You are on page 1of 21

FILSAFAT KEDOKTERAN

A. Ridwan Siregar

SEJARAH FILSAFAT KEDOKTERAN*


Salah satu buku akademik pertama tentang Filsafat Kedokteran modern ditulis oleh Elisha Bartlett: Essay on the Philosophy of Medical Science (1844) Konsensus pada abad ke-21, Filsafat Kedokteran adalah terpisah dari disiplin Filsafat atau Kedokteran
*http://www.iep.utm.edu/medicine/

Pendekatan tradisional penyelidikan filosofis (aspek-aspek Filsafat Kedokteran) dilakukan dengan:

SEJARAH FILSAFAT KEDOKTERAN

Membahas masalah dan menjawab pertanyaan metafisis yang dihadapi oleh kedokteran modern Membahas masalah dan menjawab pertanyaan epistemologis Membahas masalah dan menjawab pertanyaan bersifat etis

METAFISIKA
Ada dua obyek utama Filsafat Kedokteran yaitu penyakit pasien (patients disease) dan kesehatan pasien (patients health), bersama dengan kekuatan dan faktorfaktor penyebabnya Pertanyaannya adalah: Apakah yang dimaksud dengan sehat? atau Apakah yang dimaksud dengan penyakit?

METAFISIKA
Perdebatan reduksionisme dan holisme adalah untuk menjawab pertanyaan:

Apakah suatu penyakit dapat direduksi hingga komponenkomponen elemennya? Apakah pasien lebih dari sekedar jumlah seluruh bagianbagian fisik? Apakah entitas penyebab penyakit nyata? Apakah entitas tersebut dikonstruksi secara sosial?

Perdebatan realisme dan antirealisme:


Redusionisme vs. Holisme


Reduksionisme (sama seperti biologi): suatu organisme terbentuk dari bagian-bagian komponen seperti bio-makromolekul dan sel-sel Ilmuwan menyusunnya ke dalam hirarki susunan menurun (descending), dimulai dari organisme sistem organ organ individual tissue sel makromolekul atom sub-atom Di sisi lain holisme, memandang bahwa properti dari keseluruhan tidak bisa direduksi ke properti komponen individualnya

Reduksionisme vs. Holisme


Reduksionisme berpengaruh tidak hanya pada ilmuwan biomedis dalam menyelidiki dan menjelaskan tentang suatu penyakit, tetapi juga bagaimana seorang dokter klinis melakukan diagnosis dan mengobati penyakit Contoh, jika peneliti biomedis percaya bahwa penyebab utama penyakit mental adalah disfungsi dalam proses atau mekanisme otak, terutama pada tataran molekul, maka selanjutnya penyakit tersebut diselidiki secara eksklusif pada tataran tersebut

Reduksionisme vs. Holisme


Kemudian, dokter klinis mengelompokkan penyakit mental dalam terminologi proses dan mekanisme otak pada tataran molekuler, seperti penipisan pada tingkat neurotransmitter (stimulasi elektrik yang menghubungkan otot dengan organ) serotonin (komposisi bahan organik tryptophan) Setelah itu, penyakit diobati secara farmakologis dengan menulis resep obat untuk menaikkan tingkat rendah neurotransmitter pada otak yang depresi ke tingkat yang dipandang normal pada otak non-depresi

Realisme vs. Antirealisme


Realisme adalah pemikiran filosofis bahwa obyek atau peristiwa yang dapat diobservasi adalah obyek atau peristiwa aktual, bebas dari orang yang mengobservasinya; obyek dan peristiwa yang tidak dapat diobservasi pun seperti sub-atom adalah eksis Di sisi lain, anti-realisme adalah pemikiran filosofis bahwa obyek dan peristiwa yang bisa diobservasi bukan merupakan obyek dan peristiwa aktual seperti yang diobservasi oleh seseorang tetapi obyek atau peristiwa tersebut terikat pada orang yang mengobservasinya; obyek dan peristiwa tersebut adalah mind-dependent bukan mind-independent

Realisme vs. Antirealisme


Contoh tentang depresi, menurut realisme neurotransmitter serotonin adalah entitas nyata yang eksis dalam otak yang nyata, terbebas dari investigasi kilinis atau investigator Bagi anti-realisme, serotonin adalah suatu konstruk lab. atau klinis berdasarkan kondisi eksperimen atau kilinis

Penyebab
Aristotle secara khusus memberikan catatan tentang yang menyebabkan dalam istilah

sebab material: sesuatu terbuat dari apa sebab formal: bagaimana sesuatu dibuat sebab efisien: kekuatan yang bertanggung-jawab pada pembuatan sesuatu sebab akhir: tujuan atau akhir sesuatu dibuat

Penyebab
Bagi filsuf kedokteran, yang menyebabkan adalah suatu pemikiran penting untuk menganalisis etiologi (penyebab penyakit) dan kemanjuran pengobatan (therapeutic efficacy) (Carter, 2003) Dalam contoh depresi, serotonin adalah suatu neurotransmitter yang membalut reseptor tertentu dalam lokasi tertentu pada otak, yang pada gilirannya menyebabkan suatu cascade peristiwa molekuler dalam pemeliharaan kesehatan mental

Penyakit
Para filsuf membedakan 4 pemikiran tentang penyakit Pertama, pemikiran ontologis: penyakit adalah suatu obyek atau entitas yang keberadaannya dengan jelas terpisah dari pasien sakit Contoh, penyakit mungkin adalah suatu kondisi yang dibawa oleh infeksi mikroorganisme seperti virus Pemikiran pertama ini menggabungkan kondisi penyakit dengan sebab

Penyakit
Kedua, pemikiran bahwa penyakit adalah gambaran penyimpangan fungsi fisiologis normal Ketiga, ahli biologi evolusioner mengajukan suatu pemikiran tentang penyakit sebagai suatu mekanisme adaptasi yang salah (maladaptive) Keempat, pemikiran genetik menyatakan bahwa penyakit adalah mutasi dalam gen (plasma pembawa sifat dalam keturunan) atau ketiadaan suatu gen

Sehat
Apakah itu sehat? Pemikiran yang paling umum tentang sehat adalah ketiadaan (absence) penyakit; jika suatu organisme tidak sakit, maka ia pastilah sehat Tetapi pemikiran ini tidak membedakan berbagai kategori sehat atau kondisi awal menjelang sakit Sebagai contoh, karena sel-sel bertanggung-jawab terhadap serotonin berhenti memproduksi neurotransmitter, seseorang mudah depresi; orang tersebut tidak sepenuhnya sehat layaknya orang yang dapat menghasilkan jumlah serotonin yang cukup Sehat sebagai ketiadaan penyakit sering tergantung pada nilai-nilai individual dan sosial apakah yang disebut sehat

Sehat
Pemkiran kedua tentang sehat mengizinkan perbedaan di antara tingkatan sehat, dalam arti mengkuantifikasinya, dan tidak tergantung pada nilai-nilai individual atau sosial Pendukung pemikiran ini mendefinisikan sehat dalam terminologi berfungsi normal, di mana normal merefleksikan norma statistik dengan memperhatikan desain spesis Sebagai contoh, seorang dengan tingkat serotonin yang rendah yang secara klinis merupakan gejala (symptomatic) dalam terminologi depresi adalah tidak sepenuhnya sehat layaknya seorang yang tingkat neurotransmitter-nya normal secara statistik

EPISTEMOLOGI
Para filsuf pada umumnya membedakan tiga jenis atau teori pengetahuan Pertama, berkaitan dengan pengetahuan melalui pengenalan, di mana seseorang mengetahui atau suatu agen epistemologi akrab dengan suatu obyek atau peristiwa Sebagai contoh, seorang spesialis bedah mengetahui dengan baik tentang anatomi tubuh sebelum melakukan operasi Kedua, pengetahuan kompetensi, di mana spesis pengetahuan tersebut berguna untuk melakukan suatu tugas dengan kemampuan yang dimiliki Contoh, spesialis bedah mengetahui bagaimana melakukan suatu prosedur pembedahan spesifik sebelum melakukannya

EPISTEMOLOGI
Ketiga, yang menarik perhatian kebanyak filsuf yaitu pengetahuan proposisional; berkaitan dengan kebenarankebenaran atau fakta-fakta tertentu Filsuf secara tradisional menyebut spesis pengetahuan ini sebagai justified true belief Contoh, pembedahan harus mengetahui fakta-fakta atau kebenaran-kebenaran tentang anatomi tubuh seperti fungsi fisiologi jantung, sebelum melakukan pembedahan jantung

Berpikir Medis
Kathryn Montgomery (2006) mempertanyakan Bagaimana dokter membuat keputusan klinis ketika sering berhadapan dengan ketidak-pastian yang nyata Ia berargumentasi bahwa berpikir medis tidak berdasarkan ilmu pengetahuan tetapi pada penalaran intuitif Isu bagi filsuf kedokteran adalah apa peran intuisi yang harus dilakukan dalam pengujian klinis ketika berhadapan dengan penalaran ilmiah dan pengujian obyektif yang ideal

Pengetahuan Diagnosis dan Terapi


Para filsuf kedokteran mempertanyakan mulai dari Apa yang merupakan gejala-gejala (symptoms) dan tanda-tanda (signs) dan apa yang membedakannya? hingga Bagaimana yang terbaik mengukur dan mengkuantifikasi tanda-tanda dan mengklasifikasikan penyakit tersebut? Dokter klinis membuat hipotesis tentang kondisi penyakit pasien, kemudian melaksanakan asesmen dengan melakukan uji medis lebih lanjut

TERIMA KASIH

You might also like