You are on page 1of 2

RADIOLABELING RECOMBINAN INTERFERON 2b (rhIFN 2b) WITH TECHNESIUM-99m FOR PHARMACOKINETIC AND BIODISTRIBUTION TEST OF rhIFN2b WILD TYPE,

MUTAN C2D DAN MUTAN C2D C99D

DESI ERIA RAHMATIKA 20709034

Abstract Interferon merupakan golongan sitokin yang memiliki karakteristik aktivitas biologi sebagai antivirus, imunoregulator, dan antiproliperatif. Akan tetapi penggunaan IFN-2b sebagai pengobatan dibatasi oleh bioavailabilitas protein dalam tubuh akibat molekul IFN-2b yang relatif kecil dan bersifat hidrofilik sehingga menyebabkan IFN-2b mengalami renal clearance yang cepat.. Telah berhasil dilakukan mutasi gen terhadap IFN-2b pada posisi asam amino 2 (C2D) dan 2,99 (C2D, C99D) untuk memperbaiki profil farmakokinetik IFN2b. Pada penelitian ini telah dilakukan metode pelabelan interferon 2b rekombinan menggunakan technesium-99m. Pelabelan optimum diperoleh dengan penggunaan SnCl2.2H2O sebesar 50 g. Hasil pelabelan menunjukkan kemurnian 99mTc- rhIFN2b dari 99m TcO4 tidak tereduksi sebesar 99,76%. Pemurnian 99mTc- rhIFN2b dari TcO2 menggunakan kolom Sephacryl S-300 HR menunjukkan bahwa radioaktivitas tertinggi yang mengandung rhIFN2b terlabel 99mTc pada fraksi 8-10. Selanjutnya 99mTc- rhIFN2b wilt type, mutan C2D dan mutan C99D yang telah murni digunakan untuk uji farmakokinetik dan uji biodistribusi. Hasil uji farmakokinetik menunjukkan rata-rata waktu paruh eliminasi untuk rhIFN2b wild type sebesar 1,07 0,04 jam, rhIFN2b mutan C2D 1,49 0,09 jam, dan rhIFN2b mutan C2D C99D sebesar 1,53 0,17 jam. Terjadi kenaikan waktu paruh eliminasi pada rhIFN2b mutan C2D dan mutan C2D C99D dibandingkan terhadap rhIFN2b wild type masing-masing sebesar 1,39 kali dan 1,43 kali (p<0,05). Biodistribution test shows that 10 minutes after IV injection, rhIFN2b mutein density in liver (%ID/gram) C2D C99D (19,432,3%) is higher than rhIFN2b wild type (10,160,7%) and mutein C2D (9,062,6%) (p<0,05). This result is corresponding with total liver accumulation %ID/berat rhIFN2b mutan C2D C99D (21,681,16%) higher than rhIFN2b wild type (12,252,37%) and mutein C2D (9,82,27%) (p<0,05).

Optimasi Jumlah SnCl2.2H2O Untuk optimasi pelabelan dilakukan dengan menggunakan rhIFN2b wild type sebagai model. Optimasi dilakukan terhadap jumlah SnCl2.2H2O yang diperlukan untuk mereduksi
99m

TcO4-. Sebanyak 5 mg SnCl2.2H2O ditimbang dilarutkan dalam HCl 0,1 N sebanyak 400

L hingga larut kemudian ditambahkan aquabidest sebanyak 9,6 ml dan divortex hingga homogen. Kemudian sebanyak 20, 60, dan 100 L larutan SnCl2.2H2O diambil dan dimasukkan pada 2 vial berbeda. Kemudian ditambahkan

You might also like