You are on page 1of 5

PREVALENSI PENYAKIT KRONIS PADA LANJUT USIA DI RSUD SANJIWANI GIANYAR

Oleh: I.B. Suryadi Putra Dwipayana, program studi pendidikan dokter, idabagus.suryadiputra@gmail.com Abstract

A successful growth in health development increases the life expectancy rate in certain country. This matter affected the rate of elderly that has increasing in number and health problem as well. This research aimed to discover the prevalence of chronic disease in elderly. Descriptive survey was used in this research, with population and sample wasthe older patients that have been treated in Sanjiwani Hospital on September until October 2012. The result was found and pointed that in this hospital lot of older patients suffering cardiovascular and respiratory diseases. Additional data was added to find out the characteristic of eldery such as, marital, educational, occupational state and demographic area. As the conclusion, cardiovascular disease is the major diseases suffering the older patients in Sanjiwani Hospital where this phenomenon corresponded to report in WHO. Keyword: chronic disease, elderly Kata kunci: penyakit kronis, lansia Pendahuluan Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan menyebabkan peningkatan angka harapan hidup di Indonesia. Peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia yaitu 69,43 tahun pada tahun 2010, sedangkan angka harapan hidup penduduk di Bali mencapat 70,72 tahun. Jumlah penduduk usia lanjut pada tahun 2010 hampir sama dengan jumlah balita, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Bali pada tahun 2010 adalah 262.732 jiwa yang diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2025(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012). Menurut Badan Pusat Statistik (2008), jika pada tahun 1970 angka harapan hidup perempuan Indonesia 48,1 tahun, maka pada tahun 2000 menjadi 70 tahun, sedangkan angka harapan hidup laki-laki Indonesia meningkat dari 45 tahun menjadi 65 tahun. Hal ini mengakibatkan peningkatan persentase usia lanjut. Persentase usia lanjut pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat menjadi 11,4%. Peningkatan persentase populasi usia lanjut berdampak pada peningkatan masalah kesehatan yang berhubungan dengan lansia (Komisi Nasional Lanjut Usia, 2010). Peningkatan populasi lansia tentunya akan diikuti dengan peningkatan risiko untuk menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus, penyakit serebrovaskuler, penyakit jantung koroner, dan penyakit paru. Pada tahun 2000, di Amerika Serikat diperkirakan 57 juta penduduk menderita berbagai penyakit kronis dan akan meningkat menjadi 81 juta lansia pada tahun 2020 (Wu, 2000).Sampai saat ini kondisi kesehatan lansia di Indonesia masih kurang diperhatikan, dan penelitian-penelitian mengenai hal tersebut terhitung jarang dibandingkan penelitian di bidang

lainnya. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit kronis yang diderita lansia di Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani, Gianyar. Penelitian ini diharapkan dapat menginformasikan jenis penyakit kronis yang terbanyak diderita oleh lansia.

Metode penelitian 1. Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan pada ruang rekam medik RSUD Sanjiwani pada tanggal 20-22 Desember 2012. RSUD Sanjawani merupakan rumah sakit tipe B pendidikan 2. Rancangan penelitian Penelitian dilakukan dengan survei deskriptif dan menggunakan data sekunder dari inventarisasi rekam medik di RSUD Sanjiwani. Data yang dipilih adalah pasien yang berusia 60 tahun, status pendidikan, pekerjaan, letak demografis dan penyakit yang diderita. 3. Populasi dan sampel Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang berumur 60 tahun dan dirawat di empat ruang rawat inapyaitu Sahadewa, Nakula, Bima, Arjuna, Astina dan Ayodya pada bulan September sampai Oktober 2012. Populasi lansia yang terdapat di RSUD Sanjiwani pada bulan tersebut berjumlah 255 orang. Sampel yang digunakan ialah seluruh lansia yang terdiagnosis memiliki penyakit kronis yang tercatat pada rekam medik dan berjumlah 159 orang. 5. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diolah dari rekam medik pasien di RSUD Sanjiwani selama bulan September sampai Oktober 2012. 6. Rencana analisis data Akan dilakukan analisis data dengan cara statistik deskriptif menggunakan program Microsoft Excel. Analisis dengan cara ini dimaksudkan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. (Danang, 2011).

Hasil penelitian dan pembahasan 1. Deskripsi Individu Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan mengambil data rekam medik pada tanggal 1 September 31 Oktober 2012. Populasi didapatkan berjumlah 255 lansia, dengan menggunakan teknik total sampling didapatkan 159 lansia yang menderita penyakit kronis. Sampel yang diekskiusi berjumlah 96 lansia, dimana 58 dieksklusi karena rekam medik yang tidak dapat diperoleh, kemudian 38 sampel lagi dieksklusi karena tidak memenuhi syarat sebagai penyakit kronis. 2. Karakteristik Lansia Tabel 1 Karakteristik Lansia Karakteristik Laki-laki (n=92) n % Perempuan (n=67) n %

Usia (tahun) 60-64 21 17,4 20 24,7 65-69 20 16,5 11 13,6 70-74 23 19,0 13 16,0 75 28 23,1 23 28,4 Status Pernikahan menikah 86 71,1 56 69,1 tidak menikah 2 1,7 0 0,0 janda/duda 4 3,3 11 13,6 Pendidikan Formal Terakhir tidak sekolah 38 31,4 42 51,9 SD 39 32,2 19 23,5 SMP 4 3,3 0 0,0 SMA 6 5,0 2 2,5 Akademi/PT 5 4,1 4 4,9 Pekerjaan Buruh/Petani 41 33,9 21 25,9 PNS 3 2,5 2 2,5 Swasta 4 3,3 0 0,0 Wiraswasta 11 9,1 4 4,9 PRT 2 1,7 10 12,3 Pensiunan/Veteran 5 4,1 6 7,4 Tidak Bekerja 26 21,5 24 29,6 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 159 lansia, dimana (57,9%) merupakan lansia laki-laki dan (42,1%) lansia perempuan. Usia 75 tahun merupakan kelompok usia yang terbanyak pada kedua jenis kelamin yaitu 23,1% pada lansia laki-laki dan 28,4% pada lansia wanita. Status pernikahan sebagian besar lansia adalah menikah yaitu 71,1% pada lansia laki-laki

dan 69,1% pada lansia wanita. Pendidikan formal terakhir lansia laki-laki meliputi tidak sekolah 31,4% dan SD 32,2%, sedangkan lansia wanita tidak sekolah 51,9%. Pekerjaan para lansia laki-laki kebanyakan sebagai petani atau buruh 33,9%, sedangkan lansia perempuan 29,6% sebagai petani atau buruh. 3. Distribusi Penyakit Kronis pada Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi Penyakit Kronis pada Lansia Pria (n=92) Wanita (n=67) Karakteristik n % n % Penyakit kardiovaskuler 21 25 22,7 27,6 Penyakit pernapasan 21 20 18,2 27,6 Penyakit urogenital 7 16 14,5 9,2 Penyakit digestif 9 6 5,5 11,8 Penyakit metabolik 3 8 7,3 3,9 Keganasan 6 17 15,5 7,9 Berdasarkan Tabel 2 diatas, penyakit kardiovaskuler (22,7%) dan keganasan (15,5%) lebih banyak dialami oleh lansia pria dibandingkan lansia perempuan, sedangkan penyakit pernapasan (27,6%) lebih banyak dialami oleh lansia perempuan. 4. Perbandingan Distribusi Penyakit Kronis pada Lansia Berdasarkan Letak Demografis Tabel 3 Distribusi Penyakit Kronis Lansia Berdasarkan Letak Demografis
Karakteristik Penyakit neurologis Penyakit kardiovaskuler Penyakit respiratori Penyakit urogenital Penyakit digestif Penyakit metabolik Penyakit muskuloskeletal Gangguan hematopoiesis Infeksi Keganasan Blahbatuh n 2 6 9 5 5 3 1 0 1 3 % 5,71 17,14 25,71 14,29 14,29 8,57 2,86 0,00 2,86 8,57 Gianyar n 1 15 10 6 10 4 4 0 0 9 % 1,69 25,42 16,95 10,17 16,95 6,78 6,78 0,00 0,00 15,25 Payangan n 1 1 1 0 2 1 1 0 1 0 % 12,50 12,50 12,50 0,00 25,00 12,50 12,50 0,00 12,50 0,00 Sukawati n 0 4 8 3 3 2 0 0 0 2 % 0,00 18,18 36,36 13,64 13,64 9,09 0,00 0,00 0,00 9,09 n 0 5 4 4 3 0 0 0 0 1 Tampak Siring % 0,00 29,41 23,53 23,53 17,65 0,00 0,00 0,00 0,00 5,88 Tegallalang n 1 1 3 1 3 0 0 0 0 5 % 7,14 7,14 21,43 7,14 21,43 0,00 0,00 0,00 0,00 35,71 Ubud n % 2 6,45 5 16,13 6 19,35 3 9,68 8 25,81 1 3,23 2 6,45 1 3,23 0,00 3 9,68

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui distribusi penyakit kardiovaskuler, respiratori, dan keganasan terbanyak terdapat pada Kecamatan Gianyar dengan proporsi penyakit kardiovaskuler (43,2%), penyakit respiratori (24,4%), dan keganasan (39,1%).

Simpulan dan saran Masalah kesehatan yang terkait pada lansia dikarenakan efek dari penuaan yang menyebabkan penurunan daya tahan dan kerentanan terhadap penyakit yang bersifat kronis. Penyakit kronis umumnya menyerang kardiovaskuler, pernapasan, urogenital, metabolisme dan keganasan.

Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian di RSUD Sanjiwani pada periode bulan September dan Oktober 2012, penyakit kardiovaskuler yang paling banyak diderita oleh lansia. Penelitian ini menunjukan karakteristik lansi yang berada di Kabupaten Gianyar. Data tersebut berupa status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan letak demografis dari lansia. Rata-rata lansia masih memiliki pasangan dan bekerja sebagai buruh atau petani. Untuk pendidikan lansia di Kabupaten Gianyar tergolong masih rendah karena banyaknya lansia yang tidak sekolah dan hanya tamat SD. Penderita penyakit kronis terkonsentrasi pada pusat kota, hal bisa dikarenakan letak yang dekat dengan rumah sakit. Dengan peningkatan populasi dan peningkatan masalah kesehatan pada lansia, diharapkan pemerintah dapat lebih memperhatikan masalah dan meningkatkan kualitas kesehatan tersebut, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan yang tepat kepada masyarakat. Dengan pengetahuan yang sesuai khususnya tentang masalah kesehatan, masyarakat pasti dapat mengatasi hal tersebut dengan cepat dan tepat sehingga terhindar dari masalah kesehatan yang lebih serius. Hal ini penting terutama bagi calon penduduk lansia di masa yang akan datang.

Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik, 2008.Proyeksi penduduk Indenesia Jakarta, 17 Danang, 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Caps Publishing : Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta Komisi Nasional Lanjut Usia, 2010. Profil Penduduk Lanjut Usia. Komisi Nasional Lanjut Usia : Jakarta, 62 2005-2025. Badan Pusat Statistik :

You might also like