You are on page 1of 12

Farmakologi OAT

Isoniazid dan Rifampicin

Isoniazid
Isoniazid yang dikenal juga sebagai isonicotinylhydrazine Isoniazid terdapat dalam bentuk:
Tablet, Sirup, dan Injeksi (diberikan intermuskular atau intravena).

Mekanisme Kerja

Farmakokinetik
Absorbsi obat melalui oral Distribusinya dapat melalui plasenta, ASI, jaringan tubuh dan CSF. Obat akan terikat protein di dalam darah sebesar 1015%. Metabolisme obat terjadi di hati. Waktu paruh obat berkisar antara 2-5 jam. Waktu puncak diserum sekitar 1-2 jam. Eliminasi sebagian besar (75%-95%) diekskresikan melalui ginjal dan hanya sebagian kecil melalui feses dan saliva.

Efek Samping
Ruam kulit, Gangguan fungsi ginjal, Hepatitis, Anemia sideroblastik, Neuropati perifer, Gangguan sistem saraf pusat ringan, SLE karena induksi obat.

Kontraindikasi
Hipersensitifitas, Kerusakan hati akut

Rifampicin
Rifampicin atau rifampin adalah antibiotik yang bersifat bakterisidal. Rifampicin berwarna merah dan telah dikenal menyebabkan cairaan tubuh berwarna orange kemeraahan. Absorbsi obat ini diperngaruhi oleh makanan.

Mekanisme Kerja

Farmakokinetik
Absorbsi obat melalui oral baik. Obat ini bersifat sangat lipofilik sehingga akan terdistribusi dengan baik mampu menembus sawar darah otak, dan masuk ke jaringan secara luas. Ikatan obat dengan protein mencapai 80%. Metabolisme terutama di hati. Waktu paruh selama 3-4 jam. Waktu puncak konsentrasi di dalam serum adalah 2-4 jam. Eliminasi terutama di feses dan sebagian kecil melalui urin.

Efek Samping
Gangguan hati yang berat. Gangguan saluran cerna Demam, Kulit kemerahan, Nefritis. Trombositopenia

Kontraindikasi
Anemia hemolitik akut Gangguan hati dan Gagal ginjal.

Daftar Pustaka
Goodman dan Gilman. 2003. Dasar Farmakologi Terapi Volume 2. Jakarta :Buku Kedokteran EGC. Idris F, Soepardi J, Naswil J, Jusuf A, Dawud Y, dkk. Panduan Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Depkes dan IDI; 2010.

You might also like