You are on page 1of 6

Nama NIM Tingkat

: Defit Samsul Arifin : 1101100108 : 1-B

1. Menjelaskan problem solving dengan logaritma dan heuristic ? Pengertian Problem Solving Apa itu problem solving? Istilah problem solving sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu dan memiliki pengertian yang berbeda-beda pula. Tetapi problem solving dalam matematika memiliki kekhasan tersendiri. Secara garis besar terdapat tiga macam interpretasi istilah problem solving dalam pembelajaran matematika, yaitu (1) problem solving sebagai tujuan (as a goal), (2) problem solving sebagai proses (as a process), dan (3) problem solving sebagai keterampilan dasar (as a basic skill). (Branca, N. A. dalam Krulik, S. & Reys, R. E., 1980:3-6). 1. Problem solving sebagai tujuan Para pendidik, matematikawan, dan pihak yang menaruh perhatian pada pendidikan matematika seringkali menetapkan problem solving sebagai salah satu tujuan pembelajaran matematika. Bila problem solving ditetapkan atau dianggap sebagai tujuan pengajaran maka ia tidak tergantung pada soal atau masalah yang khusus, prosedur, atau metode, dan juga isi matematika. Anggapan yang penting dalam hal ini adalah bahwa pembelajaran tentang bagaimana menyelesaikan masalah (solve problems) merupakan alasan utama (primary reason) belajar matematika. 2. Problem solving sebagai proses Pengertian lain tentang problem solving adalah sebagai sebuah proses yang dinamis. Dalam aspek ini, problem solving dapat diartikan sebagai proses mengaplikasikan segala pengetahuan yang dimiliki pada situasi yang baru dan tidak biasa. Dalam interpretasi ini, yang perlu diperhatikan adalah metode, prosedur, strategi dan heuristik yang digunakan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Masalah proses ini sangat penting dalam belajar matematika dan yang demikian ini sering menjadi fokus dalam kurikulum matematika. Sebenarnya, bagaimana seseorang melakukan proses problem solving dan bagaimana seseorang mengajarkannya tidak sepenuhnya dapat dimengerti. Tetapi usaha untuk membuat dan menguji beberapa teori tentang pemrosesan informasi atau proses problem solving telah banyak dilakukan. Dan semua ini memberikan beberapa prinsip dasar atau petunjuk dalam belajar problem solving dan aplikasi dalam pengajaran.

3. Problem solving sebagai keterampilan dasar Terakhir, problem solving sebagai keterampilan dasar (basic skill). Pengertian problem solving sebagai keterampilan dasar lebih dari sekedar menjawab tentang pertanyaan: apa itu problem solving? Ada banyak anggapan tentang apa keterampilan dasar dalam matematika. Beberapa yang dikemukakan antara lain keterampilan berhitung, keterampilan aritmetika, keterampilan logika, keterampilan matematika, dan lainnya. Satu lagi yang baik secara implisit maupun eksplisit sering diungkapkan adalah keterampilan problem solving. Beberapa prinsip penting dalam problem solving berkenaan dengan keterampilan ini haruslah dipelajari oleh semua siswa, seperti yang dikemukakan oleh George Polya tahun 1945. Pada dasarnya tata cara, prosedur atau strategi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah ada dua macam: 1. Logaritma Adalah suatu perangkat aturan atau tata cara yang dapat menjamin pemecahan suatu masalah. Penemuan dengan strategi algoritmik (acak) adalah cara yang diaggap paling primitif. Strategi ini dijalankan tanpa pengetahuan khusus yang dapat membimbing seseorang ke arah pemecahan masalah. Cara ini boleh dikatakan trial and error secara buta. Dalam hal ini terdapat dua macam bentuk yaitu: a) Penemuan acak tidak sistematis (unsystematic random search). Cara ini ditempuh dengan mencoba semua jalan, sehingga dapat terjadi pencarian dua kali atau lebih pada jalan atau cara yang sama. b) Penemuan acak sistematis (systematic random search). Yaitu setiap jalan atau cara yang pernah ditempuh dicatat, sehingga tidak akan terjadi pengulangan pada cara yang sama yang dianggap tidak berhasil. Metode penemuan secara acak hanya efisien pada ruang masalah yang sempit, sementara ruang permasalahan yang luas barangkali lebih tepat jika digunakan pendekatan heuristik. 2. Heuristik Pendekatan heuristik dapat didefinisikan sebagai proses penggunaan pengetahuan seseorang untuk mengidentifikasi sejumlah jalan atau cara yang akan ditempuh dan dianggap menjanjikan bagi penemuan pemecahan suatu masalah. Ada beberapa metode dalam pendekatan heuristik yaitu: a) Proximity Methods Seseorang menempuh jalan atau cara yang dipersepsi lebih mendekati tujuan yang diinginkan. b) Analogi Analagi dapat dilakukan dengan cara membandingkan pola masalah yang tengah dihadapi dengan pola masalah serupa yang pernah dialami baik oleh orang yang bersangkutan atau orang lain. c) Maching Cara ini hampr sama dengan metode kedekatan. Seseorang memahami situasi yang tengah dihadapi dengan tujuan yang diinginkan. Lalu ia membandingkan dengan pengetahuan yang ada di ingatannya.
2

d) Generate-Test Method Pemecahan masalah membutuhkan dua tahapan proses. Pertama, satu cara atau strategi pemecahan yang paling memungkinkan dicari atau dihasilkan. Kedua, selanjutnya gagasan pemecahan yang dihasilkan itu diuji apakah dapat berjalan dengan baik atau efektif. Jika belum berhasil, akan dicari cara pemecahan lain yang paling memungkinkan kemudian diuji atau dipraktekan, demikian seterusnya sampai diketemukan jalan pemecahan atas masalah itu. e) Means-Ends Analysis Orang yang menghadapi masalah mencoba membagi permasalahan menjadi bagian-bagian tertentu dari permasalahan tersebut. f) Backward Search Strategi ini dilakukan dengan berjalan mundur. Maksudnya, meminta orang memulai pada tujuan yang diinginkan (goal state) dan bergerak mundur ke belakang menuju pada keadaan yang dihadapi semula (original state). g) Forward Search Strategi berjalan ke depan, sebagai kebalikan dari strategi berjalan mundur. Seseorang memulai dari kenyataan yang dihadapi, kemudian secara bertahap bergerak menuju pada tujuan akhir yang diinginkan. 2. Menjelaskan pengerrtian berfikir kreatif ? Berpikir merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk membedakan manusia dengan makhluk lain. Solso menjelaskan tentang definisi berpikir sebagai berikut: Thinking is a process by which a new mental representation is formed through the transformation of information by complex interaction of the mental attributes of judging, abstracting, reasoning, imagining and problem solving. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa berpikir merupakan proses menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kompleks antara atributatribut mental seperti penilaian, abtraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan masalah. Bigol juga mengatakan bahwa berpikir adalah meletakkan hubungan-hubungan antara bagianbagian pengetahuan kita. Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir merupakan proses yang kompleks, terorganisir, terintegrasi, dan melibatkan pengetahuan sebelumnya. Terdapat bermacam-macam cara berpikir, antara lain: berpikir vertikal, lateral, kritis, analitis, kreatif dan strategis. Namun pada penjelasan ini akan difokuskan pada berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah sesuatu yang baru dan kompleks. Baru yang dimaksud bukan hanya dari yang tidak ada menjadi ada, tetapi juga kombinasi baru dari sesuatu yang sudah ada. Dewasa ini, berpikir kreatif sangatlah diperlukan oleh setiap manusia, adapun alasan mengapa diperlukannya berpikir kreatif adalah sebagai berikut: Pertama, era globalisasi yang ditandai dengan cepatnya perubahan diberbagai bidang kehidupan memerlukan manusia yang cepat mampu beradaptasi atau mereorientasikan hidupnya sejalan dengan perubahan yang terjadi. Kedua, pembangunan yang sedang dilaksanakan di tanah air kita dalam berbagai bidang memerlukan manusia yang tangguh dan kreatif, karena selain kita harus menghadapi berbagai kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa lain, kita pun tentu berkeinginan untuk menjadi pioner dalam berbagai kemajuan yang mungkin diraih manusia dikemudian hari.
3

Ketiga, program pengentasan kemiskinan bukan dipecahkan dengan hanya sekedar memberi pekerjaan atau tunjangan sosial melainkan bagaimana Sumber Daya Manusia yang ada berusaha dibina untuk secara mandiri memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Keempat, dalam kaitan dengan sains dan teknologi yang demikian cepat, tanpa kreativitas yang memadai maka sains dan teknologi yang berkembang itu hanya menjadi pertunjukan yang akan terus berlalu satu demi satu tanpa bisa turut mewarnai pesatnya perkembangan IPTEK itu.

Proses berpikir kreatif termasuk lahirnya kreatifitas dalam bentuk gagasan maupun karya nyata bertalian erat dengan fungsi otak dalam hal ini otak manusia ada 2 bagian yaitu otak kanan dan kiri.Clark (1983) dalam karyanya tentang konsep otak mengenalkan perbedaan fungsi otak menurut belahannya : 1. Left hemisphereBelahan otak kiri, berkenaan dengan kemampuan berpikirilmiah,kritis,logis.(matematika,bahasa,analisis,menulis) 2. Right hemisphere Belahan otak kanan berkenaan dengan imajinasi, warna, ritme, musik, intuisi,kreatif. Informasi dan data diterima dari lingkungan oleh otak belahan kiri kemudian diteruskan dan diproses oleh otak Belahan kanan dalam waktu yang cukup lahirlah produk Kreatifitas. 3. Menjelaskan tingkatan berfikir kreatif ? Tingkat Berpikir Kreatif 4 Seseorang mampu menyelesaikan suatu masalah dengan lebih dari satu alternatif jawaban maupun cara penyelesaian atau membuat masalah yang berbeda-beda dengan lancar (fasih) dan fleksibel. Seseorang yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai seseorang yang berfikir sangat kreatif. Tingkat Berpikir Kreatif 3 Seseorang mampu menunjukkan suatu jawaban yang baru dengan cara penyelesaian yang berbeda (fleksibel) meskipun tidak fasih atau membuat berbagai jawaban yang baru meskipun tidak dengan cara yang berbeda (tidak fleksibel). Selain itu, siswa dapat membuat masalah yang berbeda dengan lancar (fasih) meskipun jawaban masalah tunggal atau membuat masalah yang baru dengan jawaban divergen. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai seseorang yang berfikir kreatif. Tingkat Berpikir Kreatif 2 Seseorang mampu membuat satu jawaban atau masalah yang berbeda dari kebiasaan umum meskipun tidak dengan fleksibel atau fasih, atau mampu menunjukkan berbagai cara penyelesaian yang berbeda dengan fasih meskipun jawaban yang dihasilkan tidak baru. Seseorang yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai orang yang berfikir cukup kreatif. Tingkat Berpikir Kreatif 1

Seseorang tidak mampu membuat jawaban atau membuat masalah yang berbeda (baru), meskipun salah satu kondisi berikut dipenuhi, yaitu cara penyelesaian yang dibuat berbeda-beda (fleksibel) atau jawaban/masalah yang dibuat beragam (fasih). Seseorang yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai seseorang yang berfikir kurang kreatif. Tingkat Berpikir Kreatif 0 Seseorang tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian atau membuat masalah yang berbeda dengan lancar (fasih) dan fleksibel. Seseorang yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai seseorang yang berfikir tidak kreatif. 4. Menjelaskan sifat-sifat seseorang berfikir kreatif ? Ada sifat tertentu yang diimiliki oleh seseorang yang berfikir kreatif, diantara lain : 1. Orang-orang kreatif adalah orang yang penasaran Mereka selalu dikelilingi pertanyaan-pertanyaan. Ketika mereka melihat atau menemukan sesuatu yang mereka tidak mengerti, mereka membuat upaya ekstra untuk belajar segala sesuatu yang mereka dapat tentang cara kerjanya, dan bagaimana hal ini dapat menguntungkan orang lain. 2. Orang kreatif adalah orang yang suka tantangan. Mereka tidak lari dari tantangan, tapi mereka memperlakukan diri mereka sebagai penakluk tantangan. Semakin besar tantangan, semakin membuat mereka tertarik. 3. Orang kreatif adalah orang yang berani bereksprerimen. Mereka adalah orang yang berani mengambil risiko, dan mereka tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru, entah apa hasilnya, sebuah alat atau kah rumusan. Bereksperimen adalah suatu cara bagi mereka untuk melihat apa yang bekerja dan apa yang tidak bekerja. Mereka tidak akan menunggu orang untuk mendikte tindakan-tindakan mereka, mereka lebih memilih untuk memimpin. 4. Orang-orang kreatif memiliki standar tinggi Mereka juga selalu merasa tidak cepat puas meskipun rencananya berjalan dengan baik. Mereka akan berhenti menemukan cara untuk membuat sesuatu yang lebih baik. Mereka tidak pernah berhenti belajar. 5. Orang kreatif tahu bagaimana menerima dan memberikan kritik konstruktif. Tidak peduli apa yang kita lakukan, orang lain akan selalu memiliki penilaian untuk menanggapi tentang apa yang kita lakukan, apakah itu baik atau buruk. orang-orang kreatif bisa menerima kritik dan mengubahnya menjadi peluang. Karena mereka memiliki standar tinggi, mereka berulang kali berharap mendapat masukan dari orang lain untuk menjadi yang terbaik

Daftar Pustaka
http://psikologi-artikel.blogspot.com/2009/06/problem-solving.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2198837-pengertian-berpikirkreatif/#ixzz1eRKJFcVX
bundo.wordpress.com/2008/08/21/berpikir-kreatif/

http://wihinggilprayogi.wordpress.com/2011/06/19/5-karakter-orang-kreatif/ http://www.slideshare.net/guest361b2c/berpikir-kreatif-i-2809844

You might also like