berupa haluks valgus. Pengobatan Dilakukan eksplorasi pada saraf digitalis dan neuroma yang ada diangkat.

You might also like