Professional Documents
Culture Documents
,
_
,
_
k
k
t k
Gambar 3. Gambar Fungsi Laju kerusakan
(Sumber : Jardine, 1973)
Reliability Function (Fungsi Keandalan)
Merupakan probabilitas suatu alat atau komponen dapat berfungsi
sampai suatu periode t
R(t)
k
t
e
,
_
Gambar 4. Fungsi Keandalan
(Sumber : Ebeling, 1997)
Moments
Fungsi pembangkit momen (mgf) dari logaritma dari variabel acak
terdistribusi weibull diberikan oleh persamaan
dimana adalah fungsi gamma. Demikian pula, fungsi karakteristik
dari log X diberikan oleh
Secara khusus, raw moment n-th dari X diberikan oleh persamaan:
Rata-rata dan variasi dari suatu variabel acak weibull dapat dinyatakan
sebagai:
dan
Kemiringan ditunjukkan oleh :
Kelebihan kurtosis ditunjukkan oleh:
Dimana i = (1 + i / k). Kelebihan kurtosis juga dapat ditulis sebagai:
Moment Generating Function
Berbagai persamaan tersedia untuk fungsi pembangkit momen dari X
itu sendiri. Sebagai rangkaian daya, karena raw moment yang sudah
diketahui, maka:
Sebagai alternatif, dapat mencoba untuk berhubungan langsung
dengan integral
Jika parameter k diasumsikan menjadi bilangan rasional, dinyatakan
sebagai k = p / q, dimana p dan q adalah bilangan bulat, maka integral
ini dapat dievaluasi secara analitis. Dengan t diganti dengan-t, seperti
berikut:
di mana G adalah G-fungsi Meijer .
Information Entropy
Informasi Entropi ditunjukkann oleh
dimana adalah konstanta Euler-Mascheroni
Weibull Plot
Goodness-of-fit dari data untuk distribusi weibull dapat dinilai
secara visual menggunakan plot weibull . Weibull Plot adalah plot dari
fungsi distribusi empiris kumulatif dari data pada sumbu khusus
dalam jenis plot Q-Q. Sumbunya adalah
terhadap ln(x). Alasan dari perubahan variabel adalah fungsi distribusi
kumulatif dapat dilinierkan menjadi:
yang dapat dilihat dalam bentuk standar dari garis lurus. Oleh karena
itu jika data berasal dari distribusi weibull maka garis lurus diharapkan
didapatkan plot weibull.
Ada berbagai pendekatan untuk mendapatkan fungsi distribusi
empiris dari data: satu metode adalah untuk mendapatkan koordinat
vertikal untuk setiap titik menggunakan
Dimana i adalah pangkat dari titik data dan n adalah jumlah titik data.
Regresi linier juga dapat digunakan untuk penilaian secara numerik
goodness of fit dan estimasi parameter distribusi weibull. Gradien
menginformasikan secara langsung tentang parameter bentuk (k) dan
parameter skala juga dapat disimpulkan.
Kegunaan
Distribusi Weibull dapat digunakan:
Dalam analisis survival
Dalam teknik keandalan dan analisis kegagalan
Dalam teknik industri untuk merepresentasikan waktu
manufaktur dan pengiriman
Dalam extreme value theory
Dalam ramalan cuaca untuk menggambarkan wind speed
distributions
Dalam menggambarkan ukuran partikel dari proses grinding,
milling, crushing, dll.
Related Distributions
Distribusi weibull memiliki parameter tambahan yaitu fungsi
kepadatan probabilitas (probability density function)
Untuk dan f(x; k, , ) = 0 untuk x < , dimana k > 0
merupakan parameter bentuk, , > 0 merupakan parameter
skala dan merupakan parameter lokasi dari distribusi. Ketika
=0, hal ini akan mengurangi menjadi 2 parameter distribusi.
Distribusi weibull dapat dikarakteristikkan sebagai distribusi dari
variable acak X
Standard distribusi eksponensial dengan intensitas 1.
Distribusi weibull menginterpolasi antara distribusi eksponensial
dengan intensitas 1/ dimana k = 1 dan Distribusi Rayleigh dari
mode dimana k = 2.
Distribusi weibull juga dapat digolongkan dalam terminologi
distribusi uniform: jika X secara uniform didistribusikan pada
(0,1), kemudian variabel random merupakan weibull
yang didistribusikan dengan parameter k dan . Hal ini dapat
menyebabkan implementasi yang mudah untuk mensimulasikan
distribusi weibull.
Distribusi weibull (biasanya dalam rekayasa keandalan)
merupakan special case dari distribusi Three-parameter
Exponentiated Weibull dimana eksponen tambahan sama
dengan 1. Distribusi Exponentiated weibull mengakomodasi
unimodal, kurva berbentuk bathup dan tingkat kegagalan
monoton.
Distribusi weibull merupakan special case dari distribusi
Generalized extreme value. Dalam hubungan ini weibull pertama
kali diidentifikasi oleh Maurice Frchet pada tahun 1927.
Distribusi Frchet terkait erat memiliki fungsi kepadatan
probabilitas.
Distribusi weibull juga dapat digeneralisasi untuk distribusi 3
parameter exponentiated Weibull. Model ini terjadi ketika tingkat
kegagalan system berkaitan dengan kombinasi faktor, dan dapat
meningkatkan untuk suatu waktu dan menurun untuk waktu
yang lain (lihat kurva bathup).
Poly-Weibull Distribution adalah distribusi variabel acak yang
didefinisikan sebagai beberapa variabel acak minimum dimana
masing-masing memiliki distribusi weibull berbeda.
Pengujian Weibull 2 Parameter
Pengujian distribusi weibul dua parameter digunakan untuk
mengetahui data yang ada mengikuti pola distribusi weibull atau tidak.
Salah satu metode pengujian yang digunakan adalah dengan metode
Manns test (Ebeling;1997). Langkah-langkah dalam metode Manns
test untuk pengujian distribusi weibull dua parameter adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan hipotesis :
Ho : Data kerusakan berdistribusi weibull 2 parameter
H
1
: Data kerusakan tidak berdistribusi weibull 2 parameter
b. Hitung selang waktu antar kerusakan (t
i
)
c. Tentukan nilai (tingkat kesalahan), n (banyaknya data
pengamatan), dan r (banyaknya data pengamatan yang tidak
tersensor).
d. Menghitung nilai k
1
dan k
2
dengan menggunakan rumus :
k
1
=
2
r
k
2
=
2
1 r
e. Menghitung nilai Z
i
masing-masing dengan menggunakan
rumus:
1
]
1
,
_
25 , 0 n
5 , 0 i
1 ln ln Z
i
f. Menghitung nilai Mann (M
i
) masing-masing dengan
menggunakan rumus:
i 1 i i
Z Z M
+
g. Menghitung nilai Mann (M) dengan menggunakan rumus :
+
+
1
k
1 i i
2
1 r
1
1
k i i
1
M
k
M
k
M
) ln - (ln
) ln - (ln
ti 1 ti
ti 1 ti
h. Membandingkan nilai M dengan nilai F tabel yang disesuaikan
dengan derajat kebebasan.apabila nilai M < F
;v1;v2
maka Ho
diterima.
Estimasi Parameter Weibull 2 Parameter
Setelah diketahui data mengikuti distribusi weibull 2 parameter,
maka dilakukan estimasi parameter, yaitu mencari estimasi nilai
(parameter skala) dan k (parameter bentuk). Untuk perhitungan
estimasi parameter, metode yang digunakan adalah dengan
pendekatan regresi linier. Misalkan t
1
,t
2
,...,t
n
adalah sejumlah data
waktu antar kerusakan sistem yang telah disusun menurut urutan
terkecil, untuk setiap ti (i=1,2,3,...,n) berlaku hubungan sebagai
berikut :
( )
4 , 0 n
3 , 0 i
+
+
i
t F
x
i
= ln (t
i
)
,
_
) F(t
i
1
1
ln ln y
i
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai intercept (a) dan slope
(b), kemudian menghitung nilai dan nilai k dengan cara berikut :
( )
2
i
2
i
i i i i
x x n
y x y x n
b
n
x b
n
y
a
i i
k = b
k a /
exp
+
k
1
1
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/weibull_distribution diakses pada tanggal 8
November 2011
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/67/jbptunikompp-gdl-s1-2006-
adyilhamsa-3305-bab-2-ti-a.doc diakses pada tanggal 8
November 2011
http://kur2003.if.itb.ac.id/file/CN%20IF2152%20Beberapa%20Distribusi
%20Peluang%20Kontinu%20II%20.pdf diakses pada tanggal 8
November 2011