You are on page 1of 13

PONDASI

1. Klasifikasi Pondasi Pondasi dapat digolongkan berdasarkan dimana beban itu ditopang oleh tanah yang menghasilkan : a. Pondasi dangkal Dinamakan sebagai alas, telapak,. Telapak tersebar atau pondasi rakit (mats). Kedalaman pada umumnya D/B 1 tetapi mungkin agak lebih. Pondasi dangkal terdiri dari pondasi telapak, cakar ayam, pondasi menerus dan lain-lain. b. Pondasi dalam Tiang pancang, tembok/ tiang yang dibor, atau kaison yang dibor. Kedalaman pada umumnya D/B 4+ dengan suatu tiang pancang. Pondasi dalam terdiri dari pondasi sumuran, tiang dan kaison.

2.

Persyaratan umum Secara umum untuk merancang pondasi yang baik memerlukan beberapa hal

sebagai berikut :
1. Penentuan

maksud pembuatan

bangunan, kemungkinan

pemuatan

umur

pemakaian, jenis perangkaan, profil tanah, cara konstruksi dan biaya konstruksi
2. Penentuan kebutuhan-kebutuhan pemilik 3. Pembuatan rancangannya sambil memastikan bahwa hal itu tidak menurunkan

mutu lingkungan dan memakai kelonggaran keamanan yang menghasilkan suatu tingkat resiko yang dapat ditenggang oleh semua pihak baik (masyarakat, pemilik, dan perekayasa/ engineer).

Charlie Capri

11 2009 039

MACAM MACAM PONDASI DANGKAL

1. PONDASI TELAPAK Pondasi telapak adalah suatu pondasi yang mendukung bangunan secara langsung pada tanah pondasi, bilamana terdapat lapisan tanah yang cukup tebal dengan kualitas yang baik yang mampu mendukung bangunan itu pada permukaan tanah atau sedikit dibawah permukaan tanah. Jika dibawah suatu lapisan permukaan yang tipis terdapat suatu lapisan tanah yang baik, maka meskipun kualitas tanah pondasi itu kurang baik, dalam beberapa hal kita dapat menerapkan suatu cara perbaikan tanah. Pondasi telapak pada umumnya dibangun diatas tanah pendukung pondasi dengan membuat suatu yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan beban bangunan dan daya dukung pondasi itu. Pondasi itu bersatu dengan bagian utama bangunan sehingga merupakan suatu konstruksi yang monolit. 1.1 Tanah Pendukung Dan Mekanisme Pendukung Alas pondasi telapak terletak pada lapisan tanah pendukung yang mempunyai kualitas cukup baik. Biasanya selain lapisan batuan dasar atau kerikil, lapisan tanah berpasir memiliki nilai N yang lebih besar dari 20. Kedua macam tanah ini memiliki ketebalan lapisan yang cukup dan dibawahnya tidak terdapat lapisan tanah yang kurang baik kualitasnya. Mekanisme lpendukung pondasi langsung, berdasarkan pada prinsip bahwa beban vertikal dan momen yang bekerja pada pondasi sebagian besar ditahan oleh daya dukung tanah pondasi pada dasar pondasi dan beban mendatar sebagian besar ditahan oleh hambatan geser dari dasar pondasi. Jika pondasi itu tertanam dalam, geseran atau tekanan tanah dimuka pondasi juga ikut menahan beban, tetapi bila pondasi tertanam dangkal daya penahan ini umumnya kecil dan tanah dimuka pondasi kadang-kadang akan mengalami pengikisan dan pengaruh cuaca sehingga dalam perencanaan gaya penahan ini diabaikan. 1.2 Dalamnya Pondasi Dalamnya pondasi telapak yang diperlukan ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Kemiringan dasar sungai dan sifat terkikisnya. 2. Dalamnya tanah yang menimbulkan perubahan volume. 3. Tergantung dari apa yang tertanam dibawah tanah dan bangunan didekatnya.

Charlie Capri

11 2009 039

4. Muka air tanah. 5. Derajat dan besarnya ketebalan lapisan tanah pendukung. 1.3 Syarat Perencanaan Pondasi Telapak Pondasi telapak harus direncanakan sedemikian rupa sehingga keadaan- keadaan berikut ini dapat depenuhi. 1. Struktur secara keseluruhan adalah stabil dalam arah vertikal, arah mendatar dan terhadap guling 2. Pergeseran bangunan (besarnya penurunan, sedut kemiringan dan pergeseran mendatar) harus lebih kecil dari nilai yang diizinkan bagi bangunan bagian atas. Pada pondasi telapak biasa pergeseran ini tidak dihitung. Bagian-bagian pondasi harus memiliki kekuatan yang diperlukan. 1.4 Bentuk Dan Ukuran Pondasi Tapak Dalam merencanakan pondasi jenis dan ukuran perlu dipertimbangkan sebelumnya, dan kelayakan dari ukuran yang telah diperkirakan ini memiliki pengaruh besar dalam effisiensi pekerjaan perencanaan. Karena kondisi geologis dan gaya-gaya luar berbeda-beda disetiap tempat, maka sangat sulit untuk memperkirakan jenis pondasi yang paling tepat. Oleh karena itu semata-mata sebagai patokan untuk menentukan bentuk dan ukuran pondasi telapak. 1.5 Kestabilan Pondasi

Kestabilan Dalam Arah Vertikal 1) Daya dukung vertikal yang diizinkan: gaya vertikal yang bekerja pada dasar pondasi tidak boleh melebihi daya dukung tanah pondasi yang diizinkan. 2) Daya dukung batas: daya dukung batas pondasi telapak diterapkan dari eksentrisitas dan kemiringan pembebanan, selain dari ukluran bangunan. 3) Perhitungan daya dukung yang diizinkan berdasarkan taksiran: bila tangen sudut kemiringan beban yang bekerja pada pondsi kurang dari 0.1 dan bangunan itu tidak terlalu penting, maka daya dukung yang diizinkan dapat diperkirakan, pengaruh dalamnya pondasi dapat diabaikan. Kestabilan Dalam Arah Mendatar 1) Daya dukung mendatar yang diizinkan: gaya mendatar yang bekerja pada dasar pondsi tidak boleh melebihi daya dukung mendatar yang diizinkan dari tanah pondasi.

Charlie Capri

11 2009 039

2) Daya dukung mendatarbatas: bagi jembatan jalan mendatar batas bekerja sebagai gaya penahan

raya, daya dukung geser dari dasar

pondasi. berdasarkan hal ini, ada suatu cara untuk memperbesar gaya penahan geser dari dasar pondasi, yaitu dengan membuat rusuk pada dasar pondasi. 1.6 Pertimbangan Untuk Pelaksanaan Pekerjaan Karen pada pondasi telapak beban disalurkan langsung dari dasar pondasi ketanah pondasi, maka permukaan dasar harus dibuat rata sehingga beban dapat disalurkan secara merata pula. Setelah penggalian selesai dilakukan, biasanya tanah pondasi ditutup dengan batu pasang atau bahan hancuran yang dihasilkan oleh mesin pemecah batu, lalu

dipadatkan baik-baik. Tinggi lapisan penutup yang telah dipadatkan ini biasanya antara 10 sampai 30 cm. Selanjutnya untuk mempersiapkan agar besi-besi penulangan tetap pada tempatnya, serta untuk menjaga agar pondasi tepat letaknya, suatu lapisan beton setebal kira-kira 10 cm dipasang diatas pasangan batu tersebut. Pada prinsipnya, pekerjaan konstruksi untuk pondasi telapak ini harus dilakukan dalam keadaan kering.

2.

PONDASI MENERUS Pondasi menerus merupakan pondasi gabungan menerus untuk menahan kolom-

kolom yang dibebani dengan berat, khususnya apabila kolom tersebut ditumpu oleh lapisan tanah yang dsya dukungnya relatif kecil dan tidak seragam (Gambar 2.1). Apabila jarak antara kolom-kolom tersebut relatif jauh dan slab pondasi sangat kaku, maka penurunan pada setiap bagian dari pondasi pada dasarnya akan sama. Dengan demikian momen-mimen dan gaya geser yang terdapat pada pondasi dapat diperoleh dengan menggunakan analisis balok menerus berbalik. Sedangkan apabila pondasi relatif fleksibel dan jarak antar kolomnya besar maka penurunan yang terjadi tidak lagi seragam dan linier. Untuk kasus ini, momen-momen dan gaya-gaya pondasi didapat dengan menggunakan teori balok diatas pondasi elastis.

Charlie Capri

11 2009 039

MACAM MACAM PONDASI DALAM

1.

PONDASI TIANG Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya

orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lendutan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat dibawah konstruksi dengan tumpuan pondasi. 1.1 Penggolongan Dan Penggunaan Pondasi Tiang Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas materialnya, cara

pelaksanaan, pemakaian bahan-bahan dan sebagainya. Pemakaian tiang pancang telah dikenal sejak dahulu dan walaupan akhir-akhir ini banyak kesulitan yang diakibatkan oleh segi konstruksi yang tidak murni lagi, diharapkan dengan cara yang sama dan menyeluruh dapat memberikan rasa aman sebagai suatu tiang pondasi. Berikut ini adalah salah satu cara pemancangan tiang yang disebut sebagai caracara penimbunan tiang. Cara pengeborannya yaitu dengan membor tanah sebelumnya, lalu tiang dimasukkan kedalamnya dan ditimbuni tanah kembali; cara pengeboran pada sumbu tiang dimana tiang ditanamkan dengan mengeluarkan tanah dari bagian dalam tiang; cara pemancangan dengan tekanan, dimana tiang dipancangkan kedalam tanah dengan memberikan tekanan pada tiang. Cara pengeboran tiang ditempat adalah suatu cara dimana tiang dicetak menurut lubang pada tanah yang berbentuk seperti tiang, kemudian kedalam lubang ini dituangkan adukan beton. Cara pengeboran tanah yang biasa dilakukan adalah dinding lubang pegeboran tidak diberi perlindungan sama sekali. Ada pula suatu cara pegeboran dengan menggunakan alat pembor yang berputar bolak balik, tetapi dinding lubang dijaga agar tidak runtuh dengan pemakai tekanan hidrostatis. Selanjutnya, ada cara PIP yang baru-baru ini diperkenalkan, yaitu dengan alat pembor yang dapat menyingkirkan tanah, sekaligus sambil menuangkan adukan beton, dan dinding lubang dijaga supaya tidak runtuh sehingga adukan tersebut akan berbentuk 0tiang setelah ia mengeras. Cara MIP adalah suatu cara dimana suatu tanah pondasi dicampur dengan adukan beton agar membentuk suatu tiang didalam tanah. Ada berbagai cara pada konstruksi tiang ini, seperti apa yang diterangkan diatas, tetapi jelas ada pula hambatan-hambatan atau pembatasan dalam pemakaian dan macam tiang yang akan dipergunakan. Hambatan-hambatan itu terutama disebabkan

Charlie Capri

11 2009 039

oleh

kondisi

tanah

pondasi

yaitu

kedalaman

dan

taebal

lapisan pendukung.

Akhir-akhir ini kondisi lingkungan juga begiti mempengaruhi sehingga suara, getaram dan pengaruh bangunan yang berdekatan menjadi faktor yang sangat penting dalam pemilihan konstruksi tiang yang akan dipakai sebelum memperkirakan ekonomis dari pondsi tersebut. Berikut ini diperlihatkan keuntungan dan kerugian tiang pancang

dibandingkan dengan tiang yang akan dicor ditempat. Keuntungan: Karena tiang dibuat dipabrik dan pemeriksan kualitas ketat, hasilnya lebih dapat diandalkan. Lebih-lebih karena pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat. Kecepatan pemancangan besar terutama untuk tiang baja, bahkan walaupun lapisan antara cukup keras masih dapat ditembus sehingga pemancangan kelapisan pendukung dapat dilakukan. Persediaan yang cukup banyak dipabrik sehingga mudah memperoleh tiang ini kecuali jika diperlukan tiang dengan ukuran khusus. Disamping itu, bahkan untuk pekerjaan pemancangan yang kecil biayanya cukup rendah. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang pancang sehingga mempermudah pengawasan pekerjaan konstruksi. Cara penumbukan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.

Kerugian: Karena dalam pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan maka pada daerah yang berpenduduk padat dikota dan desa akan menimbulkan masalah disekitarnya. Untuk tiang yang panjang diperlukan persiapan penyambungan. Bila pekerjaan penyambungan tidak baik akibatnya sangat merugikan. Bila pekerjaan tidak dilaksanakan dengan baik tiang cepat hancur. Bila pemancangan tak dapat dihentikan pada kedalaman yang telah ditentukan maka diperlukan perbaikan khusus. Karena tempat penampungan dilapangan dalam banyak hal mutlak diperlukan, maka harus disediakan tempat yang cukup luas. Untuk tiang-tiang beton, tiang-tiang dengan diameter yang besar, akan berat dan sulit dalam pengangkutan atau pemasangannya. Lebih lanjut diperlukan juga

Charlie Capri

11 2009 039

mesin pemancang yang besar. Untuk tiang-tiang pipa baja diperlukan tiang yang tahan korosi. 1.2 Dasar-dasar Perencanaan Pada tiang umunyan gaya longitudinal (gaya tekan pemancangan maupun gaya tariknya) dan gaya orthogonal terhadap batang (gaya horizontal pada batang tegak) dan momen lentur yang bekerja pada ujung tiang. Pondasi tiang harus

direncanakan sedemikian rupa sehingga daya dukung tanah pondasi , tegangan pada tiang dan pergeseran kepala tiang akan lebih kecil dari batas-batas yang diizinkan. Gaya luar yang bekerja pada kepala tiang seperti berat sendiri bangunan diatasnya, beban hidup, tekanan tanah, tekanan air dan gaya luar yang bekerja langsung pada tubuh tiang seperti berat sendiri tiang dan gaya gesekan negatif pada tubuh tiang dalam arah vertikal dan gaya mendatar dan gaya mendatar akibat getaran ketika tiang tersebut melentur dalam arah mendatar. Sebaliknya, bagi beban yang disalurkan dari tiang pondasi ketanah pondasi sama sekali tidak menimbulkan masalah, bila beban untuk kedua arah yaitu vertikal dan horizontal akan diperhitungkan. Dalam hal ini umumnya perencanaan dibuat berdasarkan anggapan bahwa beban-beban tersebut semuanya didukung oleh ting. Pada waktu melakukan perencanaan umumnya diperkirakan pengaturan tiangnya terlebih dahulu. Dalam hal ini, jarak minimum untuk tiang biasanya diambil 2.5 kali daari diameter tiang. Waktu menentukan susunan tiang ini dibuat seperti yang telah disebutkan diatas, agar mampu menahan beban tetap selama mungkin. Hal ini juga berguna untuk mencegah berbagai kesulitan misalnya perbedaan penurunan yang tak terduga Sebagai tambahan, hal-hal semacam ini selayaknya diperhatikan benar-benar; tiang-tiang yang berbeda kualitas bahannya atau tiang yang memiliki diameter berbeda tidak boleh dipakai untuk pondasi yang sama; tiang diagonal dipakai pada tanah pondasi, jika diperkirakan akan terjadi penurunan akibat pemampatan. Tiang yang dipakai untuk kepala jembatan pada lapisan tanah lembek menderita beban eksentris tak bergeraksehingga harus direncanakan dengan teliti. Hal-hal yang seperti itulah yang harus diperhitungkan dalam perencanaan. 2. PONDASI KAISON Kaison adalah suatu pondasi yang terletak pada lapisan pendukung yang terbenam kedalam tanah karena beratnya sendiri dan dengan mengeluarkan tanah galian dari dasar

Charlie Capri

11 2009 039

bangunan bulat yang terbuat dari beton bertulang. Jenis ini dibedakan antara kaison terbuka dan kaison tekanan. 2.1 Kaison Terbuka Kaison terbuka dibuat mula-mula bagian yang tajam dibuat dipermukaan tanah(dalam beberapa hal, pada sisinya). Ketika pengerjaan tubuh beton sedah mendekati penyelesaian, penggalian didalam kaison dimulai. Selama penggalian, kaison mulai terbenam. Kemudian ketika bagian atas dari tubuh kaison terbenam dan mendekati dasar pondasi, unit kaison yang lain mulai disambungkan. Kemudian penggalian didalam kaison dan penambahan tubuh kaison diulangi sampai kaison berpijak pada kedalaman yang direncanakan. Akhirnya lantai beton dasar dikerjakan, kemudian bahanbahan (tanah dan pasir) pada kaison diisikan lalu lantai beton penutup diselesaikan. Untuk cara penggalian, umumnya dilakukan penggalian secara basah dengan menggunakan keranjang clamshell yang dipasang pada ujung kawat mesin. Karena beton lantai dasar pada umunya terletak dibawah muka air, dipakai cara penggetaran dengan membuat pipa-pipa getar atau cara pemakaian beton pracetak untuk membuat beton. 2.2 Koison Tekanan konstruksi tubuh kaison sama dengan kaison terbuka, tetapi dalam cara ini dipakai ruang kerja yang kedap udara dengan memasang langit-langit setinggi 1.8 m 2.0 m dari sisi kaison. Kemudian didalam ruang kerja dimasukkan udara bertekanan sama besardengan tekanan air tanah, untuk mencegah air membanjiri ruangtersebut sehingga penggalian didalam ruang tersebut dapat dilakukan baik dengan tenaga manusia maupun mesin. Corong dan pintu udara dipakai untuk jalan keluar/ masuk para pekerja, jaga sebagai tempat pengeluaran tanah galian dan pasir. Untuk kaison besar dipakai dua buah pintu udara, satu untuk jalan masuk/keluar pekerja dan lainnya untuk tempat pengeluaran tanah maupun pasir. Pintu untuk tempat keluar pekerja ini disebut pintu manusia dan pintu untuk mengeluarkan tanah dan pasir ini disebut pintu bahan. Untuk kaison tekanan, jika penurunan tidak terjadi lagi, walaupun masih berada didalam waktu penurunan, akibat gaya geser permukaan pada tubuh kaison ataupun tekanan udara pada ruang kerja, beban penurunan lebih mudah dapat disesuaikan bila dibandingkan dengan kaison terbuka, yaitu dengan meletakkan beban (terutama air) pada langit-langit pelat. Bila penurunan telah mencapai kedalaman yang dikehendaki,
Charlie Capri 11 2009 039

kedalam ruang kerja dituangkan beton setelah kekuatan pendukung tanah diperiksa berdasarkan suatu cara. 2.3 Pemakaian Pondasi Kaison Kaison dipakai sebagai pondasi bangunan yang besar, bila cara pemotongan terbuka tidak dapat dipakai akibat adanya air yang naik atau endapan pada dasar pondasi dan lain-lain,dan disamping itu bila daya dukung (vertikal atau mendatar) tidak mencukupi dalam pondasi tiang atau bila penurunan dan atau getaran memegang peranan dalam penilaian pemakaian. 2.4 Perbandingan Antara Kaison terbuka Dengan Kaison Tekanan Bagi kaison terbuka maupun kaison tekanan, pemilihan jenis kaison yang akan dipergunakan seringkali menimbulkan perdebatan sengit, namun kedua jenis ini juga memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Oleh karena itu, keputusan akhir untuk menentukan jenis kaison yang dipakai harus didasarkan pada penyelidikan yang seksama terhadap kondisi lingkungan pada waktu melaksanakan pekerjaan. perbedaan antara koison terbuka dengan koison tekanan : 1. Lingkungan, suara Kaison terbuka: Karena gangguan pada tanah disekelilingnya besar, akibat penggalian selama pelaksanaan pembenaman dilakukan. Memberikan pengaruh kepada bangunan disebelahnya, akibat tanah yang terbenam. Selain suara derek, tidak ada suara lain yang mengganggu, kecuali dimalam hari. Kaison tertekan: Dengan pengawasan yang ketat pada waktu pelaksanaan, maka pengaruh terhadap bangunan tetangga dapat berkurang. Karena getaran yang besar dan suara kompresor, demikian pula dengan suara yang keluar dasi ketel, maka pemakaian didaerah perkotaan dibatasi, kecuali telah diadakan langkah-langkah keamanan sebelumnya. Bila terdapat sumur disekitar daerah konstruksi, tekanan udara dapar merembes kesumur, sehingga diperlukan survei terlebih dahulu dan kontrol menyeluruh terhadap aliran udara.

Charlie Capri

11 2009 039

2.

Pemeriksaan jadwal kerja;

Kaison terbuka: Karena beberapa hal pembenaman tidak berlangsung seperti yang diharapkan, maka waktu pelaksanaan harus diberi kelonggaran sekucupnya. Kaison tertekan: Karena pembebanan langsung, hampir sesuai yang diharapakan, maka pada waktu pelaksanaan mudah diperkirakan sebelumnya.

3.

Management pegawai;

Kaison terbuka: Selain pada kasus dimana terdapat masalah bekerja didalam kaison,

management pegawai dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pekerjaanpekerjaan lain dibawah permuaak tanah. Kaison tertekan: Karena pekerjaan dilakukan dibawah tekanan yang tinggi, maka pengaturan tenaga kerja harus diperhatikan, khususnya yang menyangkut undang-undang. Bila tekanan atmosfir dibawah kaison menurun, timbul beberapa kerugian dalam pekerjaan dan karena itu dalam beberapa hal perlu dilakukan kerja selama 24 jam. Akibatnya, tenaga kerja harus banyak dan mereka

memerlukan fasilitas akomodasi.

4.

Penggalian untuk penenggelaman;

Kaison terbuka: Pada prinsipnya dilakukan penggalian secara basah dibawah air. Tetapi sulit pula menghindarkan hambatan yang muncul selama penggalian, juga bahaya yang bisa terjadi. Ada beberapa hal dimana selama penggalian kaison, tanah digali jauh dibawah bagian bawah sisi, hal tersebut menimbulkan kemiringan yang besar dan pergeseran kaison. Sebab itu setelah kaison diletakkan, hampir tak mungkin mengkoreksi kemiringan lagi. Kadar gangguan disekitar tanah pondasi sangat besar selama pembeneman berlangsung.

10

Charlie Capri

11 2009 039

Andaikata kondisinya cukup memuaskan, dapat diharapkan penenggelaman yang lebih dalam dari pada kaison tekanan.

Kaison tertekan: Karena pekerjaan dilakukan oleh tenaga manusia dengan udara bertekanan, hasil pekerjaan dapat menjadi sangat teliti. Hambatan bisa dihindari dengan mudah dan koreksi terhadap kemiringan bisa dilakukan pula. Karena mempergunakan tekanan udara, diperlukan berbagai peralatan

tambahan lainnya. Keadaan penggalian terbatas (kedalaman air sampai 30 m).

5.

Beban penenggelaman;

Kaison terbuka: Karena beban penenggelaman harus dipasang pada kepala mahkota kaison, daerah penggalian menjadi sempit karena beban pendukung ini. Hal tersebut mempengaruhi hasil penggalian sebagai tambahan, pengulangan pembebanan dan tanpa pembebanan mempengaruhi biaya dan waktu pembuatan

konstruksi. Sebagai tambahan tentang masalah beban ini, dipakai alat untuk mengurangi geseran pada tanah sekelilingnya. Tetapi hal ini dapat mengganggu tanah disekitarnya walaupun masih tergantung pula pada cara penggunaannya. Bila beban dipasang, kaison berada dalam keadaan paling berat yang menyebabkan kaison menjadi miring. Kaison tertekan: Karena beban dapat dibebankan pada rongga diatas ruang kerja dan air atau tanah dan pasir dapat dipergunakan, tak ada pengaruh langsung yang timbul pada saat penggalian. Akibat gravitasi, bagian kaison yang paling bawah umumnya tidak menjadi miring.

6. Penetapan dasar pondasi; Kaison terbuka: Penetapan dasar pondasi biasanya dilakukan dibawah air. Akibat adanya
Charlie Capri 11 2009 039

11

kesulitan-kesulitan yang cukup besar dan lebih-lebih karena cara pemeriksaan kekuatan pendukung tanah ini tidak cukup bisa diandalkan, maka hasil pemeriksaan ini tidak bias dipercaya secara mutlak. Kaison tertekan: Berhubung penetapan dasar pondasi setelah pemasangan kaison mudah dilakukan, hasilnya lebih dapat dipercaya. Misalnya dengan pemeriksaan pelat pendukung. Bila kekuatan tanah pendukung tidak cukup, dapat diperbesar dengan memperluas galin dasar.

7. Alas dasar beton; Kaison terbuka: Bila dasar pondasi terganggu dan lumpur yang meluap tidak dapat

disingkirkan semuanya pada saat penyelesaian penggalian, mungkin dapat menimbulakn penenggelaman tahap kedua, bahkan setelah alas dasar beton selesai dicor. Bila diperlukan drainase pada bagian dasar kaison, maka setelah meletakkan alas dasar beton perlu dilakukan pemeriksaan apakah alas dasar beton akan hancur akibat tekanan air. Kaison tertekan: Secara praktis pengecoran semua beton didalam ruang kerja dapat dilakukan. Bila tajadi rongga, maka dapat diisi dengan adukan encer. Kemungkinan penenggelaman tahap kedua hampir tak ada.

12

Charlie Capri

11 2009 039

DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/87212060/jenis-pondasi http://id.scribd.com/doc/92646626/MACAM-pondasi

13

Charlie Capri

11 2009 039

You might also like